| FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood FS Forum Net Brotherhood,Share,Ask,Tips,Trick,Solution,Lifestyle,Health,Bussines,Gadget,Phone,Otomotif,Sport,Friendship,Networking,Fun,Friendship,Chat, Sport,Jokes,Ask,Internet,Repair,Assesories,Spare parts,Trade, |
untuk semua Sobat.Kami Mengundang Para Tamu, sekiranya berkenan para Sobat mari bergabung menjadi bagian dari FS Forum Brotherhood ---- Mari kita saling Ask & Share Solusi dan menambah Wawasan kita2 semua
Thanks Alot
Salam kenal - Admin FS Forum |
Top posting users this week | |
|
| The Story Of Novus | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: The Story Of Novus Thu 30 Jun - 4:05:02 | |
| The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada sombong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
........
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kali ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
........................
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kali ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
Terakhir diubah oleh Lygatto tanggal Fri 5 Aug - 0:51:15, total 1 kali diubah | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 30 Jun - 4:07:48 | |
| [You must be registered and logged in to see this link.]Nama gw Zinn...saat ini gw berada di Markas Bellato pos Lunar untuk persiapan ke garis depan. yang pertama buat gw... Mungkin beberapa dari kalian udah kenal gw, gw adalah mantan Cora yang menyebrang ke Bellato. Alasannya adalah, gw ga bisa menerima aturan yang sempit yang dibuat oleh bangsa Cora. Dan betapa kagetnya saat gw mengetahui bahwa gw bukan satu-satunya bangsa Cora yang menyeberang ke Bellato. Di Bellato, banyak sekali penganut Holy Force Cora yang bermukim disini (baca Sejarah Cora). Awalnya gw takut dijadikan bulan-bulanan disini bila para Bellato tidak bisa menerima alasan kedatangan gw kesini. Tapi ternyata mereka sangat berpikiran terbuka sekali. Mereka Menerima gw dengan hati yang tu... "WUUEEYYY!!", Sebuah suara yang nyaring mengagetkan gw dari lamunan. "Ngapain kamu bengong-bengong aja?! ayo siapin BMAU kamu, kita mo berangkat dikit lagi!" cewe ini namanya Cindy. Dialah salah satu alasan kenapa gw menyeberang ke Bellato. Sambil naik ke BMAU gw, gw flash back ke pertemuan kita. Hari itu adalah hari yang cerah, gw dikasih tugas buat bersihin Rawa Kabut dari Vafer Nipper. gw heran sama itu monster, udah berkali-kali dibantaiin sama anak-anak training Cora kok ga abis2?... Setelah gw membereskan Vafer ke-7, gw mendengar suara sayup-sayup dari jauh berteriak... gw bergegas mendatangi sumber suara itu. dibalik beberapa pohon yang menghalangi sudut pandang gw, gw liat seorang cewe dikerubuti oleh 5 Vafer. Kenapa dia diem aja? lagi naikin PT def? tapi klo lagi gb PT ngapain juga teriak2? yang ada malah disampahin orang nanti. Gw perhatiin dari jarak tertentu dengan seksama, terlihat sekali ekspresi cewe itu ketakutan banget. Dan gw perhatiin lagi sekelilingnya dan gw liat pistol yang sepertinya punya dia tergeletak ditanah. hmm.. keabisan amunisi kayaknya. Jadilah gw tolong tuh cewe. gw memanah satu vafer untuk membuka jalan, trus gw teriak, "Lari!!", dan dari celah yang gw buat, dia berlari kearah gw. gw terus memanah ke barisan Vafer yang ngejar dia dari belakang. Setengah jalan dia berlari kearah gw, tiba2 dia berhenti dan memandang gw dengan ketakutan. Gw pun baru memperhatikan bahwa cewe itu bukan bangsa Cora. Dari bajunya... "Bellato?! kenapa bisa ada disini?!", pikir gw, kecerobohan gw terbengong sesaat itu rupanya di manfaatkan dengan baik oleh Vafer yang entah sejak kapan ada dibelakang gw. Dalam sekejap badan gw terlempar ke arah cewe itu oleh terjangan monster itu, yang pada saat yang sama sekaligus menghancurkan persediaan panah gw sekalian melukai tangan kanan gw. Gubrak!! gw menimpa cewe itu dengan sukses. Saat akan mencoba berdiri untuk antisipasi serangan berikutnya, tanpa sengaja gw tangan kiri gw berpegangan kepada sesuatu yang 'lembut'. gw perhatiin cewe Bellato itu mau nangis tapi cuma menggigit bibirnya aja ga teriak. Saat gw menyadari lokasi tangan gw, langsung aja gw teriak sambil melepaskan tangan gw. "WOAAW!! SORRy!! SORRY!!", dalam keadaan canggung bego gitu si Vafer yang nyerang gw langsung aja manfaatin kesempatan lagi, dalam sekejap berkat equip Ranger gw, menghindar sambil membopong cewe itu. Lokasi penghindaran gw pas banget kesebelah pistol dia yang jatuh di tanah. Untung gw bawa Ammo buat senjata model ini buat jaga2 kalo ada dropan pistol bagus. Langsung aja kayak film Rush Hour 3 gw masukkin Ammo itu ke Slotnya dan menghabisi Vafer yang daritadi gangguin aja. Sesaat gw menghela nafas panjang karena lega. Sedetik kemudian gw menyadari ada masalah yang lebih penting. Dalam satu gerakan pasti, gw mengarahkan moncong senjata yang gw ambil tadi kearah pemiliknya. "Siapa lu?! kenapa bisa ada disini?!", gw berbicara dengan bahasa Bellato yang gw pelajari dari perpus militer. si cewe dengan tatapan tajam memandang gw dengan heran. Tampangnya boleh juga, cute-cute gimana gitu. "Lu bisa bahasa gw?", tanyanya. "JAWAB AJA PERTANYAAN GW!!" bentak gw tanpa ampun. Mulai sedikit terlihat takut, si cewe menjawab dengan agak gemetar "nama gw Cindy, dari guild •SupReMacY•, yang ditempatin di Pos Lunar" dia terdiam sebentar menunggu reaksi gw dan melanjutkan "gw bisa ada disini karena salah masuk portal". Gw mo tampar juga nih cewe, orang bego mah ada batesannya. ini mah GILA! alesan yang ga masuk akal! dengan nada kesel, gw bentak lagi "Jangan Bo'ong!!" sambil ngacungin pistol kearah dia pake tangan kanan gw. entah kenapa tiba-tiba perhatian dia tertuju pada tangan kanan gw, gw mencoba liat apa yang dia perhatiin, ternyata tangan kanan gw ngocor darah lumayan banyak karena serangan Vafer tadi, gw ga perhatiin, sekarang setelah gw perhatiin malah jadi berasa sakit. sial. Si Cindy ini tiba2 megang tangan gw, reflek, gw tarik tangan gw dan kembali menodong dia dengan mata gw menyampaikan bahasa non-verbal "lu coba lagi kayak gitu gw tembak beneran nih!". Tapi tatapan mata dia sejuk banget dan kayaknya membales bahasa non-verbal gw, "tenang aja, gw ga bakal macem2". dia mencoba lagi memegang tangan gw, tapi kali ini pelan-pelan menunggu reaksi gw, gw diem, tapi todongan gw ga gw lepas. dia ngeliatin luka gw sebentar, dan tiba-tiba menyobek sedikit bagian lengan bajunya dan berusaha melepaskan pistol dari tangan gw sambil terus menatap gw, lagi, bahasa non-verbal dari matanya bagai berkata "Please..?". Entah kenapa gw jadi nurut sementara dia membalut luka yang disebabkan Vafer tadi. Sambil mengikatkan kain ditangan gw, dia berkata, [You must be registered and logged in to see this link.] | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 30 Jun - 4:08:30 | |
| The Story of Novus Part 2-2 [Zinn's Side Story]
"makasi ya dah nolong gw", katanya tanpa melihat ke gw. gw jadi malu-malu sendiri, waktu berjalan cukup lama buat kita berdua ngobrol dinaungi sejuknya hutan Rawa Kabut. gw menceritakan bahwa gw ada keturunan Bellato, dan dia langsung minta gw untuk ikut dia ke Bellato dan tinggal disana, kita argumen cukup seru yang menyatakan pendirian masing-masing. sampai akhirnya dia menangis dan mengucapkan kata-kata terakhir sebelum meninggalkan gw.
"Bangsa Bellato adalah bangsa yang berpikiran terbuka! tidak akan menghalangi cinta yang sesungguhnya!!", gw terdiam dan ga mampu mengejar dia. gw ngelamun beberapa saat sampe gw nyadar sendiri, "dia baliknya gimana?!" pikir gw. akhirnya gw kembali ke markas malam itu dan bertemu Ravi lagi di kamar kita lalu...
"SEMUANYAA SIAP!!" Teriakan komando Archon Bellato menyadarkan gw dari lamunan gw, ternyata gw tanpa disadari udah sampe area war. gw bener-bener harus kurangi kebiasaan ngelamun ini. kemudian dari salah satu monitor gw muncul cam-nya Cindy di BMAUnya.
"Sayang, kmu jangan bengong ya ntar di sana.. ntar kenapa2 lagi" celotehnya dengan centil, yup, kita udah pacaran sejak gw dateng ke Bellato. Gw senyum doang denger kata2 dia itu. Layar monitor berganti ke cam-nya Archon,
"Semuanya, hari ini kita akan rebut kejayaan lagi!! SEMANGAT!!" titahnya, dan seluruh patriot Bellato menjawabnya dengan penuh keyakinan. Gw ditempatin di paling depan. Formasi kali ini agak aneh, kita nerapin formasi agak longgar, entah apa maksudnya. Yang pertama kali gw temuin dilapangan ada seorang Cora dan sekaleng Accretia lagi duel berdua aja. tapi kayaknya si Cora agak terdesak, entah mungkin masih ada kenangan sama bangsa gw dulu, gw melaju untuk bantuin itu Cora dudud.
"Cyn, aku dapet target, kmu hati-hati ya.." seru gw ke kekasih hati gw melalui Cam.
Seperti biasa, dia menjawab dengan centilnya "Ok, Baby... semangat yaaa... luv u..." sambil meniupkan ciuman, lagi-lagi gw nyengir akan kespontanan dia. Maka melaju lah gw menerjang Accretia yang dikit lagi mampusin itu Cora yang sekarang lagi duduk nyantai di tanah. BRAAAKK!! Terjangan gw cukup kuat buat mentalin tuh kaleng, saat gw melihat ke monitor siapa Cora yang lagi duduk ditanah gw kaget,
"Ravi?!" mukanya kayak ga percaya ngeliat gw, dan dia kayak abis ngeliat hantu...mangnya gw segitu nyeremin apa? gw tinggalin Ravi duduk disitu sementara gw terjang lagi itu kaleng yang udah kuda-kuda lagi menyambut gw, Braakk!! Klaaangg!! suara pertempuran kita berisik banget sampe kedengeran di dalem kokpit BMAU yang harusnya kedap suara. Tiba-tiba transmisi dari luar masuk tapi formatnya SOUND ONLY, siapa nih?! pikir gw. tiba-tiba suara parau seperti suara mesin tedengar didalem kokpit gw.
"Hmmm..?? Rupanya Zinn...", Kaget gw! siapa nih?! gw liat ga ada siapa2 dalam radius medium selain gw dan kaleng itu. masa sih.....?! lagi, suara itu memenuhi kokpit gw "Ternyata lu membelot ke Bellato ya?!! wuahahahaha... apa rasanya jadi Ravi dikhianatin sama kita berdua ya?!", gw dibikin kebingungan sama Accretia didepan gw, kenapa dia bisa tau soal gw dan Ravi? dan kenapa dia bilang 'kita berdua'? kata-kata selanjutnya menjawab semua pertanyaan gw.
"Ini gw Zinn, TherMiaN...!!" Bagai geledek yang menyambar, suara si kaleng itu membuat gw hilang konsentrasi. "bo'ong!" pikir gw. Sampai gw liat Name Tag di pundak kirinya, TherMiaN... lengkap dengan huruf kapitalnya diposisi yang sama. sambil teriak kesetanan gw menerjang dia lagi,
"BOHOOOONGGG!!!", terjangan gw kali ini penuh keraguan dan kali ini dia cukup sigap dalam menerima serangan gw, dia berhasil menghindar dan bersiap mengayunkan pedangnya untuk membelah kokpit gw....
BRAAAKK!!! dalam sekejap tubuh robot TherMiaN mental oleh terjangan sebuah BMAU yang tiba-tiba hadir disamping gw. monitor gw menampilkan wajah yang menyejukkan hati gw. "kmu gapapa sayang?!", Cindy baru aja nyelamatin nyawa gw.
Setelah memperbaiki posisi berdirinya dari kondisi terjatuh, TherMian nyeletuk "hohoho.. rupanya udah punya pacar ya...emang pantes buat lu Zinn... kli ini gw mundur dulu. hehehhe", Dan TherMiaN pun mundur dengan wujud yang gw ga kenal.
Cewe gw sepertinya ga bisa denger percakapan 1 on 1 gw sama TherMiaN, "Huh! pengecut!! baru 2 BMAU aja udah ngibrit!", gw tersenyum mendengar celotehan dia yang suka ga tau malu. Hati gw yang dipenuhi kebingungan tentang TherMiaN bagai disapu oleh aura ceria dia.
"Makasi ya sayang..." kata gw lembut.
Mata cewe gw ini langsung berbinar-binar "waaa.. sama-sama honey!! kapan lagi nyelamatin pacar aku kan?! hehehe... I Luv..."
BLAARRRRRRR!!!! gw menyaksikan didepan mata gw sendiri bagaimana BMAU Cindy meledak. gw yang terbengong ga percaya apa yang terjadi melihat tidak jauh disamping ada seorang Summoner Cora dengan Isisnya, sekali lagi gw memandang ke BMAU Cindy yang sudah terbakar tidak berbentuk dan serta merta air mata gw ga tertahan, langsung gw menerjang Cora ... yang membunuh Cindy!
"HOOAAAAA!!! BAJINGAANNN!!!", gw langsung hajar Isisnya tanpa ampun walaupun BMAU gw juga sekarat bertarung sama itu Isis, tapi akhirnya gw menang, dan Cora ga tau diri yang jadi pemiliknya mencoba kabur, gw yang masih kalap ga kasih kesempatan sama sekali dia untuk lari. Dalam sekejap mata gw bantai Cora yang namanya aja gw ga mau tau itu sampai ga berbentuk.
Dalam nafas yang terengah-engah dan emosi yang belom turun, gw memandang seonggok daging dan tulang dihadapan gw bekas Cora tadi, rupanya beberapa temennya dateng dan mencoba bales dendam buat dia. tapi semuanya berakhir dengan kematian mereka semua menghadapi kemurkaan gw.
.......................................
Sudah sebulan sejak kejadian itu, hari dimana gw membantai satu kompi Cora itu gw diangkat menjadi komandan pasukan. Hari ini gw kembali ke lapangan untuk menyerang Cora yang udah mengambil kekasih hati gw dari sisi gw dengan BMAU modif gw yang gw ukir di dadanya 'Cindy', gw siap memporak-porandakan bangsa Cora, lalu menghancurkan bangsa Accretia sampe sekrup-sekrupnya
Gw akan selesaiin semuanya DISINI!! HARI INI!!
===================================================== End | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 30 Jun - 4:09:12 | |
| The Story of Novus...(part 3-1) TherMiaN's side story
Nama gw TherMiaN... saat ini gw...... mati.....
Gw adalah salah satu anggota training Cora yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan gw di garis depan. Pada saat telah tiba untuk merebut kejayaan, Archon kita belum juga dateng, seluruh patriot Cora diliputi ketakutan dan/atau keraguan di hati masing-masih apakah sanggup untuk menjalani perang ini. Gw denger-denger banyak patriot Cora yang mencaci-maki Archon dan para wakilnya saat kekalahan perang beberapa waktu lalu. Gw masih juga ga ngerti alesan mereka absen di perang ini. Saat itu gw ga peduli, gw udah nafsu mo unjuk gigi. Klo perlu biar gw yang dipilih jadi Archon berikutnya.
Karena kekurangan komando yang baik, seluruh pasukan terpecah belah, masing-masing mengikuti perintah komandannya, atau mengikuti kata hati sendiri. gw? jelas lah ngikutin maunya gw sendiri. Walaupun perang ini berantakan buat Cora, gw tetep enjoy membantai musuh yang ada dihadapan gw. udah gw itungin dari tadi, 3 Belatung dan 1 kaleng yang udah gw beresin, gw masih belom puas. Ditengah-tengah area peperangan yang acak adut, gw berteriak,
"HoAAAAA... SEGINI DOANG KEMAMPUAN KALIAANN??!!!", rupanya ada yang ga terima gw kata-katain gitu, gw menghindar tipis dari tembakan Bellato dari jarak 57m di samping gw, "haha... satu lagi buat hari ini!!" kata gw menatap tajam kearah belatung yang kayaknya masih emosi. Terlalu penuh dengan kecongkakan gw, tiba-tiba JLEBB... Sebuah pedang intense dari metal menembus dada gw dari belakang, gw menoleh ke belakang dan mendapatkan sekaleng Warrior Accretia yang berdiri sambil menghunus pedangnya menembus gw. Entah kenapa gw bisa liat dia seolah-olah berekspresi tertawa. sial..... sakit banget....... gw pun terjatuh ditanah merejang maut.
sakitt.... tiap tarikan nafas gw bikin gw minta langsung dicabut nyawanya saat itu juga. hingga akhirnya pandangan gw memudar.....sampai hilang semuanya....
.........................................
Gelap....
Dingin...
Ini ya rasanya mati?
Not bad juga...
Mana malaikatnya?
Tiba-tiba gw membuka mata, "Dimana gw? ....neraka?" Sekeliling gw yang bisa gw liat robot-robot Accretian semua di dalem sebuah ruangan yang cukup besar. "gw blom mati? sekarang gw jadi tawanan ya?". Salah satu kaleng itu menyadari kalo gw udah bangun. Lalu dia berkata "Prof, no. 7391 bangun" katanya dengan suara mesin yang aneh. Gw baru tau ini kaleng-kaleng bisa pada ngomong?? kirain selama ini cuma ngomong "*@(^#" ato apa lah itu. Mereka ngerti darimana bahasa Cora? Mulai banyak kaleng-kaleng yang ngerubutin gw, seolah-olah mereka lagi liat show striptease. Yah, wajar aja dengan kehadiran seorang Cora yang ganteng diantara kaleng-kaleng ini gitu kan...
Entah darimana, ada seseorang yang berbentuk seperti bangsa Cora dan Bellato dateng, tapi... kupingnya beda?? aneh...mahkluk apa ini? Makhluk itu membuka pembicaraan.
"Salam kenal, 7391. kamu sudah terbangun dengan baik", Gw ga terima dikasih nama gitu, yah sebagai bangsa Cora gitu loh, enak aja..
"Nama gw TherMiaN!! se-enaknya aja lu panggil gw....", ada yang janggal? suara gw serak? kok suara gw aneh gini? padahal di Cora gw jago nyanyi lho..... Makhluk yang dipanggil 'Prof' itu menatap gw keheranan. Dia bertanya kepada kaleng disebelah dia,
"Aneh, kalian tidak melakukan pen-cucian dengan baik ya?" sungut dia kepada kaleng yang di pundak kanannya gw baca ada tulisan "tukangjagal" hue? itu profesi dia apa namanya?
"Tidak Prof, semua sesuai dengan prosedur. Data laporannya juga ada. Buktinya dia mengerti bahasa kita", si tukangjagal itu membela diri, tapi setelah si Prof itu ngecek sendiri dia makin heran.
"hmm... kita dapet spesies yang langka klo gitu" dan senyumnya merekah. Lalu perhatiannya kembali tertuju ke gw. "Kalau begitu, selamat datang di Markas Accretia, TherMiaN. Senang sekali mendapatkan kamu sebagai anggota kami", HAH?! Anggota dia? gila apa?! gw gitu jadi anggota kaleng2 ga jelas ini?!
gw menunjukk si Prof saking marahnya dan mo maki-maki dia, tapi kata-kata gw terhenti begitu yang gw liat menunjuk si prof bukan tangan gw, tapi tangan dari metal, yang berbentuk seperti...Accretia!! gw dengan penuh kepanikan memperhatikan seluruh tubuh gw yang ternyata sudah berubah menjadi sama seperti kaleng2 disekeliling gw.
"uUAAAAA!! APA INI?!!! APA YANG LU LAKUKAN KE GW?!!" dikepanikan itu gw mau nangis, tapi tidak ada air mata yang tumpah, karena mata gw sekarang adalah sebuah kamera yang solid. Harga diri gw tercabik-cabik, gw memukul semua Accretia-Accretia yang ada di depan gw sambil berteriak kesetanan, hingga akhirnya gw berhasil mencengkram badan si Prof itu yang terhitung kecil dengan dua tangan,
"Kembalikan gw seperti semula!!" Ancem gw sambil mempererat genggaman gw. si Prof dengan senyum menahan sakit hanya menunjuk ke samping, gw melihat arah tangannya dan melihat, gw! tubuh gw berbaring disalah satu tempat tidur diruangan itu dengan lubang yang gede banget di dada gw.
"Kamu sudah mati TherMiaN...", gw yang ga percaya akan kenyataan itu hampir saja meremukkan tubuh si Prof dengan satu gerakan, seandainya salah satu Accretia disitu mementalkan gw dengan hantaman tangannya. Gumbrangg!! badan metal gw menghantam beberapa peralatan elektronik disitu sampai gw mentok di tembok. Rupanya si kaleng yang mentalin gw blom puas dan niat melanjutkan serangannya.
"BIARKAN, VERDEBUSTER!!" teriak si Prof, si kaleng yang bernama Verdebuster itupun berhenti dan membatalkan niatnya. si Prof menghampiri gw dan duduk disamping tubuh gw yang males berdiri.
"Bunuh aja gw... gw ogah perang buat Accretia", ketus gw. si Prof tersenyum dan membalas dengan lembut.
"TherMiaN... kamu tau sejarah Accretia?", si Prof menceritakan asal muasal kekaisaran Accretia (Baca sejarah Accretia). Entah kenapa gw reflek dengerin dengan seksama karena biasa dirumah dapet pelajaran tata krama. Gw baru tau kalau kaleng-kaleng ini awalnya berbentuk seperti si Prof, Ras yang disebut dengan 'Manusia'. kayak nama makanan... dan gw baru tau juga tragedi ras Manusia ini yang hampir punah oleh virus, dan adanya ras luar angkasa bernama Herodian yang berniat membasmi seluruh jenis kehidupan di semesta. Lagi, si Prof bertanya kepada gw, "TherMian, kenapa kamu berperang?"
Tanpa ragu gw jawab, "Untuk menunjukkan kekuatan saya!!" ....Saya?? gw kayak ngomong ke guru tata krama gw.. si Prof senyum lagi,
"Kalau kami, berperang agar tetap eksis di dunia..." katanya singkat "Demi bertahan hidup, kami rela mengubah diri kami menjadi robot agar bisa bertahan menghadapi serangan-serangan bangsa luar seperti Cora, Bellato dan Herodian..."
"Cora tidak pernah menyerang bangsa manapun!!!" kata gw agak tersinggung.. si Prof memandang gw sebentar. dan tersenyum lagi. kemudian dia meminta gw berdiri dan mengikuti dia. Accretia yang lain memberikan jalan buat kita, lalu beberapa mengikuti sedang yang lainnya kembali pada kesibukkannya masing2.
Gw dibawa ke ruangan yang ada robot-robot seperti MAU yang berdiri diam. "ini adalah pusat latihan kami. Didepan kamu itu adalah cloning dari robot-robot ciptaan Bellato yang dibuat untuk menghancurkan musuh-musuhnya" dia kemudian memberikan ruangan kepada gw dan berdiri bersandar pada tembok. "coba hancurkan salah satu..". Gw ga ngerti apa maksudnya, tapi gw coba juga (gw klo dihadapin sama musuh pasti jadi semangat). Dengan tangan kosong gw pukul salah satu MAU itu dengan kekuatan penuh. BRUAAKK!!! waw... MAU yang gw hantam lansung mental dengan bagian kokpitnya hancur lebur.
Prof tersenyum, dan berseru, "Apakah kekuatan seperti ini yang kau cari?". Entah kenapa kebanggaan Cora yang selama ini jadi pegangan hidup gw hilang gitu aja dengan kekuatan luar biasa di tangan gw saat ini. dan dia mendekati gw lalu berkata, "Bantulah kami agar bisa tetap bertahan hidup".
Akhirnya gw mengikuti pelatihan bangsa Accretia dan menjadi pasukan Accretia. Ternyata para bangsa Accretia ini tidak sedingin yang gw kira, orangnya asik-asik, gw juga cukup nyambung dengan orang-orang disini karena kita sama-sama doyan kekuatan. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 30 Jun - 4:09:40 | |
| The Story of Novus...(part 3-2) TherMiaN's side story
Sudah berbulan-bulan sejak gw menjadi anggota Accretia, dan sekarang gw udah siap di garis depan lagi, kembali ke tempat kematian gw, tempat gw menemukan kehidupan baru. Kali ini gw bener-bener merajalela, ga seperti waktu gw masih berwujud darah dan daging, gw membantai para belatung2 dan coro2 level cupu udah kayak tanpa usaha.
Diantara coro2 yang lagi berantakan itu, gw ngeliat sosok yang gw kenal banget. Ravi. hooo? udah sampe di garis depan dia? udah jago doong? langsung aja gw terjang dia dengan penuh semangat. TRAANGGG!!! Pedang kita beradu terus, gw liat muka Ravi lucu banget klo lagi serius, jadi mo ketawa gw. Tapi masih seperti dulu, dia tetep aja lemah. Gw jadi nyesel pernah temenan sama dia klo sampe sekarang dia masih secupu ini. Dia keliatan shock banget setelah mengetahui siapa gw sebenernya. Tenang aja Vi, gw lepaskan lu dari segala kebingungan ini dengan mengirim lu ke pangkuan DECEM!!
BRAAKKkk!! Ga ada angin ga ada apa, ada BMAU yang nyodok gw kenceng banget sampe mundur gw. Langsung aja gw lupain si Ravi itu karena udah ada musuh gw yang lebih pantes di depan gw. Dalam pertarungan itu gw menyadari bahwa si kaleng bajakan itu yang jadi pilotnya si Zinn.. Lucu banget... apa rasanya jadi si Ravi ya?? gw ketawa sendiri. Baru aja gw mo belah BMAU Zinn jadi dua, lagi2 gw diganggu. BMAU yang lain nerjang gw kenceng banget, ampe mundur lagi gw. Baru gw mo bales, dari transmisi markas kita diminta balik ke Control Center karena ada serangan Bellato disana.
Gw pun mundur dulu untuk kali ini. Seampainya di Control Center, gw liat udah hancur lebur ga berbentuk lagi Control Center Accretia. Di antara puing-puing gw liat sesuatu yang gw kenal. si Prof!! gw langsung menghampiri tubuh si Prof yang tertindih diantara puing2, gw mau menyingkirkan puing2 tersebut dari atas si Prof, tapi dia tiba2 berteriak,
"JANGAN!! organ dalam tubuh saya sudah hancur TherMiaN. Tidak ada yang bisa kamu lakukan lagi, saya akan mati", gw ga terlalu sedih.
"Tenang aja prof, nanti kita hidupin prof lagi di wujud baru ya!", tegas gw.
"Tidak usah, TherMian. Saya ingin mengakhiri hidup saya sebagai manusia biasa. Saya tidak menyukai peperangan, tapi perang ini harus dilakukan agar menjaga bangsa Accretia bisa tetap eksis" Dia terbatuk darah disela kata-katanya. Gw bingung mau berbuat apa, si Prof memegang tangan gw dan menatap gw.
"TherMiaN, kamu adalah kebanggaan saya, janganlah berperang untuk menguasai, berperanglah untuk
bertahan hidup..... dengan kekuatan.... kamu.." dan Prof pun menghembuskan nafas terakhirnya. Teriakan gw menggema hingga membuat rekan-rekan Accretia yang lain menghampiri gw. Gw pun membawa jasad Prof kembali ke markas. Para ilmuwan disana ingin melakukan transplantasi otak Prof ke wujud baru. Tapi gw menghalanginya dengan keras, hingga hampir dibawa pengadilan militer, untungya ada Verdebuster yang membantu menjelaskan. Akhirnya Prof pun dikuburkan dengan layak...
..........................
Sudah sebulan sejak kejadian itu, sekarang gw udah kembali di garis depan. Kali ini gw kembali dengan ketetapan hati yang berbeda. Kali ini gw akan berperang dengan idealisme titipan dari Prof. Dan untuk itu, bangsa Cora dan Bellato harus disingkirkan agar Accretia bisa terus eksis.
Lihatlah Prof, gW akan selesaikan semuanya, HARI INI!! ======================================= End | |
| | | Admin Admin
Jumlah posting : 2379 Score : 6688 Reputasi : 31 Join date : 15.06.11 Age : 46 Lokasi : DKI Jakarta
Karakter Table: 2
| Subyek: thumb up Fri 1 Jul - 1:41:32 | |
| nice story,keep posting sob | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Fri 1 Jul - 3:22:49 | |
| - Admin wrote:
- nice story,keep posting sob
tq bro... ane bakal berusaha sebisa ane... | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 4 Jul - 4:07:32 | |
| The Story of Novus (part 4-1) Destiny's way
Pada akhir Chip War yang mempertemukan kembali ketiga sahabat yang dipermainkan oleh takdir, Ravi kembali ke kamarnya di markas Cora. Hari itu, mereka bertiga tidak sempat beradu pedang sama sekali. Padahal Ravi sangat-sangat nafsu untuk menyelesaikan konflik mereka hari itu juga. Tapi di hati yang terdalam dia merasa sedikit lega.
..............
"Akhirnya kita tidak beradu pedang juga tadi.... hhh... Bodo ah, gw mo mandi". Setelah mandi, baru mau duduk, gw teringat sesuatu. Gw pake baju santai, trus gw berjalan ke Ruang Perawatan. Sesampainya disana gw ketemu sama Spiritualis yang bertugas. Gw memberi salam lalu bertanya, "Gimana kondisinya dok?" (Dok? mangnya di Cora pake dokter yee?).
Spritualis tadi tersenyum ramah kepada gw, Dia cewek luar biasa cantik n sexy yang mengkuncir rambut pirangnya seperti ekor kuda, terkenal kok di Cora, "Dia sedang dalam masa pemulihan", katanya, lalu dia memberi salam dan meninggalkan gw.
Setelah memperhatikan bagian 'belakang'-nya yang bergoyang menjauh dari gw sampe hilang dari pandangan sambil berpikir dalem hati "ckckck... bahagianya gw jadi bangsa Cora..", gw masuk ke dalam ruang perawatan. Setelah menutup pintu dibelakang gw, gw memperhatikan sesosok wanita yang berbaring lemah dengan balutan dimana-mana. Dia seorang bangsa Bellato. Begini ceritanya...
Sewaktu gw ditarik kembali ke Pos setelah pertemuan kembali gw dengan sahabat2 lama gw, karena kita hampir memenangi War, gw disuruh tunggu dulu di Control Center. Gak lama setelah itu gw udah mulai pulih dari shock gw dan mengangkat kembali perisai gw untuk kembali ke formasi. Rupanya seluruh pasukan sedang sibuk menyerang Control Center Bellato hingga yang tersisa di dekat Control Center Cora sedikit sekali. Sesuatu menarik gw untuk kembali ke posisi dimana gw bertemu TherMiaN dan Zinn, disana gw melamun mengingat kembali situasi beberapa puluh menit yang lalu. Kelebatan bayangan pertemuan itu berkecamuk di benak gw. Gw menggeleng2kan kepala untuk mengusir bayangan2 yang mengganggu itu. Dan gw melihat sesuatu.
Di kejauhan, terhalang oleh semak-semak dan pohon yang tumbang, gw melihat sesuatu yang mencurigakan. gw mendekati lokasi itu dengan sangat hati-hati. Sepertinya benda itu adalah sebuah bagian dari BMAU yang hancur berkeping-keping. Tapi gede amat ya? gw deketin lagi pelan-pelan, siapa tau dia gigit kan? gw liat dari celah-celah yang ada di benda itu ternyata di dalemnya ada orang? ini bagian kokpit BMAU ya? kok bisa sampe kesini? kasian banget tuh pilot, mengenaskan banget matinya sampe mental ke tempat tersembunyi kayak gini. Gw coba cari cara buat buka kokpitnya sampe pusing, akhirnya sebodo teuing lah, gw belah lah itu benda biar kebuka pake pedang gw. Musti berkali-kali juga sih, ternyata BMAU alot juga yahh?? Akhirnya gw berhasil membuka benda itu untuk melihat mayat didalemnya.
Ternyata cewe, bajunya udah sobek sana-sini dengan darah ngocor dimana2. Wuih... sadis juga nih. Tiba-tiba gw memperhatikan kalau tangannya bergerak!! dan setelah dilihat baik2, ternyata dia masih bernafas meskipun pelan. Gw berpikiran untuk membiarkannya mati begitu aja, tapi gw ga bisa.....gw ga bisa..... MEMBIARKAN CEWE CANTIK MATI!! klo cowo mah bodo amad. Lalu gw serta merta berusaha mengeluarkan cewe itu dengan sangat hati-hati. Dan buru-buru berlari ke arah Control Center.
Orang-orang disana kaget karena gw bawa-bawa orang Bellato sekarat ke sana. Tapi melihat kondisi yang gw bawa mengenaskan, akhirnya mereka bantuin gw bawa cewe ini ke Markas untuk dirawat.
Setelah yakin klo tuh cewe udah aman, gw langsung memenuhi panggilan dari komandan gw untuk bertemu dengan pengadilan militer. Gw tau sih klo yang kayak gini itu ga bakalan didiemin aja sama para petinggi Cora. Tapi ternyata setelah gw menjalani proses sidang dengan semua penjelasan gw, para petinggi melepaskan gw begitu aja dengan berkhotbah, "DECEM akan menerima siapapun yang mempercayai dirinya. Ajaklah Belatun...eh maksud saya Bellato itu untuk mengikuti ajarannya!!", gw meninggalkan pengadilan dengan sedikit heran, kalau keberadaan Bellato di Cora tidak dilarang, kenapa ortunya Zinn dulu bisa dihukum?...ahhh... ga tau ah, pusing gw.
Gw duduk disamping si Bellato yang sedang tertidur itu. Satu-satunya yang gw tau saat ini cuma namanya yang ada di seragam dia sebelumnya yang hampir hancur semua, "Cindy". Gw perhatiin dia bernafas dengan teratur... gw perhatiin 'ehem'-nya yang naik turun dengan konstan. ternyata untuk ukuran badannya yang kecil sebagai bangsa Bellato, lumayan ge...
PLAKK!! Spiritualis cewe yang tadi udah balik dan ngeplak kepala gw pake buku yang dia bawa. "liatin apa kmu?!", gw nyengir.
"Ga, dok...kayaknya dia udah makin sehat yaa..", Cengir gw sambil nahan sakit coz bagian buku yang dikeplak ke kepala gw tadi ada clipnya. lumayan cooyyy...
"Besok pagi dia pasti udah bangun" katanya lagi sambil meletakkan buku2 tadi di mejanya. "Kamu tinggal aja dulu, daripada ga guna disini ngelamun yang enggak2!", sambil menatap gw dengan ganas.
Ciut juga gw, meskipun dia tambah sexy keliatannya. Akhirnya dengan permisi gw keluar dari ruangan, tapi baru gw buka, si cewe ber'aset' besar bernama Cindy tersebut bersuara "..@#$%....", gw dan dokter liat-liatan, tapi akhirnya tuh cewe tidur lagi so gw keluar aja n balik ke kamar mo istirahat.
Cape man abis perang.
........................
Besok paginya gw kebetulan dapet jadwal off. Jadi habis mandi ku gosok gigi, gw balik lagi ke Ruang Perawatan,
tanpa ngetok gw langsung buka pintunya "Permi.......SIII!!" gw terkejut melihat si cewe itu lagi duduk tanpa busana sedikitpun sementara si spiritualist lagi bukain balutan-balutan dia. Langsung gw tutup lagi pintunya dengan dada berdebar-debar. Gilaa.... MUANTAAAAB!!! "terima kasih DECEM, atas berkah mu memberikanku off hari ini!!!", panjat gw sambil melihat ke langit-langit,
sebelum bogem dari si Spiritualis nan sexy itu menghantam dagu gw dengan sukses.
"DASAR PORNO KAMU!! KALAU MASUK KETOK DULU DONG!!" makinya kepada gw yang terjembab ke lantai. Kali ini dia menggunakan kacamata yang bikin dia berlipat2 makin sexy.
"Maaf dok..", cuma yang bisa gw katakan kepada dia. Akhirnya gw dipersilahkan masuk setelah si cewe itu berpakaian. Setelah gw masuk, si cewe yang gw sangka imut-imut n pendiem, ternyata malah cewewed bo', judes pula. Ampun deh. Tapi karena 'perlengkapan'nya bagus, gw biarin aja dia cerewet. Rupanya si cewe yang betul bernama Cindy itu hilang ingatan, yang ingetin ke dia nama dia sendiri aja si dokter. Selain dari itu, dia sama sekali ga tau apa2, ga tau dia berasal darimana, ga tau apa itu Chip War. Bagus deh, karena persyaratan supaya dia ga diapa-apain, dia harus menganut DECEM.
Akhirnya gw melalui hari2 selanjutnya mengajari dia ajaran DECEM, karena diserah tugaskan langsung oleh para petinggi. yah, mau diapain? siapa tau gw 'beruntung'...wkwkwk..
"HEY!! lu denger ga sih?!" si Cindy ngagetin gw, setelah keputusan para petinggi Cora, seorang Spritiualist Elite ditugaskan untuk memberikan sihir kepada Cindy agar dia bisa mengerti dan mampu berbicara bahasa Cora.
"Apaan sih?! ngagetin gw aja??!!" Gw sekarang lagi nemenin dia gb PT Dark Force dan Holy Force. Cindy sama sekali tidak pernah diberitahu bahwa dia adalah bangsa Bellato. Dan setelah 2 bulan ini, dia bener2 udah keliatan seperti Cora sejati. Meskipun agak pendek. Entah kenapa setiap kali gb, dia minta ditemenin di Rawa kabut mlulu. Katanya tempat itu familiar buat dia. Emangnya di Bellato ada tempat kayak gini ya?
Sekarang dia lagi gb elemen angin, sampe pake kacamata gw, abisnya ngeliatin efek petirnya bikin pusing. Dia lagi keasyikan nyerang2in Vafer sambil ngoceeehh aja sendirian. Setelah abis Vafer2 yang ada, dia menghadap ke arah gw, dan berpose sok keren gitu deh, | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 4 Jul - 4:08:41 | |
| The Story of Novus (part 4-2) Destiny's way
"Keren kan gw?!" dan dengan sotoy, meledakan aura anginnya biar keliatan keren. Tapi siapa yang mau ngomong klo ternyata hempasan aura tadi membuat salah satu pohon patah dan jatuh menimpa dia.
GUBRAAAAKKK!!! Pohon gede itu menghempas tanah dengan keras. Gw berhasil menyelamatkan dia dengan tipis banget sampai ranting dari pohon itu merobek punggung gw. Cindy langsung merasa bersalah gitu, ampun deh nih cewe, udah feel guilty masih aja tetep cerewed yaa.. makin parah malah kayaknya?
"Aduh, Vi. Sory..Soryy..!! aduhh gimana dong..?? ini... aduuhhh..", celoteh dia penuh kekhawatiran. Gw berdiri menahan sakit, dan tersenyum.
"gw gapapa kok, Cin. Santai aja" Kata gw sok cool, padahal perihnya ampun dehhh... Dia ga percaya dengan kata2 gw dan maksa gw untuk ke Ruang Kesehatan. Sampe ditarik2 tangan gw, pingin gw tonjok kali nih cewe?! dia narik2 tangan gw malah bikin perih di punggung gw tambah sakit!! Gw bersikukuh klo gw gapapa dan langsung menuju kamar gw untuk nyuci luka itu dikamar mandi. Si Cindy ngebuntutin gw terus sampe ke depan pintu kamar gw. Abis buka pintu lalu gw nyengir sambil masuk ke dalem.
"Makasi ya dah nganter ampe depan kamar... daa.." kata gw sambil menutup pintu, tau-tau dia nahan pintunya. Dia ngeliatin gw dengan mata yang mo nangis, tapi sok galak.
"Gw yang bikin lu luka, paling ga, biar gw yang bersihin luka lu. klo cuma lu doang lukanya ga akan bersih bener!", kata dia sambil menerobos masuk. oi..oi...enak aja nih cewe masuk ke kamar gw kagak permisi.
Dia langsung ke kamar mandi dan ngambil baskom berisi air serta handuk yang ada disitu. Bener2 deh nih cewe. Ga takut gw apa2in apa?! Dia langsung berdiri di depan gw.
"Buka baju lu! duduk di tempat tidur situ!", bentaknya. weiiii... dia yang salah kok malah galakan dia sih?! Tapi mo diapain lagi? gw ngelawan malah tambah berisik nanti dia, jadi gw nurut aja. Gw membuka baju gw dan duduk dipinggir tempat tidur. Dia naik ke atas tempat tidur dan berlutut di belakang gw, lalu mulai ngebersihin luka punggung gw pake handuk yang dibasahin.
Gw denger dia berkata pelan, "maaf ya Vi...". n gw rasa dia nangis, karena ada yang netes di punggung gw, dan rasanya bukan air dari baskom itu, gw pun menengok untuk memastikan, ternyata beneran dia nangis. Gw senyum2 sendiri, ternyata bisa kelihata manis juga dia klo situasi gini. Gw mengangkat dagunya dengan jari gw.
"hei... gapapa kok, tenang aja. Klo lagi perang, biasanya luka gw jauh lebih parah daripada ini", kata gw berusaha menenangkan dia. Tapi dia masih memandang gw dengan linangan air mata, nafasnya tersendat-sendat. gw ketawa dalem hati. kayak anak kecil... entah kenapa, gw langsung memajukan muka gw dan mengecup bibir dia. Dia terkaget tapi ga bergerak, matanya terus menatap gw dengan kaget, tapi lama2 matanya menutup sendiri, dan gw melanjutkan aksi gw tadi, sambil merebahkan tubuh mungil dia di atas ranjang gw.
...........................
Begitu pagi, gw dibangunkan dengan hujan ciuman di seluruh muka gw. Menyerah, akhirnya gw membuka mata gw,
"Pagiii.....", Cindy menyapa gw, masih berbaring disamping gw dengan senyuman manisnya, tanpa busana. Kita berdua hanya dibalut oleh selimut. "tukang tidur niiiyyhhh.. bangun dooongg", katanya dengan manja. Dia menempelkan punggungnya ke dada gw sambil meraih tangan gw untuk memeluk dia dari belakang. "Vi... mau tanya dooong.."
Masih setengah sadar, gw menjawab "apaaaa...", dia menunjuk sebuah foto di atas meja di samping tempat tidur gw. Foto itu adalah foto gw bersama Zinn dan TherMiaN. Sahabat-sahabat gw... dulu....
"Itu siapa? temen2 kamu?" tanyanya. Dia memperhatikan foto2 tersebut dengan seksama. Tampang TherMiaN... tampang Zinn.....
Gw terdiam sebentar dan menghela nafas panjang. "Iya.. dulu..", Dia sepertinya heran dengan jawaban gw, dan mau bertanya lagi, tapi gw potong dengan melumat kembali bibirnya, sementara dia tertawa kecil.
Untung hari ini gw dapet jadwal off....
.................................
Sementara itu di Markas Bellato sana, Zinn sedang memperhatikan fotonya berdua dengan Cindy, dengan cincin pertunangan melingkar di jari Cindy... =================================================== END
Terakhir diubah oleh Lygatto tanggal Mon 4 Jul - 4:09:49, total 1 kali diubah | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 4 Jul - 4:09:24 | |
| The Story of Novus (Part 5-1) TherMiaN's Hesitation...
TRRRR.....
gelap...di mata gw keluar tulisan2 yang cepet banget lewatnya ampe males baca gw. Yo'i, TherMian is in the house yo... Sekarang gw lagi loading abis tidur. Udah berbulan-bulan jadi Accretian gw masih aja suka ketawa sendiri klo bangun tidur. Kapan lagi kan mau tidur tinggal senderan ke tembok? trus sarapannya pake bensin n oli. Mantap banget deh... Udah gitu briefing tiap misi ga perlu ribet2 ngumpul di ruangan dulu rame2. Tiap bangun, kalo ada tugas pasti langsung keliatan di monitor (a.k.a mata gw).
Anyway, tugas gw sekarang patroli di Craig Mine. Secara gitu kan abis menang war. So berangkatlah gw, bertiga, sama Verdebuster n r3v0lv3r. Padahal gw sendiri aja cukup. Ngapain pake rame-rame sih? kan bagian gw berkurang nantinya. Tapi mo diapain lagi? udah perintah atasan, mereka juga dah gw kasih duid oli supaya mereka kemana kek gitu jangan barengan gw, merekanya ga mau. Takut katanya. piff... yawdah kalo gitu.
Akhirnya sampelah kita di Craig Mine. Dulu, sewaktu gw masih jadi bangsa Cora n masih muda (remaja maksudnya...), gw suka dateng kesini sama seseorang... *ehem* cewe. Namanya Monica. Dia selalu ngajak gw kesini kalo lagi ga war, karena katanya seru. Orang gila tuh anak, kita masih level cupu malah jalan-jalan kesini. Mending mau ngapain, sampe kesini cuman mau kasih tanda di satu tempat tertentu, Tepatnya di 90 65, abis itu pulang lagi. Udah gitu gw ga boleh liat lagi apa yang di bikin disitu. Padahal gw suka males banget kalo diajak, dan biasanya gw suka pura-pura tidur, tapi dia pasti pake segala cara buat bangunin gw. Ortu gw sama Ortu dia udah sohib berat, makanya dia gampang banget masuk ke rumah n kamar gw dengan santai. Pokoknya kalo dia lagi mau kesana, gw ga bisa lari deh. Pasti dia ketemu aja dimanapun gw ngumpet. geblek.
Lagi asik-asik nostalgia, si Verdebuster nepuk pundak gw, sambil nunjuk jauh ke depan. Ini orang males ngomong apa emang bisu ya? dari dulu kayaknya gw ga pernah denger dia ngomong..? anyway, didepan sana ada 3 MAU yang berbaris menghadap dinding tebing. Mereka lagi disetrap ato lagi lomba pipis?? Sebodo amat ngapain mereka disana, yang pasti tugas gw udah jelas, habisin semua musuh di sekitar wilayah Accre. Si Verdebuster udah pasang kuda-kuda mau nembakin Launchernya. Gw ngeliatnya ngiri juga, secara gw Mercenary gitu kan... So tanpa ba-bi-bu, gw 'rampok' Launchernya dia "Pinjem!" bentak gw. Dia mo protes, tapi gw pelototin ampe nyala mata kamera gw. Ga jadi ngomong2 apa2 dia.
So langsung aja gw arahin Launcher itu ke arah salah satu MAU itu. TUIIIINGGGG... Launcher itu loading gitu pas gw pencet pelatuknya, dan DHUAAARRR!!! gw mental ke belakang sampe terguling-guling gara-gara tendangan itu Launcher kenceng banget. si Verdebuster nyamperin gw yang ketindihan Launchernya, ternyata dia bisa ngomong,
"Makanya jangan sotoy jadi orang...PT Launcher masih satu aja mau sok-sokan. Rasain deh tuh", ketusnya. Gondok, tapi mo ngomong apa gw sama dia? jadi kesel gw mo gw lampiasin aja ke MAU-MAU kurang beruntung itu. Begitu gw lompat berdiri, menghunus pedang gw dan berancang-ancang mo nyerbu ke arah kaleng bajakan itu.... ternyata disana udah sepi.
"Mo ngapain lu? mereka udah pada cabut abis tembakan lu kena ke tebing disana tuh", kata r3v0lv3r sambil nunjuk ke salah satu tebing yang jaraknya sekitar 300m dari posisi MAU-MAU tadi yang ambrol kena tembakkan gw. Tapi para dewa masih berpihak kepada gw, karena ternyata ditempat MAU-MAU tadi itu ada 2 orang Cora. Bwahahha... masih ada yang sisa! kalo mereka ga ngabur harusnya jago dong?!! Serta merta gw lari dengan gembira menghampiri Cora-Cora itu. Verdebuster dan r3v0lv3r liat-liatan doang sambil jalan pelan2 ngikutin gw.
Udah ampir deket ke Cora itu, gw Zoom kamera gw buat liat, siapa tau gw kenal sama ini Cora kan, jadi gw bisa nakut-nakutin dia dulu. Gw bakal bilang.. "I am your father..." dengan nafas mesin yang berat... wkwkwk...
Ternyata nyesel gw pake zoom-zooman. Gw terlalu kenal Cora itu... dia.. Monica. Cewe yang sering ngajak gw kesini, tapi kebetulan juga, gw kesel banget waktu dulu dia pernah sekali nendang 'anu' gw buat bangunin gw supaya nganter dia kesini!! Sekarang gw akan bales dendam!!! gw injek dia semua-muanya sekalian sama anu-itunya...!!! Begitu fokus lensa gw udah bener-bener fokus, ternyata keadaan dia menyedihkan sekali.
Dia terduduk, Rambut pirangnya yang biasanya diikat kuncir kuda udah berantakan, kacamata yang dia biasa pake dari dulu bahkan sebelum jadi dokter di Cora juga udah retak-retak (yup, you know this girl). Dari dahi kanannya keluar darah yang menutupi sebagian wajah cantiknya. Baju-baju dia juga udah tinggal dikit lagi sama aja ga pake baju. Dengan nafas yang terengah-engah, dia melihat gw dengan tajam, sesuatu yang ga pernah berubah dari dia sampe sekarang kelihatannya.
Hingga gw berdiri di hadapannya, dia tidak bereaksi apa-apa, hanya menatap gw tanpa henti bagaikan berkata "Ayo selesaikan, gw ga takut!". Disampingnya gw liat ada satu lagi bangsa Cora, cewe juga, kalo ga salah temen dia waktu di pelatihan Spiritualis dulu. Cewe itu udah ga bernafas.... Coba dia jadi Accre, kan ga perlu pake nafas...Kelihatannya mereka abis bertarung sama MAU-MAU itu. Dan kalah. Seandainya gw telat sedikit tadi, mungkin Monica juga udah bernasib sama sama temennya itu. Verdebuster dan r3v0lv3r udah sampe disamping gw.
"Wah, Cora ini udah sekarat bro, tinggal aja deh", kata Verdebuster. r3v0lv3r mengamini. Gw pun setuju dengan mereka, maka kita pun berbalik arah dan meninggalkan Monica sendiri. Dengan satu tatapan terakhir sebelum berbalik badan, gw pun berjalan menjauhi dia. Baru 7 meter kita jalan, tiba-tiba.... DHUAAARRR!!
Kilatan cahaya lewat persis di depan gw, dan menghantam dinding tebing yang ada disamping gw. Sedikit menggores punggung Verdebuster, sementara r3v0lv3r yang lebih didepan tidak apa-apa. Begitu kita menoleh arah sinar itu, kita lihat kalau tembakan itu berasal dari sebuah BMAU yang dikelilingi oleh MAU-MAU yang tadi. wohoho.. ngadu rupanya mereka?! bagus...bagus... jadi gw ga akan bosen!
Verdebuster dan r3v0lv3r mempersiapkan Launcher masing-masing dan mencari posisi yang strategis untuk menggunakan SiegeKit. Dan gw pun kembali menghunuskan pedang gw dan menerjang kearah mereka. Tapi sebelum gw sempat bergerak, gw denger bunyi gemuruh. Begitu gw nengok, ternyata bunyi gemuruh itu berasal dari atas tebing, tembakkan BMAU tadi membuat tebing itu longsor. Cih! gw langsung bersiap manuver menghindar, begitu gw liat Monica masih berada di posisinya yang tadi. Persis dibawah longsoran itu!
BRUUAAKKKK....GUBRAAKAKkk... Longsoran itu menghantam tanah dengan keras. berbeda tipis, gw berhasil menyelamatkan Monica. Gw menutupi badan dia dibawah gw dengan badan gw sendiri. Muka dia gak percaya gitu kalo gw baru aja nyelamatin nyawa dia. Akhirnya gw pun mencoba berdiri dan menghalau semua runtuhan-runtuhan longsor itu agar tidak menimpa dia. Begitu sukses berdiri, gw liat Verdebuster dan r3v0lv3r khawatir akan keadaan gw dan r3v0lv3r berteriak,
"TherMiaN!! lu gapapa?!!", seketika gw tersentak. Kenapa lu manggil nama gw, bodoh?!! Cora yang ada didepan gw ini adalah satu-satunya orang diseluruh dunia yang gw ga mau dia tau kalo gw udah menjadi seorang Accretian sekarang!! Tapi klo dipikir-pikir, dia kan ga bakal ngerti bahasa Accretia, jadi gw sedikit tenang. Lalu Monica berdiri dan menatap dengan heran.
"TherMiaN..??" katanya pelan. WUAK!! Shock gw!! kok dia bisa ngerti?!! jangan-jangan yang dia denger kayak gini : "TherMiaN!! @#$%^&*)(?!!" . Mata Monica menunjukkan ketidak-percayaan yang aneh, ga takut, ga sedih, ga seneng.... gw pun diam ga bergerak...
Monica memperhatikan wujud kaleng gw dengan seksama, gerak-geriknya seakan-akan berkata : "pantesaan... kayaknya kenal..", entah apa yang dia kenali dari bentuk gw sekarang... Belom sempet dia ngomong, dari sudut kamera gw keliatan sinar terang mendatangi kita... dalam hitungan 0.039 detik menurut alat pengukur kecepatan gerak gw, gw udah berada di depan sinar itu, menghalanginya dari tubuh Monica. BLAAARRR!!!
KKZZKZZTTTT..... ugh... tembakan ini BMAU pedes juga. Sirkuit-sirkuit gw sempet error sesaat setelah gw menerima tembakan itu langsung dari depan. Untung blackoutnya cuma sekejap. Begitu online lagi, yang pertama gw lakukan adalah ngeliat kondisi Monica, begitu gw udah konfirmasi kalo dia baik2 aja, gw langsung pake Chaos Pot, abis itu lari secepet ... ke arah MAU-MAU n BMAU geblek itu.
"Bust! V0lv!! COVER SHOT!!", dengan seenak jidat kaleng, gw instruksiin Verdebuster dan r3v0lv3r untuk kasih tembakan pelindung supaya gw leluasa ngedeketin mereka. DHUUAARR..DHUARRR... mereka berdua nembakkin Launcher mereka masing-masing ke arah temen-temen main gw itu. Salah satu tembakkan mereka berhasil meledakkan salah satu MAU yang kayaknya palin cupu itu.
"GEBLEKK!! gw bilang COVER SHOT!! jangan dikenain DONGG!!", maki gw sambil terus lari. Verdebuster ngangkat tangannya sambil bilang, "Sory... ga sengaja!!", swt tuh orang... berkurang satu deh mainan gw. Salah satu MAU yang ada disitu terbengong-bengong melihat gw udah ada didepan mukanya. "Halo.." kata gw sambil senyum (yang ga keliatan tentunya karena gw ga punya mulut). Sebelom dia bales salam gw, MAUnya udah terbelah jadi dua dengan sekali tebasan pedang SI gw. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 4 Jul - 4:11:04 | |
| The Story of Novus (Part 5-2) TherMiaN's Hesitation...
Berbarengan dengan ledakan MAU itu, gw lompat ke arah MAU yang satu lagi dan bersiap menancapkan pedang gw dari atas kepalanya (yup, gw doyan matiin yang paling cupu dulu klo musuh lagi rame). Untuk yang satu ini, gw salamnya beda, "Bye..".
BRANGGG!! BMAU yang ada disitu rupanya ga rela temen-temennya gw abisin duluan, dia menghalau serangan gw dengan mengayunkan senjatanya. Dalam kondisi sedikit kehilangan keseimbangan, si BMAU itu memanfaatkan kesempatannya dengan sangat baik. Dia menabrak badan gw sekuat tenaga sampe gw mental terguling-guling. Dan kesempatan kedua itu dia sepertinya menginstruksikan MAU yang tinggal satu itu untuk lari. Tanpa bertanya lagi, MAU cupu itu langsung ngibrit balik ke portalnya. Gw yang belom dalam kondisi siap battle lagi, berteriak ke Verdebuster dan r3v0lv3r.
"Guyss, abisin yang cupu itu sebelom dia kabur!!", dua anak itu keliatan banget muka ga percayanya kalo gw baru aja minta mereka buat ancurin mainan gw. Tapi gw tau BMAU yang ada didepan gw ga bakal kasih gw gitu aja buat matiin temen dia, sementara, gw udah gondok banget sama itu MAU dari tadi gw dateng kesini. Mereka berdua pun ngarahin senjatanya masing-masing ke arah MAU itu. Tapi kenapa mereka ga nembak-nembak juga?! "Woiii!! Tembak buruan!!" bentak gw. Mereka berkata dengan takut-takut...
"Ammonya abis...", Gubrakk! gila ya?! mo patroli tapi kaga bawa Ammo?!! itu MAU yang lagi kabur juga klo ga takut mati udah ikutan gubrak barusan. Akhirnya tuh MAU pun dengan sukses ngabur. Bodo lah. yang penting masih ada BMAU yang bisa me'layani' gw. BMAU ini lumayan canggih juga. Kuat n cepet. bole..bole.. Tapi dia mau ngomong apa setelah salah satu kakinya berhasil gw potong? Duel pun gw selesaikan dengan satu tusukkan di kokpit. BLARRR... dan diapun meledak dengan indahnya.
Setelah mainan gw abis, gw kembali melihat ke arah Monica.... lho? kok dia ga keliatan? ternyata dia udah tiduran dengan santai setelah keabisan darah cukup banyak. Sekali lagi gw berlari balik ke tempat Monica, dan sesampainya disana gw sedikit lega menemukan dia masih bernafas. Masih bisa ditolong, gw pun berlutut untuk mengangkat tubuh Monica. Sebelom sempet gw sentuh, r3v0lv3r berteriak,
"TherMiaN!! Cora!!", ha? emang gw dulu mantan Cora.. kenapa dibahas sekarang? ternyata yang dimaksud dia, ada beberapa orang Cora yang dateng, kayaknya kenal...
oouww.. ternyata si Archon dan wakil-wakilnya. Gw dalam kondisi biasa pasti seneng banget ada musuh kuat yang baru dateng lagi, tapi berhubung Monica lagi dalam kondisi kritis, gw memutuskan untuk mundur dulu agar Monica bisa diselamatkan, mungkin penyembuhan ala Cora lebih manjur daripada teknologi Accretia. Verdebuster dan r3v0lv3r pun mengikuti gw untuk mundur sementara.
................
Besoknya gw masih tugas patroli. Kali ini Verdebuster dan r3v0lv3r dilarang patroli karena kemaren gw laporin kalo mereka keabisan ammo padahal baru keluar. Tatapan mereka tajem banget kearah gw waktu gw minta permisi dari komandan sementara mereka disuruh diem ditempat. Dan akhirnya sekarang gw bisa patroli sendirian.. wkwkwkw...
Kembali di Craig Mine, suasananya masih sepi-sepi aja, ngebosenin juga. Dari tadi nyari musuh kenapa ga ketemu-ketemu juga ya? entah sejak kapan, gw sekarang udah nyampe di koordinat 90 65. Gw terdiem sebentar, dan iseng-iseng nyari tempat si Monica dulu sering coret-coret sesuatu. Sambil nyari, gw teringat lagi jaman-jaman gw masih jadi bangsa Cora. Gw dan Monica terpisah sejak gw masuk militer, dan Monica lebih fokus ke Holy Force. Ravi dan Zinn ga pernah tau masa lalu gw berdua. Dan gw juga ga pernah kasih tau, gengsi bo.. Perpisahan kita pun ga pernah ada 'goodbye', karena pemanggilan gw ke militer sangat mendadak.
Akhirnya gw nemuin juga tempat itu. Di deket sebuah pohon, dulu waktu dia lagi corat-coret entah apa, gw pasti disuruh duduk dibawah pohon itu dan ga boleh kemana-mana. Masih ada ga ya itu tulisan? gw mendekat ke lokasi coretan Monica, dan berlutut didepannya, abis sekarang gw tinggi sih, klo sambil berdiri susah, klo mo zoom kayaknya kurang asik aja. Akhirnya setelah sekian tahun gw pun membaca tulisan Monica di situ :
"Monica & TherMiaN, Countdown for love", dan dibawahnya ada coretan angka-angka. "2580 2589 21478963 14863 4563214789 14" maksudnya apa nih?
"itu belom selesai.." Sebuah suara dari belakang mengagetkan gw dan reflek untuk menghunus pedang gw dan berputar ke belakang sambil mengarahkan pedang gw. Ujung pedang gw cuma berjarak 10 cm dari leher Monica yang sedang berdiri disana. Tangan kanannya di gips dan di dikaitkan ke penopang di lehernya. Kepalanya dibalut perban. Bibir tipisnya melebarkan senyum. "Halo TherMiaN...", Sapanya. Gw mencoba ngeles, "Sepertinya lu salah orang..." Dan gw berdiri dan mencoba pergi dari tempat itu.
"Yang tau tempat ini selain aku cuma satu orang lagi... dan itu hanya kamu, Themmy..", Wuaks! Monica manggil gw pake panggilan kecil gw... NOOO..!!! gw celingak-celinguk untuk mastiin ga ada makhluk hidup (ataupun mati tapi bisa denger) yang ada dalam radius suara dia. Langsung aja gw samperin dia dan deketin muka dia.
"Manggil gw kayak gitu sekali lagi, gw bunuh lu disini!!", Ancem gw. Ternyata salah besar gw ngomong gitu...gw lupa satu hal yang gw takutin dari dia. Dia tersenyum galak ke gw dan berkata, "Oya? mangnya kenapa kalau aku panggil Themmy? hah..?! Themmy kecil?? Themmy yang waktu kecil selalu..."
"WUAAA!!! OK!! OK!! LU MENANG!!" Potong gw sambil menutup kuping gw (yang entah dimana letaknya), dan akhirnya pun gw berlutut didepan dia dan momohon, "Plisss jangan manggil gw kayak gitu lagi...? pliss?"
Senyum kemenangan yang dia pasang disaat-saat seperti ini yang selalu bikin gw mo nyeburin dia di laut sambil gw kasih pemberat dikakinya... Dia berjalan pelan ke arah coretan dia. Disana dia mengambil sebuah batu, dan mencoret-coret2 lagi dinding tebing itu di bagian angka-angkanya. "Kamu tau maksud dari coret2an ini?"
Saat itu ekspresi dia terlihat senang...tapi sedih... "angka-angka ini aku ukir satu-persatu setiap kali kita datang kesini berdua", dia berhenti berbicara dan menatap gw, melihat gw cengo aja dengan ekspresi "truss...?", dia tersenyum dan melanjutkan, "Aku berniat untuk melakukan sesuatu saat angka-angka ini selesai aku ukir", Setelah dia selesai, gw memperhatikan coret2an dibagian angka itu udah bertambah menjadi :
"2580 2589 21478963 14863 4563214789 147863"
Apaan tuh? cuma nambah 4 angka terakhir doang. Tapi gw masih tetep ga ngerti artinya. Gw menatap dia kembali dengan ekspresi "truss..?" dia cekikikan. Dan berkata.
"Aku akan kasih tau kalau kamu udah bisa mengerti arti dari angka-angka itu..", tantangnya dengan penuh senyum. Gw masih ga bisa ngomong... Dia menatap gw sebentar dan berkata, "Oia aku lupa!" lalu menginstruksiin gw untuk mendekatkan kepala gw supaya dia bisa bisik-bisik sama gw. Gw pun mendekat dan kemudian dia berkata, "Makasi ya kemaren kamu selamatin aku", lalu mencium pipi metal gw.
BUSSSHHHH!! indikator panas mesin gw tiba-tiba mencapai batas overheat. GILA YA!?! gw udah jadi mesin dari ujung ke ujung masih bisa kayak gini dicium sama cewe?!!
Dia pun berbalik dan berjalan menjauhi gw, tapi kemudian membalik badannya dan berkata, "oia, petunjuknya : lihat dengan jari kamu!! kalau kamu udah tau, tulis disitu ya jawaban kamu..bye.." sambil melemparkan cium 'kiss-bye' kepada gw... sambil dia berjalan pulang dengan riang, ga seperti biasanya....
Alhasil gw pun nongkrong disitu sampe malem....... =========================================== END | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 5 Jul - 3:32:37 | |
| The Story of Novus (Part 6-1) When Love & Hate Collide...
Nama gw Cindy... Udah lebih dari sebulan gw kehilangan ingatan. Rumah ga inget dimana, keluarga sama aja. Satu-satunya yang tersisa dari masa lalu gw adalah cincin yang melingkar di jari manis tangan kiri gw. Kalo gw buka, didalemnya ada tulisan C.Z, entah apa artinya? mungkin nama lengkap gw? Cindy Zeta-Jones? Cindy Zulkarnain? entah lah. Saat ini gw blom tau, tapi suatu saat nanti gw yakin gw akan inget sendiri.
Malam ini gw bermimpi tentang sesorang. Mukanya ga jelas, tapi gw inget suaranya. Suaranya menghadirkan kesejukan dan aura kebaikannya pun memancar dengan kuat. Di mimpi itu cowo itu memasangkan cincin yang gw pake sekarang di jari gw, dan berkata sesuatu yang kurang jelas. Anehnya meskipun suaranya terdengar jelas, tapi kata-katanya sama sekali ga jelas, cuma ada satu yang bisa gw tangkep "lindungi kamu..". Siapa ya orang itu? dan kenapa dia masang cincin ini disini? jangan-jangan gw udah punya suami? Tapi kalo udah ada, kenapa ga ada yang nyari gw? apa mungkin dia udah meninggal ya? kasian amat kalo gw janda muda...
Saat ini gw lagi mandi di kamar seorang cowo yang saat ini gw sayang banget. Namanya Ravi. Malam tadi kita baru saja melakukan sesuatu yang sangat luar biasa, pengalaman pertama gw (yang meyakinkan gw kalo gw belom nikah). Sebenernya gw agak minder sama cewe-cewe lain di Cora ini, karena mereka tinggi-tinggi n sexy2. Tapi waktu gw liat di kaca, selain tinggi, gw ga kalah kok sama mereka. Justru gw menang di satu hal... eh salah.... DUA 'hal'. wkwkwkwk...
Begitu gw keluar dari kamar mandi, Ravi terlihat sudah siap dengan pakaian perangnya. Hari ini adalah jadwal Chip War dia. Dia ngeliat gw dari kamar mandi yang hanya dibalut dengan handuk, dan ekspresinya langsung aja mupeng.
"waaaww... kayaknya aku salah ya mandi duluan? tau gitu kan biar kamu yang mandi duluan, abis itu aku temenin. hehehe", katanya dengan mulut yang ampir jatoh ke lantai.
"huu... maunyaaa... aku kan udah menduga, makanya ak suruh kamu mandi duluan! bee..!!", gw melet sambil tutup mata
Tiba-tiba di kepala gw terdengar suara, rupanya telepati dari petinggi Cora. Gw terdiam sejenak yang membuat Ravi agak heran.
"Kenapa?" tanyanya heran, dan lebih heran lagi setelah melihat ekspresi gw yang tiba-tiba kesenengan.
Gw langsung meluk dia yang lagi bego sambil berteriak, "Aku ditugasin ke garis depan hari ini!!", kata gw girang. Tapi reaksi Ravi sangat ga gw duga. Dia meremas pundak gw dengan keras dan melihat tajem ke mata gw.
"Serius?!!", katanya pelan tapi keras (bingung ga lu?). Gw mengangguk dengan agak ketakutan karena baru pertama kali liat dia kayak gitu. Dia langsung ngeloyor keluar pintu. Gw yang gantian bingung langsung aja ngejar dia. Rupanya dia pergi ke tempat para petinggi, ngapain? Begitu sampai di ruangan yang berisi meja besar dan dikelilingi beberapa petinggi (yang gw sendiri ga tau), dia memberi hormat dan langsung berkata.
"Mohon Maaf, Saya tidak setuju bila Cindy disertakan dalam perang kali ini!!", protes dia. Gw tambah heran liat reaksi dia, kalo bukan petinggi yang nanya, gw yang bakal nanya duluan.
"Alasannya?", kata salah satu petinggi.
"Dengan segala hormat, Cindy baru 1 bulan belajar Dark Force, dan saya selalu menemani dia latihan di luar, dan saya bisa menilai bahwa dia belum siap untuk terjun langsung!!", Ravi serius sekali kali ini, kayak bukan dia aja. Gw bisa liat beberapa petinggi itu tersenyum, lalu salah satunya berkata,
"Berarti dia menjalankan perintahnya dengan baik..", katanya, membuat Ravi berekspresi heran. Terdiam sejenak, si petinggi melanjutkan kata-katanya "Corite yang ada disamping kamu itu telah mampu menguasai isis dalam waktu kurang dari 1 bulan. Dan kami telah perintahkan agar tidak ada yang diberitahukan selain para pelatih Summoner!!". Wah? kok mereka yang bocorin? gw liat Ravi masang ekspresi aneh banget waktu ngeliat gw, apa emang segitu susahnya ya nguasain isis? gw kok gampang..?
"Perintah dari kami telah diturunkan, laksanakanlah dengan baik!", kata petinggi yang lain, Ravi hanya terdiam dan memberi hormat lalu membalikkan badan keluar dari ruangan, gw dengan agak kagok kasih hormat dan ngikutin dia. Diluar, dia berhenti membelakangi gw. Gw pun ga bergerak.
"Sejak kapan?", katanya. Tetap membelakangi gw.
"sudah hampir 2 minggu", jawab gw pelan.
Gw terkaget waktu Ravi tiba-tiba membalikkan badannya dan meremas bahu gw. "Kenapa kamu ga bilang sama aku?!", mukanya kelihatan marah.
"kamu kan denger kata-kata dari para petinggi?!", jawab gw agak gemeteran "Aku ga boleh kasih tau siapa2!!", akhirnya dia pun melepaskan tangannya. Kemudian menatap gw lagi, tapi kali ini matanya lebih sejuk.
"kamu tau...? orang lain butuh waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk menguasai isis..", tuturnya sambil menatap gw tajam, kita berdua terdiam sejenak tanpa melepas kontak mata.
Tiba-tiba dia tersenyum dan memeluk gw. "Kamu hebat! kita perang bersama ya! jangan jauh-jauh dari aku..", gw pun membalas peluknya dengan penuh senyum.
"pasti!!", kata gw dengan sedikit mata yang berkaca-kaca.
................................. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 5 Jul - 3:33:21 | |
| The Story of Novus (Part 6-2) When Love & Hate Collide...
Gw dipanggil ke dalem ruangan khusus Summoner dan diberikan equip dan senjata secukupnya. Setelah semuanya beres, gw pun keluar dari ruangan ketempat Ravi menunggu dengan penuh senyuman. Dia mendekati gw trus ngebisikin gw.
"Nanti malem baju ini pake lagi ya dikamar aku", bisiknya, seketika gw bisa ngerasain klo pipi gw memerah, dan gw menampar pelan pipinya (ga pelan-pelan amat juga).
"heh! nakal!", cetus gw. Tapi gw ga nyalahin dia, baju summoner ini memang keren banget. Bikin semua cowo pasti ngelirik. Kemudian kita dipanggil ke ruangan khusus job masing-masing untuk brief perang.
Setelah beberapa lama, kita semua rame-rame menuju lokasi. Sampe sana sesuai strategi, para summoner dibagi-bagi untuk bagian def dan nyerang, gw kebagian nyerang. Artinya gw bisa jalan sama Ravi.. hihi senangnyaa.. Sebelum kita melaksanakan tugas, Ravi menarik gw ketempat yang sepi.
"Hati-hati ya. Kalo ada apa-apa teriak aja! Aku pasti dateng sebelom kamu sempet berhenti teriak", katanya dengan penuh senyum.
"Maksud kamu aku kalo teriak lama, gitu?!", kata gw dengan sedikit cemberut.
"Lah?! maksud kamu aku datengnya lama gitu?!", balas dia.
"yah?! kamu kan orang paling ngaret yang aku tau! udah gitu mmmmm.....", Ravi mencium gw sebelum gw bisa menyelesaikan kata-kata gw. Gw pun membalas ciuamannya sambil memeluknya. Setelah kita melepaskan bibir, masih dalam peluk, kita saling menatap penuh arti. Hingga akhirnya Ravi menggandeng gw kembali ke pasukan.
Hari ini Cora inisiatif untuk menyerang Bellato. Tim advance bertugas untuk memancing beberapa musuh untuk keluar kandang biar kita ga kalah jumlah, sementara tim satunya lagi nunggu dari jarak tertentu. Ravi kebagian jadi tim advance, sementara gw termasuk tim yang nunggu. Anehnya, meskipun ini perang pertama gw (yg gw inget, paling ga), gw sama sekali ga grogi ataupun deg-degan, seolah-olah gw udah biasa banget menghadapi situasi perang seperti ini.
Dalam hitungan menit, tim Advance udah kembali dengan membawa beberapa hasil pancingan. Langsung aja kita yang lagi nunggu nyerbu semua dan dalam waktu singkat, para Bellato yang terpancing udah berkurang setengahnya. Tapi kejayaan itu ga berlangsung lama karena backup Bellato yang lain udah pada berdatangan. Sekarang perang yang sesungguhnya! langsung seluruh tim membentuk formasi, gw sediri ngambil formasi yang bisa deket-deket Ravi supaya kalo dia kenapa2 gw bisa bantu.
Ga jauh dari posisi gw, gw liat Ravi lagi by 1 sama sebuah BMAU. Kasian amat sih tuh anak, pukulannya cuma 1 1 1 1 1, swt deh, harusnya dia yang teriak sekarang biar gw cepet-cepet tolongin dia. hiihi. akhirnya gw bantu dengan beberapa buff yang gw bisa, tapi sepertinya ga terlalu ngaruh. Gw liat hp Ravi udah kritis banget, dengan segala keterpaksaan gw keluar dari formasi untuk summon isis yang baru-baru ini gw kuasai.
Dengan mantera-mantera yang keluar dengan lancar dari mulut gw, gw pun memanggil isis. Sebelom supir BEMO itu sadar, gw akan memerintahkan isis untuk menyerang dari belakangnya. Saat isis udah dalam posisi yang bagus, Ravi udah terjembab ke tanah, kayaknya dia keabisan pot dan udah tinggal secolek lagi modar. Langsung gw teriak,
"Ravi!! minggir!!", Ravi pun baru menyadari kehadiran gw disana, sama seperti BMAU yang tiba-tiba menghentikan serangannya dan melihat ke arah gw. Dengan satu perintah, gw suruh isis untuk melakukan serangan mematikan. Hanya berselang beberapa saat sebelum isis menyerang, gw denger dari speaker eksternal BMAU itu sebuah suara yang sangat gw kenal.
"CINDY?!!", kata BMAU itu tanpa bergerak. Sebuah suara yang begitu hangat, begitu baik... persis seperti yang gw denger di mimpi gw. Seketika itu juga seluruh kenangan-kenangan yang ada di benak gw berkelebat. Bayangan Ravi dan bayangan seseorang dari mimpi gw bertumpuk hingga akhirnya menjadi satu gambar. Orang itu.... Suara itu... suara.... Zinn... tunangan gw.... cinta pertama gw yang gw temui di Cora.... orang yang melingkarkan cincin di jari gw.... orang yang pernah bersumpah akan melindungi gw kapan aja.... Zinn... Zinn...
"ZIIIIIIIINNNNNN....!!!?!?!", teriakan gw ga mampu menghentikan isis yang pada saat bersamaan membelah sebagian sebelah kiri dari BMAU itu. BLAARR!! Serpihan dari bagian BMAU yang dihancurkan isis itu berserakan dihadapan gw.... bersama dengan sepotong lengan... yang di jari manisnya melingkar cincin yang persis sama seperti cincin gw... dengan inisial di luarnya, Z.C, Zinn.... Cindy....
Gw berteriak histeris yang membuat summon isis gw menghilang. Gw pelan-pelan mengambil lengan yang terputus dari pemiliknya itu dan melepaskan cincinnya. Lalu melihat kearah BMAU yang sebagian sebelah kirinya telah hilang dan mulai terbakar itu. Ravi pun langsung bergegas melarikan gw dari tempat itu walaupun gw berontak. Gw mencoba meraih BMAU itu, mencoba meraih Zinn...
"ZIINNN...!!! ZINNNN..!!!! UWAAAAAAAAA.....!!!!!", teriak gw histeris. ============================================== To be continued | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 5 Jul - 3:34:26 | |
| The Story of Novus (Part 7-1) Me, Myself and I
Nama gw Monica, Saat ini gw lagi berada di Craig Mine, tepatnya di 90 65. Tempat spesial gw. Tempat yang hanya gw yang tau. Gw dan TherMiaN tau maksudnya... Orang spesial gw. Seseorang yang gw sayangi, lebih dari segalanya di dunia ini. Yang kemaren baru gw temuin lagi setelah sekian lama gw denger kabar kematian dia. Gw seneng banget menemui dia masih hidup, meskipun dalam wujud yang berbeda.
Saat ini gw menatap ke dinding tebing yang selalu gw ukir kata per kata tiap kali gw dan TherMiaN dateng kesini. Dengan maksud untuk menyatakan cinta gw ke dia pada akhir dari ukiran ini, karena gw tau dia ga bakal nyatain cinta ke gw. TherMiaN itu orangnya gila kekuatan, tapi punya hati yang baik, gw tau itu karena sejak kecil gw selalu bersama dia, dan dia selalu melindungi gw tiap kali gw diganggu cowo2 jail di deket rumah, padahal gw juga bisa menghadapi mereka. Orangnya kaku, susah bergaul dan keras.
Kenapa gw bisa jatuh cinta sama orang kayak gitu? gw yang super supel, gw yang orangnya mudah bergaul kemana-mana? yang sama cuma kita sama-sama keras... alesannya cuma satu. Gw suka banget ngeliat dia klo lagi latihan sendiri, matanya begitu hidup, ekspresi dia saat latihan ga pernah gw liat dimana-mana. Tapi gw tau itu dirinya yang sebenernya. Dia bener-bener terlihat bahagia setiap kali berantem sama orang-orang yang ngejailin gw, apalagi kalo orang yang dia lawan lebih kuat daripada dia, seolah-olah dia menemukan arti hidupnya disitu. Temen-temen gw suka nanya apa gw ga takut deket-deket orang kasar kayak gitu? Gw cuma tersenyum, karena cuma gw yang pernah liat TherMiaN waktu kecil nolongin seekor Flem yang kakinya luka dan mau diterkam sama Lunker, udah gitu dia minta gw pulang n ambilin plester sama obat buatan spiritualis dirumah. Waktu balik lagi kesitu, gw liat ekspresi dia lembuuuuuttt banget sambil mengelus-elus Flem yang terluka itu, kayak bukan dia aja. Satu hal yang cuma gw yang tau. Bahwa TherMiaN adalah seseorang dengan hati yang lembut.
Gw senyum-senyum sendiri waktu inget hal itu. Gw liat TherMiaN menuliskan balesannya atas ukiran gw agak keatas dari tulisan gw, dan gw mendapat jawaban yang udah gw duga sebelumnya...
Dia menulis...
"Mon, gw ga tau ah! lu bikin gw pusing aja! tar gw tanya temen gw dulu artinya apaan!"
DUASAARR GUEBLEEKK!! ini orang o'on-nya masih ga berubah dari dulu. Dia slalu bilang klo kekuatan itu lebih penting daripada pengetahuan, dan dia berkali-kali tidur kalo lagi sekolah dulu. Padahal dia dari keluarga elit! huh!! Akhirnya gw pun pulang dengan kesel.
Masih kesel, gw mendobrak pintu ruang praktek gw dengan kasar. Dan orang yang ada didalemnya berteriak yang membuat gw berteriak juga.
"HUuaaaAA!!", teriak orang itu.
"KyaaAA!!", teriak gw.
Ternyata orang didalemnya itu adalah si elVampire, seorang Templar yang udah sebulan ini ngedeketin gw mlulu sejak dia dirawat disini abis war. fuuhh...cabe dee..
"Duh, kamu ngagetin aku aja!", kata si El (gitu dia dipanggil temen2nya). Seketika gw sewot,
"Gw udah bilang, JANGAN pake aku-kamu klo ngomong sama GW!!", bentak gw. Dia tersenyum,
"hehe.. gw paling suka klo lu lagi marah2 kayak gini, manis banget..", balesnya. Ugh! nih orang tau banget kelemahan gw klo dipuji. Gw ngerasa pipi gw memerah, buru-buru gw balikkin badan dan mengalihkan pembicaraan.
"Ngapain lu disini?", tanya gw.
"Kan gw kangen sama lu, Mon", jawabnya, dibales dengan tatapan membunuh dari gw... "emm.. ga kok, gw disuruh petinggi minta obat dari lu", lanjutnya.
"Obat apa?", tanya gw sambil berjalan menuju lemari obat.
"Ambeyen", jawab si El pasti. Setelah gw kasih obatnya, dia keliatan masih betah berlama-lama disini, langsung aja gw usir tanpa kata-kata. Bagus ini orang ga batu, jadi gw liatin aja udah ngerti. (Padahal saat itu si El berpikiran 'Tuh kan dia jatuh cinta ama gw, tatapannya aja penuh arti gitu' wkwkwk). Setelah dia keluar, gw terduduk di kursi gw, dan pikiran gw melayang lagi ke TherMiaN. Sebelom gw terlalu lama ngelamun, beberapa pasien datang untuk dirawat.
Malem itu, persis sebelom jadwal praktek gw abis, whisp dari Petinggi nyampe ke gw, menginstruksikan gw untuk ikut war kali ini karena kekurangan jasa heal (emang RO?). So gw pun bersiap-siap dengan peralatan gw untuk berangkat ke lokasi.
Karena spiritualis bagian heal ga ada instruksi khusus (tinggal klik ke orang yang sekarat trus pencet F1, beres), gw pun jalan ke lokasi duluan. Sampe sana masih sepi. Gw kadang-kadang heran, kok perang pake jam-jam tertentu ya? udah kayak makan. Sebodo ah. Karena masih blom waktunya, gw pun iseng jalan-jalan ke 90 65 lagi, siapa tau si bego itu udah balik lagi karena dah dikasih tau temennya yang pinter (smoga ada yang pinter disana). Serem juga malem-malem jalan disini, gelap banget. Gw pun ngumpulin force di tongkat gw supaya nyala buat nerangin jalan.
Sampai disana gw liat TherMiaN belom balik lagi kayaknya, karena ga ada yang berubah di dinding tebing itu. Akhirnya dengan sedikit kecewa, gw membalikkan badan untuk kembali ke Control Center.
Begitu gw balik badan, gw terkejut dengan sebuah sosok robot dihadapan gw, karena gelap, gw ga bisa mengenali siapa yang berdiri di depan gw. Dengan agak takut-takut gw pun coba konfirmasi,
"Ther...", belom sempet gw menyelesaikan kata-kata gw, si Accre yang bawa kapak itu menyerang gw. Ok, dia bukan TherMiaN! | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 5 Jul - 3:35:02 | |
| The Story of Novus (Part 7-2) Me, Myself and I
Gw pun menghindar semampu gw, Dia ngejar-ngejar gw sambil ngomong bahasa ga jelas. "Lu ngomong apa sih?! GW GA NGERTI!!", cela gw sambil lari-larian. Bagusnya ini kaleng gerakannya pelan, jadi gw masih bia ngeles. Sampe akhirnya si kaleng ini berhasil memojokkan gw di lokasi yang strategis banget. Cih, bagus dia robot. Klo wujudnya orang (elf?) pasti gw udah diapa2in disini. Saat itu stamina gw abis, dan gw pun udah pasrah. Biarlah mati ditempat favorit gw, kalo nungguin si TherMiaN dapet jawaban gw pun nanti gw keburu mati juga....gw pun menutup mata...
Si kaleng rombeng itupun mengayunkan kapaknya ke arah gw, saat gw nutup mata gw berpikir...... GILA APA GW MATI DISINI?! MASIH MUDA N CANTIK GINI?! BLOM KAWIN PULA?!! gw pun melompat menghindar melalui sela-sela kaki itu kaleng. JDARRR!! kapaknya menghantam dinding tebing dengan sukses, dan gw pun berlari menjauhi dia, beruntungnya lagi hantaman kapaknya membuat tebing itu longsor dan menjatuhkan sebongkah batu besar tepat diatasnya. BRUAAAAAGG!! dan dia pun terkuburkan dengan sebuah batu nisan yang sangat besaaarr. Gw pun kucuk-kucuk nyamperin itu batu dan mengukirkan tanda tangan gw di batu itu, 'By Monica'...wkwkwkwk.... Gw pun berbalik untuk ngibrit ke Control Center daripada ketemu yang ginian lagi. Ternyata emang hari ini lagi apes gw, Lagi-lagi didepan gw nongol Accretia yang lain.
Gw pun berteriak frustasi, "Ampun dehhh! udahlah abisin buruan! gw cape lari-lari mulu dari tadi!!", kata gw sambil menjatohkan tongkat gw dan melebarkan kedua tangan gw dengan gaya 'Come on!".
"Gila ya lu, Mon? bener-bener ga berubah lu. Ngadepin Accre sendirian...", Ternyata kaleng didepan gw kali ini beneran si TherMiaN. Langsung gw terduduk lemes abis lepas ketegangan yang sangat kuat, gw menundukkan kepala dan air mata mulai tumpah. TherMiaN mendekati gw pelan-pelan.
"Oi..oi.. kenapa lu Mon? ga kayak biasanya sih?", kata dia sambil menunduk didepan gw. Serta Merta gw tendang dagunya dengan kuat, mencoba menjungkirkan dia, dasar emang lagi bego, dagu dia kan sekarang dari baja.. jelas lah kaki gw yang sakit sekarang, gw pun meringis kesakitan di tanah. Si TherMiaN juga ga bereaksi apa-apa. Gw yakin dia kebingungan sendiri, tapi setelah sakit gw mereda, gw menatap dia dan bertanya,
"Ngapain lu kesini? sekarang kan belom jamnya war?", tanya gw penuh harap. Dia menghindari tatapan gw malu-malu, kayaknya dugaan gw bener, dia udah tau artinya. "jadi jawabannya apa?", desak gw.
Dia masih salting gitu dan akhirnya berbicara pelan sekali, "i love u". Sebenernya gw denger, tapi gw seneng aja bikin dia salting gitu,
"apa? apa?", desak gw lagi. Dibales tatapan dia yang mengisyaratkan 'GW TAU LU DENGER!! JANGAN MACEM-MACEM DEH!!' Gw pun cekikian, dan berdiri. lalu gw menghirup nafas panjang. Lalu sambil meletakkan kedua tangan gw dibelakang, gw berkata dengan tegas,
"TherMiaN, aku sayang sama kamu dari dulu. Boleh aku tau perasaan kamu ke aku??", itu adalah kata-kata yang gw simpen selama bertahun-tahun untuk diucapkan ke satu orang yang sekarang sedang berada didepan gw. Sebutan 'aku' dan 'kamu' hanya akan gw berikan kepada dia. Gw menduga reaksi dia akan seperti 'wuak?! apa tuh 'aku' 'kamu'?! kok lu jadi nyeremin gitu sih?!'. Dugaan gw meleset... jauh. Dia terdiam, berlutut di depan gw, tertunduk bagaikan tak bernyawa, gw agak terheran, sedikit menunduk untuk mengubah sudut pandang gw untuk melihat matanya. Jangan-jangan batrenya abis dia?
Tiba-tiba dia berdiri, menatap gw dengan dingin dan berkata, "Gw ga pernah punya perasaan apapun sama lu. Lu dari dulu gw anggep parasit yang ga henti-hentinya mengganggu gw", katanya tanpa keraguan. Kalo ada satu orang wanita di dunia ini yang ga shock mendapakan jawaban kayak gitu dari orang yang paling dicintainya, tolong ketemuin gw sama dia, karena gw mau berguru sama dia. TherMiaN membalikkan badannya dan menjauhi gw, gw ingin memanggil dia untuk kembali,
"gw tau itu bukan perasaan lu yang sebenernya! gw tau lu ngomong gitu karena wujud lu udah berbeda! gw ga perduli!! yang gw cintai bukan wujud lu!! yang gw cintai adalah hati lu!!", teriak gw dengan air mata yang mulai tumpah lagi. Dia berhenti dan menatap gw tanpa membalikkan tubuhnya.
"Lu lupa? gw sekarang udah ga punya hati lagi... yang tersisa dari gw tinggal otak gw ini", katanya lalu kembali berjalan menjauhi gw. Dasar BEGO!! kalo gitu sama aja ga ada yang bersisa dari lu! karena dari dulu lu juga GA PUNYA OTAK!!
gw terduduk menangis dengan hebatnya di tengah malam yang sangat dingin ini... =========================================================================== END | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 7 Jul - 21:26:47 | |
| The Story of Novus (Part 8-1)... Without you by my side
Saat ini, Zinn sedang dirawat di salah satu rumah sakit militer di markas Bellato. Kondisinya dalam keadaan sangat mengenaskan, tangan kirinya terputus, dan luka bakar tingkat 4 di beberapa bagian besar tubuhnya.
....................
??
Gw membuka mata dan menatap langit-langit yang sangat terang. Setelah penglihatan gw kembali normal, gw menyadari kalo gw sekarang sedang berada di dalam rumah sakit. Badan gw rasanya sakit semua, dari ujung ke ujung. Sesaat kemudian gw teringat sesuatu. Cindy! Cindy masih hidup!! gw melihat dia di depan gw dengan mata kepala sendiri!! Semua rasa sakit dibadan gw rasanya tersapu oleh kenyataan bahwa satu-satunya orang terpenting di dunia buat gw masih hidup. Mengingat itu, air mata bahagia keluar perlahan dari sudut mata gw. Dan gw agak merasa bersalah juga sama Cora yang gw bunuh waktu itu, tapi kenapa Cindy bisa ada di Cora ya? udah gitu make baju spiritualis pula??
Hal yang terakhir kali gw inget, gw diserang dari belakang, entah sama siapa. Kaget banget gw, tau-tau BMAU gw pecah sebelah kirinya, udah gitu kerasa sakit banget gw, abis itu BMAU gw kebakar, untuk ada BMAU lain deket situ yang sempet nolongin gw, karena gw saat itu udah kesakitan setengah pingsan gara-gara tangan gw putus............. ?? TANGAN GW PUTUS??!! langsung aja gw terduduk untuk melihat kondisi tangan gw, tapi pas bangun, WUADOOWW!!! seluruh tubuh gw kayak disengat listrik sangking sakitnya... ampe mo nangis.. begitu sakitnya mereda, gw liat ternyata tangan kiri gw udah digantiin sama tangan mekanik yang masih berbentuk rangkanya. Rupanya teknologi Bellato emang luar biasa ya? gw bisa menggerakkan jari2 jari mekanis itu serta memutar-mutar lengan gw. Jadi berasa kayak bangsa kaleng gw..wkwk... dan gw memperhatikan hampir seluruh tubuh gw dibalut, termasuk muka, ga lama kemudian seorang dokter masuk ke kamar gw dan mengecek kondisi gw.
"harusnya kamu jangan duduk dulu, kamu udah pingsan 3 hari" katanya sambil mendorong tubuh gw supaya kembali tiduran. Setelah dia mengecek data-data vital gw di mesin sebelah gw, dia melanjutkan. "Lengan kiri kamu untuk sementara belom dikasih kulit dulu ya, karena sekarang di lab lagi di sesuaiin dulu bentuk kulitnya sama DNA kamu, paling lusa udah jadi", hoo? canggih juga yaa.. meskipun udah agak lama gw di Bellato, tapi gw masih aja suka kagum sama teknologi2 mereka.
"Ok dok, tapi saya boleh pulang dulu ga? ga betah nih di rumah sakit..", tanya gw. Dia memperhatikan gw sejenak lalu kembali mencatat data-data vital gw, "boleh aja sih pulang, tapi balutan kamu blom boleh dibuka ya. Paling ga butuh waktu seminggu agar obat yang bekerja supaya memulihkan struktur kulit kamu yang terbakar", dia berhenti lagi untuk menegaskan kepada gw dengan matanya. "Kalau kamu buka sebelum seminggu, luka itu mungkin tidak akan pernah bisa sembuh!".
Gw ngangguk2 aja sambil tersenyum, yang penting gw bisa pulang. Asli deh gw ga betah di Rumah sakit gini. Setelah si dokter selesai, dia pun memperbolehkan gw pulang, katanya dia yang akan urus administrasinya nanti karena gw lom bisa menulis dengan benar. Gw ucapkan terima kasih kepada dia, lalu setelah berpakaian biasa lagi yang susahnya setengah mati, gw pun pulang. Sampai dirumah, gw masih terus aja kepikiran soal Cindy, akhirnya entah ... apa yang lagi lewat, gw pun berniat untuk dateng ke wilayah Cora untuk bertemu Cindy.
Setelah ngobrak-ngabrik lemari baju nyari baju Cora gw yang dulu, untung masih ada! gw pun masukkin baju itu ke tas (dan semuanya tentu aja dengan SANGAT2 SUSAH dengan kondisi gw sekarang!), akhirnya gw pun meninggalkan markas Bellato dan pergi menuju Cora.
Sesampainya gw di wilayah Cora, gw langsung ganti baju pake baju Ranger Cora gw yang dulu, yang untungnya makenya ga sesusah make baju Bellato. Gw pun menyembunyikan lengan kiri gw dengan selembar kain panjang yang udah gw siapin buat gw lilitkan di lengan gw. Gw jalan berhati-hati banget dan berusaha untuk ga ketemu sama temen-temen satu angkatan yang mungkin kenalin gw. Untung saat itu di Markas Cora kebanyakan anak2 baru semua, jadi ga ada yang kenalin gw, so gw aman deh... gw bingung mo nyari Cindy kemana, jadi gw memutuskan untuk pergi ke Rawa Kabut tempat gw dan Cindy pertama kali ketemu.
Dengan was-was karena sempet papasan sama senior gw waktu di pelatihan, kk lilsquall, udah jadi BK dia? untungnya dia ga ngenalin gw (mungkin karena muka gw sebagian dibalut?), gw pun sampe di Rawa Kabut. Seperti biasa, disini sepi banget, jarang banget ada yang keliatan nongkrong disini, padahal disini sejuk. Gw pun mengenang masa-masa gw tinggal di Cora. Tiba-tiba didepan, gw liat sesosok bidadari sedang menengadah ke langit. Cindy!! Cindy yang gw cintai ada di depan gw, gw bergerak selangkah, dan... KRAK! kaki gw menginjak ranting.
Cindy terkaget dan melihat kearah gw. Dia terpana sejenak, lalu meneteskan air mata. Gw tersenyum, dan memanggil namanya. "Cindy...", Cindy pun langsung berlari kearah gw dan langsung memeluk gw. WUADAWWW!! luka gw masih pada sakit bo'!! tapi karena senengnya melebihi sakit gw, jadi gw pun bisa tersenyum dengan tulus..
"Zinn... kamu masih hidup...", tangis dia didalam pelukan gw. Gw menjitak pelan kepalanya,
"Harusnya aku yang bilang gitu, tau...", kata gw, tiba-tiba terasa pelukannya meregang, dan tiba-tiba menjauh dari gw, lalu menatap gw dengan ketakutan, gw kebingungan sendiri. "Kenapa, Cin?"
Cindy terdiam dan menghindari tatapan heran gw, "Maaf Zinn... aku... udah bukan Cindy yang kamu cintai..", katanya. Gw ga ngerti maksudnya,
"Maksud kamu apa Cin? ak cinta kamu apa adanya kok...beneran deh, meskipun kamu cerewet, meskipun kamu suka ngomongnya asal nyerocos, tapi aku tetep cinta kamu kok!", ups, gw berlebihan ga ya? tapi maksud gw kan baik!?? Reaksi Cindy ga seperti dugaan gw, dia hanya terdiam dan masih mengalihkan pandangannya dari gw.
"Bukan itu Zinn... aku... aku... udah.. ga utuh lagi...", katanya terbata-bata. Ini anak ngomong apaan sih?? gw ga pernah ngerti bahasa cewe... | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 7 Jul - 21:28:17 | |
| The Story of Novus (Part 8-2)... Without you by my side
Gw melepaskan kain yang melilit di lengan gw dan memperlihatkannya kepada Cindy, "Aku juga udah ga utuh lagi kok, Cin. Waktu kita ketemu itu ada yang nyerang aku dari belakang, jadinya gini deh", dia memperhatikan lengan gw dengan pandangan bersalah.
"yang nyerang kamu itu aku... dengan isis punya aku.. yang aku suruh menyelinap di belakang kamu..", jawabnya. Gw makin bingung dengan semuanya..Cindy menguasai Isis?! dalam waktu sesingkat ini?!
"Aku ga ngerti, Cin..?! maksud kamu apa klo kamu udah 'ga utuh'? mana mungkin kamu menguasai Isis dalam waktu sesingkat ini??", tanya gw kebingungan.
Cindy menggigit bibirnya sendiri dan membentak gw, "BAGIAN MANA YANG KAMU GA NGERTI?!! AKU UDAH MILIK ORANG LAINN!!", air matanya mengalir deras, dan langsung berlari meninggalkan gw, dan meninggalkan gw yang shock berdiri sendirian disitu.
"Siapa orang yang memiliki kamu sekarang Cin?! sampai rela meninggalkan aku?", Gw berkata sendiri dengan pelan.
"Gw..!", kata seseorang dibelakang gw. Dengan reflek, gw langsung membalikkan badan dengan kuda-kuda untuk melihat siapa yang dibelakang gw. Ravi! Ravi sejak kapan dia berdiri dibelakang gw? Ravi melanjutkan penjelasannya.
"Cindy kehilangan ingatannya setelah BMAU yang dikendarainya rusak berat, dia dirawat disini dan diajarkan ajaran DECEM, lalu dengan keinginannya sendiri, dia belajar untuk menjadi spiritualis. Dan dia sekarang udah jadi pacar gw... yang dia maksud 'ga utuh lagi', gw sama dia udah...", sebelom Ravi sempat menyelesaikan kalimatnya, gw udah menghajar muka Ravi dengan sekuat tenaga yang membuat dia terjembab ke tanah. Gw menjadi kalap dengan sendirinya, gw langsung menduduki tubuh Ravi yang telah terjatuh dan meneruskan pukulan-pukulan gw kearah dia. Semua rasa sakit ditubuh gw akibat luka-luka gw rasanya lenyap ditelan kemurkaan gw.
"BANGSATT LU VI!! CINDY ITU TUNANGAN GW TAUU!!", maki gw ditengah kekalapan. Tiba-tiba Ravi menangkap tangan gw dan membalas pukulan gw dengan telak, cukup untuk membuat gw kehilangan keseimbangan, dan membuat Ravi membalikkan situasi.
"DASAR BEGO LU!! MANA GW TAU KALO DIA ITU TUNANGAN LU!!! MAKANYA KIRIM SURAT!!!", teriaknya sambil memukuli gw terus. Kita pun berguling-guling saling memukuli. Emang hari ini gw lagi apes kali ya? tiba-tiba dateng dua orang, yang rupanya salah satunya adalah kk lilsquall, kali ini dia mengenali gw karena balutan gw udah banyak yang terbuka karena berantem sama Ravi.
"Kamu.. Zinn?!! kalo ga salah kamu kan dilaporin desersi dan membelot ke Bellato?! kenapa bisa ada disini?!", tanyanya. Gw dan Ravi ga bergerak dari posisi kita masih mengepalkan tangan, cuma bisa terdiam.
Akhirnya gw digiring oleh lilsquall dan satu lagi templar cewe namanya Arcueid klo ga salah, gw jarang liat.. ga pake ba-bi-bu, gw langsung dibawa ke pengadilan militer. Disana gw disidang dengan tuntutan tingkat tinggi bahwa gw menyalahi aturan DECEM dan telah menjadi seorang pengkhianat, dan vonisnya adalah hukuman mati. Satu hal yang bikin gw murka adalah waktu salah satu petinggi yang ada disitu berkata ke petinggi yang disebelahnya.
"Bapak sama anak sama aja..", Bagus gw masih bisa ditahan sama lilSquall, kalo ga, itu orang udah mati disini juga!! toh gw bakal dihukum mati?! apa bedanya?!
"... LU!! JANGAN BAWA-BAWA BOKAP GW!!", maki gw sambil berusaha mendekati dia wat matahin lehernya. Keadaan mereda setelah tangan gw diborgol dengan sihir, gw pun digiring keluar ruangan. Saat digiring, gw melihat Ravi diantara para penonton bersama... Cindy!! mereka menata gw dengan penuh iba. Kurang ajar!!
Sampainya di sel, borgol sihir gw ga juga dilepas, gw denger salah satu penjaganya bilang 'besok juga mati..', Huh! dasar, seorang tahanan punya hak untuk dibebaskan dalam selnya tau! tapi gw tau kalopun gw berontak disini ga akan guna, so gw diem aja tiduran di kasur gw yang bau apek, dan merenungi keadaan gw sekarang... Cindy...Ravi...Mati... hehe.. lengkap banget penderitaan gw hari ini... bakal lebih buruk seperti apa lagi sekarang? dalam hati gw berseru 'Hei DECEM, kalau kau memang marah sama gw, kenapa ga cabut nyawa gw sekarang aja?', begitu gw selesai ngomong di dalem hati, tiba-tiba gw denger bunyi, GUBRAK...!
Gw bangun dari tempat tidur gw wat ngeliat ada apa, ternyata 2 penjaga yang tadi ngejaga gw sekarang udah bobo di lantai, sementara ada seorang Cora yang berdiri diantara mereka. Dia menghampiri sel gw trus membuka pintunya.
"?? siapa lu?!", tanya gw hati-hati.
"Dasar bego emang lu! ngapain lu dateng ke markas Cora trus bikin masalah?! bikin repot gw aja!", katanya sambil menginstruksikan gw wat ngikutin dia. Meskipun gw ga ngerti ada apa, tetep aja gw ikutin dia. Kita pelan-pelan berjalan keluar dengan sangat waspada, sambil berjalan dia memperkenalkan dirinya.
"Nama gw Sev7nth, job gw pemulung", katanya, ?? mang ada job pemulung di Bellato ya? pikir gw, dia ngeliat gw sebentar dan bilang "gw becanda, o'on..", katanya bagaikan membaca pikiran gw, ooo...yaya... gw nyengir. "gw lagi dikasih tugas wat mata-matain bangsa Cora untuk ngeliat gimana persiapan mereka buat perang berikutnya", trus dia ngeliat tangan gw yang masih terikat dan dia nanya, "itu borgol gimana? gw ga tau cara bukanya".
"Tenang aja, klo kita udah keluar dari wilayah Cora, borgol ini lepas sendiri kok", jawab gw. Dia ngangguk... trus geleng-geleng...(??). Kita pun berlari-lari ditengah malem sambil berusaha menghindari semua jenis makhluk yang kita temuin. Sampe disuatu tempat, gw ngeliat lagi Ravi sama Cindy! gila ya?! udah mo kabur gw masih aja diketemuin sama ginian?! dikau emang the best deh DECEM... gw melangkah kearah mereka untuk ngehajar Ravi trus bawa Cindy pulang, tapi Sev7nth menahan gw,
"Lu cari mati?! baru ngabur udah mo bikin masalah lagi?! kalo lu masih ada masalah, selesaiin nanti pada saat war!", bentaknya dengan suara tertahan. Gw meskipun masih gondok sama Ravi, tapi untung masih bisa berpikiran jernih, dan kitapun ngabur.
Akhirnya kita berhasil keluar dari markas Cora setelah memasuki portal dengan sukses, dan seperti dugaan gw, borgolnya hilang. Sesampainya di markas Bellato, gw kembali kekamar dan melihat ke cermin, hampir semua balutan gw terlepas, termasuk yang di muka, rasa sakit yang gw rasain tadi pagi kayaknya ga ada bandingannya sama sakit hati gw sekarang. Dan gw liat yang berdiri di depan cermin itu seperti bukan gw, seseorang dengan wajah setengah terbakar, tangan mekanik, dan luka bakar lainnya dimana-mana. Gw pun tertawa seperti orang gila, dan disela tawa itu gw ngeliat foto gw bersama Cindy yang menggunakan frame pilihan Cindy, gw ambil foto itu dan gw genggam di tangan gw,
"tenang aja Cin, aku pasti akan bawa kamu pulang... karena kalau aku ga bisa milikin kamu, ga ada lagi yang boleh!!", dan frame foto itu pun pecah dalam remasan tangan gw... ===================================================================== END | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 7 Jul - 21:29:12 | |
| The Story of Novus (Part 9-1)... I'm sorry goodbye
Ravi sedang berbaring di kamarnya sedang merenungi pertemuannya yang tak terduga dengan Zinn hari itu.
...............
Zinn... Cindy... tunangan..? .... huff.... gile yaa... takdir apa yang udah ngerjain kita bertiga sampe sejauh ini. Cindy itu tunangan Zinn, tapi sekarang dia pacar gw, dan udah tidur bareng pula. Gw harus gimana? apa yang Cindy pikirin? waktu gw nganter dia balik ke kamarnya tadi, dia 'ngebuang' banget, ngomongnya ga nyambung, jalan nabrak mlulu.
AAhhh..!! lagi banyak pikiran gini gw ga bisa tidur! jalan-jalan dulu ah keluar... entah gimana ceritanya, tau-tau pas gw sadar, gw udah sampe di Pantai. Fuhh.. mungkin angin yang lagi berhembus kencang ini bisa membawa beban pikiran gw jauh-jauh. Langit keliatan indah banget dengan taburan bintang, yang bikin gw merasa kecil banget di dunia ini, pikir gw sambil berjalan menyusuri pantai dan membiarkan air laut sekali2 mencuci kaki gw.
Tidak terlalu jauh gw berjalan, gw ngeliat sesosok orang lagi duduk di pasir, kayaknya gw kenal..? oouw si dokter sexy.. knapa ya hari ini gw ga terlalu mood liat cewe cantik? klo biasanya sih langsung gw samperin n mengeluarkan jurus-jurus maut deh pokoknya. dan gw PASTI 'beruntung' wkwkwk. Tapi hari ini asli lagi ga mood banget. Mungkin karena banyak pikiran, tapi dasar naluri cowo, gw samperin juga tuh dokter penasaran.
"Halo dok.." sapa gw, dia diem...
"Dok..?" gw ulangi, masih diem juga..
"Haloo.." kata gw sambil melambaikan tangan, masih juga ga bereaksi. Akhirnya dengan kesel gw pun teriak,
"WOOOIII!!!", baru dia kaget ngeliat gw.
"oh kamu.... Ravi ya? lagi ngapain disini?", tanya dia melempar kagok.
"Harusnya saya yang nanya kali dok, ngapain cewe kaya dokter malem-malem nongkrong di pantai ga jelas kayak gini? tar di caplok Lizard loh?", jawab gw sambil duduk agak jauh dari dia. Dia diem lagi, gw ngeliat mukanya sedih banget, jadi penasaran gw. "mmm... sory nih ya dok ga sopan, tapi kayaknya dokter lagi ada masalah? mungkin saya bisa bantu? hanya sekedar jadi pendengar yang baik saya jagonya loh...", kata gw menawarkan.
Dia ngeliat gw trus tersenyum, utsukushiiiii... cantiiiikk..., dan dia pun berbicara, "mungkin ini hal yang aneh buat kamu... tapi..... ah, ga jadi deh", gw paling sebel klo cerita dipotong pas mulai.
"gapapa lagi dok, saya sih orangnya open minded kok.. atau saya udah melanggar privasi dokter ya?", pancing gw.
"oh, enggak kok...", katanya dengan nada bersalah, yesss kena! wkwkw "kalau seandainya yang saya ceritain ini ga enak didenger bilang yaa..", lanjutnya. Dia diem nungguin reaksi gw, tapi karena gw juga diem aja ngeliatin dia, dia pun melanjutkan, "kamu pernah jatuh cinta?".
Dess.. gw aja skarang lagi pusing gara2 lagi urusan cinta, dia pake nanya lagi gw pernah jatuh cinta apa ga. "Pernah lah dok.. hari gini gitu?", jawab gw.
Diselipi 'antara' yang panjang, dia pun membuka inti masalahnya, "kalau jatuh cinta sama seseorang dari bangsa yang lain gimana?"
Dhuarrr!! kena lagi gw. Lah mang lu pikir sekarang gw lagi ada masalah cintanya sama siapa?? cabe deh..
"huiih.. susah juga tuh ya dok? saya ngerti kok rasanya..", NGERTI BANGET!! kita berdua terdiam sebentar. Akhirnya gw memecah kesunyian "emang segitu cintanya sama orang itu dok?", tanya gw.
Dia cuma mengangguk, tapi sejenak kemudian berkata "Satu-satunya orang yang berarti buat saya... seperti apapun bentuk dan wujudnya dia akan berubah, saya tidak perduli...", wuiw..dalem banget nih dokter. "Vi, kamu tau asal mula summon isis?", tanya dia sambil menatap gw. Gw agak cengo juga. Secara gw dasarnya warrior kan? jadi ga tau juga tuh sejarahnya isis, jadi gw geleng-geleng aja. si dokterpun melanjutkan, "Isis dihadirkan oleh DECEM untuk mendampingi orang pertama didunia ini, Veda", jelasnya. Gw sih diem aja, karena biasanya pas pelajaran sejarah gw sama TherMiaN pasti tidur, klo si Zinn pasti tau soal ini. "Dan menurut legenda, para isis yang dimiliki oleh para summoner yang dulunya cowo semua, adalah perwujudan cinta dari kekasihnya yang sudah tiada", wew berlebihan amat, pikir gw, karena sekarang isis banyak aja tuh berkeliaran, entah yang megang cewe ato cowo. "Dan para guru-guru di akademi spiritualis selalu menceritakan tentang hal ini kepada murid2, dan membuat kita terbuai dengan romantisme", wew? cowo2 spirtualis pada kemayu-kemayu dong? wkwkwk...
Tiba-tiba angin kencang menerpa kita dan mengangkat roknya sedikit, WAW!..... sayangnya terlalu sedikit, pahanya cuma keliatan dikit banget. huh...sial. Setelah merapikan rambutnya, dia kembali mendongeng (abis apa dong? gw mulai ngantuk nih denger cerita dia..). "kamu kenal kok orangnya, Vi", ha?? jangan bilang kalo orangnya Zinn?!! GILA KALI!!?! sempit amat dunia! "dulu kalian satu angkatan di pelatihan", lanjutnya, TUH KAN?! pasti si Zinn!! melihat muka gw yang berekspresi aneh, dia cekikikan. "Dulu kan kalian bertiga lumayan terkenal di pelatihan, kita para ade-ade kelas yang cewe selalu nonton kalo kalian lagi latihan peran, masing-masing punya favorit sendiri-sendiri", hah.. ya iyalah.. gw kan juga selalu ngeliat klo ade2 kelas lagi pada nonton, dan...... HAH?!! ADE KELAS?!!
"Ka..kamu ade kelas??", tanya gw histeris.
"ia kk.. saya 2 angkatan dibawah kk, hehe.. maaf yaa suka ga sopan", katanya sambil melet dan kasih hormat. gweblek, kok mukanya boros yaa? gw kirain diatas gw 2 tahunan gitu deh. ternyataaa.. brondong bo'.
"ia, saya suka banget ngeliat kalian waktu latihan, kayaknya kombinasi kalian itu hidup banget...", lanjutnya, "dan itulah yang saya suka dari TherMian sejak kecil..". oo.. si TherMiaN.. bagus deh bukan si Zinn, gw kira dunia sempit amat. Baguslah dia demennya sama TherMiaN, sayang ya dia udah jadi.......... WUAAAKS?!!! gw berdiri dan terkaget.
"Di..dia kan.. udah... jadi...", kata gw terbata-bata ga percaya apa yang baru aja gw denger. si dokter (yang lebih muda 2 angkatan dari gw), melihat gw dengan muka penuh arti. Gw pun kediem juga ngeliat dia yang keliatan banget ga ada keraguan sama sekali di matanya. Akhirnya gw pun duduk lagi. diem.
Si dokter ngeliatin gw yang keabisan kata-kata, dan mencoba menyadarkan gw "Cinta ga harus memiliki... tapi cinta juga ga akan bisa dihalangi oleh perbedaan... apapun bentuknya...", dia berdiri, "kk pernah denger kata-kata kayak gini? cinta bisa datang, cinta bisa pergi, dan cinta bisa memilih. Tapi.... cinta tidak akan pernah menunggu", kata-kata dia menyadarkan gw akan kenyataan bahwa gw sama sekali belom memberitahu Cindy kalo gw bener-bener jatuh cinta sama dia. Bahwa gw merasakan bahwa dia adalah belahan jiwa yang selama ini gw tunggu-tunggu.
Si dokter membuyarkan lamunan gw, "Saya udah menyatakan cinta saya kepada TherMian kemaren, dan meskipun jawabannya ga sesuai harapan, tapi saya belum menyerah", dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas, "Uaaahhh... leganya... makasi ya kk udah dengerin cerita saya. Sekarang saya lebih lega dan tau apa yang musti saya lakukan!", dia memberi hormat dan meninggalkan gw dan berjalan balik ke markas. haha.. sebenernya siapa sih yang dibantu disini? kok rasanya kayak gw yang disadarin akan kekurangan gw sendri. Akhirnya gw terdiem sendirian di pantai itu untuk beberapa saat sebelom gw juga balik. Gw cinta Cindy. Ga perduli masa lalunya dengan Zinn, sisanya tergantung Cindy sendiri.
.............................
Besoknya panggilan war dateng lagi, Cindy juga dipanggil. Setelah briefing tugas, gw menghampiri Cindy.
"Cin..", kata gw menatap mata dia dalem-dalem.
"Kenapa Vi?, dia membalas tatapan gw dengan penuh tanya. Gw tau perasaan dia masih terombang-ambing dengan semua kejadian tentang Zinn. Dimana dia hampir membunuh Zinn dengan tangannya sendiri, hingga akhirnya bertemu lagi dengannya. Gw mencuri pandang ke tangan kirinya....??? cincin di jari manisnya ga ada? Cindy sepertinya menyadari arah pandangan gw. Dia menyembunyikan tangannya dibelakang.
"mm.. aku... semalem udah banyak berpikir", kata dia sambil menghindari pandangan gw. "aku udah betah tinggal di Cora... meskipun dulu aku sangat menentang ke-kaku-an peraturan di Cora", dia kembali menatap gw, "karena aku menemukan kamu disini...". Gw jadi ga bisa ngomong apa-apa... "Bersama kamu aku seperti menemukan bagian diri aku yang hilang... Zinn emang baik... mungkin orang terbaik yang pernah aku temuin. Tapi... dia bukan belahan jiwa aku..", Dia tiba-tiba menundukan kepalanya, "Tapi kalau kamu ga sesayang itu sama aku, aku ngerti kok, kamu kan lebih suka cewe-cewe yang tinggi dan sexy kan?", katanya lirih. Dengan satu jurus kemudian, gw memeluk dia, | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 7 Jul - 21:31:53 | |
| The Story of Novus (Part 9-2)... I'm sorry goodbye
"aku cinta kamu Cin.. aku ga akan lepasin kamu", Cindy membalas pelukan gw dengan tangis bahagia. "Zinn tidak akan ragu-ragu saat bertemu kita nanti, apakah kamu masih mau ikut dan melawan dia?", tanya gw,
"Aku akan lindungi kamu dari Zinn..", jawab dia pasti. Dan kitapun berangkat ke medan perang.
.................................
Strategi kali ini lumayan susah. Setiap job ditugaskan berpasangan dengan job lainnya dan menjadi satu tim. Sebenernya gw dan Cindy berbeda tim, tapi karena gw ga mau jauh dari dia, gw minta tukeran sama kk lilsquall yang jadi partner dia. Untungnya dia setuju... bagus deh.
Seperti biasa, incaran pertama Cora adalah Chip Bellato, artinya bertemu lagi dengan Zinn. Sesaat sebelom nyerang, gw menatap Cindy dengan penuh ragu, tapi dia membalas tatapan gw dengan sangat yakin, membuat pede gw balik lagi. Akhirnya perintah dari Archon pun turun, kita semua menyerang dengan penuh semangat.
Bener aja Zinn ada di barisan paling depan. BMAUnya berdiri tegak bagaikan sebuah monster yang bersiap menerkam gw, Dengan buff2 yang diberikan dari Cindy, kita berduapun dengan yakin menyerang BMAU Zinn, sialnya, serangan gw masih terlalu cupu untuk BMAUnya Zinn, masih aja 1 1 1 1 1 yang keluar. Zinn menyerang gw dengan membabi buta, seolah ingin menghancurkan gw sampe ke tulang yang terakhir. Gila nih si Zinn, gw tau dia cemburu, tapi sampe segininya?! Dibelakang gw, Cindy sedang mempersiapkan diri untuk summon isis, sayangnya gw udah mulai kepayahan, lagi-lagi gw dihempaskan oleh Zinn, sementara Cindy belom bisa bergerak karena sedang persiapan. Untung gw ditolong sama kk Arcueid, si templar cewe. Mantap juga serangannya bisa bikin itu BEMO cape juga. Tapi ternyata ga bertahan lama juga dia, dan Zinn pun dengan sukses mementalkan dia. Saat Zinn berbalik arah untuk mendatangi gw lagi, BLAARR!!!
Rupanya isisnya Cindy sudah siap dan menghancurkan lengan kanan BMAU itu. Keliatan banget kalo si Zinn shock, Cindy belom berhenti disitu, dia memerintahkan isis menyerang lagi, kali ini serangan dilancarkan ke tangan kiri BMAUnya. BLARRR!!! Keliatan banget kalo Cindy ga mau membunuh Zinn dan tidak mengarahkan serangannya kebagian vital BMAU Zinn. Zinn mulai bergerak ke arah Cindy, oi..oi..?! masa sih dia mau nyerang Cindy?! Cindy keliatan aneh...dia... pucat?? dan keliatan lemes?? kenapa dia?? apa dia belom bisa nguasain isis seutuhnya?? hei!! sadar! Cindy sekali lagi memerintahkan isis untuk menyerang Zinn, kali ini kearah kokpitnya. DARR!! Serangannya kali ini tidak bertenaga, ga bisa apa sengaja?? Tapi serangannya cukup membuat kokpit Zinn hancur sebagian, dan gw rasa cukup untuk gw tembus dengan pedang gw.
Saat Zinn udah cukup deket dengan Cindy, Cindy udah ga bisa bergerak dan terduduk di tanah, sementara isisnya udah menghilang. Zinn terus mendekati Cindy, sepertinya dengan maksud buat nginjek Cindy. Sebelom Zinn sempet deket sama Cindy, gw udah bisa sampe ke depan dia dan berdiri diantara Zinn dan Cindy, gw bisa liat tampang Zinn di celah yang dibuat oleh isisnya Cindy pada kokpit BMAU itu. Gw pun melancarkan jurus andalan 'Thrust' untuk menghentikan Zinn untuk selamanya! saat gw menusukkan pedang gw ke arah kokpit Zinn, tiba-tiba ada sekelebat bayangan dari belakang gw, dan sebelom gw menyadari apa yang terjadi, JLEBB.....!!
Cindy hadir di antara gw dan Zinn, dia melompat untuk menutupi jalur pedang gw yang mengarah ke kokpit Zinn, Dan pedang gw baru aja menembus perutnya. "Cin.....dy..??", kata gw penuh tanya dengan air mata yang tumpah ga tertahan. Cindy tersenyum dan jatuh ke pelukan gw. Gw ga percaya akan kejadian yang baru aja terjadi. Gw terduduk bersama Cindy yang gw rebahkan di pelukan gw. Zinn ga bergerak untuk beberapa saat dari tempatnya, tapi akhirnya dia berbalik dan meninggalkan gw dan Cindy. Gw menangis melihat Cindy dengan pedang gw yang masih tertancap di perutnya. Gw ga bisa berkata apa-apa... ga ada kata-kata yang bisa keluar dari mulut gw. Cindy mengelus pipi gw yang bersimbah air mata.
"Maafin aku Vi... kamu... adalah orang yang... paling aku cintai... belahan jiwa.. aku", kata dia sambil menahan sakit, yang membuat air mata gw tambah deras. "Tapi aku ga mau.... kamu membunuh seorang sahabat.... yang udah kamu sayangi selama.... bertahun-tahun hanya demi aku...", aku mencoba mengatakan sesuatu, tapi Cindy menutup mulut gw dengan jarinya. "Kamu adalah.. cinta sejati aku... aku bahagia bisa dipertemukan... sama kamu.. maafin aku ya, Vi... aku akan selalu mendampingi kamu... meskipun dari dunia lain....aku.... cinta.... kamu...", dan diapun menghembuskan nafasnya yang terakhir di pelukkan gw. Gw pun berteriak histeris ke langit...
"UWWAAAAAAAA....!!!", tiba-tiba badan Cindy bersinar dengan terang seiring teriakan gw, dan perlahan-lahan tubuhnya menghilang menjadi butir-butir sinar yang melayang ke langit. Gw memperhatikan dengan penuh takjub pemandangan itu, karena gw belom pernah ngeliat hal seperti itu sebelomnya, para patriot Cora yang berada disekeliling gw pun menghampiri gw dan melihat pemandangan menakjubkan itu. Dalam beberapa saat, sinar-sinar itu membentuk lagi sebuah wujud yang bersinar terang. Dan dihadapan gw hadir sesosok isis! dengan wajah dan tubuh Cindy!!
Cindy yang berubah wujud itu membuka matanya dan tersenyum kepada gw. Gw jadi teringat kata-kata si dokter kepada gw, 'menurut legenda, para isis yang dimiliki oleh para summoner yang dulunya cowo semua, adalah perwujudan cinta dari kekasihnya yang sudah tiada...', gw pun berdiri dihadapan Cindy dan wujud isisnya. Gw menyentuh pipinya, dan terasa hangat sekali, bukan hangat orang biasa... Cindy dalam senyumnya berkata,
"aku akan tetap berada disisi kamu... selama kamu mau..", setelah dia berkata itu, tiba-tiba tubuhnya bercahaya terang kembali membuat gw menutup mata, saat itu gw merasakan sesuatu merasuki tubuh gw. Dan setelah gw membuka mata, Cindy sudah tidak ada, tapi gw merasaka, sesuatu yang hangat didada gw...... Cindy... orang yang paling gw cintai... adalah summmon isis gw sekarang...... ========================================================================== To be continued | |
| | | Reimi New Comer
Jumlah posting : 3 Score : 8 Reputasi : 1 Join date : 08.07.11 Age : 36 Lokasi : jakarta
| Subyek: Re: The Story Of Novus Fri 8 Jul - 5:47:11 | |
| keyennn... kk @_@ ayo kk lanjut lg crita nya @_@ | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 10 Jul - 23:24:35 | |
| The Story of Novus (Part 10-1) Last Resort
TherMiaN sedang menjalani persiapan untuk CW. Dalam persiapannya, briefing tugas dari masing-masing patriot ditampilkan pada layar matanya...
................
Hmm... kali ini formasinya berpasang-pasangan. cih! gw paling males banget pasang-pasangan. Tugas utama wat ngancurin chip dengan strategy pemaksimalan para Dementer untuk menjebol Chip musuh. Pasangan gw.... Q1r1n?? itu nama apa plat nomor?? wkwk.. Setelah persiapan selesai, gw berjalan menuju point pertemuan untuk bertemu sama si Q1r1n itu. Gw jalannya agak males-malesan, siapa tau klo gw lama, dia jadi ninggalin gw kan? jadi gw bisa alesan buat perang sendirian.
Sambil berjalan, gw ngelamun soal pertemuan terakhir gw dengan Monica. Sebuah pernyataan cinta... hehe.. Cinta... apa itu cinta? Dia itu sebenernya masih waras ga sih? menyatakan cinta kepada gw yang udah berbentuk seperti ini, di bangsa ini. Gw ga akan menyangkal klo gw punya perasaan khusus ke dia. Tapi gw rasa perasaan itu cuma akan menghambat kemampuan gw yang masih bisa berkembang.
Lamunan gw melayang ke masa kecil kita. Dimana dia selalu hadir di semua kegiatan gw. Dimana ada gw, pasti ada dia. Tapi dimana ada dia, belom tentu ada gw. Sampe gw inget banget pernah ngehajar bocah yang ngeledek, "Cieeehh.. ditemenin istri nih yee...". Gw jadi kepekirian, apa yang sebenernya dia liat dari gw dulu hingga dia bisa jatuh cinta sama gw? Ahh... pusing gw. sebodo ah.
Sampe disana, yang namanya Q1r1n itu masih nungguin gw. Sial. Gw pun menyapa dengan males, "yoo.. lu...".
"DASAR GUOBLOK!! KAMU TERLAMBAT 7,23 MENIT!!! KAMU TAU DAMPAKNYA UNTUK OPERASI INI??!!!", ga ada angin, ga ada ujan, dia ngebentak gw kenceng banget sampe orang lain pada ngeliatin gw. Bikin tengsin aja! Gw mo balik ngebentak dia karena gengsi,
"WOI LU KIRA..", tapi sebelom gw sempet menyelesaikan, dia ngebentak gw lagi,
"KALO SEMUA ANGKATAN BARU ACCRETIA KAYAK LU, MATI AJA SEMUANYA!! KITA INI BUKAN MAIN-MAIN!!! KITA INI LAGI PERANG!!! KALO KAMU DISIPLIN AJA GA BISA, GIMANA MAU BANTUIN TEMEN2 KAMU, HAHHH??!!", wuew... ampe ga bisa ngomong gw. Tapi gw kan ga perang buat temen, gw perang buat diri gw sendiri. Jadi hubungannya sama disiplin apaan coba?! Tapi gw udah keburu kalah set, gw jadi diem sendiri. Dia berbalik dan menuju portal sambil bentak gw sekali lagi, "AYO JALAN!! JANGAN LELET!!". Gila ya? dia pikir dia ini siapa? Sebelom sampe di portal, si r3v0lv3r narik pundak gw dan berkata,
"Bro, jangan terlalu diambil hati ya. Dia itu pernah kehilangan seorang atasan yang dia kagumi banget. Namanya kk ZOTHIC klo ga salah... dan itu gara-gara ketidak disiplinan dia yang membuat kk ZOTHIC harus mengorbankan dirinya sendiri demi rekan-rekan satu timnya", jelasnya kepada gw. Hmm... sok melankolis banget sih? tapi yawdah lah, kali ini gw ngertiin. Tapi sekali lagi dia bentak gw, gw jitak dulu ah sekali. wkwkwk
So akhirnya gw pun jalan ke lokasi dengan si kaleng menyebalkan itu, yang dari tadi ngomeeeeelll mlulu ke gw. Gw bener-bener dibuat kayak junior banget didepan dia, padahal gw bacok sekali juga mewek dia. Tapi entah kenapa gw ga bisa marah balik ke dia (apa karena semua kata2nya bener?).
Gelombang serangan pertama, tim penyerang maju duluan, mereka mo rusuhin chipnya Bellato. Karena denger2 bangsa Cora juga lagi ngincer chip itu. Yang paling gila dari strategi ini... GW DISURUH DEF!!! UOGGGHH!!! GILA KALI INI PETINGGI ACCRE?!? GW DISURUH DEFF!??!!! sebenernya klo ga gara-gara si kuririn ini gw udah ngumpet di barisan penyerang dari tadi, tapi ini orang bener2 ga ngelepasin penjagaannya dari gw. Sebenernya dia mo def Chip apa mo ngedef gw sih?? hii.. jangan-jangan homo lagi...hii...
Lumayan lama setelah itu (yang rasa gw udah kayak seharian), salah satu unit Phantom Shadow balik dan melaporkan kalo tim def udah bisa ikut maju setelah barisan pertahanan Bellato udah melemah. Aahh... akhirnya udah saatnya. Entah kenapa gw reflek ngeliatin si plat nomor dan dia mengangguk. Yoshh!! berangkat kita!! Para patriot Accre pun berbondong-bondong mendatangi chip Bellato. Sampai disana keliatan pertempuran masih panas-panasnya. wuiihh.. ini dia yang gw tunggu-tunggu! saking hotnya, gw inisiatif meninggalkan formasi, lupa sama sekali gw sama si Q1r1n.
Incaran pertama gw adalah MAU-MAU yang lagi bergerombol nyolek-nyolek si Verdebuster yang lagi Siege Mode. Bruaaaakkk!! 1 MAU kebelah sama gw, si Verdebuster yang keliatan udah mo nangis karena ga bisa gerak kaget liat gw dateng.
"Halo, pak! ngapain diem aja disitu? kecepirit ya? wkwkwk", sapa gw.
"Kurang ajar lu! liat aja ntar!!", balas Verdebuster sewot.
DUANGGG!!! gw menghajar satu MAU lagi sampe kokpitnya ga berbentuk, "Maksud lu, liat gimana lu nangis? wkwkwkwk", sahut gw. si Verdebuster makin emosi aja. Pas banget salah satu MAU yang ada disitu karena teralihkan perhatiannya ke gw, berdiri tepat di depan Bazookanya dia. DHUUARRRR!!! habis ga berwujud itu MAU di goreng sama Verdebuster.
"Liat?", katanya.
"Liat paan? liat lu nembak anak kecil yang ga tau apa2? malu lu..!!!", ledek gw. Si Verde makin sewot aja. wkwkwk... seru nih. Karena area sekitar itu udah bersih dari musuh, gw bergerak ke tempat lain yang lebih rame. Tapi baru aja gw mo jalan, DUAKK!! kepala gw dihajar dari belakang. Pas gw liat kebelakang, taunya si plat nomor itu udah berdiri dibelakang gw.
"KAMU INII!!! BARU SAYA BILANG JANGAN SAMPE MACEM2!!! MALAH MECAH DARI FORMASI!!! KAMU TAU GA SIH APA TUGAS KITA DI PERANG KALI INI??!!", cerocosnya. si Verdebuster yang udah lepas dari siege kitnya bengong ngeliatin kita, abis itu dia cekikikan n liatin gw dengan matanya berkata 'kikikiki... mampus lu! makan deh tuh omelan!', dan diapun ngeloyor pergi. Gw kediem dengan tololnya dengerin dia nyerocos. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 10 Jul - 23:25:53 | |
| The Story of Novus (Part 10-2) Last Resort
WuuuSShhhh!! JLEB! Sebuah panah menancap di tangan gw dan, DHUAR!! panah itu meledak. Wuaaa?!! apa nih??!! dan gw melihat dari arah penembak panah itu seorang Bellato yang keliatannya udah lvl tinggi, keliatan nicknya : FeeNa (entah apa jobnya) berdiri dengan sombongnya sambil nunjukkin jari tengahnya ke gw. Langsung aja gw spanning!! Gw mau hajar itu Ranger, tapi ditahan sama si Q1r1n. Gw ngeliatin dia dengan pandangan penuh tanya, dan keliatan serius banget liatin itu Ranger, gw liat lagi apa yang aneh dari itu Ranger, ternyata desekelilingnya udah ada belasan BMAU dan puluhan Bellato2 yang lain, dan gw baru nyadar klo kita udah terpisah lumayan jauh dari teman-teman yang lain. Wew, gawat juga nih.
Para belatung itu mengelilingi gw dan Q1r1n. Gw pribadi sih ga yakin bisa selamet dari serangan ini, tapi mo ngomong apa? mau ga mau sebagai badak, gw harus buka jalan paling ga buat si Q1r1n bisa kabur. Akhirnya gw pun mencoba membabat beberapa belatung yang bisa gw hajar, sementara BEMO2nya bikin gw lumayan babak belur juga. Ngebelah satu Shield miller didepan, dari samping di hajar BEMO, dari belakang disodok-sodok sama Infiltrator. Kelemahan jadi Punisher berasa juga kalo lagi di keroyok kayak gini. Akhirnya gw ga kuat lagi, bensin gw mulai tiris, dan ini belatung ga abis-abis kayaknya, si Q1r1n juga udah nge-res kayaknya bensinnya. Fuihh... sampe sini aja rupanya ya... Gw udah sebodo amat deh mo diapain.
Tapi sebelom para Belatung itu sempet bergerak, tiba-tiba ada sekilat cahaya dan DHUUARRR!!! sebarisan belatung mental oleh geledek yang turun entah darimana. Sewaktu gw liat di belakangnya, ternyata ada sejumlah Cora yang menyerang chip Bellato juga. Para Belatung yang mengelilingi kita pun terpecah untuk mengurus Cora-cora yang baru dateng. Huh.. gw hampir berterima kasih sama bangsa Cora kali ini.
Q1r1n mencoba menopang tubuh gw di pundaknya, "Kamu gapapa?", wue? tumben kali ini ga pake narik kabel ngomongnya?.
"Baru gini doang.." jawab gw, padahal bisa berdiri aja udah sukur. Entah dateng darimana, didepan kita nongol satu MAU tipe Goliath yang siap menerjang kita. WUAK! gawat nih, meskipun itu MAU cupu, tapi dengan kondisi kita sekarang, bisa K.O juga kita!! begitu MAU itu ngambil ancang-ancang, BLUARRR!!! Lagi-lagi sekilat petir menyelamatkan kita dan menghanguskan MAU itu, dari belakangnya gw liat ada sesosok Cora.... Monica!!
"Heii.. gw udah tolongin lu 2x! makasih knapa?!", serunya dari agak jauh. Gw klo bisa nyengir udah nyengir denger kata2 dia. si Q1r1n heran ngeliat tuh cewe ngomong ga jelas.
"Dia ngomong apaan?", tanyanya.
"Panjang ceritanya.. tar kapan2 klo ga males gw ceritain", jawab gw.
Tapi begitu kita sadar, disekeliling kita udah rame lagi Bellato2 dan beberapa BEMO pada ngumpul. Kok bisa? pada kemana itu Cora2?? waktu gw liat ke arah pasukan Cora yang dateng tadi, ternyata udah pada bobo semua. Langsung aja gw bentak si Monica.
"WUEI!! YANG LU BAWA ANAK2 AKADEMI SEMUA YAA??!! MASA BARU SEBENTAR UDAH PADA BOBO GITU?!?!", teriak gw kesel.
Si Monica yang terbengong-bengong lalu menatap gw, "hehe.. abis yang level gede lagi pada mogok perang, ga tau knapa... hehe..", tawanya lemes. Akhirnya dia pun mencoba memukul mundur barisan Bellato yang makin mendekat ke kita dengan sihirnya. Tapi bukannya mereka yang mundur, malah kita bertiga yang mepet ke tembok. Keliatan banget Force Power Monica udah melemah. Semua serangannya ga ada yang bertenaga. Q1r1n membantu sebisanya dengan Loncher dia yang seadanya.
Sampe terduduk lemes juga dia, dan seorang Sentinel mengincar kesempatan itu dengan baik. Dia melepaskan tembakan ke arah Monica.
"Mon, AWASS!!!", Teriak gw. Gw mau nolong dia, tapi gw buat bergerak aja susah setengah mati. Wuusshhhh!! JLEB!! didepan Monica udah berdiri si Q1r1n yang menutupi jalur panah yang ditembakkan Sentinel tadi.
"Huh.. siapa yang nyangka klo saya bakalan nolong seorang Cora seumur-umur hidup saya?", Q1r1n memandang ke Monica yang udah pucet banget. "Hei, Cora. Saya tidak tahu tujuan kamu membantu kita. Tapi saya berterima kasih kepada kamu dari lubuk mesin yang paling dalam karena sudah menyelamatkan salah satu aset paling penting untuk Accretia", sambil dia memandang gw pada akhir kalimatnya.
Monica tersenyum seolah dia mengerti. Padahal gw tau banget yang dia denger cuma "*&!*)%!&*!" dst... Q1r1n memalingkan kepalanya untuk melihat gw. Dia berkata "Kamu sebenarnya punya potensi tinggi untuk jadi yang terbaik, THerMiaN. Sayangnya catatan perang kamu selalu buruk dengan keputusan kamu yang selalu berperang sendirian", Wussshhhh!! JLEBB!! Sebatang lagi panah menancap di tubu Q1r1n.
"Saya dulu juga seperti kamu... tapi suatu hari keadaan tidak sesuai dengan harapan saya. Kira-kira situasi saat itu sama seperti saat ini. Akhirnya seorang pimpinan yang sangat disegani saat itu harus mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan beberapa pasukan yang terjebak karena ulah saya", JLEBB!! JLEBB!! semakin banyak panah yang menancap di badan Q1rin. Gw ga tega banget ngeliat kondisi dia. Mulai banyak korsleting di tubuhnya yang gw yakin pasti membuat dia untuk berdiri aja setengah mati. Dia kemudian memandang lagi ke barisan Bellato yang terus-terusan menghujani dia dengan panah2 dan tembakkan pistol beam. "Sekarang saatnya saya membayar hutang kepada kk ZOTHIC", dan diapun membuang Launchernya dan berjalan dengan susah payah mendekati barisan Bellato itu sementara dirinya terus menerus di bombardir dengan serangan. Begitu sampai cukup dekat, gw liat badannya mengeluarkan sinar merah. Dia berteriak,
"HIDUP ACCRETIAAAAaaaa...!!", dan sekejap kemudian, tubuhnya mengeluarkan ledakan yang sangat hebat. BLEGAAARRRRR!!! gw berusaha sebisa mungkin melindungi Monica dari ledakan yang terjadi. Begitu gw melihat kondisi si Q1r1n, dihadapan kita berdua sudah tidak ada apa-apa lagi. Hanya tersisa bekas ledakan yang hebat. Ledakannya menghabiskan seluruh Bellato yang berada di depan kita, bersama dengan Q1r1n sekalian.
Klontang! didepan gw terjatuh sebuah name tag yang bertuliskan Q1r1n. Gw pungut name tag itu dari tanah. Pada saat yang bersamaan, Monica pingsan di samping gw. Gw mengangkat tubuh Monica untuk gw bawa ke markas.
Perang hari ini berdampak cukup kuat buat gw. Bagaimana gw disadarkan oleh jiwa patriotik Q1r1n. Sebelom meninggalkan lokasi, gw memberikan hormat terakhir gw kepada seseorang yang menjunjung tinggi arti dari pengorbanan. Selamat tinggal kk Q1r1n....
Hari itu Accretia menang perang... Sebuah kebanggaan untuk Q1r1n yang udah mengorbankan dirinya demi menyelamatkan gw dan Monica. ================================================================== To be continued | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 10 Jul - 23:27:40 | |
| The Story of Novus (Part 11-1) I'll Be over you...
Zinn memasuki kamarnya dengan langkah gontai. Kejadian yang baru saja terjadi di hadapannya dalam medan perang cukup mengguncang jiwanya, dimana dia menyaksikan sendiri Cindy ditikam mati oleh (mantan) sahabatnya.
.....................
JDARR!!! Gw menghantamkan tangan mekanik gw ke tembok, dan bikin gw calon dimarahin sama ibu kos gara-gara bikin retak tembok kamar. Tapi gw ga peduli, kepala gw lagi penuh banget sama emosi. Klo ga gw lampiasin, rasanya kepala gw bakalan meledak. Trak... dari meja gw, ada bunyi sesuatu jatoh. Ternyata foto gw n Cindy. Gw mengangkat foto itu dan melihat wajah ceria Cindy. Brug... gw menjatuhkan diri di tempat tidur, dan tanpa gw sadari gw udah tertidur dengan sendirinya sambil tetap menggengam foto yang framenya rusak itu.
.....
Gw membuka mata...
Kok gelap?....
sekeliling gw gelap...
Mimpi?....
Gw coba nyubit pipi gw dengan tangan kanan, gak sakit.... mimpi kali ya? gw masih lom percaya.
Gw coba nyubit pipi gw dengan tangan kiri, tangan mekanik gw, ga sakit... OK! ini mimpi! karena kmaren gw iseng coba ngupil pake tangan mekanik lumayan sakit...
Gw coba berjalan kedepan, tapi kaki gw kayaknya ga menyentuh lantai, coz gw udah coba jalan biasa, lari, sampe gaya main roller blade masih ga jalan juga.... sampe cape sendiri gw akhirnya. Tiba-tiba gw sadari di belakang gw ada orang. Siapa?! gw membalikkan badan gw dan melihat... Ravi!! Dia berdiri diam di hadapan gw, mukanya keliatan menyesal. heh... gw bentak wujud Ravi di depan gw.
"PUAS LU?!! LU NGEREBUT CALON TUNANGAN GW CUMA UNTUK NGEBUNUH DIA??!!!", Ravi tetap menatap gw dengan pandangan memelas. Tapi kenapa pandangannya itu justru keliatan seperti mengasihani gw?! gw jadi emosi, gw cengkeram lehernya dengan tangan mekanik gw dan mengangkat tubuhnya, karena gw agak pendek, jadi dia masih bisa jinjit meskipun gw angkat. sial. Knapa lagi mimpi kayak gini gw ga bisa lebih tinggi sedikit sih?! tapi biar begitu Ravi keliatan kesakitan menahan cengkeraman tangan gw.
Tiba-tiba disamping gw muncul sebuah Sickle Knife yang melayang-layang. ... yang mempengaruhi tubuh gw udah terlalu buas. Dengan hati yang senang, gw meraih pedang itu dan melihat muka Ravi sekali lagi.
"Ini buat Cindy... buat Cindy GW!!!!", dan serta merta gw menancapkan pedang itu menembus perut Ravi. gw liat darah menciprat ke muka gw dan mulai menetes ke lantai dari perut Ravi. Gw tersenyum dan melihat lagi ke muka Ravi. Betapa kagetnya gw pas melihat yang lagi gw genggam di cengeraman tangan gw bukan Ravi, tapi Cindy!! "Ci... Cin..Cindy..??!",
gw terbengong-bengong melihat yang hadir didepan gw, wujud yang gw cengkeram, wujud yang baru aja gw tusuk perutnya pake pedang, bukan Ravi, tapi Cindy!! Gw melepaskan cengkeraman gw dan memeluk Cindy, perlahan-lahan kita berdua terduduk. "Cindy...?? kenapa...", gw ga tau mau ngomong apa... Cindy tersenyum dalam dekapan gw, menahan sakit. Tiba-tiba entah darimana di depan gw berdiri sosok Ravi lagi. Langsung aja gw maki-maki dia.
"Kenapa?! Kenapa jadi Cindy yang gw tusuk?! harusnya ELU!!", air mata gw udah ga terbendung lagi. Ravi lagi-lagi menatap gw dengan memelas, bikin gw makin benci sama dia. Sejenak kemudian dia berlutut di depan gw, dan melihat ke sosok Cindy yang terbaring dalam dekapan gw. Ngapain ini anak liat?! "gw tau lu, Vi! lu doyan sama Cindy cuma karena fisiknya kan?! Seseorang playboy cap flem kayak lu ga bakal ngerti artinya cinta!! ga seperti GW!!", selesai ucapan gw itu, gw kaget ngeliat Ravi menangis, Ravi?! nangisin cewe?? lalu Cindy menyentuh pipi gw dengan lembut.
"Kamu emang baik, Zinn...", katanya sambil tersenyum. ............................
Tiba-tiba gw dibangunkan oleh suara mesin transmisi di kamar gw.
Mimpi...
ato justru kenyataan yang baru aja gw liat?....
Yang membunuh Cindy.... gw?
Karena gw?...
Rupanya udah pagi, gw dibangunkan untuk siap-siap karena ada tugas menanti. Gw pun mandi dan langsung pake Top Velocity armor gw. pandangan gw terhenti pada Foto gw dan Cindy. Muka kita keliatan bahagia banget... gw memandang ke kaca, dan menghela nafas panjang. Kemanakah orang yang ada difoto ini? yang gw liat sekarang adalah seseorang dengan wujud ga utuh diluar, dan dihatinya...
Gw agak terlambat sampe di tempat brifing, pas sampe disana brifingnya udah selesai. Gw sempet dimarahin sama atasan gw, dan dia nyuruh gw nanya hasil brifing sama partner gw nanti, si Saiyukie, seorang Armsman veteran. Setelah nyari-nyari, akhirnya ketemu juga sama si Saiyukie itu, dia lagi ngerokok aja disamping 'Cindy', BMAU gw, sambil nenteng SI Hora Hammer di pundaknya, wew, dewa nih kayaknya. Dia ngeliat gw dateng. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 10 Jul - 23:28:32 | |
| The Story of Novus (Part 11-2) I'll Be over you...
"Hey, kenalin, Saiyukie, panggil aja yukie", katanya santai, kayaknya orangnya asik..
"Halo, gw Zinn... mohon bimbingannya bos", Bales gw sambil menjabat tangannya. Dan gw pun naik ke dalem 'Cindy', dan mulai manasin mesinnya. Sambil gitu, gw nanya sama si Saiyukie, "Apa misi kita hari ini?"
"Kita disuruh ke Bukit Chilly", jawabnya melalui transmisi, masih aja santai sambil ngerokok.
"hah? Bukit Chilly itu di haram kan? ngapain kita dateng ke wilayah Cora? mo bunuh diri?!", tanya gw lagi, heran.
"Geblek lu, udah ikut aja!", jawabnya, sambil berlalu. Setelah melalui perjalanan cukup panjang, akhirnya kita sampe juga di Bukit Chilly. Sampai disana, si Saiyukie malah nyender ke tebing, di tempat yang agak tersembunyi.
"Trus ngapain kita disini?", gw masih juga blom dijelasin apa sebenernya misi kita. si Sayuti eh Saiyukie ga bilang apa-apa, sampe agak jauh disana keliatan ada Cora yang kucuk-kucuk dateng trus godain Naiad Heller yang ga berdosa.
"Tuh!", kata Saiyukie sambil bergerak menjauhi dinding, "Ayo!", lanjutnya.
Ha? gw jadi bingung, ayo? ayo ngapain? itu Cora paling masih lvl 20an? mo ngapain? Si Saiyukie mendekat ke arah Cora itu dari belakang, yang klo diliat dari armornya kayaknya jobnya Warrior, dan sebelom sempet itu Cora nyadar apa yang terjadi, Saiyukie udah ngeluarin Skill Judgement, dan Cora itu langsung mejret tanpa sempet nyebut nama DECEM. Gw pun terkaget.
"Yukie!! ngapain lu?! dia kan masih ucup!?! Lu hajar dari depan juga dia ga bakal bisa ngelawan!!!", teriak gw. Saiyukie menatap gw tanpa tersenyum. Masih dengan rokok di mulutnya, dia berkata,
"Lu ini bego apa?", katanya, gw jadi terbengong mendengar jawaban yang ga gw harapkan. "lu tau dia ini apa?" katanya sambil nunjuk gumpalan daging dan tulang dengan gadanya. "Dia ini adalah salah satu calon orang yang akan melawan kita dalam perang di masa depan!!".
"Tapi itu kan NANTI??!! saat ini dia kan belom bisa apa2?!!", Bales gw dengan sewot. Sebenci-bencinya gw sama bangsa Cora, gw cuma mau menghancurkan mereka dalam perang! dalam sebuah pertarungan yang FAIR! ga seperti ini!! ini sih sama aja kayak pengecut yang beraninya lawan anak kecil!! Hal ini sering jadi perdebatan gw dan TherMiaN dulu. Saiyuki menghantamkan gadanya dengan keras banget ke tanah.
"DASAR ...!!", gw terkaget dengan reaksinya sampe ga bisa ngomong, "Gw udah denger klo lu itu anak yatim piatu, dan membelot ke Bellato karena alesan2 pribadi lu! Dasar manja!! gw yakin lu ga ngerti karena lu masih BOCAH!!", gw rada2 tersinggung juga karena dia bawa2 ortu gw sama ngatain gw bocah. Tapi gw masih blom bisa ngebales kata-katanya. Diapun melanjutkan makiannya ke gw, "Denger nih ya, cil! Seluruh keluarga gw ada di pasukan Bellato ade gw, istri gw, dan mungkin bahkan anak gw nantinya bakal jadi pasukan Bellato juga!! Apa lu tau rasanya orang yang pernah lu selamatin balik membunuh orang yang lu sayang, hanya karena lu kasihan sama dia SAAT ITU?!!".
Gw bener-bener terdiem, sebuah logika yang ga pernah kepikiran sama gw. Kenapa orang-orang terus menerus berperang? kenapa mereka saling membunuh? mungkin kata-kata Saiyukie adalah jawaban dari pertanyaan2 gw itu. Membunuh atau dibunuh... seperti itulah kenyataan perang yang menyakitkan. Tidak ada lagi yang namanya logika manusiawi..... ga ada lagi yang namanya.... fair. Dalam kesunyian sejenak kita itu, tiba-tiba radar di kokpit gw menandakan ada musuh dalam jumlah cukup banyak yang menuju ke lokasi kita.
"Yukie! Musuh datang!!", kata gw memperingati Saiyukie. Yukie tersenyum dan berkata,
"Cih, pasti ada yang ngadu tuh!", Kebetulan kalo menurut radar gw, kita terjebak, karena serangan dateng dari 2 arah. Sepertinya ga ada pilihan lain selain bertahan disini. Gw berkata kepada Saiyukie,
"Jangan mati ya bos..", dan dia tersenyum aja mendengar gw. Akhirnya yang ditunggu2 dateng juga. Pasukan Cora yang terdiri dari 2 BK, 1 Templar, 3 Grazier, dan 2 Assassin. Dan diantaranya... Ravi!! Gw liat Ravi sempet kaget juga ngeliat BMAU gw, karena ada ukiran gw yang namanya 'Cindy'. Tapi keraguan dia ga berlangsung lama, ada kemajuan juga... Formasi pasukan Cora ini lumayan bagus, 1 Templar, 2 Grazier dan 1 Assassin nyerang gw, sisanya nyerang Saiyukie, termasuk si Ravi.
Templar yang nyerang gw badak juga, untung grazier-grazier yang ada ga ada yang ngeluarin isis (ga punya duid apa gara2 kalah war mlulu? wkwwk), yang satu ngeluarin Innana wat nge-heal Templar sambil nyerang gw pake force es, yang satu lagi pake Hecate wat nyerang gw ditambah force apinya. Si Assasin nyerang gw dari jauh mah ga berasa, geli2 doang 'Cindy' gw. wkwkwk... Lama2 cape juga gw di coel-coel Templar yang keliatan dari name tag namanya Azumi46 ini, udah gitu di komporin mlulu sama Hecate n Graziernya, klo gini terus 'Cindy' gw ga bakal tahan lama, gw harus mengurangi jumlah musuh dengan cepat.
Disaat-saat seperti ini, strategi yang paling pas adalah menyerang yang paling lemah duluan, tapi yang paling nyusahin. Perhatian gw pun tertuju sama seorang Grazier yang namanya elZombie, dia yang bawa Innana buat nge-heal Templar skalian sama nyerang gw pake force es. Gw langsung nyamperin dia. Sepertinya si Grazier itu sadar klo dia adalah target gw, dan langsung mencoba menyelamatkan diri sambil salto-salto ga jelas. Dari dulu gw suka bingung apa sebenernya gunanya itu teknik salto2? Biar gitu juga BMW gw lebih cepet daripada larinya dia, dan pada saat dia lagi salto, gw langsung tabok dia sebelom sempet mendarat, tuiiingg... mengudaralah dia dengan sukses, perkiraan gw sih dia bakal mendarat di deket istana Haram...
Okay, one down, 3 to go. Bagian gw tinggal sisa tukang pijit (templar), kompor gas (Grazier Hecate), dan tukang akupuntur (Assasin). Berikutnya yang menyusahkan, si kompor gas, karena BMAU itu punya ketahanan elemen yang kurang bagus. Yang satu ini cukup berani juga, dia ga kabur waktu gw deketin. Ternyata pas gw serang, dia ngelesnya jago. Pantes aja pede ngelawan gw, Sementara gw lagi ribet berusaha kenain si Grazier, si Templar sama Assassin ngebokong gw mlulu dari belakang.
Kayaknya 'Cindy' gw mulai ga tahan nih, dalam waktu yang singkat gw langsung kepikiran strategi culun. Gw memposisikan diri gw ditempat yang pas, dan dalam kesempatan pertama ketiga coro itu menyerang bersamaan, gw me-manuver 'Cindy' kesamping secepat mungkin. JLEB!! BLAARR!! yes!! berhasil! Panah si Assassin menancap head-shot ke kepala Grazier itu, dan Api si Hecate membakar si Templar sampe gosong. Dua-duanya pun roboh. 1 more left.
Begitu gw mau mengarahkan 'Cindy' ke arah si Assassin, ternyata kerusakannya udah cukup parah dan bikin dia susah untuk manuver. Cih! mau ga mau gw musti turun nih n by 1 sama itu Asinan. Gw mengambil Bolt Rifle yang udah gw siapin seperti biasa dan membuka kokpit 'Cindy' lalu langsung turun. Kita pun saling bertukar tembakan. Pertarungan yang melelahkan itu ga berlangsung lama, karena amunisi dia duluan abis, sementara gw masih banyak karena belom dipake sama sekali. Dia mengangkat tangannya tanda menyerah, tapi gw ga berminat untuk membiarkan dia hidup. Karena dia ga cupu, dan kata-kata Saiyukie sebelomnya sangat berpengaruh untuk keputusan gw ini.
Sesaat sebelom gw menarik pelatuk untuk mengakhiri semuanya, kata-kata Cindy terngiang lagi di kepala gw, "Kamu emang baik....", dan seketika kepala gw jadi pusing banget, dan Assasin itu memanfaatkan situasi gw dengan baik sekali untuk kabur. Sial! Dia bisa bawa lebih banyak lagi pasukan ke arah sini. Gw mencari Saiyukie untuk membawa dia kabur dari sini, Dan gw melihat pemandangan yang luar biasa.
1 BK, 1 Grazier dan 1 Assasin yang tadi menyerang dia udah pada bobo semua, tinggal Ravi yang berdiri, itu pun keliatannya dia udah sekarat, buat ngangkat pedang dan perisainya aja kayaknya udah setengah mati. Keadaan si Saiyukie juga ga bisa dibilang sehat walafiat, dengan beberapa panah yang menancap ditubuhnya, disertai luka2 lainnya, gw juga takjub dia masih bisa berdiri. Saiyukie mengayunkan gadanya ke arah kepala Ravi dari arah samping, dan Ravi entah gimana bisa mengangkat perisainya dan memblock serangan itu, BRUAKK!! Ravi terjembab ke tanah, sementara pedang dan perisainya lepas dari tangannya. Kayaknya cuma sampe sini ya..
Saiyukie mendekati Ravi untuk memberkan pukulan terakhir, dalam hati gw, gw masih ada perasaan ga tega juga ngeliat Ravi akan dihabisi di depan mata gw sendiri. Tapi kebencian di dalem diri gw justru mengharapkan Saiyukie untuk menghabisinya sekarang juga. Saiyukie mengangkat gadanya tinggi-tinggi dan sepertinya akan mengeluarkan skill Judgement lagi, Gw menutup mata dan memalingkan muka gw. Tiba-tiba gw merasakan angin menghantam gw kenceng banget dan terdengar suara erangan......
Udah selesai? gw membuka mata gw dan menoleh kembali ke arah mereka. Lagi-lagi gw melihat pemandangan yang membuat gw terkesima. Dihadapan Saiyukie sudah berdiri sebuah Isis! yang merobek dadanya dengan satu serangan, sebelom dia sempat menurunkan gadanya. Saiyukie pun roboh ke tanah, sementara Ravi mencoba berdiri dengan susah payah. Gw mencari-cari Grazier pemilik Isis itu, tapi ga menemukan seorangpun kecuali... Jangan-jangan.... Ravi??!! Dia... Cross-Job?!!
Gw liat Saiyukie masih bergerak sedikit. Dia masih hidup! tapi dengan adanya isis itu gw ga mungkin bisa nolong dia. Gw pun mengarahkan Bolt Rifle gw kearah Isis itu dan mulai menembak. Tembakan gw tepat mengenai si Isis, dan dia pun berbalik untuk menyerang gw. Gw ga menghentikan tembakan gw, itu Isis ngeles-ngeles diantara tembakan gw dan terus mendekat kearah gw, sampai akhirnya dia tinggal 1 meter didepan gw, dan mata gw membelalak seketika... | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 10 Jul - 23:29:22 | |
| The Story of Novus (Part 11-3) I'll Be over you...
CINDY??!! Cindy hadir dihadapan gw dengan wujud Isis! Jari gw kehilangan tenaganya, dan dengan satu terjangan pasti, Isis Cindy mementalkan badan gw sampai menghantam tebing. BRUAAGG!!! Gw tersungkur di tanah dengan pikiran yang campur aduk. Cindy? Isis? logika gw bener-bener lagi ga bisa bekerja dengan bener. Isis Cindy kembali menghampiri gw, dan sepertinya akan melanjutkan serangannya.
"Cindy?!! kamu Cindy kan??! ini aku ZINN!!", gw mencoba memanggil nama Cindy, berharap dia akan berhenti menyerang gw dan membiarkan otak gw jernih dulu, TAP-an dulu dong!! gw bingung nih!! Entah dia itu bolot, ato dia ga peduli, Isis Cindy sampai di depan gw dan berancang-ancang untuk menyerang gw lagi. Cih! Gw mengangkat Bolt Rifle gw untuk menembak dia, dan gw baru menyadari ekspresi Isis Cindy itu. Dia menangis! dan mulutnya bergerak2 seolah-olah dia berbicara, tapi gw ga bisa denger. Sebelum si Isis Cindy menyerang gw, seseorang berteriak,
"Berhenti ISIS!!", Ravi. Ravi berteriak dari belakang Isis Cindy dan seketika dia menghentikan serangannya. Gw liat Ravi berjalan dengan susah payah mendekati gw, dan terduduk disamping gw. Dengan wajah belepotan darah, sama armor udah ga jelas bentuknya, dia menatap gw.
"Suara Animus hanya bisa didengar oleh Summonernya...dan sekali dia di kasih perintah untuk menyerang, dia ga akan berhenti kecuali diperintahkan", lalu dia menatap Isis Cindy, "Dari tadi dia berkali-kali bilang, Maafin aku, Zinn...". Gw yang masih ga percaya dengan pemandangan di depan gw, mulai berdiri dan face 2 face sama Isis Cindy. Dia masih menangis, dan bibirnya masih bergerak-gerak mengucapkan sesuatu. Ravi melanjutkan perannya menjadi perantara antara gw dan Cindy.
"Kamu terlalu baik buat aku, aku ini ga lebih dari seorang cewe yang ga tau diri, udah menerima semua kebaikan yang mungkin didambakan seluruh wanita di dunia ini dari kamu, tapi masih bisa jatuh cinta sama orang lain", kata-kata yang diucapkan Ravi sebagai perantara mulut Cindy bisa gw pastikan bukan karangan si Ravi, karena gw juga mencoba membaca dari gerakan bibir Cindy. Ravi melanjutkan, "Cewe seperti aku ga pantes jadi pendamping kamu... maafin aku Zinn...". Gw ga tau harus berkata apa ke Cindy, gw tanya ke Ravi,
"Apa yang terjadi, Vi?", Tanya gw.
Ravi mencoba berdiri juga, "Gw juga ga tau, abis lu pergi itu kemaren, tiba-tiba jasad Cindy berurai menjadi butiran cahaya-cahaya. Dan entah gimana wujud Cindy yang ini udah ada didepan gw". Gw baru teringat sekarang, dulu waktu di akademi pernah ada cerita2 kalo Isis itu adalah wujud dari cinta yang telah tiada. Dulu gw cuma ketawa aja dengernya, tapi dengan apa yang gw liat didepan gw sekarang, gw ga tau juga harus berpikir seperti apa. Yang pasti, keadaan ini membuat hati gw tambah sakit, artinya, Cindy sangat-sangat mencintai Ravi, dan begitu juga sebaliknya yang membuat ikatan mereka begitu kuat hingga terjadi fenomena ini.
Tiba-tiba gw melihat sesuatu yang gw kenal melingkar di leher Isis Cindy, di ujung tali yang dibentuk menjadi kalung itu, di ujungnya ada cincin pertunangan gw dan Cindy yang gw kasih ke Cindy.
"Gw yang pasangin itu", Ravi sepertinya menyadari klo perhatian gw tersita di kalung itu. Hati gw jadi makin panas, maksudnya apa dia ngalungin ini?? Dia mau kasih liat kalo Cindy adalah masa lalu gw??! Gw menarik dengan kasar kalung itu hingga talinya putus, dan langsung menonjok muka Ravi pas di hidung. DUAG!! Ravi pun langsung ngejengkang.
"Dasar Kurang Ajar lu emang!! Apa lu ga ngerti perasaan Cindy seperti apa kalo dia masih menyimpan cincin ini sementara seluruh perasaannya tercurah sama ELU?!!", bentak gw ke Ravi yang lagi kesakitan megang hidungnya. Gw pun berjalan ke arah Saiyukie yang masih bobo ditempatnya, gw mau pergi. Gw mau tinggalin tempat yang menyiksa hati gw ini! Belom terlalu jauh beranjak, Ravi berkata,
"Kamu emang baik, Zinn...", gw tersentak, "Kata Cindy lho.. bukan gw", ralat Ravi. Gw cuma bisa mengatupkan gigi gw rapat-rapat, tanpa sadar air mata mengalir di pipi gw. Tanpa menoleh gw melanjutkan tujuan gw untuk menolong Saiyukie, gw mengangkat tubuhnya yang udah sekarat dan menggotongnya ke BMAU gw... yang kayaknya akan gw ganti namanya... Begitu gw naik ke kokpit, Ravi memanggil-manggil,
"Zinn!! Tunggu dulu!!", Teriaknya dari agak jauh.
Gw menatap kearah Ravi dan Isis Cindy, dan gw berkata, "Pertemuan kita berikutnya nanti, ga akan ada lagi keraguan gw untuk membunuh kalian berdua!", dan gw menutup kokpit sambil memperhatikan Ravi terus menerus memanggil gw. Dan gw pun mulai mengendarai BMAU gw yang rusak parah dengan susah payah kembali ke markas. Dalam kokpit gw memperhatikan cincin yang baru aja gw ambil dari Cindy...lalu gw mengambil cincin pasangannya di saku kantong Top Velocity Suit gw. Sambil memperhatikan keduanya, gw membuka kokpit sedikit, dan membuang keluar dua-duanya. Lalu gw tutup kembali kokpit gw.... =============================================================== End | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 12 Jul - 4:54:47 | |
| The Story of Novus (Part 12-1) Human Nature...
Ravi dengan badan setengah idup ditambah idung ampir patah di cepol Zinn, terduduk melihat Zinn menolong temennya si Armsman Bellato, dan meninggalkan dirinya bersama Isis Cindy...
........................
"Zinnn!!!" Teriak gw memanggil Zinn. Badan gw udah ga bisa gerak lagi, mata udah berkunang-kunang, mo berdiri aja susah banget. "ZINNN!!!!", Zinn sama sekali ga menghiraukan panggilan gw. Sekali lagi gw teriak sekuat tenaga, "ZIIINNNN!!!! OII CUMII!! INI ORANG SEBANYAK INI LAGI PADA BOBO SIAPA YANG MO NGANGKAT??!! GW GA KUAT SENDIRIAN!! BANTUIN NGAPA!??? SWT LU!!! ZINNN!!", tetep aja tuh anak ga balik2. Akhirnya gw ga kuat nahan kondisi gw n pingsan ditempat.
Samar-samar sebelom mata gw gelap, gw ngeliat seseorang nyamperin gw. Untung deh slamet...
.....
Begitu mata gw kebuka, gw langsung tau klo gw lagi ada di klinik tempat si dokter sexy. Kepala gw rada berat, tapi demi ngeliat pemandangan indah, gw paksain duduk. Tau-tau.... tuiiinggg... rasanya ruangannya muter-muter dan brug.... gw terjatuh lagi di tempat tidur. Gw nutup mata. Dan tau-tau gw ngerasa ada tangan yang hangat yang megang jidat gw... ahhh... pasti si dokter nih... gw cengengesan.
"Dok, kepala saya pusing banget nih...", kata gw masih dengan menutup mata merasakan sensasi lembutnya tangan si dokter. Tangan si dokter mulai mijit2 kepala gw. wah, bisa mijet juga dia? enak nih... ehmm.. disuruh mijit yang lainnya mau ga yaa? "Dok, perut saya juga kayaknya masuk angin deh, bisa skalian ga? udah 3 hari nih mencret-mencret", gw merasakan tangan si dokter terdiam sejenak, tapi akhirnya pindah juga ke perut gw. Dia mijit perut gw dengan tangan yang sangat ahli banget, langsung aja 'ade' gw bereaksi mo minta dipijit juga. Hmm... mau ga yaa.. iseng2 ah coba nanya, gw membuka mata dan menanyakan..
"Dok, kalo pijitnya di........WUAAAAAAA???!!!", betapa shocknya gw ngeliat yang duduk disamping tempat tidur gw bukan si dokter sexy tapi seorang Champion COWO!!! "Si..si...SIAPA LU??! ngapain disini??! si dokter kmana?!!", teriak gw panik. 'Ade' gw juga langsung pingsan...
"Lah mana gw tau? gw juga lagi mo minta diperiksa sama dia, trus gw liat lu tiba2 bangun n jatoh lagi, n karena gw dulu pernah diajarin mijit sama nyokap jadi gw pikir gw bantuin aja lu", kata si Champion itu, yang lalu memperkenalkan namanya aozora. Dia lalu mendekat ke gw, "Lu pucat banget? coba sini gw liat?"
"WUAAAA!!! Jangan deket2!!", teriak gw sambil memepetkan badan gw ke tembok. si Champion itu keheranan ngeliat gw dan akhirnya mengangkat bahunya dan beranjak keluar dari ruangan itu. Sebelom nutup pintu, dia berkata,
"Sebenernya gw juga mo ngecek, katanya si dokter udah ga keliatan lagi beberapa hari ini, entah ngilang kmana dia", lalu dia menutup pintu. Si dokter bohay ngilang? kok bisa? apa dia pake cloaking kli? Tapi yah.. mungkin dia lagi mudik kali mo lebaran? entah deh. Merasa sakit di badan gw udah cukup tergantikan dengan shock tujuh turunan, gw pun balik ke kamar gw.
Di kamar langsung gw nenggak stock pot gw, langsung seger lagi. Niatan mo mandi, tapi entah knapa lagi mo masuk kamar mandi gw kepikiran sesuatu 'hal', muka gw nyengir dengan tanduk yang nongol di kepala gw. Jadi setelah gw buka baju n nyalain shower di kamar mandi, gw iseng nyoba-nyoba, "SUMMON!! Isis!", seru gw. Dan Isis Cindy pun hadir di depan gw, waktu dia buka mata, mukanya langsung merah n buang muka. kikikiki... ternyata jadi summoner enak juga wkwkwkwk.... saatnya bereksperimeeenn...
......
Criiinngg.. muka gw bersinar-sinar waktu gw keluar dari kamar gw. Ternyata seluruh fungsi dan material tubuh Isis itu sama kayak orang biasa. wkwkwk... no more lonely night nih. Hari ini gw off, so gw mau jalan-jalan aja di markas, siapa tau ada yang ngajakin DG, kan lumayan klo dapet item bagus bisa buat kredit SI Hora Sword.
BTW, entah kenapa akhir-akhir ini gw jadi sedikit lebih sombong sejak gw punya Isis, bawaannya jadi petantang-petenteng, lagi hunt gw jadi sering nampang didepan lvl2 cupu pake isis. Setiap dibilang 'ebad kk...', gw bilang 'ah.. enggak kok kk.. masih cupu', padahal dalem hati gw slalu bilang 'wkwkwk.. iya lah... gw geto loh....'.
Hari ini gw iseng lagi ah mo mejeng di depan cewe2 summoner yang masih bau kencur di daerah Pos Cora. Sampe di daerah daratan terang gw nunggu dulu ada summoner2 cewe yang cakep, trus langsung gw dengan pasang gaya berseru "SUMMON!! ISIS!!!", dan Isis Cindy pun muncul dihadapan gw. Langsung aja itu cewe-cewe summoner pada ngelilingin gw "Kyaa... ebad kk.. kk keren banget dehh..", gw seperti biasa dengan ekspresi cool bilang
"Ah enggak kok kk... masih cupu ini..", sambil menyibakkan rambut gw sedikit. Waktu gw liat ke Isis Cindy, dia memandang gw dengan tatapan membunuh banget, wek, jadi ciut gw. "udah dulu ya kk2, mo hunt dulu", kata gw berpamitan sama cewe2 itu. Hiks, ga enak juga punya Isis yang punya hubungan cinta...
Belom terlalu jauh kita jalan, dari tempat gw tebar pesona tadi terdengar teriakan2 histeris. Waktu gw nengok, ternyata cewe-cewe tadi lagi diserang sama Frenzy Rathmoth sama minion2nya. Gila! Pit Boss di tempat kayak gini??!! Klo gw lawan sendiri pasti ga bakal kuat, tapi tenang aja, gw udah punya Isis sekarang, langsung aja gw perintah Isis Cindy nyerang ke momon2 itu, sementara gw nyelamatin cewe2 tadi. Lumayan repot juga gw ngelariin satu2 cewe2 itu, dan lari gw berat banget karena pake armor warrior.
Begitu semuanya udah di tempat aman dan gw udah dapet semua nomor telp mereka, gw balik lagi buat bantuin Isis Cindy yang harusnya udah beresin setengahnya. Ternyata yang gw liat bukannya momonnya yang berkurang malah Isis Cindy HPnya udah sekarat. Aneh??!! kok bisa?! Lvl Isis Cindy waktu gw dapet udah lvl 45++!! padahal harusnya ngadepin momom kayak gini udah ga ada masalah buat dia. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 12 Jul - 4:55:42 | |
| The Story of Novus (Part 12-2) Human Nature...
Hantaman momon berikutnya mementalkan Isis Cindy persis kearah gw. BRUAAKK!! buset, klo si Isisnya aja mah enak gw nangkepnya, peralatannya itu yang sakit. Gw langsung memeriksa keadaan Isis Cindy, dia lumayan babak belur dan memandang gw dengan tatapan menderita. Gw ga tega banget ngeliatnya. Sesaat kemudian momon2 yang tadi main sama Isis Cindy udah mulai nyamperin kita, gw udah pasrah aja siap2 balik ke tempat save, tapi sebelom mereka cukup deket, seseorang menghalangi jalur momon2 itu, diliat dari Large Rogge Armornya, keliatannya jobnya warrior, entah Templar ato BK. Sakti juga nih orang mo ngadepin semuanya sendirian. Tapi sebelom momon itu nyolek dia, si Warrior itu berseru,
"SUMMON!!!", dan dengan takjub gw melihat orang itu mensummon sekaligus 4 Animus!! Isis, Paimon, Hecate dan Innana. Dan mereka semua bergerak menyerang momon yang ada. Paimon menyerang semua momon2, lalu Hecate memberikan damage areanya sementara Paimon nge-mob, Isis menyerang tiap momon yang berhenti nyerang Paimon dan mengalihkan serangannya ke Hecate, dan Innana terus menerus melakukan heal kepada rekan-rekannya yang terluka. Orang itu juga bersusah payah melakukan skill2 elite warrior untuk menyerang momon2 itu.
Dalam hitungan ga lebih dari 5 menit, semua momon2 itu dah ludes. Setelah semuanya beres, orang itu berbicara sesuatu dengan para Animusnya, mereka keliatan bahagia amat? apa karena dapet drop bagus? habis berbicara, orang itu un-summon kembali semua Animus2nya, dan menghampiri gw, gw liat name tagnya, 'DewaLoki', wew, Dewa bo'.. ampun dijee....
"Oy, gapapa lu?", tanyanya. Gw masih belom un-summon Isis Cindy.
"Ia thx wat bantuannya kk", jawab gw.
"Isis lu gimana?", tanyanya lagi sambil memperhatikan Isis Cindy
"yah gini deh, saya juga ga ngerti kk knapa dia bisa kalah", kata gw sambil berdiri di depan dia.
PLAKK!! tamparan tangannya mendarat mulus di pipi gw. "Dasar bego emang lo. Animus itu bagian dari diri lo!! kalo lu ga bisa sayang sama Animus lo, ga satu hati dan ga satu jiwa, dan cuma make mereka buat pajangan doang di depan temen2 ato di depan musuh lo wat nakut-nakutin mereka, kemampuan Animus lo ga bakal keluar semua!!". Isis Cindy bangkit meskipun kondisinya masih mengenaskan dan bersiap untuk menyerang si DewaLoki. si DewaLoki memperhatikan Isis Cindy tanpa bergerak, "Bahkan Animus lo rela membuang nyawanya demi lo... tapi lo sendiri??", lanjutnya.
Gw terdiem sejenak karena bengong dengan kata-kata dia, dan hanya cengo ngeliat Isis Cindy berusaha menyerang si DewaLoki, tapi miss terus. Isis Cindy terus menerus berusaha mengenai si DewaLoki dengan sekuat tenaga, tapi karena kondisinya juga udah ga memungkinkan buat bertarung maka akurasi serangannya berkurang drastis. Gw liat darah menetes dari Isis Cindy ke tanah, tapi dia ga berhenti mencoba menyerang Isis Cindy. Si DewaLoki ngakak.
"Kasian banget Animus lo ini, dia segitu cintanya sama lo sampe kaya gini, tapi yang punyanya ga tau diri!", kata dia disela-sela penghindaran dia. Tiba-tiba dia menarik Gunblade dia dari sarungnya, dan bersiap menyerang balik Isis Cindy, "Tenang aja Isis, gw lepasin kamu dari penderitaan memiliki tuan yang seperti itu!!", Isis Cindy udah ga mampu menghindar waktu DewaLoki menebaskan pedangnya.
Beruntung gw masih sehat walafiat dan gw sempet memblok serangan dia dengan Gothic Shield gw. BRANGG!! si DewaLoki menatap gw dengan tajem, kita ga bergerak beberapa saat dengan posisi itu, Sebelom keadaan jadi tambah runyam, gw un-Summon Isis Cindy biar dia ga kenapa-kenapa. Entah kenapa Isis Cindy bisa menolak perintah gw kali ini. Un-Summon gw gagal, gw terheran-heran sendiri. DewaLoki menurunkan pedangnya dan menyarungkannya kembali.
"Bahkan pada saat lo mulai memberikan perhatian buat Animus lo, rasa cinta dia masih jauh lebih besar hingga dia bisa menolak perintah lo", katanya. Gw menatap Isis Cindy yang menatap gw balik dengan mata penuh perasaan buat gw. Udah lupakah gw dengan cinta gw kepada Cindy? udah lupakah gw dengan perasaan gw yang begitu sinkronnya dengan perasaan Cindy sehingga mampu mengubah wujudnya?
Isis Cindy melihat kegalauan perasaan gw dan dia meneteskan air mata. Sekejap kemudian dia memeluk gw.
"Cin...", gw kaget menerima pelukan yang begitu hangat darinya. AKhirnya gw pun membalas pelukannya. Dalam pelukan, Isis Cindy mengucapkan sesuatu dikuping gw,
"Ak cinta kamu... selamanya..", kata-kata dia bener-bener menusuk hati gw, selama Cindy jadi Isis ini, mungkin gw lebih banyak menjadikan dia sebagai alat dibanding partner gw dalam bertempur. Gw melepaskan pelukan kita dan meletakkan tangan gw di pipinya, dan gw pun mencium dia hangat. Setelah bibir kita berpisah, gw kembali melakukan Un-Summon sambil berkata,
"Kamu istirahat dulu yaa..", Isis Cindy tersenyum dan dia kemudian menghilang. Gw menghadap si DewaLoki dan membungkuk dihadapannya. "Terima kasih kk, kk menyadarkan saya yang o'on ini".
DewaLoki tersenyum dan menepuk pundak gw, "Gw juga Cross-job kayak lo, Animus gw n skill force gw mungkin ga ada apa-apanya dibanding mereka yang pure job, tapi gw berani diadu sama mereka, karena mungkin hubungan gw dengan Animus gw jauh lebih deket daripada mereka dan Animusnya", setelah gw mengangkat muka gw, dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan,
"Lo liat kan sesuatu yang ga biasa tadi? Sekali Summon gw bisa panggil sekaligus 4 Animus, semua itu bukan kemauan gw, tapi kemauan para Animus gw sendiri yang ga rela kalo gw berjuang berdua aja", dia menghela nafas panjang, "Sebenernya gw sedih banget ngeliat lo sama Animus lo ga sehati, Animus itu bukan alat untuk perang, mereka adalah bagian dari diri kita, jiwa kita, yang ga boleh lo perlakukan semena-mena. Kita bertarung bersama dengan Animus kita, mereka kalah, kita juga kalah, mereka menang, kita juga menang", lalu dia berbalik meninggalkan gw sendirian. "Jangan lupa itu", kata dia sambil berlalu.
Thanks kk DewaLoki, lu udah ngajarin gw pentingnya hubungan hati dengan Animus... nanti setelah hubungan gw dengan Isis Cindy udah baik, gw mau belajar sama dia gimana caranya bisa multiple summon gitu. ============================================ END | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 12 Jul - 4:56:23 | |
| The Story of Novus (part 13-1) Crazy little thing called love..
TherMiaN bergegas membawa Monica ke ruang perawatan Accre. Kondisi Monica sepertinya cukup kritis, dilihat dari mukanya yang makin pucat.
.......................
BRUAK!! gw buka pintu ruang perawatan dengan kasar, lalu meletakan tubuh Monica diatas meja perawatan. "Bos! tolong dong!! kondisinya kritis nih!!", seru gw kepada Specialist yang bertugas, namanya ELlupin (namanya kok imut gitu ya..). ELlupin ngeliatin agak lama si Monica yang berbaring diatas meja, abis itu dia ngeliat gw.
"Lu bego apa? gimana caranya gw ngurus dia disini? mangnya dia mo gw pasangin Training Armor? trus gw colok handgun ditangannya? mending gw colok yang lain... klo mo ngerawat Cora diruangan eksperimen ESP sana!!", katanya. Iya ya, ngapain gw bawa kesini dia? o'on juga gw. AKhirnya gw bawa lagi ke ruangan Eksperimen ESP, tempat penelitian bangsa Cora yang udah ga terlalu sering kepake. Ruangannya lumayan muterin satu blok bangunan. Sampe sana gw dobrak lagi pintunya. BRUAK!!
"Bos! tolong dibantu!!", seru gw sambil merebahkan lagi tubuh Monica di meja perawatan yang lebih pas dibadannya.
"Iya sebentar..", kata si ELlupin sambil menuju lemari buat ngambil peralatan. GUBRAK! jomplang gw.
"Kok elu lagi yang ada disini?!", tanya gw heran.
"Iya nih.. lagi double shift...", jawabnya santai.
"Kok bisa nyampe duluan?! gw aja pake lari2 muterin blok barusan!", tanya gw lagi.
"Lewat pintu itu lah", dia menunjuk pintu dibelakang dia yang ternyata berhubungan dengan ruangan perawatan Accre yang tadi. GUBRAK! jomplang lagi gw. "Makanya jangan sotoy jadi orang...", wew, kayaknya gw pernah denger tuh kata2. Ellupin mengecek kondisi Monica dengan seksama. Gak terlalu lama kemudian dia berkata, "Hmm.. Force dia abis ya? ga bawa pot force pula".
"Kayaknya sih gitu, dia ngabisin forcenya buat bantuin gw dan Q1R1N dari serangan Bellato", kata gw.
ELlupin berpikir sejenak, "Klo dia ga dikasih pot force, dia bisa mati. Karena hp dia berkurang terus dengan skill Sacrifice...", dia terdiam sebentar, "diganjel kali ya skillnya?".
"Terus gw harus gimana??", tanya gw tergesa-gesa.
"Yah.. lu harus beli force pot dulu biar dia bisa sadar trus lepas ganjelan skillnya. Klo ga sih, bye-bye deh dia.. jadi kalenggg.. wkwkwk..", jawab dia santai.
"Ok! jadi beli pot force ya?!", kata gw sambil langsung cabut dari situ. Gw denger si Ellupin manggil2 tapi gw cuekin, nanti aja, yang penting gw bli itu force pot dulu! gw mampir ke bank buat ngambil duid buat ongkos Kartella ama buat belanja pot... gile pajak ngambil duid aja gede amat sih?!! dimana2 namanya nabung mah duidnya makin banyak, ini malah makin kurang!! bodo ah! gw ga punya waktu ngurusin beginian! langsung aja gw lompat ke dalem portal dan melalui perjalanan jauh menuju ke Haram.
...............
Sesampainya disana gw langsung siapin buff-buff karena gw tau rintangan pasti banyak. Selesai buff, gw langsung menuju tempat pelelangan (tau lah gw dulu mantan Cora kok). Waktu gw ngelewatin Bukit Chilly, banyak coro-coro cupu yang lagi quest ato sekedar hunt pada ngibrit liat gw. swt, padahal ga gw apa-apain juga. Ada satu ga sempet lari, trus nyusruk di depan gw, di berbalik badan, keliatan namanya Pan7her.. ?? kayaknya kenal...? matanya dah mo nangis gitu. ck! takut amat sih? heran deh! dia pun bengong ngeliat gw ngelewatin dia kayak ga ada apa2.
Akhirnya bener aja, level-level gedenya pada bermunculan. Ada beberapa grazier, warlock, templar n BK yang ngerubutin gw. Mereka mengelilingi gw dan bersiap ngeroyok gw. Gw keluarin Spadona yang biasa gw pake war, dan nunggu serangan pertama mereka. Tau-tau salah satu dari mereka nyeletuk,
"Dasar kaleng sialan! beraninya rusuhin yang lvl kecil!!", kata warlock yang namanya VoDKaHolic. Gondok juga gw dibilang rusuh, padahal dari tadi gw diemin aja itu level-level kecil. Tau gitu sekalian aja gw colek2 yang gw lewatin lumayan nambah CP. Sesaat kemudian gw liat coro-coro ini masang kuda-kuda buat nerjang gw, dan gw udah siap menebas Spadona ditangan, tapi sebelom mereka sempet ngapa-ngapain, ada yang berteriak,
"Tunggu kk2!!", dari belakang ada yang berteriak. Rupanya si Pan7her, cora cupu yang tadi mo nangis gw lewatin. Semua yang ada disitu ngeliatin si Pan7her dengan heran, termasuk gw. Dia menerobos formasi pasukan Cora yang mengelilingi gw dan berkata, "Kayaknya Accre ini ga ada maksud jahat. Tadi dia ngelewatin saya begitu aja, padahal saya udah jatoh dan tinggal di colek. Mungkin dia ada maksud lain?", jelasnya sambil pasang muka bertanya-tanya sama gw.
Gw mau jawab lagi pake bahasa Cora, tapi nanti urusan malah bisa panjang lagi. Jadi gw ngangguk aja. si Pan7her tersenyum, lalu dia bertanya lagi, "Kayaknya dia ngerti bahasa kita, kok bisa ya?", wek! lupa gw! sama aja ya? yang lain mulai ngeliatin gw keheranan. Langsung cari akal gw buat ngalihin pembicaraan, gw ngeliat si Pan7her yang kayaknya jobnya specialist itu bawa pot-pot diiket gantung di pinggangnya. Nah ini dia! gw langsung menunjuk pot-pot itu dan ngomong pake bahasa tubuh aja. Gw menunjuk pot itu dan menunjuk ke gw sendiri, bolak-balik kayak gitu.
Si Pan7her agak kebingungan awalnya, lalu melihat gw heran, "Mau pot ini? buat apa? mang bisa dipake di Accre?", tanyanya. Aduh! ... amat nih orang! gimana ya caranya?? Lagi-lagi gw coba pake BL (body language), gw menunjuk ke salah satu grazier cewe yang ada disitu, trus gw tunjuk ke arah terminal kartella, trus gw nunjuk lambang Accre di body gw, trus gw meragakan gerakan bobo, n gw tunjuk lagi pot di pinggang itu Specialist. Terdiam sebentar (mikir kayaknya), si Specialist itu nanya lagi,
"kk nyuruh grazier itu ke accre... trus itu bobo disana abis minum pot?", UWAAGGHH!! Ga selesai-selesai klo gini terus!!! gimana nih?!?! si Specialist itu tersenyum lagi (senyum2 mlulu, gila kali ya?). "Yah, yang pastinya dia ga ada niat jelek dateng ke sini, dan dia butuh pot ini untuk sesuatu yang penting" Dia terdiam sejenak, lalu berkata lagi, "Tapi klo buat kelasan grazier, pot saya ini sih ga cukup kk, ada yang mao kasih potnya buat Accre ini?", yang lain langsung pada masang muka mesem pada geleng-geleng. Huh.. pada merki amat.. si Specialist menghela nafas lalu menatap gw lagi, "Mungkin lebih baik klo kk beli aja di tempat lelang kali? ayo saya anterin", dia mulai berjalan didepan gw, gw sedikit lega dan berjalan mengikuti dia, begitu nengok kebelakang, yang lain juga pada ngintil.
Selama perjalanan sampe istana, gw udah kayak tontonan diliatin sama semua orang, yang lagi hunt sampe pada berhenti, kayaknya momon2nya juga pada ngeliatin gw, duh! tengsin nih... dah deket gerbang, dia mengisyaratkan gw untuk berhenti, lalu dia berlari kearah guard2 tower yang mejeng di depan pintu masuk, sejenak kemudian dia mengisyaratkan gw untuk mendekat. Kayaknya dia abis matiin itu tower ya? gw pun mendekat, dan akhirnya di kawal sampe ke tempat lelang (dengan sejuta mata yang ngeliatin pemandangan aneh ini). Si Specialist mengangkat sebuah hp pot dan sebuah force pot di masing-masing tangan.
"Perlu yang mana kk?", tanyanya, gw nunjuk ke force pot yang dia pegang, "perlu berapa?", gw mengangkat 10 jari gw. Lalu dia melakukan input di mesin lelang itu, dan berbalik ke gw lagi. "3.820 disena kk..", gw merogoh kantong gw dan baru inget... UAGGHH!! mata uang Accre sama Cora kan beda?!!!?! gimana gw bisa beli barang klo gini?!?!! si Pan7her juga kayaknya menyadari keanehan di pertanyaan dia sendiri, "Pake duid saya aja deh ya kk..", katanya senyum-senyum.
Setelah mesin itu mengeluarkan pot2 yang dibeli pake duid si Pan7her, dia pun menyerahkannya ke gw. "Nih kk, ati2 ya dijalan..", katanya sambil tersenyum (ni orang gila beneran kli ya senyum2 mlulu?). Gw rada gengsi juga mo bilang makasi, tapi ga enak dia udah nolongin gw sampe sini n pinjemin duid pula, gw ngomong aja pake bahasa Accre, | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 12 Jul - 4:57:03 | |
| The Story of Novus (part 13-2) Crazy little thing called love..
"thanks...", kata gw, lalu dia tersenyum lebih lebar.
"sama-sama!", katanya, wew... sok tau nih orang, klo tadi gw bilang 'bego lu!', mo makasi juga sama gw? tapi yah akhirnya gw pun meninggalkan markas Cora dengan puluhan pasang mata yang memperhatikan kejadian aneh bin ajaib yang sedang terjadi di hadapan mereka. Setelah sampe ke penerbangan Kartella, gw bersyukur banget dipinjemin duid sama itu coro, gw lupa memperhitungkan ongkos baliknya! untung ngepas...
........................
Sampe markas, langsung aja gw balik ke ruang eksperimen ESP tempat Monica dirawat. BRUAK! gw dobrak lagi pintunya.
"Bos!! ini...", PLOKK!! di muka gw nemplok sendal yang melayang dari tangan si ELlupin.
"Klo masuk mbo' ya pelan-pelan gitu loh!", katanya. grrr... emosi gw dilempar sendal! mak gw aja ga pernah kayak gitu! Dia mengambil force pot yang gw pegang dari tangan gw. "wah, hebad juga lu bisa dapet, pake duid siapa lu?", tanyanya.
Males gw ceritainya, "Panjang deh ceritanya..", jawab gw singkat. si ELlupin mengangkat bahunya.
"Ya pastilah.... padahal sebelom lu brangkat, gw panggil2 lu bilang pake duid ini Cora aja, dia bawa dompet kok", wew... kok gw ga kepikiran ya? dong..dong..dong... "Yawdah, lu keluar aja dulu sana. Balik lagi ntar malem klo mo tau gimana perkembangannya", kata dia sambil mendorong gw keluar ruangan, dan menutup pintunya dibelakang gw.
Yawdah... paling ga gw udah tenang sedikit lah si Monica udah bisa diurus, gw jalan-jalan aja dulu deh. Sambil jalan, gw ngerogoh kantong dan nemuin name-tagnya Q1R1N, pikiran gw melayang.... seandainya dia ga ngorbanin dirinya, kayak apa gw sama Monica sekarang ya?..... lagi ngelamun-ngelamun gitu, gw lewat di depan ruangan perakitan patriot Accre baru.
Disana banyak banget calon-calon patriot Accretia yang lagi dibikin. Gw ngeliat ke name tag Q1R1N sejenak, dan masuk ke ruangan itu. Gw berbicara sama salah satu petugas disitu dan gw minta name tag ini dipasang disalah satu calon patriot yang ada disitu. Awalnya si petugas ragu-ragu, tapi akhirnya gw kasih uang oli mau juga dia. Dia pun pasang name tag itu di salah satu patriot yang udah jadi, tapi belom masuk otak dan programnya. Gw memandang patriot yang belom bernyawa itu dan merasa sedikit terharu... gw tanya sama petugasnya,
"Jobnya apa dia?"
"Calon Punisher", jawabnya. wah.. sama kayak job gw dong ya? bagus deh ga jadi Dementer lagi. "Sampe ketemu lagi nanti di CW bro..", kata gw sebelom meninggalkan ruangan itu. Gw langsung menuju kamar istirahat untuk perawatan rutin sekalian sambil nunggu si Monica pulih.
.............
Ga terasa udah cukup lama juga gw istirahat. Udah lumayan larut malem, dah lewat jam 12 kayaknya. Gw pun bergerak menuju ruang eksperimen ESP. Disana, gw buka pelan-pelan pintunya sambil ngintip. Gw baru tau meskipun jadi kaleng gini tetep aja bisa deg-degan ya?
Waktu pintu udah kebuka semuanya, gw liat meja tempat Monica gw baringkan udah kosong. Kemana Monica? gw celingak-celinguk, tapi di dalem ga ada orang sama sekali, bahkan si ELlupin aja ga ada. Lagi kebingungan, tiba-tiba dari belakang ada suara,
"Nyari siapa?", Gw nengok dan menemukan Monica berdiri disamping pintu, wew, kok gw ga perhatiin dia ada disitu? Rambut panjangnya yang biasa diiket kali ini digerai, damn! kok dia makin cantik aja sih??
Monica berjalan mendekati gw. "Lu yang bawa gw kesini ya?" tanyanya dengan mata berbinar-binar. Beh, udah sehat rupanya dia. "Dan lu bela-belain dateng ke wilayah Cora cuma buat ambilin force pot buat gw?" Wek! si ELlupin pasti comel deh!! "So sweet...", lanjutnya. Buakh... sweet?!! gw?!! sorry yaa!!
"Gw cuma disuruh sama si ELlupin kok", jawab gw ketus. Monica cekikikan,
"Oya? kayaknya yang gw denger ga gitu deh, katanya lu yang napsu mo ngambilin itu pot sampe ga bawa disena buat kesana, trus...", sebelom si Monica nyelesaiin kalimatnya gw potong duluan,
"Wuuaaiaaa... ia..ia..iaa udah cukup! ia, gw yang inisiatif buat beli pot lu! puas? puas? puas?!", kata gw sambil membalikan badan gw membelakangi dia.
.........kok dia diem? gw mau nengok tapi gengsi, untung dia mulai ngomong lagi. "Them, kenapa sih lu ga mau menerima perasaan gw?", tanyanya, waduh... mendingan ngomongin yang tadi aja deh!
"Masa musti gw ulangin lagi jawaban gw waktu itu?", jawab gw dingin.
"Gw tau lu punya perasaan buat gw meskipun sedikit! meskipun ga sesuai dengan yang gw harapkan! dan dari ELlupin tadi, gw tau kalo bangsa Accre pun bisa merasakan sentuhan dari tubuh kalengnya! kalo kayak gitu, apa bedanya kita?", tanya Monica, dari suaranya kayaknya dia ampir nangis. Gw ga bisa ngomong apa-apa. Gw ga tau mau ngomong apa. Monica berkata lagi,
"Lu ga tau gimana tiap hari sebelom tidur yang gw pikirin cuma lu? tiap hari bangun yang pertama ada di pikiran gw cuma lu? gw bergabung di garis depan pun demi bisa ketemu lu lagi, apa lu tau perasaan gw saat dapet kabar bahwa lu udah mati di medan perang? Cinta gw buat lu bukan cinta anak kecil Them! Gw ga rela kalo perasaan yang gw simpen buat lu selama bertahun-tahun hilang begitu aja tanpa hasil!", kata-kata Monica bener-bener bikin perasaan gw berkecamuk.
Gw berbalik dan berkata, "Gw ngerti, Mon! tapi apa yang bisa gw... WUAAA??! MON??!!", gw SHOCK melihat Monica yang udah berdiri di hadapan gw tanpa benang sehelaipun di tubuhnya yang putih mulus, bajunya udah melorot di lantai. Gw buru-buru nutup mata gw pake tangan, tapi karena bentuk tangan gw kaku, tetep aja celahnya gede-gede. Di sela-sela itu gw liat Monica (dengan body sexynya yang wew..) tersenyum.
"Kenapa Them? kalo lu udah ga ada perasaan dan klo tubuh lu udah cuma kaleng biasa, harusnya ga ada masalah kan gw kayak gini?", katanya ngeledek gw. Gw rada gengsi n mo ngelepas tangan gw dari mata sambil sok cool, tapi entah knapa tangan gw ga mao lepas dari mata gw... UWAAGGHH.. GIMANA NIHH!??!! SOMEBODY HELLEEPP!!! tiba-tiba Monica menarik tangan gw, gw liat dia tersenyum nantang banget!! mati gw! "Kalo gini gimana?", katanya sambil menarik tangan gw, untuk ditaro di DADANYAA!!! "uhh..dingiin...♥", badan Monica menegang sendiri merasakan dinginnya tangan gw yang terbuat dari metal. BRUAAAAKKHKHH!!! MAMPUSSS GW!!!!
"Mo..Mon....nga...ngapain lu..? percuma mon.. g..gw kan udah ga p-punya 'itu'...", gw berusaha keras nyari alesan.
"improvisasi dong..?♥", jawabnya dengan muka makin nantang. UGGHH!! Jurus terakhir!!
"Ruangan ini ada kameranya, Mon!!", seru gw! Monica terdiam. YES! Berhasil!! Monica celingak-celinguk dan matanya menemukan kamera-kamera yang gw bilang. Lalu dengan satu gerakan tangannya, semua kamera-kamera itu meledug oleh sihirnya. Dia kembali menatap gw dengan ganas.
Mati gw..... ============================================================ End | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 14 Jul - 4:31:32 | |
| The Story of Novus (part 14-1) Behind this hazel eyes...
Zinn sedang terbaring dalam ruangan operasi. Dia sedang menjalani operasi plastik untuk memulihkan luka bakar yang dia alami dan pemasangan kulit untuk lengan mekaniknya. Sehari setelahnya dia terbangun di ruang rawat inap, dengan sekujur tubuh dibalut perban.
............................
Ugh.. rasanya kok sekujur badan gw nyut-nyutan ya? Kayak gini toh rasanya operasi plastik. Waktu pertama kali disaranin sama dokter disini, gw udah takut aja. Bayangan gw, muka sama badan gw ditempelin plastik, trus plastiknya dileburin jadi satu sama kulit gw abis itu diwarnain. Setelah tuh dokter jelasin prosesnya sambil ketawa terbahak-bahak, jadi malu sendiri gw.
Gw bengong ngeliatin plafon sambil inget-inget cerita tentang bokap-nyokap gw. Tragedi cinta terlarang mereka terjadi lagi di gw. Dengan versi yang berbeda. Bedanya mereka tetep bersama hingga akhir hayat mereka, sementara gw sendiri lagi... Bukannya gw mau menyesali kedatangan gw ke Bellato. Justru gw bersyukur bisa berada disini, di sebuah peradaban yang nyaman tanpa aturan-aturan yang mengekang. Tapi kenapa cobaan bertubi-tubi mengahantam gw? apa gw kualat sama DECEM ya setelah meninggalkan Cora? masa sih DECEM sejahat itu...
Tiba-tiba gw denger suara pintu dibuka, dan gw mengangkat kepala gw sedikit untuk melihat siapa yang dateng. Seorang Astralist cewe, seperti kebanyakan cewe Bellato lainnya, tampangnya cute dan ga tinggi, rambutnya sedikit lebih panjang dari Cindy, sayangnya bodynya ga sebagus Cindy. cindy lagi.. cindy lagy... ck.
"Hei, sudah sadar ya? gimana rasanya?", tanya dia sambil mengukur tensi gw. Namanya Nightshade? lucu juga, pelindung malem? hehe... mungkin gw lagi butuh pelindung sekarang.
"Yaa.. gitu deh, kayak abis dilindes bemo", jawab gw. Dia ketawa cekikikan. Agak mirip Cindy. Duh! knapa dia lagi??!! si mulai mencatat data-data kesehatan gw di notepadnya. Gw tanya, "Kapan boleh dibuka ya perbannya?", dia melihat gw sebentar, melihat notepadnya, lalu melihat jamnya.
"Sekarang udah boleh harusnya", jawab dia kemudian. Oya? waw.. canggih juga ternyata. "Mau dilepas sekarang?", tanya dia. Gw ngangguk, biasa deh ga betah di rumah sakit. Dia membantu gw untuk duduk disamping tempat tidur, dan mulai membuka semua perban yang melilit di badan dan muka gw. Setelah terbuka semua, dia memperhatikan kulit-kulit hasil operasi itu. "hmmm.. hasilnya bagus...", lalu memperhatikan hasil operasi di muka gw. Dia meraba-raba muka gw, "disini juga oke hasilnya...", tiba-tiba dia menyadari kalo jarak muka kita terlalu deket. Dia mundur terkaget dan mukanya agak memerah. Gw tersenyum geli.
"Setelah perbannya dibuka, ternyata kamu cakep juga", celetuknya malu-malu yang bikin gw jadi gantian tengsin sekarang. wew... baru liat gw skali aja udah demen sama gw...
"haha.. bisa aja si mbak..ngomong2 saya kapan boleh pulang ya?", bales gw biar ga kena tengsin lagi. Sepintas mukanya keliatan kecewa.
"emm.. klo menurut dokter sih paling enggak kamu masih harus tinggal disini sekitar 3 hari", jawabnya ga bersemangat. duh, feel guilty gw...
"ooo.. yawdah, tapi kalo emang harus tinggal disini, boleh ga minta makan? laper banget nih!", jawab gw supaya bikin dia agak terhibur dikit. Selesai gw bilang gitu, dia keliatan seneng banget.
"Oia yaa, maaf saya lupa. Tunggu bentar ya, saya ambilin dulu!", kata dia sambil terburu-buru keluar dari kamar, tapi gw bisa liat klo dia tersenyum saat beranjak pergi. Gw merebahkan diri lagi di tempat tidur. hehe.. lucu juga ada cewe yang mungkin bisa bikin gw lupain Cindy. Ga bermasksud mainin dia sih, gw bukan Ravi. Tapi setidaknya ada yang bisa mengalihkan pikiran gw dulu untuk sementara.
................
Hari-hari gw lalui di dalem rumah sakit ditemani oleh Nightshade, dia sering dateng cuma sekedar nemenin gw ngobrol, ato bawain makanan, diluar shift rutinnya untuk ngecek kondisi gw. Dia orangnya cukup supel, tapi ga secerewet Cindy. Meskipun supel, dia pembawaannya kalem. Di ajak ngobrol nyambung juga, kayaknya intelektualnya lebih tinggi daripada Cindy.
Pas Hari kedua, gw baru tau alesannya kenapa gw harus tinggal 3 hari dirumah sakit. Badan gw demam luar biasa, katanya metabolisme tubuh gw ada kemungkinan berontak pada saat kulit baru ini dipasang. Rasanya kayak mo mati. Nightshade terus menemani gw seharian selama kondisi gw lagi kayak gini. Bolak-balik dia gantiin kompres gw, trus cekokin gw bubur padahal gw lagi ga bisa makan, tiap makan gw pasti muntah. Tapi dia terus-terusan paksa gw makan...
Pagi hari ketiga, gw terbangun dan mendapatkan Nightshade tertidur disamping tempat tidur gw. Kepalanya dibaringkan di tempat tidur, sementara dia tidur dalam keadaan duduk di kursi. Gw tersenyum ngeliat dia, segitu jatuh hatinya dia sama gw? sayangnya hingga saat ini gw masih ga ada perasaan apa-apa sama dia. Hati gw masih belom membuka buat siapa2. Baru aja gw mau mengelus kepalanya, Nightshade terbangun.
"Ah.. maaf, aku ketiduran..", kata dia sambil ngucek2 mata, coba menyembunyikan beleknya.
"hahaha..gapapa kok, justru gw harus berterima kasih kamu mau jagain gw kayak gini", bales gw dengan senyum. Dia keliatan malu-malu dan minta permisi karena mau bersih-bersih dulu, mandi maksudnya..
Ahh... akhirnya udah 3 hari juga. Gw sebenernya bosen berat di rumah sakit, tapi berhubung Nightshade tiap hari nemenin gw, ampir ga berasa deh. Gw mulai beres-beres barang-barang gw dan bersiap-siap cabut. Sebelom gw sempet keluar kamar, si Nightshade udah masuk kamar gw lagi. wew? cepet amat nih cewe mandinya (jangan-jangan hode.. -_-a). Dia keliatan fresh banget abis mandi n wanginya itu hmm....
"Ah? kamu udah mau pulang?", tanyanya.
"Iya nih...... emang knapa?", untung gw ga bilang 'bosen di rumah sakit'. Bisa kecewa lagi ntar dia. Tapi meskipun gw ga bilang gitu juga, keliatan banget dari ekspresinya klo dia rada kecewa. Abis itu dia keliatan gelisah, n mukanya rada2 memerah. euhh... ada firasat buruk nih gw...
"mm.. Zinn, sebenernya... sebenernya...", katanya terbata-bata. Duh.. ini dia nih. "Sebenernya... aku... suka sama kamu!", katanya sambil menutup mata. Tuh kan bener... cabe deh... gw garuk-garuk kepala, bingung mo ngomong apa.
"Ah... Night, euh.. gimana ya gw ngomongnya..", gw susah banget nyari kata-kata buat nolak dia. keliatan dari ekspresinya, menandakan dia tau gw mo nolak dia. Dia nunduk.
"Kamu udah punya pacar ya.. maaf ya aku ga sopan ngomong ini..", Dia berbalik dan beranjak meninggalkan kamar. Gw langsung pegang tangannya. (gila sinetron banget gw).
"Bukan gitu Night", kata gw. Dia berbalik menatap gw, nangis pula. Halah.. pusing dah gw.. "Sebenernya.. gw baru-baru ini dikecewain sama yang namanya cinta. Bukannya gw ga suka juga sama kamu", Nightshade mulai berhenti menangis mendengar penjelasan gw. "Luka di hati gw masih baru, bahkan sakitnya pun masih terasa sampe sekarang. Kamu cewe yang sangat menarik dan perhatian banget sama gw, tapi gw masih belom bisa ngasih hati gw buat siapa-siapa untuk sekarang...", gw menatap mata dia yang serius banget ngeliatin gw. "Gw harap kamu mau ngerti... gw seneng banget kamu mau nemenin gw selama 3 hari ini disini. Dengan adanya kamu gw bisa menata kembali hati gw seperti sedia kala, maaf ya, tapi tolong beri hati gw waktu untuk pulih..". Tiba-tiba Nightshade meneteskan air matanya lagi, tapi langsung diseka.
"Enggak, aku yang harusnya minta maaf. Aku yang seenaknya..", sebelom di sempet menyelesaikan kata-katanya, gw potong duluan.
"Ga ada satu pun hal yang salah dari kamu... justru gw terima kasih kamu udah mau mengungkapkan perasaan kamu yang sebenernya ke gw. Yang kamu lakukan membuat gw sedikit lega mengetahui bahwa masih ada yang mau care sama gw", Gw senyum dan diapun jadi tersenyum malu-malu.
"kalo gitu, kalo kamu udah kuat, kamu mau ga nemenin aku sebentar?", tanyanya penuh harap. Yah, gw sih udah ga ada masalah dengan kondisi fisik, mau pulang juga ngapain kan pikir gw. BMAU gw juga lagi di servis abis kemaren rusak parah abis di perkosa rame-rame.
"Boleh aja..mo ngapain?", tanya gw penasaran
"Ikut aja deh.. nanti aku kasih tau sambil jalan", jawabnya sambil cekikikan. Cepet amat cerianya ini anak dari sedih ampe bisa ketawa2 lagi... Akhirnya kitapun jalan setelah dia beresin kamar gw n izin sama temennya di bagian perawat (nitip absen kayaknya). Sambil kita jalan menuju portal, Nightshade mulai kasih tau alesan dan tujuan jalan kita berdua.
"Aku mau kasih liat ke kamu di daerah Craig Mine ada sebuah ukiran di tebing yang ditulis orang Cora kayaknya. Aku ga ngerti kata-katanya, tapi ada angka-angka yang artinya itu romantis banget. Kamu mau kan liat?", jelasnya. Yah gw juga ga ada kerjaan ini. Why not lah gw ikut, so gw ngangguk aja. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 14 Jul - 4:32:04 | |
| The Story of Novus (part 14-2) Behind this hazel eyes...
Sampe disana, gw dikasih liat tulisan yang dikasih liat. Emang bener tulisan Cora. Kaget juga gw ngeliat nama TherMiaN disitu sama nama cewe. TherMiaN punya pacar ya? kok gw ga tau ya.. Dibawahnya ada angka2. Gw ga ngerti artinya.
"Angka-angka ini dibaca 'i luv u'", kata Nightshade seolah-olah membaca pikiran gw.
"Oya? darimana kamu...", sebelum gw selesai ngomong, gw terdiam karena mendengar suara-suara orang. Langsung gw mengisyaratkan Nightshade supaya jangan berisik dan mindik-mindik kearah sumber suara yang datengnya dari balik sudut tebing di deket kita. Nighshade mengikuti di belakang gw.
Kagetnya kita melihat ada segerombolan Accre dan Cora sedang berkumpul disana. Waduh, lagi pada rusuh ya? gawat juga klo kita diem disini. Tapi setelah diperhatikan baik-baik, kayaknya ga ada ketegangan sama sekali disana. Karena penasaran, gw coba mendekat dan ngumpet dibalik batu besar yang ada disitu. Nightshade keliatan ketakutan dan narik-narik baju gw. Gw meyakinkan dia klo ga apa-apa dan kita harus tau apa yang terjadi.
Ternyata yang ada disana bukan Accre-Acree dan Cora-Cora biasa, tapi para Archon dan wakil-wakilnya! lengkap!! Apa-apaan ini?? Mereka saling berbicara dengan bahasa tubuh, gw ga ngerti apa yang diomongin antara bangsa Accre, tapi gw ngerti apa yang diomongin bangsa Cora. Yang bikin gw shock adalah waktu salah satu wakilnya berkata "Naah.. kalo kita Ally gini kan kita bisa ngegencet belatung-belatung itu lebih gampang!". GILA! Accre sama Cora mau aliansi?! Ini musti dilaporin! tapi gw perlu cari tau lebih banyak lagi.
Lagi serius nguping, tiba-tiba gw merasa merinding. Gw nengok ke belakang, ga ada apa-apa. Kenapa gw merinding ya? Gw liat Nightshade di sebelah gw biasa aja, dia pasti ga ngerti apa yang terjadi dihadapan kita, tapi dia penasaran juga kayaknya. Gw liat kebelakang lagi, tetep ga ada apa-apa. Perasaan gw doang kali. Gw kembali lagi mengikuti adegan konspirasi di depan gw, tapi entah kenapa perasaan ga enak terus-terusan menggerayangi gw. Sejenak kemudian kita dikagetkan oleh suara dari belakang kita, dan saat itu pun gw menyadari bahwa ada seseorang dibelakang kita yang pake skill menghilang!!
"UGH..!!", Nightshade menjerit, saat gw membalikan badan, semuanya udah terlambat. Penyusup yang ga keliatan itu ternyata adalah seorang Phantom Shadow dari Accre yang telah menusukkan throwing knifenya di punggung Nightshade. Nightshade memandang gw dengan wajah penuh siksaan "Zinn...", dan seketika si Accre mencabut pisonya dan Nightshade terjatuh ke tanah, tapi langsung gw tangkep. Dia udah ga bisa menahan tubuhnya lagi, so kita terduduk di tanah.
"Night! Night! tahan ya!!", seru gw. Gw melihat tangan gw yang dibanjiri darah dari punggung Nightshade. Gw takut gw ga bakal bisa sempet nolong dia.
"Zinn... hhh...lari..hh..", Nightshade berkata gw disela-sela nafasnya yang pasti menyakitkan karena paru-parunya sekarang udah bolong. Gw bingung mau ngapain, dan disaat yang bersamaan, rombongan yang lagi melakukan konspirasi itu menyadari kehadiran kita dan mulai mendatangi posisi gw. Gw denger salah satu dari mereka ada yang teriak. "Jangan dibiarin hidup itu mata-mata!!".
Gw udah mati langkah, mau ngapain lagi? gw ga mungkin tinggalin Nightshade disini, sementara klo gw bawa dia, kita ga bakalan bisa kabur. Gw tinggal pun gw ga yakin bisa kabur dari kerumunan ini dengan selamat. Sementara gw lagi kebingungan, gw menyadari Nightshade sedang melakukan casting dengan susah payah. Setelah spellnya siap, dia berkata ke gw,
"Zinn...hh.. kamu akan...hhh... aku teleport ke markas...hhh.. pake skill Escape...", mukanya makin pucat. Gw heran dia masih bisa ngomong dengan kondisi sekarat kayak gitu, padahal sakitnya pasti luar biasa. Gw membantah dengan keras keputusan dia itu.
"Ga mau! Astralist kan punya skill Return Gate yang bisa tele seluruh party!!", Bentak gw.
"Return Gate belom ak naikin skillnya, kemungkinan gagalnya gede banget, Zinn.. aku ga mau ambil resiko itu..", dia menempelkan tanganya di pipi gw. "Aku cinta kamu Zinn...jangan lupain aku ya..", segera setelah dia mengucapkan kata2 itu, Semuanya berangsur2 menjadi terang. Skill Escape mulai berjalan.
"JANGAN NIGHT!! GW GA MAU!! JANGAN TELE GW!!", Teriak gw dengan mendekap badan Night seerat mungkin dengan harapan dia akan terbawa kembali bersama gw. Nightshade tersenyum menatap gw, dan berkata,
"Selamat tinggal... Zinn...", lalu semuanya begitu silau hingga gw ga bisa melihat sama sekali. Saat gw membuka mata, gw udah kembali di markas, di pelukan gw ga ada siapa-siapa, cuma ada darah Nightshade yang melumuri kedua tangan gw. Orang-orang mulai berkumpul saat gw berteriak dengan sekuat tenaga,
"UUWWWAAAAAAAAAAA.....!!!!!!" ============================================= END | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 14 Jul - 4:32:34 | |
| The Story of Novus (part 15-1) Broken Wings
Pagi-pagi, Ravi ada dikamarnya, sedang beres-beres. Sementara Isis Cindy terlihat mondar-mandir diruangan.
...........................
Beh, entah kenapa, sejak hari ketemu si DewaLoki, si Isis Cindy ga bisa gw summon balik. Dari kemaren dia ngoceh melulu pula.
"Ravi, ini gimana sih meja berantakan? kemaren kan dah ak suruh beresin?!! itu lagi kasurnya, kalo abis tidur itu langsung dirapihin doong... belom ganti sarung bantalnya abis kena iler kamu... terus...", bla bla bla bla, kayak gitu aja tuh kerjaannya dari kemaren. Pusing gw, dah kayak punya istri. Gw jadi bingung, kok ini Animus yang nyuruh-nyuruh summoner-nya ya..
Akhirnya setelah selesai beres-beres, gw mo mandi, tapi kali ini Isis Cindy gw kunciin di kamar. Males gw ngajak dia mandi bareng lagi. Tar cerewet pula. Hari ini gw disuruh dateng pagi-pagi ke ruangan brifing karena ada tugas. So, habis mandi ku gosok gigi, lalu berjalan ke ruangan briefing. Dalam perjalanan, seorang Spiritualis datengin gw.
"Halo bro", sapanya, gw liat dari name tagnya, Lime. we? lemon? asem dong... wkwkwk.
"Halow kk", jawab gw, dia ngeliatin Isis Cindy dengan penuh ketertarikan.
"Hee... ini toh Isis yang berubah bentuk dari wujud Bellato yang terkenal itu?", katanya sambil memperhatikan Isis Cindy dari ujung ke ujung, yang kayaknya bikin si Cindy jadi salting.
gw memiringkan alis, "Tau darimana kk?". Dia cekikian sedikit, trus berkata,
"Waktu itu kebetulan saya lagi disana, kk". Maksudnya disana? sebelom gw sempet nanya dia udah jawab duluan "Waktu dia berubah itu". Dia pun menata kedepan, "Kejadian waktu itu bener-bener luar biasa lho, banyak prajurit yang lagi bertempur sampe berenti gara-gara ngeliatin kalian. Termasuk dari Bellato". haha... gantian gw yang salting. Ga bisa ngomong apa-apa lagi gw. "Ayo kita berjuang bersama demi Cora!", katanya lagi. Kali ini gw tersenyum. Kayaknya dia orangnya nasionalis banget ya. Senangnya masih ada orang kayak gini. Kitapun banyak ngobrol sambil jalan. Dia orangnya baik banget ternyata, banyak kasih gw ilmu-ilmu baru.
Akhirnya kita sampai di Ruang Brifing. Gw diomelin sama instruktur brifingnya gara-gara Isis Cindy ga bisa gw summon balik. Akhirnya gw disuruh duduk paling belakang, disudut pula. Isis Cindy ketawa sendiri, bikin gw gondok. Anyway, tugas kali ini kita disuruh ngeparty 8 orang, dan berangkat ke Elan untuk bertemu dengan 'Orang yang penting'. 8 Orang ini adalah gw, si Lime yang ternyata Grazier, Advanture Eldarwen, Black Knight lilsquall, Summoner Reita, Grazier Finned, Guardian Aozora, dan Templar SinTar.
Masing-masing dari kita dikasih Scroll untuk warp ke portal Elan, dan kita berkumpul di depan portal markas. Pemimpin dari party ini adalah si SinTar, sepertinya dia tau lebih banyak daripada 7 orang yang lain tentang misi ini. Instruksi dari dia cuma 1, 'Jangan ada yang bertindak tanpa komando'. Sebelom kita berangkat, dia nyuruh kita supaya nunggu dulu soalnya dia mo ke bank dulu ngambil 'sesuatu'. Setelah dia balik, kita langsung warp ke Elan. Gw suka kocak sendiri deh klo lagi warp gini, di dalem warp kadang-kadang keliatan gambar Senjata, kadang-kadang foto Spiritualis sexy, kadang-kadang alat nambang. Gimana cara bikinnya tuh ya? Lumayan taro foto spiritualis buat di kamar. wkwkkwkwk.
Setelah Sampe, gw kaget ngeliat ada Shield Miller Bellato disamping gw. Buru-buru gw mo tarik pedang dan perisai, sementara Isis Cindy juga udah bersiap nyerang. Tapi entah kenapa, gw ga bisa deketin dia sama sekali. Si Lime nepuk pundak gw.
"Oi, ngapain lu? dalem kota itu ga bisa nyerang tau! kmane aje??", kata si Lime sambil nyengir. Oiya ya, di Haram ato Numerus juga ga bisa nyerang kaleng yang udah masuk kota ya? gw baru inget katanya di dalem kota itu ada Force yang tak terlihat yang menahan siapapun yang berada didalemnya untuk saling melukai. Yah, kehendak DECEM emang susah untuk dimengerti. Si Bellato itu ketawa terus lari ke arah luar. Lime kemudian nunjuk ke arah luar.
Di luar itu pemandangan yang luar biasa, keliatan berbagai bangsa, job dan level sedang bertarung mati-matian, tapi sesaat sebelom darahnya habis, mereka lari kedalam kota lagi dan memulihkan luka-lukanya. wew, curang amat ya?
"Katanya sih disini tempatnya gb pt status dan skill lu. Mo coba?", kata si Lime. gw geleng-geleng. Bagus klo sempet masuk kedalem kota, klo kagak? Si SinTar yang udah jauh didepan manggil kita dan kita langsung berlari kearahnya.
"Jangan sampe terlibat yang diluar klo ga mau mati konyol", kata si SinTar Keliatannya yang belom pernah kesini cuma gw, karena yang lainnya pada cuek aja dengan keadaan sekitar, sepertinya dah pada biasa. Kita berjalan menyusuri pinggir bagian luar dari kota dan menuju ke sebuah sudut yang tersembunyi. Disini tempat ketemuannya? dah kayak transaksi narkoba aja... Kita menunggu cukup lama juga, sampe yang lain jadi pada ngobrol-ngobrol ga jelas. Bahkan ada yang main noplek (katanya sih di planet lain namanya gaplek).
Tiba-tiba gw memperhatikan ada yang dateng menghampiri kita dari arah kita dateng. Accretia!! dan ga cuma 1-2, tapi mereka juga satu party lengkap!! kaleng terakhir yang muncul dalam sudut pandang gw, TherMiaN!!! TherMiaN menyadari kehadiran kita, matanya menyala-nyala kesenengan. Gw yakin dia seneng ngeliat gw bukan demi masa lalu! Seluruh rombongan gw menyadari kedatangan pasukan kaleng itu, dan mulai menghunus senjata masing-masing serta para grazier mulai summon para Animus andalannya. Beberapa dari pasukan kaleng itu juga mulai menghunus senjata mereka, bahkan dua diantaranya mulai berpose dengan siege kit. TherMiaN juga menarik SI Spadonanya dan langsung merangsek ke depan menerjang ke arah gw. dan.... BRUAKK!!
Accre paling depan yang keliatannya pimpinan boy band itu menghajar TherMiaN dengan satu tangan hingga ngejengkang. TherMiaN yang berusaha bangkit dari tanah keheranan, begitu juga dengan 2 orang yang udah pose siege kit. Mereka memandang ke arah pimpinan party mereka itu dengan heran. Sementara 4 kaleng sisanya tidak terlalu bereaksi.
SinTar Mengangkat tangannya dan menginstruksikan agar kita menurunkan senjata kita. Giliran kita yang kebingungan. Dia Menghampiri pimpinan kaleng itu yang gw liat namanya Bone Crusher, kemudian mereka bertukar sesuatu, surat? lalu masing-masing saling membaca isi dari surat masing-masing, kemudian saling memandang dan mengangguk. SinTar kembali mendekati kita dan menjelaskan semuanya.
"Hari ini tugas kita adalah untuk membawa pulang seorang pengkhianat Cora untuk dihukum. sebagai persyaratan dari Archon kita untuk memperlancar aliansi kita dengan Accretia", kalimat pertamanya aja udah cukup membingungkan, apalagi yang terakhir?! Aliansi?!!!
"APA-APAAN INI??!", gw semprot si SinTar "APA MAKSUD LU ALIANSI??! UDAH GILA KALI ARCHON KITA??!!", sangking emosinya sampe muncrat-muncrat gw ngomongnya. Yang lain juga mulai memepertanyakan macem-macem ke si SinTar itu.
"Kenapa hal ini ga dijelasin waktu brifing?", tanya Eldarwen.
"kenapa harus disembunyiin dari kita?", lanjut Lime.
dan beberapa kenapa berikutnya menyusul. SinTar cuma berkata satu hal, "Ini adalah perintah. Laksanakan perintah kalian dengan sebaik-baiknya", lalu dia berpaling ke arah para Accre. Gw bener-bener ga terima, orang tua gw dulu dibunuh sama kaleng-kaleng ini dan sekarang kita harus aliansi sama mereka?? OVER MY DEAD BODY!!! gw kembali menghunuskan pedang gw dan sementara yang lain masih berdebat sama si SinTar, gw cukup heran ada beberapa yang ngebelain dia, tapi gw ga peduli! mending gw mati disini daripada aliansi sama kaleng-kaleng ini!!
Ga ada yang perhatiin selain gw, tapi rupanya di kaleng-kaleng itu juga ada perselisihan, sepertinya beberapa dari mereka juga ga diberitahu soal situasi ini. Entah mereka bicara apa, yang pasti mereka cukup seru berantemnya, 2 orang yang tadi pake siege kit udah dilepas, gw liat namanya Verdebuster dan r3v0lv3r ditambah satu lagi yang name tagnya Tyrant berdebat sama pimpinannya. TherMiaN tumben ga bacot? tiba-tiba 3 orang Accre yang lain memegangi badan dan tangan TherMiaN untuk mencegah dia dari berontak. Jangan-jangan..... pengkhianat itu... TherMiaN?? dia akan dibawa ke markas Cora untuk dihukum?? demi Aliansi?!?! apa-apaan sih ini??
TherMiaN keliatan mulai berontak, dia berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari para penahannya, sementara Verdebuster dan r3v0lver berusaha ngebantu kaleng-kaleng yang lain melepaskan pegangannya dari TherMiaN. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Thu 14 Jul - 4:33:33 | |
| The Story of Novus (part 15-2) Broken Wings
Di bagian kita sendiri, sepertinya perdebatan udah selesai, dan beberapa orang memutuskan untuk menyerang para Accre ini seraya menghunus senjata masing-masing. Dan gw lah yang paling depan untuk menyerang, SinTar dan beberapa teman-teman kita yang menghalangi jalan gw beserta beberapa orang yang berniat menyerang para Accre dihadapan kita. Dia mengambil sesuatu dari kantongnya, dan meminumnya. Begitu dia lempar botol pot yang kosong itu, tiba-tiba dia udah berada di depan gw, SI Gunbladenya udah mampir di leher gw, matanya terlihat merah darah. Chaos Pot!! rupanya ini 'sesuatu' yang dia ambil di bank?! Isis Cindy belom bisa menyerang karena SinTar belom melukai gw.
"Orang yang melawan perintah adalah pengkhianat!", katanya sambil menatap gw tajam dengan matanya yang merah darah. Begitu selesai dia berbicara, Sebuah anak panah mendekat ke arah pelipisnya. Eldarwern mengarahkan Hora Bow nya ke pelipis SinTar
"Orang yang bisa-bisanya aliansi dengan para kaleng terkutuk ini adalah pengkhianat bangsa!", katanya tenang. Gw perhatikan matanya juga memerah darah. Beh, dia juga minum Chaos Pot?? Sementara Lime mempersiapkan Isis untuk menyerang siapapun yang berani melewati dia. Dia setuju sama aliansi ini?? why??
"Lime??", tanya gw. Lime menatap gw dengan matanya yang juga merah darah.
"Maaf, vi. Tapi gw dendam di tabrak lari terus sama BEMO! gw mau ancurin Bellato!! dan aliansi ini mungkin sangat membantu mewujudkannya", jawabnya dingin. Gw perhatiin lilsquall disamping gw juga mulai minum Chaos Pot. Yang lainnya juga mulai melakukan hal yang sama. Jah, gw doang yang ga punya Chaos Pot???!! mate lah gw.
Di bagian Accre juga keadaannya ga terlalu berbeda, mereka mulai minum Chaos Pot, dan saling bersiap menyerang, Verdebuster mengarahkan Launchernya ke muka BoneCrusher, Sementara seorang Phantom Shadow yang ga keliatan Name Tagnya, mencekik r3v0lv3r dari belakang dan menempelkan piso lemparnya di belakang perut r3v0lv3r.
Ugh... Gw harus gimana?? Saat situasi lagi ga terkendali kayak gini, tiba-tiba 2 kaleng yang menahan TherMiaN mental, dan salah satunya ke arah gw. Gw juga ga sempet menghindar. BRUAK!! GYAAAAAAA!!! kaki si kaleng ini nendang 'ade' gw!!!! gw pun kelojotan di tanah, sementara Isis Cindy jitakin kepala si kaleng itu yang sepertinya namanya V0dK41s3rz, tapi keliatan banget setengah hatinya. Itu jitakin apa ngelus-ngelus bilang 'goodjob'??!!
Ternyata yang mentalin 2 Accre itu adalah 2 buah BMAU yang udah ngetem di belakang mereka. dan ga cuma berdua! ada beberapa Armsman dan shield Miller juga dibelakangnya!! Beh! mereka juga satu party lengkap! gw baru tersadar sesuatu.... jangan-jangan... gw perhatiin name tag di 2 BMAU itu, ternyata..!!!
ga ada si Zinn... fiuh... selagi gw menghela nafas, SHHIIUUWWW, JLEB! gw liat di pundak kanan gw ada panah nancep. UWAADAAAWW!!! Siapa nihh??! ternyata di samping salah satu BMAU itu ada si Zinn yang lagi bawa busur!! nyengir pula! wuak! dia lagi ga narik BEMO hari ini??!!
Situasi semakin menegang dengan kehadiran para Bellato yang memperparah keadaan yang lagi ga kondusif di antara Cora dan Accretia ini....
Ugh!! Apa yang harus gw lakukan sekarang??!!
(to be Continued) | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 18 Jul - 23:51:45 | |
| The Story of Novus (part 16-1) Like an Angel
TherMiaN yang baru saja lepas dari cengkraman penahannya langsung berbalik dan menghadapi BEMO yang baru aja nolong dia…
……………………….
Cih!! Baru aja gw lagi masa shock mendengar bahwa gw akan diserahkan kepada pasukan Cora demi aliansi. Rupa2nya kabar kalo gw udah jadi pasukan Accretia didenger sama Archon2 Cora, dan sekarang mereka mau menghukum gw atas dasar pengkhianatan sebagai syarat agar aliansi bisa berjalan! Bah!!
Gimana ya? gw mau sodok ini kulkas, tapi dia abis nolong gw…. Aiihh.. serba salah gw…!! Tapi beruntung si kulkas yang di maksud nyerang gw, jadi gw ga perlu repot-repot bilang terima kasih. WUSSHHH!!! Jitakan tangan BMAU tipe goliath itu dengan mulus gw hindari. Dalam satu gerakan, gw mengeluarkan skill preassure bomb dan bikin bopeng di lengan kiri BEMO itu. BRUAKKK!!!
Si supir kayaknya kaget liat damage gw yang ampe 4k ke dia. Langsung mundur teratur. Begitu dia minggir, dibelakangnya ada cebol yang pake panah ngincer gw. Zinn?!! SHIIUWWW… PLAK!! Tangan gw reflek dan menangkap panah tembakkan Zinn. Zinn keliatan cengo keheranan melihat kehebatan gw.
“Bhuahahaha… sayang sek…”, DHUARRR!! Blom selesai gw ngomong, panah yang ditangan gw meledak ujungnya dan bikin tangan kanan gw korslet. Ugh! Sialan si Zinn, waktu gw liat dia tersenyum penuh kemenangan, gw jadi naik darah, langsung aja gw menerjang ke arah Zinn. Baru aja gw mau belah dia jadi dua, BRUANGG!! Sebuah BEMO yang lain menghajar gw dan mementalkan gw ke arah 2 orang Cora dan Bellato yang lagi gebuk-gebukan. DUGG! Gw mendarat dengan empuk diatas badan mereka. Rupanya salah satu yang gw timpa itu si Ravi dudut. Wkwkwk.. sorry ya bro.
Gw berdiri lagi buat ngadepin kulkas item yang baru aja nabrak gw. Tapi belom gw sempet ngapa-ngapain, itu kulkas udah dibombardir sama Verdebuster yang udah balik ke siegekitnya, Doom Blastnya mampu bikin itu kulkas jiper.
“Oooooii!! Jangan ganggu mangsa gw!!!”, teriak gw ke Verdebuster.
“Cerewet lu! Siapa cepat dia dapat!!”, bales dia. Sial! Gw ga mau kalah! Gw lari ke arah BEMO itu sebelom meledug sama si Verdebuster. Gw colong last hitnya baru tau lu! Wkwkwk…. Tapi lagi gw berlari, gw ngeliat, si r3v0lv3r masih dalam cengraman Phantom Shadow yang gw heran ga punya name tag. Gw udah agak aneh waktu dari markas mau kesini kok ini kaleng satu kelakuannya rada aneh.
“WOI! Lepasin dia!! Lu ga liat ada musuh yang lebih penting disini?!!”, bentak gw ke PS ga jelas itu. Si PS itu bukannya ngelepas si r3v0lv3r, malah ketawa ngakak. Suaranya aneh banget kayak suara iblis.
“Bhuahahaha…. Emangnya lu mau apa kalo gw ga lepasin dia?”, katanya sambil mempererat cengkramannya dan menempelkan piso lemparnya ke leher r3v0lv3r.
“WUEEII!! LUNKER LU!! LEPASIN DIA!!”, teriakan gw membuat seluruh pertarungan disekitar jadi berhenti dan semuanya memandang ke arah gw. Perlahan-lahan semua yang ada disitu memandang kearah r3v0lv3r dan PS yang ga ketahuan namanya itu.
PS itu mengasah pisonya di pipi metal r3v0lv3r, “Dia ini pembangkang.. pembangkang sama aja pengkhianat, kayak lu….”, Suara parau PS itu membuat gw merinding.
“Gw bukan pengkhianat!! Kapan gw pernah khianatin Kerajaan Accretia?!!”, Sahut gw kesel. Si PS itu terkekeh-kekeh.
“Lu bisa mengkhianati bangsa Cora… bangsa asli lu… yang gw tau punya harga diri tinggi… Apa susahnya lu khianatin Accretia?”, jawabnya tenang. Kata-katanya bikin gw terdiam, dan yang paling mengagetkan, pada saat itu semua pasukan Accre yang ada disana langsung pada ngeliatin gw.
“A..Apa yang kalian liatin?! Gw ga mungkin khianatin Accre!!”, seru gw kepada semua yang ada disana. Pada saat ini gw perhatiin para Bellato mulai menarik diri melihat ada konlik internal diantara kita, sementara para Cora cuma terbengong-bengong aja. Mungkin karena mereka masih ada tugas nangkep gw? Gw kembali menghadap PS gila itu.
“Pokoknya dia ga salah! Dia cuma mau bantu sesama bangsanya! Solidaritas yang tinggi!! Itu kan yang dimaui oleh Kerajaan?!”, kata gw. PS itu sedikit terdiam, tapi langsung beraksi lagi.
“Pokoknya gw ga perduli…. anak ini membangkang perintah atasan dan akan dihukum…. Apa gw yang hukum langsung aja yaaa…?”, katanya sambil kembali mengasah pisaunya di pipi r3v0lv3r. Gw jadi emosi dan mulai mengancam,
“Kalo lu lecetin kabelnya sedikit aja….!!”, PS gila itu rupanya ga suka diancem. Dia langsung berteriak,
“OYA??!! LALU KALO GW GINI, LU MAU APA?!!”, tanpa ba-bi-bu, dia langsung menancapkan pisonya persis dari atas kepala r3v0lv3r!! JLEB! GILA INI ORANG?!! Bangsa Accretia masih bisa dipindahkan ke tubuh baru bila tubuh lamanya rusak, asalkan otaknya ga rusak!! Korsleting parah terlihat dari kepala r3v0lv3r. r3v0lv3r mengangkat tangannya mencoba meraih gw.
“T..Ther..Mi…”, Bzzzzttt…. nyala di mata r3v0lv3r meredup dan badannya jatuh ke tanah. BRUG. r3v… gw… bahkan… ga bisa ngapa-ngapain….. emosi gw jadi ga terkendali lagi.
“BANGSAAAAATTT!!!!”, serta merta gw langsung menerjang ke arah PS gila itu. Tapi waktu gw mau maju, badan gw terasa susah digerakin, waktu gw liat apa yang terjadi, rupanya salah satu Grazier Cora ada yang melakukan Ensnare kepada gw. Emosi gw makin ga tertahan, sampe gw kelepasan ngomong pake bahasa Cora, “LEPASIN GW!! DASAR CORO!!!”. Coro yang ngiket gw lumayan kaget, beserta coro2 lain yang ada disitu.
BoneCrusher tiba-tiba berteriak, “TyRaNt! V0dK41s3rz! Tangkap dia!!”, sambil menunjuk ke arah Phantom Shadow sakit jiwa itu. PS itu hanya tertawa dan tidak melawan begitu TyRaNt memiting lengannya dan merebahkan dia ketanah.
BoneCrusher berbalik ke arah Coro yang bernama SinTar itu dan memberi hormat, dan Coro itu juga hormat balik. Kemudian dia menyuruh Verdebuster untuk mengangkat tubuh r3v0lv3r. “Ayo kita kembali, tugas kita disini sudah selesai”, katanya. Para pasukan Accre itupun berjalan meninggalkan gw. Verdebuster sempat melihat kearah gw sekali, tapi sepertinya dia masih shock dengan kematian r3v0lv3r, dan perlahan meninggalkan gw yang masih diiket sama Ensnarenya Coro. Gw ga bisa nyalahin dia. Jangankan dia, gw aja masih shock.
Pada saat gw justru males ngelawan, tiba-tiba badan gw terasa enteng. Ikatan Ensnare udah lepas? Waktu gw liat ke arah grazier itu, dia lagi terjatuh ke tanah karena ditonjok sama Ravi.
“Lari, Ther!!”, teriak Ravi. Gw sempet bengong sebentar, sementara kericuhan mulai terjadi lagi di antara coro-coro itu. Ada yang mau coba Ensnare gw lagi, tapi digagalin sama grazier yang lain. Skali lagi Ravi berteriak, “Woi!! LARI!!”. Gw bagaikan tersadar dari hipnotis baru menyadari situasi dan mulai berlari meninggalkan mereka. Lari gw yang rasanya berat oleh armor tiba-tiba terasa cepet. Waktu gw liat kebelakang, Ravi baru aja memberikan gw skill force penambah speed. Huh… gw ga akan berterima kasih. Saat gw berlari menjauh meninggalkan kegilaan ini, hujan mulai turun rintik-rintik.
……………………
Saat gw tersadar, gw udah mojok disalah satu tempat tersembunyi di hutan sunyi tempat yang level 40++ aja ga bakal berani dateng sendirian. Hujan makin keras, gledek makin kenceng. Gw terduduk memikirkan kematian r3v0lv3r dan kenyataan bahwa gw telah dijual demi aliansi Accre dan Cora…. Dasar Archon sialan…
Lagi gw meratapi nasib gw, tiba-tiba terdengar suara berisik. Gw langsung siapin SI Spadona gw. Gawat, posisi gw ketauan sama TurnCoat yang ada disini?? Mate lah gw. Yang gw tau, Hutan Sunyi ini terkenal dengan tempat persembunyian para makhluk-makhluk berbentuk ketiga bangsa yang ada di dunia Novus ini. Lengkap dengan semua jobnya, tapi dengan daya hancur berlipat-lipat ganda. Ada juga yang bilang kalo mereka itu sebenernya adalah pengkhianat2 yang melarikan diri dari bangsanya. Tapi gw belom memastikan soal ini, dan sebenernya gw ga berminat memastikannya sekarang!
…….. Gw masih pasang pose bertahan, tapi kok yang mau muncul dari sudut ga nongol-nongol ya? Nafas gw tertahan…. tunggu dulu , gw kan ga ada nafasnya…. ah sebodo lah. Akhirnya gw ngeliat sebuah bayangan di tanah perlahan muncul dari sudut dinding. Ugh.. ini dia nih… Kayaknya cuma sendirian, bisa gw beresin ga ya? yah… no pain no gain deh… begitu hampir nongol orangnya, gw langsung berteriak dan menerjang, | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 18 Jul - 23:52:36 | |
| The Story of Novus (part 16-2) Like an Angel
“HOAAA!!!”
“KYAAAA!!!”, kyaa? Buru2 gw nahan laju Spadona gw dengan susah payah. Ternyata yang dateng si Monica. Kita langsung buru-buru ngumpet sambil berekspresi ‘Ssssttt…’, setelah terdiam sebentar, kita berdua ngintip dari sudut dinding kalo-kalo ada yang dateng lagi. Ternyata situasi tetep aman. Fiuuuhh…. Kita berdua sama-sama menghela nafas lega…. Oia gw ga punya nafas. Ya pokoknya gitu deh…
“Ngapain lu disini?!”, tanya gw.
“Mau shopping…. YA nyari ELU lah!!”, jawab Monica sewot.
“Yee.. ga usah nyolot juga…”, bales gw ikutan sewot. “lu kok bisa masuk kesini ga pake lecet? Mang ga ketemu TC2 sini?”. Monica membalikan badan dan memperlihatkan Booster yang sedang dia pakai. Gw dengan singkat menjawab, “Oke dehh”.
“Hehe.. boleh minjem kok..”, kata Monica sambil menjulurkan lidah. Gw memperhatikan Booster yang Monica pake.
“hmm..? kok boosternya aneh ya?”, tanya gw.
“Ah? Apanya yang aneh?”, sahut Monica.
“Kok, kayaknya agak2 beda sama booster Cora yang biasa gw liat ya?”, bales gw penasaran.
“Kapan kamu ngeliatnya? Jaman-jaman di akademi dulu kan lvl 40++ blom ada yang sanggup punya booster”, tanya Monica balik.
“Iya sih, tapi kayaknya pernah ngeliat deh dulu di Ether… tapi gw lupa…”, kata gw sambil garuk2 kepala dan duduk menyenderkan badan gw di tembok.
Monica mendekat ke gw dan duduk disamping gw, “Yawdahlah… ngapain ngomongin gituan sih? Gw denger soal lu mau di tangkep Cora buat persyaratan ally…”, dia menatap gw dalem-dalem. Gw terdiam sejenak, pikiran gw kembali melayang ke r3v0lv3r yang dibunuh didepan mata gw sendiri.
“iya… gitu deh…….”, kata gw datar. Monica sepertinya menyadari tekanan batin yang gw rasakan lebih besar dari dugaannya. Dia mendekat ke gw dan menempelkan kepalanya di pundak gw.
“Inget kan yang dulu pernah bilang waktu kejadian di ruang eksperimen?”, katanya. Seketika mesin gw mulai overheat. …………………………….. [Flash back…]
Setelah Monica menghancurkan kamera dengan forcenya dia berkata…
“Cinta gw buat lu udah melebihi batas kesadaran gw, Them..”, mata Monica masih dengan ganas menatap mata gw dalem-dalem. “Apapun yang lu rasakan, senang… sedih…, enak…. ga enak… sharelah ke gw… gw mau jadi seluruh bagian hidup lu Them…”.
“T…ta…tapi.. gw… masa.. lu…”, otak sama speaker gw dah ga nyambung. Gw mo ngomong apa… keluarnya apaan… Monica tersenyum dan berkata,
“Apapun yang lu minta, akan gw penuhi, kapanpun lu butuh gw disisi lu…”, selesai berkata begitu, Monica memindahkan tangan gw yang lagi parkir di ehemnya menuju ke arah bawah.
“WUAA!! WUAA!! WUAA!!”, gw berteriak2 ga karuan, tapi ga tega narik tangan gw takut si Monica mental. Sesaat sebelom tangan gw menyentuh *tiiiiitt* nya, TUSS… dan smuanya jadi gelap. Sepertinya salah satu sekring gw putus.
Gw terbangun di ruang istirahat, dan di jidat gw ditempelin post-it note. Isinya tulisan dari Monica, ‘Nanti kita lanjutin lagi yaa..’, wew…
[End Flashback] ………………………………….
Monica sepertinya memperhatikan kalo seluruh badan gw menegang. Dia melingkarkan tangannya di lengan gw.
“Tenang aja sayaang.. aku gak nakal kok hari ini… atau kamu mau minta aku nakal disini? Hmm..?? ♥”, gw langsung bergeser menjauh kesudut… sial.. klo lagi sama dia kok gw kayak tikus di kejar-kejar kucing ya?! Monica ketawa cekikikan. Dia kembali mendekati gw yang ketakutan, gw menutup mata…… tau-tau kepala gw berasa dipeluk. Saat gw membuka mata, kedua ‘gunung’ persis hadir di depan mata gw. Gw nutup mata lagi… lalu gw rasa Monica mengelus2 kepala gw.
“Jangan khawatir… aku tetep ada disamping kamu kok di saat kamu paling butuhin…”, kata Monica sambil memeluk kepala gw erat2. Gw terdiam sejenak. Sebaris kata keluar dari mulut gw,
“Thanks… Mon..”, dan gw rasa seluruh ketegangan gw lepas dari kabel-kabel gw. Entah gimana, gw tertidur….
….Saat gw bangun, Monica masih ada disamping gw. Dia juga tertidur di bahu gw. Gw mengusap-usap rambutnya yang panjang. Cewek yang aneh… gw mengelus pipinya sambil menatap wajah tidurnya yang seperti anak kecil. Tiba-tiba tangannya menangkap tangan gw, dan dia membuka matanya. Wuak! Ketauan!! Monica ga berkata apa-apa, dia cuma menatap gw dan tersenyum, menutup matanya, dan memeluk badan gw sambil merebahkan kepalanya di dada gw. Ugh… gw jadi salah tingkah… tapi karena dia juga ga berkata apa-apa, gw perlahan-lahan mencoba memeluk dia, berharap enggak melukai tubuhnya. Dan kita diam seperti itu untuk beberapa saat…
Sesaat sebelum kita melepaskan pelukan kita, gw merasakan syaraf-syaraf di tubuh Monica menegang. Gw mencoba untuk melihat mukanya, mukanya terlihat sedih. Menyadari kalo gw lagi colongan ngeliain muka dia, dia melepaskan pelukannya. Otomatis gw juga ikut ngelepas, reflek.
Monica berdiri dan membersihkan bajunya dari debu-debu, “Kita keluar yuk, Them.. kayaknya ujannya udah berhenti”, kata dia dengan mata bersinar-sinar… ?? kayaknya tadi mukanya sedih? Apa karena gw ga dapet sudut yang pas ya? tauk lah.. kayaknya emang ujan udah berhenti dan disini rada-rada sumpek, jadi jalan keluar dari hutan ini kayaknya oke. Toh, ga gampang kalo ada Cora2 ato Accre yang pada mo dateng daerah sini.
Monica menggandeng gw dan kita berjalan ke arah pantai. Sepanjang jalan gw celingak-celinguk takut ada yang liat gw gandengan. Mending gw mati deh daripada ketauan. Tapi untung keadaan aman. Di pantai juga keliatannya sepi, padahal katanya, biasanya banyak pasukan TurnCoat berkeliaran disini. Bagus deh ga perlu ribet-ribet mo menikmati angin pantai sedikit.
Di ujung pantai gw menatap di kejauhan bagaimana air berombak. Apakah jiwa manusia selabil air itu? Gw menatap langit dan membayangkan muka r3v0lv3r disalah satu awan disana. Gw tersadar dari lamunan gw saat Monica melepaskan tangannya dan menjauhi gw.
“Kenapa Mon?”, tanya gw heran. Monica menatap gw dengan mata yang berkaca-kaca.
“Maafin aku, Them….”, selesai Monica berkata, badan gw terasa berat, dan kaki gw ga bisa digerakin. Ini…??!! Saat gw ngeliat kebelakang gw, sepasukan Bellato udah berkumpul, dan seorang Berserker bernama Vexen lagi ngiket gw. Dari barisan belakang, ada yang tiba-tiba maju ke deket gw, Zinn!!
“Halo TherMiaN, lama ga ketemu. Gw tertarik banget sama kejadian tadi pagi di daerah Motu Ora. Keliatannya ada sesuatu antara Accre dan Cora ya? gw perlu mengetahui info lebih lengkapnya, kalo lu ga keberatan”, Zinn berkata kepada gw dengan bahasa Cora, dingin. Gw baru inget kalo booster yang dipake Monica itu mirip sama yang pernah dipake cebol yang dulu pernah gw rusuhin di Solus!! Gw menatap Monica dengan tajam, Monica yang berlinang air mata terkaget dan langsung membuang mukanya.
Monica…why…? =============================================
To be continued..... | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 18 Jul - 23:53:13 | |
| The Story of Novus (Part 17-1) Careless Whisper...
Dalam sebuah ruangan yang hanya berisi 2 orang, Zinn sedang berdiri berhadapan dengan TherMiaN yang duduk di kursi baja dan diikat dengan belenggu teknologi canggih yang mampu menyerap kekuatan seseorang.
………………
“Ther… dah tenang blom?”, tanya gw. TherMian yang masih tertunduk mengangkat kepalanya.
“Dari tadi juga gw tenang…”, katanya. Gw geleng-geleng sambil menghela nafas panjang…
“Gila kali lu ya, lu tenang aja 5 temen gw pada masuk ICU semua… sampe satu temen gw namanya Arcsantus jadi kejang2 abis nahan lu, gimana kalo lu ngamuk?”, kata gw sambil berjalan muterin si TherMiaN.
“Lah, not my fault dong? Udah gw bilangin suruh lepasin gw, masih ga mau…”, balas TherMiaN. Hhh.. cape deh..
“Yawdah… sekarang klo lu gw lepasin, janji ga ngamuk?”, tanya gw.
“Hmm… OK…”, jawabannya sedikit melegakan gw, saat gw mau ngelepas belenggunya TherMiaN bilang, “gw kurangin”, lanjutnya. Ga jadi gw buka belenggunya. Dia ketawa.
“Dasar lu emang… yawdah gw tanya lagi sekarang…”, Kata gw, sambil memposisikan diri gw persis didepannya. “Yang gw perlu tau cuma rencana apa dibalik pertemuan Accre sama Cora tadi… setelah itu lu akan gw lepas”, TherMiaN terdiam… kepalanya kembali tertunduk. Agak lama sebelum dia akhirnya bicara.
“Zinn..”, kata dia, pelan.
“Hmm? Apa?”, tanya gw.
“Sebelom gw jawab pertanyaan lu, tell me one thing….. kenapa…..”, dia terdiam lagi.
“Monica?”, tanya gw. Kepala TherMiaN langsung terangkat, sorot mata….em….kameranya penuh tanda tanya. Gw menghela nafas lagi. “Lu bener-bener mau tau?”, dia mengangguk, “apapun kenyataan yang ada dibalik semuanya?”, sempet terdiam sementara, dia mengangguk lagi. Gw menghela nafas lebih panjang lagi.
“Beberapa hari yang lalu, di Craig Mine, gw nemuin sebuah ukiran di dinding dengan bahasa Cora, yang tulisannya Monica & TherMiaN”, Gw liat TherMiaN sepertinya menegang. Malu kali ya? wkwkwk… “Mau gw lanjutin?”, tanya gw, TherMiaN mengangguk.
“Monica itu…..” ……………………..
*Commercial Break* - Dukunglah Archon kebanggaan kalian pada BoA (Battle of Archon)!! Ketik REG spasi BOA spasi NAMA ARCHON!! Kirimkan ke NPC terdekat kalian sekarang juga dan dapatkan total hadiah jutaan Gold!! - J>Hora Boots Cuma 50k … minat serius wisp me!! - Jasa Tele Cuma 100k/50gold, ga sampe 5 menit udah sampe, langsung trans aja, makasih kk… - B>Isis lvl 1 harga 35k…serius langsung wisp… - tolong kk…di depan terminal ada yang rusuh.. *end of Commercial Break*
…………………….
“Monica itu…”, gw menunda sedikit kata-kata gw, TherMiaN keliatan ga sabaran buat denger akhir dari kalimat gw. “Monica itu……….”, gw masih ga tega buat ngungkapin yang sesungguhnya ke TherMiaN, tapi gw tau apa pun yang terjadi dia pasti tetep mau denger kenyataannya. Gw menarik nafas dalem-dalem dan berdoa agar apa yang gw katakan berikutnya tidak terlalu bikin shock TherMiaN. “Monica itu…………………….sebenernya………………………… gw ga kenal sama skali..”.
GUMBRANG!! TherMiaN jatoh skalian sama kursi-kursinya. Dalam posisi duduk di kursi yang sekarang terlentang di lantai, TherMiaN ngedumel, “Zinnnn…. Dasar lu ini…!!!”, gw dengan muka ga bersalah nyoba bangunin TherMiaN beserta kursinya. Sekitar 5 menit kita berdua coba mengembalikan dirinya ke posisi yang baik dan benar, akhirnya kita menyerah (berat cuy), dan melanjutkan pembicaraan dengan TherMiaN yang tetap duduk di kursi yang sedang terlentang di lantai.
“Yah..pokoknya, gw sebenernya ga kenal sama skali sama Monica”, kata gw sambil merapihkan baju gw, “Tapi gw pernah liat tulisan di daerah Craig Mine, disana ada tulisan nama Monica beserta nama lu”. Seketika gw perhatiin si TherMiaN menegang. “Disana ada tulisan ‘Monica & TherMiaN countdown fo…”
“UWAWAWAWAWWww!!!”, TherMiaN teriak-teriak sendiri sebelom gw sempet menyelesaikan kata-kata gw.
“Knapa Ther? Ada yang sakit?”, tanya gw.
“Ga..”, jawab dia sambil memalingkan mukanya.
Gw sedikit mengangkat alis“Oo…?? yah, kayak gw bilang tadi, ada tulisan ‘countdown for lo….’”.
“UGYAAAWAAYAWAAWWW!!!”, teriakan TherMiaN lagi-lagi mengganggu gw untuk menyelesaikan kalimat.
“Apaan sih?”, tanpa perasaan bersalah gw tanya lagi.
“Zinn, klo lu mo bunuh gw mending bunuh aja deh daripada lu ngomongin gituan!!”, kata TherMiaN sewot.
“Lhoo? Kan kalo gw ceritain ga lengkap nanti lu ga ngerti ceritanyaa?”, kata gw dengan senyuman tertahan. Setelah puas godain dia, gw mulai serius mode ON, “eniwei…”
“Anyway…”, sahut TherMiaN.
“apa kek….” bales gw, “Gw ga kenal si Monica itu siapa, tapi yang gw tau…”, gw berputar ke posisi dimana TherMiaN bisa ngeliat gw, “Dia itu…. udah lama jadi mata-mata Bellato, bahkan sebelom gw dateng kesini”. TherMiaN keliatan kaget, dari ekpresi kalengnya, keliatan banget kalo dia ga percaya sama apa yang gw baru aja bilang.
“Lu serius?”, tanya dia. Gw mengangguk. Pandangan TherMiaN jadi kosong (meskipun itu sebuah kamera) saat dia menatap langit-langit, entah apa yang dia pikirin.
“Jadi saat gw melihat kejadian tadi pagi, gw jadi inget dengan tulisan di Craig Mine itu, langsung deh gw cari si Monica buat ceritain apa yang gw liat dan minta bantuan dia buat ngebawa lu kesini”, baru gw mau lanjutin interogasi, intercomm di ruangan itu bunyi, gw pencet tombol talknya.
“Disini Zinn…”,
“Conques Zinn, dimohon untuk persiapan di hangar karena ada laporan kerusuhan di Solus!”, kata suara dari seberang intercomm itu.
“OK, otw..”, bales gw. Huff… kerjaan banyak amat yah…. “Ther, gw tinggal dulu ya, nanti kita lanjutin”, kata gw sambil bergegas melangkah keluar ruangan. Begitu gw tutup pintu, gw baru inget klo si TherMiaN masih telentang di lantai bersama kursinya. Buru-buru gw buka pintu dan masuk lagi ke ruangan interogasi.
TherMiaN ngeliatin gw sewot dan berkata “zzzzzzzz…”. Gw ketawa kecil.
“Maap Ther, namanya lupa kan ga inget bukan? wkwkwk”, gw nyalain intercommnya lagi dan minta sekitar selusin orang buat bantu gw benerin posisi si TherMiaN. Setelah dia berada di posisi yang baik dan benar, gw langsung cabut ke hangar.
…………… | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 18 Jul - 23:53:54 | |
| The Story of Novus (Part 17-2) Careless Whisper...
Sampe di tempat persiapan hangar, gw ganti baju untuk memakai armor ranger gw. Sesaat gw perhatiin di kaca, tanda lahir berbentuk bulan sabit di leher sebelah kanan gw. Gak gede, tapi kalo diperhatiin banget, cukup jelas. Cuma ini satu-satunya hal yang bisa mengingatkan gw akan siapa diri gw sebenernya. Selesai ngelamun, buru-buru gw pake armor biar ga kelamaan.
Di hangar, dua AR lain udah menunggu gw, yaitu Kyranoth dan x1ng. Mereka akan mengiringi gw dalam misi ini. Dengan formasi 2 Goliath dan 1 Catapult, kita siap melaju menuju TKP.
“Zinn, Goliath meluncur!!”,
“Kyranoth, Catapulult, go!!”,
“x1ng, Let’s go Goliath!”,
Kita bertiga pun meluncur. Teriknya matahari siang untungnya tidak mengurangi daya pendingin AC kokpit gw, sambil berpatroli, gw liat di map chat banyak yang minta tolong, rupanya yang lagi rusuh adalah bangsa kaleng… hmm… pasti mereka nyari TherMiaN…
Akhirnya dari sekian banyak yang teriak-teriak minta tolong di map chat, sampe ada yang maki-maki Archon pula… ada informasi berguna, yaitu koordinat tempat para kaleng itu terlihat terakhir. Tanpa pake lama, kita bertiga langsung meluncur ke posisi itu.
Sampe sana, keliatan ada 1 Holy Chandra lagi di kejar 3 Accretia, keliatannya pada lvl 45 klo di liat dari armornya. Beh, beraninya keroyokan lawan char cupu!!
“Kyra!!”, gw memberi kode kepada Kyranoth. Dia pun langsung mengerti maksud gw, dan langsung ambil posisi menyerang. “Target pertama adalah strikernya!!”, dan DHUUSS… Catapult itu langsung menembakkan kedua senjatanya. BLARRRR!! Kena!! Accre yang sedang memakai siegekit itu langsung kelabakan dengan serangan dadakan, belom sempet dia lepas siegekitnya, gw dan x1ng dah sampe di tempat dia, dengan 5x tabok dari gw dan x1ng, bobolah dia. 2 lagi!
Punisher yang lagi bawa-bawa Field Lance rupanya ngincer Kyranoth yang serangan jarak deketnya lemah. Sial!! Jarak antara gw dan x1ng dengan Kyranoth terlalu jauh!! Gw ga akan sempet nyelamatin dia! Si Punisher udah memasang posisi untuk menusuk kokpit Kyranoth! Dalam sepersekian detik, gw reflek dan mengangkat tubuh accre yang lagi ketindihan siegekitnya dan melemparkannya ke arah Punisher itu, berharap bisa menunda serangannya.
Sebelom sempet kaleng yang gw lempar nyampe sasarannya, si Punsiher itu udah melompat kesamping, dan kaleng yang gw lempar tadi malah mengenai Catapultnya si Kyranoth. BRUAKK!! Wew, kok hpnya berkurang ¼??
“Maap, Kyr!”, seru gw.
“zzzzz…”, Kyranoth membalas dengan bete. BRUGG…!! Punisher itu terjatuh setelah melompat. Tapi setelah gw perhatiin lagi, ternyata Punisher itu bukannya menghindar dengan melompat ke samping, tapi serpertinya di pentalkan kesamping, saat gw liat Field Lance nya patah dan lengan kanannya korslet berat.
Begitu gw liat kearah sebaliknya dari lompatan si Punisher itu, gw melihat Monica dan summon Isisnya sedang standby. Hmm… dia bisa banyak membantu, gw menghampiri Monica dan berseru melalui eksternal speaker
“Monica, naik ke atas BMAU saya! kita serang mereka bareng-bareng!”, gw menjulurkan tangan Goliath gw agaar Monica mudah untuk duduk di pundak BMAU ini. Begitu Monica udah posisi PW, gw langsung mengejar 2 Accre yang sekarang udah kabur mode ON, sementara gw liat si Kyranoth turun dari Catapultnya.
“Kenapa, Kyr?”, tanya gw melalui eksternal speaker.
“Sory bos, gw servis dulu yah… lagi kere soalnya, klo tambah rusak lagi bisa pensiun gw..”, jawabnya memelas.
Gw cuma bisa menghela nafas, “hhhh….yawdah deh”, lalu gw, Monica dan x1ng pun memulai pengejaran. Sepertinya kaleng-kaleng ini lagi equip senjata injurer dan pake armor ranger semua, larinya ampir sama cepet sama BMAU gw. Kalo kayak gini terus mereka bisa keburu kabur!
“Mon, bisa tolong kasih rem dikit buat larinya mereka?”, tanya gw melalui speaker.
Monica mengangguk dan mencoba menyeimbangkan dirinya sambil mulai merapal Ensnare, sesaat kemudian kedua kaleng itu ga bisa lari lagi dan kita akhirnya mulai menyusul. Bantuan Monica ga berhenti sampe situ, dia men-summon Hecate dan langsung menginstruksikan untuk menyerang. Dengan sekali kibas, kedua kaleng itu terkena 3x damage dan langsung berhenti bergerak karena efek stun yang dihasilkan oleh serangan yang mereka terima. Fiiuww.. mantab juga…
“x1ng! ayo kita selesaiin!!”, seru gw kepada x1ng. Kedua kaleng itu keliatan banget ketakutan begitu 2 BMAU udah nangkring di belakang mereka, dan dengan 3x colek, langsung bobo mereka. Pada lepas pot kali ya? Apapun, pokoknya misi kali ini selesai dan kita harus balik ke markas buat laporan dan gw masih mau lanjutin interogasi gw sama si TherMiaN.
Gw membuka kokpit, “Mon, saya mau ke tempat TherMiaN, mau ikut ga? Kalo mau masuk ke dalem kokpit aja, daripada di tembak Guard Tower ntar”, Seru gw ke Monica yang duduk di pundak BMAU gw.
Monica keliatan mikir sejenak, lalu dia menjawab, “Boleh de..”, dia turun ke kokpit gw dengan hati-hati, tapi baru sebelah kakinya berpijak dengan benar, dia kepeleset dan badannya yang ringan lansung jatoh ke arah gw, Brug! Gw menangkap dia dengan sukses… posisi kita sekarang, gw masih duduk di bangku kokpit, kedua lengan Monica memberikan jarak antara dada gw dengan….. ehm…dadanya… sementara tangan gw mendekap punggungnya yang mulus, dan kedua muka kita cuma berjarak sekitar 5cm.
SRAK..SRUK…!! reflek, kita sama-sama saling melepaskan diri, “Ahh..sorry..”, kata gw kagok.
“Ngg..nggak papa kok, salah gw yang ga hati-hati”, kata Monica sementara dia mengalihkan pandangannya dari gw dan mencari posisi yang enak di kokpit untuk dia duduk. Gw perhatiin mukanya sedikit memerah, kayaknya gw juga gitu, makanya ga berani ngeliat dia.
Saat gw baru mau menginstruksikan x1ng untuk kita kembali ke markas, tiba-tiba Goliath gw terkena serangan cukup keras dari belakang dan membuat Goliath gw tersungkur di tanah. Monica yang cuma duduk di lantai kokpit badannya jadi terlempar ke depan, duh.. siapa yang nyangka ada serangan saat-saat seperti ini? Gw membalikkan badan Goliath gw dan berseru kepada Monica,
“Mon, mungkin ini agak ga sopan, tapi lebih baik kamu duduk di pangkuan saya dan pegangan ke saya biar lebih aman! Kalo kayak gini kamu bisa mati jungkir balik ntar!!”, Monica sempet ragu-ragu sebentar, tapi akhirnya nurut juga. Diapun duduk di pangkuan gw, sementara lengannya melingkar di belakang leher gw. “OK! Pegangan yang kenceng! Kita cari tau siapa yang iseng!!”.
Setelah Goliath gw sukses berdiri, gw celingak-celinguk cari siapa yang jail, tapi ga nemuin siapa-siapa. Cuma ada Goliathnya x1ng yang ada disini….. jangan-jangan… belom sempet gw nanya apa-apa, x1ng menerjang ke arah gw!
“X1NG?!!” BRUAKK!! Hantaman Goliath x1ng membuat kerusakan cukup parah lengan kiri Goliath gw saat gw mencoba menahan serangan x1ng. “xing?!! APA-APAAN Lu?!!” teriak gw, seketika muncul tampilan kokpit x1ng di layar HUD gw, terlihat x1ng menatap gw tajam dengan matanya yang merah darah… Chaos Pot?!!!
“Gw udah lama menanti saat seperti ini Zinn..”, kata x1ng. “akhirnya gw mendapatkan kesempatan berdua aja sama lu!”
Gw mengayunkan lengan Goliath untuk membuat x1ng mundur, “Hmm… gw ga ngerti maksud dan tujuan lu… tapi lu salah mengenai satu hal…”, sahut gw kepada x1ng melalui monitor gw. “Lu ga liat klo dipangkuan gw ada satu orang lagi? Periksa mata dulu sana…”.
“Dasar emang ... lu….”, bales x1ng.
“Lah? Emang salah gw lu ga memperhitungan dia?”, kata gw sambil menunjuk Monica.
“Bisa-bisanya lu melupakan Cindy dan berpaling sama cewek lain secepetnya”, kata-kata x1ng ini nancep banget di jantung gw.
“Cindy..?? knapa lu bisa kenal dia?”, tanya gw shock. x1ng tertawa panjang.
“Cindy itu adalah temen gw dari kecil… dari kecil gw udah sayang sama dia!! Gw yang selalu ada buat dia saat dia lagi sedih dan susah!! gw mengerti segalanya tentang dia, JAUH melebihi LU!! Bertahun-tahun gw memendam perasaan gw hanya untuk akhirnya direbut oleh LU!!”, lagi, x1ng menerjang ke arah gw, tapi kali ini gw menghindar dengan baik, Monica harus berpegangan erat ke gw supaya dia gak mental lagi. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 18 Jul - 23:54:23 | |
| The Story of Novus (Part 17-3) Careless Whisper...
Goliath x1ng terus menyerang gw dengan membabi-buta, “Apa lu tau rasanya saat gw mau mengungkapkan cinta gw buat dia, dan dia malah bercerita tentang dia jatoh cinta sama LU??!”, seru x1ng sambil terus melancarkan serangnnya, tapi kali ini gw ga tinggal diem. Begitu ada kesempatan, langsung gw counter, dan cukup telak untuk membuat Goliathnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
x1ng mencoba bangun dengan susah payah, “Setiap kita lagi berdua, yang diceritain selalu LU…LU… dan LU!! Setiap bercerita tentang lu matanya selalu bersinar-sinar!! Buat dia, sebuah kebahagiaan paling besar jika dia bisa menyelesaikan syal yang dia buat untuk dikasih ke LU!!”, DUG! Kata-kata x1ng yang terakhir mengingatkan gw pada suatu waktu gw lagi mau farming ke Ether dan Cindy memberikan sebuah syal karena katanya gw paling suka farming ditempat dingin, biar gw ga masuk angin, dia membuatkannya khusus buat gw.
Tanpa gw sadari, air mata menetes di pipi gw sementara pikiran gw melayang. x1ng melihat kondisi gw ini dan kembali menerjang ke arah gw. PLAKK!!
Monica menampar pipi gw dan berteriak, “Sekarang bukan saatnya ngelamun!!”. Gw terkaget denger dampratan Monica dan menggeleng-gelengkan kepala untuk memulihkan konsentrasi gw. Nyaris saja hantaman Goliath x1ng menghancurkan kokpit gw beserta isinya, berhasil menghindar tipis, gw menangkap Goliath x1ng dari belakang.
“x1ng! Cindy udah mati!! Kenapa lu mempermasalahkan ini sekarang??!”, seru gw sambil mencoba menahan Goliath x1ng yang terus berontak.
“Huh!! Gw juga ada disana waktu itu! dia mati gara-gara ngelindungin ELU!!”, lagi-lagi kata-kata x1ng membuat gw shock dan kembali membuka luka-luka yang lama. “Dan kali ini… LU akan gw bawa ke tempat Cindy!!”, Apa? Apa maksudnya?? Tiba-tiba tubuh Goliath x1ng bercahaya terang sekali, secara reflek, gw berusaha menjauh dari BMAU itu. Tapi gerakan gw masih kurang cepet…. DHUUAAARRR!!! Goliath x1ng mengeluarkan ledakan yang luar biasa, yang menghancurkan kamera Goliath gw, selain itu juga mampu mementalkan badan raksasa BMAU ini cukup jauh dan terguling-guling. Monica dengan susah payah berpegangan ke gw supaya dia ga terpelanting kesana-kemari.
Setelah berhenti terguling-guling, layar HUD gw udah rusak berat dan yang terlihat cuma titik-titik statis, kokpit gw juga mulai terbakar akibat efek dari ledakan tadi. Gw membuka seatbelt gw dan meminta Monica untuk minggir sebentar sementara gw mencoba membuka paksa kokpit yang rusak.
Setelah terbuka, gw dan Monica keluar lalu menjauhi BMAU gw yang semakin terbakar. Begitu sampai di tempat yang aman, gw dan Monica memperhatikan Goliath x1ng yang terbakar dan hancur tak berbentuk.
Gw liat Monica mulai menangis, kasian dia ga ngerti apa-apa tapi harus menyaksikan kejadian memilukan ini… karena tinggi gw dan dia kurang lebih sama, gw mendekap kepala Monica dan merebahkannya ke pundak gw. Disana dia menangis dengan hebat… entah apa yang ada dipikirannya…
x1ng….segitu cintanya lu sama Cindy hingga mampu mengorbankan nyawa lu yang begitu berharga demi bales dendam ke gw? ========================== To be continued... | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 25 Jul - 23:28:10 | |
| Story of Novus (Part 18-1) Barely Breathing…
Ravi sedang dalam sebuah ruangan interogasi, posisinya melayang ditengah-tengah ruangan dengan kedua tangan dan kakinya terikat belenggu sihir, yang juga sekaligus mengunci seluruh Animus miliknya agar tidak bisa keluar. Setengah telanjang (setengah keatas tentunya, ckckck), badannya penuh dengan bekas luka. Dalam ruangan tersebut juga ada 2 orang yang sedang menginterogasi dirinya.
………..
Huf… ruangan ini kayaknya satu-satunya ruangan yang seumur-umur ga gw sangka bakalan bisa ada di dalemnya dengan situasi seperti ini. Gara-gara nolongin TherMiaN kemaren, gw langsung di duga mata-mata karena akhir-akhir ini semakin banyak kebocoran informasi ke bangsa Bellato yang bikin kita kalah war terus.
CRAKK!! “UWAAAGHHH….!!”, tiba-tiba badan gw serasa kejang oleh listrik saat seorang Grazier cewe bernama RinTohSaka mengcast Electric Bolt kepada gw.
“Saya tanya lagi.. !! kamu mata-mata darimana?!!”, bentaknya.
“Aduuh… mbak… daripada pake force gitu buat mengkorek informasi dari saya, mendingan kita ke kamar tidur terdekat? Pasti saya ceritain SEMUAAaaa…nyaa..”, kata gw sambil nyengir. Entah karena dia seneng gw ngomong gitu apa ga, yang pasti berikutnya dia meng’hadiahi’ gw Chain Lightning. Teriak lagi deh gw… dengan suara merdu tentunya.
Kayaknya dia jadi malu-malu, trus minggir dan digantikan oleh templar cowo yang mukanya ganas banget, gw liat di name tag namanya Arc.
“Kalo ke kamar sama gw mau?”, katanya.
“Ngeq?!”, shock gw. “Kalo sama om saya nyerah deh, hehehe..”, sahut gw. BUG!! Sebuah pukulan mendarat mulus skali di perut gw sampe mules, nih orang marah gw ga mo ikut dia ke kamar kok pake mukul sih?, “Duh, om… perut saya mules nih.. boleh ke kamar mandi dulu ga?”, PLAK!! Tangannya yang gede itu nampar pipi mulus gw. Langsung stun gw sesaat… brasa bo!
“Kamu udah 3 jam kita siksa begini, kenapa masih belom mau ngaku juga sih?!”, si RinTohSaka nanya ke gw.
“zzz… mba ini bolot apa emang ga lulus akademi sih?!! Dah saya bilang saya bukan mata-mata!! Saya cuma nolong temen saya dari tumbal untuk aliansi!!”, gantian gw yang bentak.
“Berarti lu mengakui kalo lu bertemen sama bangsa lain?!”, kata si Arc.
“Ampun deh… sebenernya kalian berdua itu tau ga sih apa yang terjadi?!”, jawab gw, balik nanya. PLAK!! Sebuah tamparan lagi-lagi mendarat dengan mulus di pipi gw.
“Kami yang ngasih pertanyaan… bukan kamu!”, Kata RinTohSaka, Gw nyengir,
“Duh..mbak… sayang-sayang tangannya dipake wat nampar saya, mendingan pake buat yang lain… hehehe…”, si Rince itu mukanya memerah dan berniat nampar gw lagi, tapi sebelom dia sempet bergerak, terdengar ledakan hebat dari luar. Kedua orang yang lagi interogasi gw saling pandang-pandangan, trus ninggalin gw sendirian.
“O..Oi… masa gw ditinggalin ngegantung terus disini?!! Gw mo vivis wooii!!”, teriak gw, yang sama sekali ga digubris sama mereka. Matilah gw, masak gw ngompol disini? Selagi gw meratapi nasib, tiba-tiba pintu masuknya terbuka lagi, dan terlihat sesosok advanturer cewe yang kemaren ikut misi ke elan sama gw, si… Eldarwern klo ga salah?
Terpesona melihat sosok dia, gw bertanya, “Kok, kamu bisa ada disini? Bukannya kmaren kamu ditangkep juga barengan beberapa orang yang menentang aliansi itu?”, PLAK! Ditampar lagi gw sama dia… zzz…
“Kamu..kamu… mangnya gw sapanya lo?!”, bentak dia seraya meletakkan trap box pada belenggu-belenggu sihir gw.
“wew? Lu mo ngapain? Jangan bilang kalo……”, TAR! TAR! TAR! TAR!! Lom sempet gw selesai ngomong, semua trap box yang dia pasang meledak dan menghilangkan belenggu-belenggu sihir yang seharian membantu gw merasakan apa rasanya melayang. BRUG!! Dan gw pun terjatoh ke lantai dengan bebasnya.
“Cepet pake armor lo, kita kabur darisini! Cepet!!”, bentaknya.
“Bused deh… sabar ngapah?!”, gerutu gw sambil bergerak menuju armor gw yang ditaro di pojok ruangan entah oleh siapa. Setelah gw sukses make semua armor gw lagi, si Eldarwen yang dari tadi celingukan di pinggir pintu, bentak gw lagi,
“Cepetan!! Kayak cewe aja lu make bajunya?!!”, ampun deh nih cewe, minta di cipok apa? Kita pun berlari keluar dari ruangan itu menuju pintu keluar ke pesawat kartella.
“Eit!! Tar dulu!”, teriak gw tiba-tiba.
“Kenapa lagi?!” tanya Eldarwen kesel.
“Gw kebelet vivis nih”, jawab gw. Eldarwen ngeloyor ninggalin gw sendirian, akhirnya dengan sangat terpaksa gw musti nahan HIV gw… (Hasrat Ingin Vivis).
Sepanjang jalan, gw liat banyak patriot Cora yang saling berantem dengan menggunakan Chaos Pot. Mereka saling berusaha membunuh lawannya seolah-olah mereka bangsa lain. Suasana kacau balau, pemandangan yang sangat menyeramkan sekali buat gw. Rupanya kegaduhan ini yang terdengar tadi didalem ruangan interogasi.
“A..apa apaan ini?”, tanya gw.
“Kudeta..”, Eldarwen menjawab dengan santai sambil kita berlari menuju pesawat Kartella.
“HAH?! KUDETA?! Terhadap Archon?!!”, tanya gw lagi, kali ini dengan nada agak tinggi.
“Emang kudeta siapa lagi? Mbahmu?!”, jawab Eldarwen sinis.
“Yee.. biasa aja doong.. tapi…. Kenapa harus sampe bunuh-bunuhan kayak gitu?”, bales gw rada ketus.
Eldarwen terdiam sejenak, lalu berkata, “Yaah.. mau diapain lagi kalo emang kita udah ga sejalan?”.
“Tapi….”, pertanyaan gw terputus karena kita sampe di depan penjual tiket. Seekor Chooty yang kayaknya enak banget klo jadi bantal menyapa kita.
“230k”, Eldarwen menjulurkan tangannya kearah gw.
Gw ngerogoh kantong gw dan menemukan… 300 disena doang. Gw menunjukkannya kepada Eldarwen, dan dia sepertinya cukup kesel dengan apa yang diliat dan mengambil duid dari kantongnya sendiri, lalu membayarnya kepada si Chooty tersebut.
“2 ya…”, kata Eldarwen sambil mengangkat jarinya dengan tanda ‘peace’, si Chooty itu pun memberikan 2 buah tiket kepada Eldarwen. Lalu dia memberikan satu tiket kepada gw “Balikin duid gw ntar, klo ga gw KILL lu!”. Ngeq! Galak bo… gw Cuma ngangguk2 aja. Kita berdua pun menaiki pesawat. Saat gw masuk ada pengumuman,
‘Penerbangan Kartela akan berangkat dengan tujuan Ether dalam waktu 1 menit’
Didalem keliatan bagian kargonya penuh banget orang, aneh.. kok pada ga didalem aja ya? selagi gw celingak-celinguk ngeliatin orang-orang, tau-tau si Eldarwen ilang. Gw cari-cari disekeliling ruangan ga ketemu, sampe ke ruangan sebelah dan sebelahnya lagi juga ga ada. Begitu gw balik lagi ke ruang cargo, gw nyerah dan memutuskan buat duduk aja. Pas gw duduk, di depan mata gw keliatan si Eldarwen lagi nangkring diatas Box yang ada disitu.
“WeQ?! Kok lu bisa ada disitu?! Ikut dong!”, teriak gw ke dia.
“Ogah, justru gw kesini biar ga deket-deket lu…”, bales dia. Dengan penasaran gw coba salto-salto sambil lari-lari tapi masih ga bisa juga naik ke atas sana. Si Eldarwen cekikikan sendiri ngeliat usaha gw, manis juga. Hohoho…Pesawat pun mulai bergerak dengan pengumuman dari sang pilot.
Lumayan lama juga perjalanan ini, akhirnya gw tetep ga berhasil naik dan harus duduk dibawah sambil memperhatikan si Eldarwen yang lagi bengong diatas, saat matanya bertemu mata gw, gw pun tersenyum kearah dia, dia yang menyadari klo gw sedang memperhatikan wajah manisnya yang lagi bengong langsung buang muka, tapi gw tau banget klo dia malu-malu… asiikk… dapet nih… kikikikiki
DRUUNGG!!
Entah kenapa, pesawat tiba-tiba bergoncang hebat sekali. Semua orang yang ada disitu pada berteriak-teriak. Dan untuk pertama kalinya gw liat ada Cora cowo yang teriakannya kayak cewe. Diliat dari name tagnya, keliatan namanya DelGay…… wew?? ….. eh.. salah liat gw, rupanya DelGrade.
Pilot memberikan pengumuman kalo ada pesawat yang ga dikenal sedang menyerang mereka, dan saat ini pilot sedang berusaha menghindari mereka. Guncangan pesawat cukup keras dan membuat orang-orang susah untuk berdiri kalo ga pegangan, gw reflek mendongak keatas dan melihat Eldarwen sedang kesulitan mencari pegangan yang solid untuk menjaga keseimbangannya. Tu kan… sotoy sih… Saat dia kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh, gw langsung bergerak ke tempat dia akan jatoh dan bersiap menangkapnya.
“Come to papa, baby..”, senyum gw sambil merentangkan tangan saat akhirnya Eldarwen kehilangan keseimbangannya dan akhirnya jatoh ke arah gw. Tapi ternyata tu anak emang lumayan jago, dia mengatur kembali keseimbangannya di udara dan mendaratkan kakinya persis di muka gw. DUG!! GUBRAK! Dan gw pun terlentang di lantai sementara Eldarwen berdiri diatas gw. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 25 Jul - 23:28:55 | |
| Story of Novus (Part 18-2) Barely Breathing…
“Sayang sekali yah..”, katanya sambil tersenyum penuh kemenangan.
Gw sambil mengusap-usap muka gw yang abis jadi landasan sepatu barunya ngebales dengan telak saat gw bilang, “Sayang sekali emang kk pake CD, coba kalo ga…”, Eldarwen melupakan bahwa posisinya sekarang adalah posisi paling enak buat gw ngeliat apa yang dia sembunyiin dibalik roknya. Dia pun buru-buru menutupi apa yang gw liat dengan sekuat tenaga dan menghadiahi gw dengan satu injekan di muka gw (lagi) yang mampu menjebolkan lantai pesawat.
DHUAKK!! Sisanya gelap buat gw…
Saat itu guncangan pesawat sudah stabil lagi, dan pilot mengumumkan bahwa mereka berhasil menghindari pesawat penyerangnya dan bahwa kita akan mendarat di ether dalam waktu 1 menit.
……….
Setelah mendarat, udara dingin langsung menghantem gw, kayaknya dah lama banget gw ga kesini. Untung armor warrior lumayan tebel, tapi gimana si Eldarwen ya? Armornya ranger kan rada tipis. Dia sih keliatannya bae-bae aja, tapi gw ga tega juga, jadi gw pun melingkarkan tangan gw dipundaknya,
“Dingin ya?”, kata gw dengan lemah lembut.
DUG!! Idung gw kena sikut Eldarwen dengan telak dan langsung mimisan, tapi gw dengan tampang tetep cool, gw ga melepaskan tangan gw dari pundaknya, hingga akhirnya dia mengeluarkan sebuah anak panah dan ujungnya diarahkan ke leher gw… baru saat itu gw lepas tangan gw. Wiww.. galak bo. Cucok deh… heheheh…
Eldarwen langsung berlari kearah White Hole, gw pun mengikuti. Dia berlari kearah sebuah bangunan di sebelah kanan jalan kalo dari terminal Cora. Disamping bangunan tersebut ada 1 orang Cora lagi, namanya S4t4N1C, waw… namanya menyeramkan sekale… Eldarwen menghampirinya dan sedikit berbincang entah kenapa, sesekali mereka ngelirik gw sambil terus berbicara. Hmm.. pasti ngomongin gw nih.
Akhirnya Eldarwen menginstruksikan gw untuk mendekat.
“Ini salah satu teman seperjuangan, dialah yang merusakkan rencana aliansi waktu di Elan”, kata Eldarwen seraya memperkenalkan gw kepada si…emm.. pemuja ... ini?
S4t4N1C menjabat tangan gw dengan erat, “Bagus sekali, bro. Kita harus menghancurkan rencana busuk ini sekaligus mengkudeta Archon sial itu!!”. Mereka berdua lalu menjelaskan bahwa sudah cukup lama mereka dan masih banyak lagi orang yang tergabung dari kelompoknya mencium gelagat bahwa Archon Cora dan Accretia sedang merencanakan sesuatu, dan pagi itu Eldarwen kebetulan sekali di sertakan dalam tim yang pergi ke Elan. Maka terbuktilah semuanya, yang membuat mereka mengambil tindakan drastis, dan mulai melakukan kudeta.
“Jadi gara-gara kalian, semua orang jadi bunuh-bunuhan?!! Kalo kalian ga setuju sama cara Archon, jangan melukai bangsa sendiri dong!! Meskipun gw menentang habis aliansi, tapi gw ga mau melukai teman-teman seperjuangan gw sendiri!!”
BUAG!!
S4t4N1C menonjok gw kenceng banget sampe gw mental…. Hiks… salah apa muka gw hari ini banyak banget dapet perlakuan tak senonoh… belom sempet gw bangun, S4t4N1C udah bersiap menghajar lagi, tapi Eldarwen menahannya.
“RAVI!! Ga pantes lo ngomong kayak gitu!!”, bentak Eldarwen ke gw sambil berusaha menenangkan S4t4N1C, dengan cukup susah payah akhirnya Eldarwen berhasil meyakinkan dia bahwa sayang-sayang muka ganteng gw klo dipukulin terus…wkwkwk… tapi gw cukup emosi juga, setelah gw sanggup berdiri, gw langsung ngebentak balik.
“Apanya ga pantes?!! Apa salah omongan gw yang lebih menghargai teman-teman sebangsa, sedarah, daripada idealisme sendiri?!!!”
PLAKK!! Minta ampunnn… barusan si Eldarwen nahan-nahan si S4t4N1C itu supaya ga mukul gw, sekarang dia sendiri yang nampar gw. Sambil megangin pipi gw yang puji syukur masih berbentuk setelah perlakuan semena-mena yang gw terima seharian, gw menyadari klo Eldarwen itu menangis.
“Gw udah bilang kalo lu ga pantes ngomong kayak gitu!! Lu pikir semua itu karena kita?! Lu pikir gara-gara kelompok kita bangsa Cora mulai saling bunuh-bunuhan?!!”, tangis Eldarwen rasanya makin deras seiring dia berkata-kata. “Asal lu tau, Rav!! Yang mulai membunuh bangsa sendiri itu si Archon dan wakil-wakilnya!! Yang jadi korban pertama mereka adalah kakak gw sendiri yang juga istri dia!!”, bentak Eldarwen kepada gw. Gw langsung merasa bersalah banget, ternyata kenyataan yang terjadi ga seperti dugaan gw. S4t4N1C memeluk Eldarwen yang menangis dengan hebatnya.
“Sorry…. Gw…”, gw bingung mau ngomong apa.
S4t4N1C sambil mengelus-elus rambut panjang Eldarwen berkata kepada gw, “Waktu itu kejadiannya saat CW, gw dan satu guild, termasuk istri gw dan Eldarwen ini menentang perintah Archon yang menginstruksikan rakyat untuk tidak menyerang para Accretia, dan mulai memprovokasi rakyat untuk tidak mendengarkan perintah busuk itu”,
Ah! Gw tiba-tiba teringat kejadian itu, saat itu gw lagi selesaiin quest bulky lunker di daerah daratan gelap, dan emang banyak banget yang maki-maki sebuah kelompok tertentu karena mereka memprovokasi rakyat. Teryata seperti itu kejadiannya.
Eldarwen akhirnya udah sedikit lebih tenang dan sanggup untuk berdiri sendiri lagi, S4t4N1C kemudian melanjutkan ceritanya, “Karena rakyat ga bisa kami provokasi, maka kami mulai ambil tindakan sendiri, kami mulai membunuhi semua Accretia yang kami temui… rupanya hal ini membuat berang Archon, para wakilnya dan beberapa orang-orang lain. Entah ... apa yang merasuki sang Archon saat itu, sepertinya ia menginstruksikan satu guild tertentu untuk membantai kami. Dan saat itulah istri gw dan beberapa orang lain terbunuh.”, S4t4N1C mengambil nafas dalam-dalam setelah menyelesaikan kalimatnya.
Eldarwen melanjutkan cerita kakak iparnya itu, “Beberapa orang termasuk kami berdua berhasil bertahan hidup, dan pada kejadian itulah justru kami bersyukur karena setelahnya, semakin banyak orang yang simpati kepada perjuangan kami dan mau sukarela membantu rencana kami ini”.
“Kejadian yang lu liat di markas itu, adalah dampak dari keresahan rakyat yang menentang aliansi, apalagi setelah berita tentang proses barter untuk aliansi di Elan itu tersebar di kalangan rakyat”, lanjut S4t4N1C, “dan kami harus berterima kasih kepada lu karena telah merusakkan rencana busuk itu”, gw jadi malu-malu sendiri dengernya.
“Tapi setelah berita ini tersebar luas, kita harus sedikit hati-hati, karena para Archon dan wakil-wakilnya memulai sebuah rencana busuk untuk menyingkarkan para inti dari pemberontakan ini, kami berdua terutama”, kata Eldarwen. Tiba-tiba Eldarwen dan S4t4N1C terdiam, sepertinya mereka sedang menerima whisp dari orang lain, dan sekejap kemudian ekspresi mereka berubah menjadi pucat.
“Gawat! Mereka mulai melakukannya!”, S4t4N1C langsung berlari ke arah ladang lemon seiiring dia berkata begitu, Eldarwen juga mengikutinya. Gw yang sempet kebengong pun akhirnya langsung mengikuti.
Kita berlari ke Ladang Lemon melalui Terminal Cora, di pintu keluar terminal ke arah Ladang Lemon, banyak sekali bangsa Cora yang berdiri kayak lagi nonton layar tancep. Sesampainya disana, gw shock berat melihat pemandangan 2 party Accretia beserta 1 party Cora yang menggunakan Chaos Pot sedang mengeroyok 1 party (lebih sedikit) Cora yang sepertinya belom make Chaos Pot.
Jelas aja para Cora yang ga make Chaos Pot kewalahan menghadapi segitu banyak musuh. Para Cora yang menggunakan Chaos Pot berteriak,
“Inilah akibatnya kalo menentang Archon!! Dasar bodoh!! Kenapa kalian ga bisa menerima kebijakan yang udah dibuat oleh Archon?!!”, ternyata para Cora yang menggunakan Chaos Pot itu adalah orang-orang yang disuruh oleh Archon untuk membereskan para pemberontak, dengan membawa bangsa Accretia?!! GA AKAN GW BIARIN!!
S4t4N1C dan Eldarwen udah lebih dulu maju ke medan perang itu untuk membantu rekan-rekannya. Gw pun mulai mempersiapkan buff untuk ikut terjun, dan terakhir,
“SUMMON!! ISIS!!”, dan Cindy langsung hadir disamping gw. “Cin, kamu ngerti kan apa yang bikin panasnya hati aku saat ini?”, Cindy mengangguk penuh arti. Gw pun mengeluarkan SI Spadona yang kemaren gw pinjem dari temen, dan mulai menerjang ke arah kaleng-kaleng itu.
Kebetulan sekali kaleng-kaleng yang dibawa oleh suruhan Archon ini ga ada yang dewa, semuanya biasa aja, kita tanpa kesulitan bisa membereskan beberapa diantaranya, yang bikin susah, para Cora yang menggunakan Chaos Pot ini, karena gw sendiri ga mau melukai orang-orang satu bangsa, seberapapun bejatnya mereka.
Saat gw lagi melancarkan Shining Cut kearah salah satu kaleng yang berprofesi Mercenary, dari belakang gw ada Cora yang membawa Field Lance siap menyodok gw, untung skill gw cepet selesai, langsung gw menghindar sehingga tusukan Field Lance Cora itu malah menusuk temen ‘aliansinya’. Wkwkwk.. bagus deh.
Gw terus-terusan mengabaikan para Cora yang menggunakan Chaos Pot, dan memfokuskan serangan gw kepada kaleng-kaleng yang ada, meskipun Cora tersebut ada disamping gw, dan tinggal dijitak doang klo gw make Chaos Pot. Lumayan susah juga menyerang sambil harus mati-matian menghindar dari serangan orang yang ga ingin kita serang. Saat-saat seperti ini Cindy sangat-sangat berguna, karena Animus mampu menyerang Cora yang menggunakan Chaos Pot.
“Jangan sampe mereka mati Cin!! Jauhin aja mereka dari gw!!”, instruksi gw ke Isis Cindy sambil menahan tekanan Spadona dari sebuah Punisher. ZLEB!! DHUAR!!! Sebuah anak panah menancap dengan sukses di kepala kaleng itu dan meledakannya sekaligus. Eldarwen dari samping menembakan busurnya untuk membantu gw. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Mon 25 Jul - 23:29:40 | |
| Story of Novus (Part 18-3) Barely Breathing…
“RAV!! Kalo lo mengkasihani Cora-Cora yang tanpa ragu-ragu membunuhi saudara sebangsa mereka ini sendiri, lo akan merugikan diri lo sendiri dan teman-teman yang lain!!”, bentak Eldarwen.
“Gw yakin kita bisa memukul mundur mereka tanpa harus membunuh bangsa kita sendiri!!”, bales gw sewot.
“Jadi orang kok bodoh banget sih lo?!!!”, bentakan Eldarwen terlihat tambah emosi. Sesaat kemudian matanya membelalak dan dia berteriak, “AWAS!!”. Dari belakang gw ada Guardian yang mau membokong gw, Isis Cindy lagi sibuk ngurusin satu Templar lainnya yang dari tadi coba colongan kearah gw mlulu.
TRANGG!! Gw bersyukur dengan hoki gw, karena tebasan Sickle Knife itu orang pas banget barengan gw mau ngangkat Spadona gw saat gw membalikan badan, hingga akhirnya pedang kita beradu dan akhirnya kita pun saling menekan (padahal baru aja gw lepas dari Punisher tadi, sekarang balik lagi ke posisi gini, ampun deh…). Tapi rupanya belom selesai disitu, karena sekarang dari belakang gw ada Black Knight yang mau melancarkan Slasher ke punggung gw. Eldarwen yang jaraknya cukup jauh dengan panik berusaha memanah Black Knight itu, tapi gw yakin sebelom itu Black Knight mati kepanah, dia udah sempet bikin bolong punggung gw!! Mati lah gw!!
-- saat ini semua kejadian seolah-olah terjadi dalam slow motion, rasanya beberapa detik berikutnya ini adalah detik-detik terlama di hidup gw--
Gw memanggil Isis Cindy untuk membantu menahan Black Knight ini, tapi sepertinya ga bakal sempet juga…
Eldarwen berhasil melepaskan beberapa anak panah sekaligus, tapi hanya 1 yang menancap di pundak Black Knight itu…
Guardian yang menekan gw dengan Sickle Knifenya makin memperkuat tekanannya hingga membuat gw mustahil untuk bergerak….
Black Knight itu udah berhasil mengeluarkan Slasher tinggal menunggu ujung pedangnya merobek punggung gw…
Dalam sekelebat, gw liat bayangan orang menutupi pandangan gw dari Black Knight itu….
Gw menutup mata…
CRASHH…CRASHH….CRASHHH…
-- sekarang semuanya berjalan kembali seperti biasanya -- Last edited by pan7her (2007-12-25 01:28: Saat gw membuka mata, Guardian yang tadinya menekan gw udah bobo karena dihajar Isis yang entah punya siapa. Saat gw balik badan, gw liat sesosok tubuh Grazier tergeletak di samping tubuh Black Knight yang tersungkur dengan kepalanya tertancap panah, yang gw yakin dilepaskan oleh Eldarwen.
Saat gw membalikan tubuh grazier tersebut, ternyata orang itu adalah S4t4N1C. Dialah yang merelakan tubuhnya di sayat oleh Slasher dari Black Knight itu sekaligus memerintahkan Isis miliknya untuk menghajar Guardian yang tadi menekan gw. Dia udah ga bernafas, gw memandang ke arah Eldarwen yang berdiri agak jauh, dan menggeleng-gelengkan kepala gw. Gw liat Eldarwen menangis terisak dan menutup mulutnya.
DHUAR!! DHUAR!! DHUAR!!
Tanpa diduga-duga, tubuh Eldarwen terpental oleh ledakan yang menghantam punggungnya, diapun tergeletak di tanah, entah masih hidup ato ga. Agak jauh dari tempat dia berdiri, gw liat sebuah Striker sedang menggunakan Siege Kit, Doom Blast?! Gw berlari ke arah Eldarwen dan menemukan dia masih bernafas sedikit, gw berlutut di sampingnya dan dia meraih tangan gw,
“Rav…. Ohoekhh.. tolong….ban…tu… yang lain… ohok…”, kata Eldarwen diantara batuk berdarahnya. Gw memperhatikan sekeliling dan terlihat sekali kalo para pasukan pemberontak makin kewalahan, kali ini bukan karena kalah jumlah, tapi memang karena stamina yang udah terkuras cukup banyak, beberapa diantaranya mulai bertumbangan di bantai oleh Cora-cora yang ber Chaos Pot yang tersisa. Ditambah lagi mereka kehilangan pemimpinnya, S4t4N1C dan Eldarwen.
2 orang tumbang karena melindungi gw, gara-gara gw 2 orang yang paling diharapkan oleh pasukannya tidak bisa membantu rekan-rekannya dalam menegakkan keadilan. Gara-gara gw, perjuangan orang-orang yang sampe merelakan nyawanya akan berakhir sia-sia…. Gara-gara GW!!
“HOAAAAAAAAGGGHHHH!!!!”, emosi gw memuncak dan seiring teriakan gw, 3 Animus lain yang gw miliki bangun dari tidurnya. Paimon, Hecate dan Inanna. Gw langsung menerjang ke arah Striker yang tadi merobohkan Eldarwen, sebelom dia sempet membidik orang lain.
Striker itu tentunya terkaget melihat ada satu orang berlari kearahnya dengan membawa SI Spadona sambil diiringi oleh 4 Animus. Dengan panik dia menembakan kembali DoomBlastnya kearah gw. Paimon dengan sigap menghalangi jalur tembak Striker itu dan membiarkan dirinya menerima serangan maut tersebut. Inanna langsung memberikan heal kepada Paimon sekejap saat ia terluka. Hecate muncul dari belakang Paimon dan mengibaskan kipasnya dan langsung membuat Striker itu terkena efek Stun seiring dengan damage elemen apinya. Isis Cindy melancarkan serangan yang membelah Siege Kit Striker itu sesaat sebelom gw berhasil mendekat dan lansung melompat,
“PREASSURE…… BOMB!!”, DHUARRR!! Satu serangan gw itu langsung menghabisi Accretia itu. Sepertinya tinggal dia Accretia terakhir, gw pun berlari ke tempat teman-teman lain yang sedang mati-matian menahan serangan para suruhan Archon. Inanna gw suruh Heal semua orang yang masih hidup dan terluka disana, termasuk para suruhan Archon itu, sementara Isis Cindy, Paimon dan Hecate gw suruh menyerang para suruhan Archon.
Merasa pertempuran ini tidak akan ada habisnya, para suruhan Archon yang tersisa itu pun langsung mundur teratur. Para Animus gw pun kembali mendekati gw, dari semuanya, Inanna yang terlihat paling sekarat, karena dia harus menyembuhkan semua yang sedang bertempur saat itu. Gw mengelus-elus kepala Inanna,
“Kamu hebat! Kita semua berterima kasih kepada kamu..”, kata gw sambil tersenyum, Inanna-pun ikut tersenyum, gw melirik kearah Isis Cindy, takut dia cemburu, tapi ternyata dia juga tersenyum. Baguslah… gw memandang satu-satu ke Animus gw dan tersenyum.
“Terima kasih, semua. Berkat kalian semua kita mampu menghentikan pertempuran yang tiada arti ini..”, mereka semua tersenyum balik kepada gw, kecuali Paimon, yang kayaknya emang ga tau apa itu senyum… “Oke, kembalilah kalian semua, dan beristirahatlah..”, mereka pun satu persatu menghilang kembali ke tempat peristirahatan mereka.
Gw melangkah mendekati Eldarwen, berharap akan menemukannya dalam keadaan hidup. Ternyata dia udah ga bernafas saat gw menunduk dan mengecek nadinya. Gw pun mengangkat tubuhnya untuk gw kuburkan beserta para korban yang lainnya, gw pun meminta semua orang yang ada disitu termasuk yang dari tadi hanya bisa menonton untuk membantu gw menguburkan jasad-jasad para prajurit Cora, apapun jalan yang mereka pilih… mereka tetap saudara kita….
………………
Kejadian itu rupanya berdampak cukup keras, Archon saat itupun akhirnya diturunkan karena ketidak puasan masyarakat yang mengkaitkan tragedi ether tersebut. S4t4N1C… Eldarwen......, beristirahatlah dengan tenang… karena keinginan kalian udah terwujud oleh keinginan seluruh masyarakat…
======================================
To Be Continued…... | |
| | | ninz26 Valid Member
Jumlah posting : 112 Score : 154 Reputasi : 31 Join date : 15.07.11
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 26 Jul - 11:25:36 | |
| | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Tue 26 Jul - 23:04:39 | |
| - ninz26 wrote:
- panjang amat!!
masih ada ending nya loh... n masih ada side story nya... jadi ya... baca nya plan" aja n di nikmatin ^^ | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 2:00:27 | |
| The Story of Novus (Part 19-1) Heaven Knows.
TherMiaN berada dalam ruangan interogasi, dia sudah tidak dalam kondisi terbelenggu lagi, dirinya dibiarkan berjalan bebas dalam ruangan atas perintah dari Zinn.
...........................
Huh... gw tinggal jebol tembok ini juga bisa langsung keluar dari ruangan ini…
Tapi…
Gw mau pergi kemana? Pergi ke bangsa gw sendiri bakalan dipenjara juga, pergi ke bangsa Cora sama aja bunuh diri….hhh… masa gw harus ikut para Turncoat? Au ah pusing..
TREK… tiba-tiba dari arah pintu terdengar suara pintu terbuka. Gw liat Zinn membuka pintu dan masuk kedalam.
“Hei Ther, gimana keadaan lu? Charger buat unit MAU kita bisa buat nge-cas batre lu kan?” tanya Zinn.
“Lumayan deh, tapi sayang kayaknya charger buatan bangsa lu payah, batre gw ngedropnya cepet banget. Sekarang aja udah laper lagi gw”, jawab gw.
Zinn ketawa kecil, dan membalas, “Mungkin bukan Charger bangsa gw kali yang payah, tapi mungkin batre lu yang udah bocor?”. Kali ini gw ga tertarik untuk meladeni becandaan sarkastiknya. Gw berdiri dan berjalan menuju satu-satunya jendela yang ada disitu dan terdiam untuk beberapa saat.
“Betewe, ada yang mau ketemu sama lu nih…”, kata Zinn, gw bisa menduga siapa orangnya, dan saat gw menengokkan kepala gw, sesuai dugaan gw, Monica udah berada di dalem ruangan itu. “Oke, gw tinggal dulu kalian berdua ya..”, Kata Zinn sambil meninggalkan ruangan.
Tidak ada kata-kata antara gw dan Monica untuk waktu yang lumayan lama…
Lumayan lama untuk masak mie…
Lumayan lama untuk bikin kopi…
Lumayan lama untuk abisin Vocher Premium klo gw lagi pake…
Hingga akhirnya kita berkata secara bersamaan..
“Maaf..” “Kenapa?”
Ga perlu dijelasin dah tau dong siapa yang bilang ‘maaf’ dan siapa yang bilang ‘kenapa?’? lalu kita berdua terdiam lagi…
Cukup lama untuk… (buang-buang tempat karena kurang ide?)..
o_O ??
Siapa yang ngomong tuh? Sambil gw celingak-celinguk nyari sumber suara…. Ga ada siapa2 selain gw sama Monica…. Aneh…?? Penampakan???
“Kenapa, Them?”, Tanya Monica yang kebingungan ngeliat gw.
“Enggak kok, rasanya tadi ada yang ngomong..”, Jawab gw.
Lalu kita terdiam lagi, tapi kali ini ga terlalu lama sebelom gw ngomong duluan.
“Apa lu tau perasaan gw sekarang?”, tanya gw tajem. Gw masih melihat keluar jendela, sambil menunggu, tapi ga ada jawaban dari Monica. “Lu tau rasanya saat gw ngeliat lu berdiri disana sementara banyak cebol-cebol yang ngerubutin gw kayak semut?”, lanjut gw.
Monica sepertinya lagi nangis, karena waktu dia menjawab kata-kata gw, suarang udah bindeng dan terisak, “Aku melakukan itu untuk kamu, Them, kamu harus percaya sama aku…!”
Gw ketawa sinis dan berbalik memandangnya, “haha… Lah, aku harus percaya sama kamu seperti bangsa kamu yang percaya sama kamu? Heh… aktingnya boleh juga, pake nangis segala pula, bener-bener pengkhianat sejati… belajar darimana kamu?”. Seketika wajah Monica yang memandang gw berubah seperti melihat sesuatu yang menjijikan, dan langsung berlari keluar dari ruangan sambil menangis. Gw sendiri saking keselnya mukul meja yang ada disitu sampe kebelah dua. BRUAK!! Halah… disuruh ganti ga ya gw? Bodo ah..
Gw berjalan kembali menuju jendela dan melihat keluar. Sepertinya jendela ini menghadap ke halaman depan markas ini. Saat itu gw ngeliat Monica lari keluar entah mau kemana, dan dari belakangnya Zinn mengejar dia. Zinn menangkap tangan Monica dan menghentikan larinya. Et2.. Zinn mulai kurang ajar nih berani megang-megang. Monica berusaha berontak dari cengkeraman tangan Zinn, sementara sepertinya Zinn berusaha untuk membujuk dengan kata-katanya. Perlahan-lahan Monica makin berkurang berontaknya hingga akhirnya berhenti sama sekali, akhirnya dia menangis sambil menutupi mukanya. Zinn masih terlihat membujuk Monica sambil mengelus-elus rambutnya. Zzzz.. ga sopan bener si Zinn ini… gw aja baru kemaren bisa ngelus-ngelus rambut Monica.
Setelah itu Zinn dan Monica berjalan kembali kedalam markas. Gw yang entah kenapa jadi kesel sendiri bawaannya pingin makan orang aja.
….....................................
Keesokannya, Zinn kembali mendatangi ruangan tempat gw di kurung.
“Hallo bos, gimana perasaan lu, dah mendingan?”, tanya dia.
“Lah, gimana mo mendingan klo gw lagi laper gini?”, bales gw ketus.
Zinn tersenyum, “Yah, susah juga ya… gimana kita bisa ngecas batre lu kalo lunya sendiri tiap ada yang deket-deket bawaannya ngamuk mlulu? Udah 7 orang lho yang masuk ruang perawatan gara-gara ngurusin lu seharian kemaren, mo nambah lagi?”, gw diem aja merengut..
Zinn mengeluarkan secarik kertas dari tangannya dan memberikannya kepada gw, “Kabar baik tuh, aliansi Cora dan Accretia batal karena Archonnya diturunkan, dan Cora saat ini sedang dalam gejolak revolusi karena mengangkat Archon dadakan”, gw membaca lembar kertas itu dengan seksama. “Sepertinya ada kemungkinan lu bisa pulang ke Accretia”, entah kenapa gw ga terlalu antusias dengan situasi ini.
“Lah, gw udah dikorbanin buat aliansi kok, buat apa gw balik lagi? Mending juga diterima”, jawab gw rada lesu.
Zinn duduk di kursi kosong yang ada di ruangan itu, “Lu kan seorang prajurit sejati Ther, masa urusan politik kayak gitu aja lu ga ngerti sih?” Zinn memandang gw dengan serius banget. “Lu pastinya tau dong ada yang namanya pengorbanan untuk sesuatu yang lebih baik? Saat itu mungkin bangsa lu membutuhkan pengorbanan lu, bukan berarti mereka ga butuh diri lu… ya ga?”, gw terdiam, emang sih ga ada sakit hati yang terlalu parah di diri gw, (selain karena gw emang udah ga punya hati tentunya) gw emang tau bahwa pengorbanan2 seperti ini memang perlu bagi seorang prajurit untuk bangsanya.
“Jadi… malem ini gw akan coba mengeluarkan lu dari sini dan mengantarkan lu kembali ke markas lu, bersama Monica”, Zinn terdiam sejenak, lalu berkata, “Eh, tapi ga boleh ketauan lho klo gw mau ngeluarin lu dari sini… bisa dituduh pengkhianat gw… kayak lu^^”, Kata Zinn senang, tanpa tau klo gw lagi bete sama dia, dan kata2nya barusan ga membantu sama sekali. “Oke, kalo gitu gw siap2 dulu ya!” Zinn berdiri dan meninggalkan gw sendirian. Setengah hati gw seneng karena gw akan kembali ke bangsa gw lagi, tapi setengahnya lagi rada takut sama apa yang akan gw hadapi saat gw balik nanti.
…............................. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 2:01:21 | |
| The Story of Novus (Part 19-2) Heaven Knows.
Sore itu Zinn kembali mendatangi ruangan tempat gw ditahan, kali ini bersama Monica. Dengan tenangnya dia berkata,
“Udah siap?”
“Sekarang?, tanya gw.
“mm… klo lu maunya sekitar 10 taun lagi juga gapapa sih… tapi mungkin nanti gw udah lupa klo lu ada disini”, balesnya sambil senyum polos. Salah banget gw nanya kayak gitu ke dia.
“Mang lu pake alesan apa?”, tanya gw lagi, entah kenapa gw merasa bahwa gw akan menyesal telah bertanya.
Zinn dengan santainya berkata, “Di eksekusi lah… apa lagi?”
Bener kan… nyesel gw nanya… “swt, gimana caranya mau ngeluarin gw dari sini klo alesannya eksekusi? Pastinya rame2 dong?” entah knapa gw pake nanya lagi.
“ga kok… gw bilang ke para petinggi, ‘saya dan grazier ini juga cukup untuk beresin 1 kaleng kayak gitu doang’ sambil nunjuk Monica… dan mereka setuju tuh”, jawab si Zinn tersenyum senang. Seketika gw langsung naik darah.
“APAAA?!!! DASAR PETINGGI2 KURANG AJARRR!!! BRANI2NYA REMEHIN GW?!!! 100 ORANG JUGA GA CUKUP BUAT NGALAHIN GW TAU!!!” Bentak gw ke arah pintu, dengan harapan petinggi2 dodol itu pada denger.
“euh… sebenernya lu mau di keluarin dari sini, apa dieksekusi beneran sih?”, kata Zinn. “Bukannya bersyukur gitu udah dipermudah..”
“TETEP AJA GW GA TERIMA!!!! GW….BlAblABLABLABLA”, gw terus mengoceh sementara gw liat Zinn dan Monica liat2an lalu menghela nafas panjang.
Zinn merogoh sesuatu di kantongnya, lalu memberikan sebuah alat kecil kepada gw. “Paan nih?” tanya gw sinis.
“Itu alat komunikasi. Biasa dipake klo mau hunt party, jadi kita bisa saling ngobrol meskipun jarak jauh”, jawab Zinn “Coba lu taro di daerah sensor pendengaran lu, tapi cari posisi yang tersembunyi supaya ga keliatan dari luar. Monica udah pake juga.”
“Mang buat apa gw make ini?”, tanya gw.
Zinn mengangkat bahunya , lalu berkata, “Yah, buat jaga2 aja. Seandainya situasi ga berjalan sesuai rencana, kita ada alat komunikasi yang ga bakal didenger olang lain”
“olang?”, tanya gw heran.
“orang!”, jawab Zinn ketus. “lidah gw kepleset”, gw cekikan. Oo.. gini toh rasanya Zinn klo lagi ngeledekin orang…. Enak juga… pantesan dia doyan banget. Wkwkwk… “Udah ah! Pokoknya pasang itu transmitter yang bener… nanti lu akan di bawa ke portal sama beberapa orang! Jangan diapa2in!! ntar kita jadi repot!!”, kata Zinn sambil ngeloyor keluar ruangan. Lah? Dia ngambek… Zinn klo kalah gitu ya? Hmmyaya.. gw baru tau.. wkwkwkw…. ….
Ga lama kemudian, gw udah ada di depan portal Bellato yang mengarah ke Craig Mine. Disana Zinn dan Monica udah nunggu. Dan ga Cuma mereka berdua doang. Banyak banget cebol2 yang berkumpul di sekitar portal itu n ngeliatin gw terus, sambil ngerumpi entah apa.
…… kok rasanya dejavu ya? Hmm… kapan ya? …..Halah! gw inget… waktu di Cora, mo beli pot SP wat si Monica… ketemu siapa namanya ya yang waktu itu bantuin gw? Si….. Panty? Klo ga salah… tauk ah lupa. Zinn sedang diberikan wejangan oleh para petingginya. Gak terlalu lama hingga akhirnya dia memberi hormat dan mulai berjalan menuju unit BMAUnya, sementara Monica berjalan mendekati gw, tapi sama sekali ga mau ngeliat muka gw. Knapa nih anak?
Belom terlalu jauh Zinn berjalan, tiba2 dari kerumunan cebol2 itu ada yang berteriak,
“TUNGGU!!’
Seketika keadaan menjadi sunyi senyap, semua orang menoleh kearah suara tersebut. Lalu dari kerumunan itu, seseorang berjalan maju. Seorang cebol cowo… Dari armornya… lvl 50? Tapi armor apa itu ya? Gw ga terlalu hafal armor cebol ini. Orang tersebut berjalan mendekati Zinn, dari posisi ini pun gw bisa liat klo Zinn tiba-tiba keliatan pucet.
“Maximus Hazel..?” suara Zinn kedengeran kayak lagi dicekek orang.
Orang tersebut menepuk pundak Zinn lalu berkata, “Misi ini terlalu berbahaya kalau kamu jalanin sendirian, Zinn. Saya akan bantu kamu”. Nah lho? Ada yang ga beres nih..
Zinn keliatan agak panik, “Ah, tidak perlu repot2 Maximus Hazel!, saya bisa atasi ini sendiri dengan bantuan Grazier itu!!”.
Orang yang dipanggil Hazel itu tersenyum, “Hei, sudahlah… kamu kan junior favorit saya. Takutnya kalau terjadi apa-apa....”
“Dengan segala hormat, Maximus Hazel!” tiba-tiba Zinn membentak, membuat semua orang kaget, termasuk gw. “Kalau anda berkata seperti itu, sama saja dengan anda tidak mengakui kemampuan saya untuk menyelesaikan misi! Dan menyatakan ketidak becusan saya sebagai patriot Bellato!!”, hooo… pinter juga si Zinn, hmyaya… urusan diplomasi2 emang dia paling jago deh. Si Selai kacang itu terdiam sejenak menatap Zinn tanpa kata2.
Lalu dia berkata, “Baiklah….”, Muka Zinn sesaat terlihat lega. “Tapi kalau kamu ga keberatan, boleh saya melihat kamu beraksi? Rasanya udah lama ga liat. Saya janji ga akan ikut campur SAMA SEKALI dengan semua yang berhubungan dengan misi ini. APAPUN yang terjadi. Saya nonton aja. Boleh?”, wedew… gawat juga nih. Zinn memandang gw sekilas, lalu berkata.
“Baiklah, Maximus”, kata Zinn kepada si selai kacang, keliatan banget klo si Zinn tegang.
Si Hazel dengan senang menepuk pundak Zinn dengan kencang “Hahahaha….. bagus! Saya mau liat udah sejauh apa kemampuan kamu berkembang!! Hahahaha…”, lalu dia mengambil semacam transmitter dari kantongnya lalu berkata. “Tolong siapin unit saya di Dock no.2 ya!”. Lalu dia berjalan ke arah tempat persiapan Unit MAU, dimana unitnya Zinn udah siap di Dock no. 1, sementara Dock no. 2nya masih tertutup.
Zinn mengikuti si selai kacang ke arah Dock itu, selagi mereka berjalan, gerbang Dock no.2 perlahan-lahan terbuka. Dan terlihat sebuah MAU…………. Berwarna…….. MERAH?? Unit macam apa itu??!!!
Zinn sekali lagi memandang sekilas ke arah gw dengan tampang khawatir…. Gw bertanya pelan2 sama Monica yang ada disamping gw, yang baru gw sadari klo mukanya sekarang pucet banget.
"Mon, itu apa? Maunya kok merah gitu? ketumpahan cat?"
Monica masih dengan tampang pucet ngeliatin gw, "Kamu ga tau?... iyalah kmu belom tau... itu adalah proyek rahasia Bellato sejak lama... RMAU!", gw terdiam sejenak.
"Hmm... bedanya apa sama BMAU?" tanya gw, tiba2 gw mengerti sesuatu"Oh! jadi klo B itu Black, R itu Red ya?! hmyaya... gw slama ini bingung itu artinya B apa.."
"zzzzz...." kata Monica.
"Emang bagusnya itu tipe R apa?", tanya gw lagi.
Monica dengan tatapan khawatir melihat ke arah unit RMAU yang mulai bergerak itu. "Jauh... kemampuan bertahan unit itu emang sedikit berkurang, tapi kemampuan menyerangnya meningkat berlipat-lipat".
"oyaaa?" gw merasa kamera gw tiba2 nyala2 sendiri.
"Jangan aneh2!", tiba2 Monica membentak gw dengan kasar, "unit R itu bisa bikin layar kamu miring sekali tebas! Sama sekali ga ada bandingannya sama tipe B!"
Si dudud ini masih ga ngerti juga klo di gituin gw malah makin napsu? hehehe....
Ga lama kemudian, kita ber 4 (gw, Monica, Zinn, sama siapa tadi namanya si merah2 itu)sampai di Craig Mine setelah melalui portal. Ampe bosen gw ama Craig Mine, kayaknya 3x sehari jaman2nya lagi rajin war gw ada disini mlulu... Mereka menggiring gw dengan posisi si Zinn di depan, Monica di belakang gw dan si merah2 itu paling belakang.
*PIIP* tiba2 alat komunikasi yang diberikan Zinn tadi berbunyi, dari situ terdengar suara Zinn.
"Ther, posisi kita kritis banget nih", suara si Zinn kayaknya lagi mo dimakan ama Clod..
"Kenapa kritis? mang ada masalah apa?", jawab gw santai.
*PIIP* tiba2 alatnya bunyi lagi, kali ini suara Monica
"zzzz... kan aku dah bilang tentang unit R itu!", suaranya rada sewot kayaknya
"huh.. kan gw udah bilang, ga ada masalah. Biar gw yang hadapin itu REMO...", bales gw, tetep santai.
" "REMO?" ", Suara Zinn dan Monica terdengar berbarengan.
"Gimana sih kalian? klo yang item2 kan BEMO, yang merah gini ya REMO dong?", bales gw kesel.
" "zzzzzz..." "terdengar dari headset gw. kok?
Suara Zinn keluar lagi, "Ngaco aja lu, klo lu cari masalah sama dia, 1. lu ga bakal menang, 2. nama gw bakalan rusak di Bell.... solusi yang manapun ga ada yang bagus!...."
Tiba-tiba suara Zinn terdiam.... sesaat kemudian, dia berkata, "...... Ther, Mon, si Hazel baru aja ngasih tau gw supaya mengeksekusi lu jangan terlalu jauh dari portal... disini aja katanya", Monica memperhatikan gw dengan penuh kekhawatiran.
"Udah ada rencana yang lebih bagus?", tanya gw...kepada siapa aja yang bisa jawab.
"........."
"Oke... karena ga ada yang bisa jawab, gw anggep rencana gw yang paling bagus...", kata gw kesenengan. Lalu mereka menyuruh gw untuk mepet ke dinding, sementara mereka bertiga memperhatikan dari jauh... udah kayak terdakwa hukuman mati gw.... euh... emang iya ya?
Monica dan Zinn menghadapi gw dengan penuh kebimbangan. Klo feeling gw, sebentar lagi Zinn bakalan nyerang atasannya itu. Gw yakin dia ga bakal mampu bunuh gw.
..... Detik2 lewat rasanya lama banget, dan si bemo merah2 itu juga keliatannya ga sabar, dia mulai maju pelan2. Dan bener aja, begitu si merah2 udah mulai deket, si Zinn langsung putar badan dan berusaha menyerang. tiba-tiba...
DHUAR!! DHUAR!! DHUAR!!!! DHUAR!! DHUARR!! DHUARR!! BEMOnya si Zinn langsung terpelanting ke arah si merah2 itu, dan mereka jatoh berdua ketanah, sementara Monica langsung berusaha menjauhi mereka berdua.
Badan BEMO Zinn terkena tembakan yang seperti efek Doomblast! Tapi kok lebih banyak?? Gw celingak celinguk, tapi ga nemu ada Accre lainnya dimana2.. tiba-tiba di samping gw sekelebat bayangan muncul dari atas. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 2:02:00 | |
| The Story of Novus (Part 19-3) Heaven Knows.
BRUAKK!! debu2 langsung menampar muka dan kamera gw, membuat gw susah melihat.....
Setelah debu-debu itu perlahan lenyap... gw liat... sesosok..... Accre.... berbaju..... putih?? wew... lvl 50... gw liat di name tagnya... Raxion.. tatapannya menyorot tajam ke depan dan perlahan-lahan berdiri. Di tangan kanannya gw liat dia megang launcher... tapi... kok tangan kirinya juga ya? tiba tiba dia melakukan sebuah gerakan yang gw tau sedang mengaktifkan Siege Mode. Tapi...... kok....????? perlahan-lahan gw liat orang itu memasuki Siege Mode, tapi tidak hanya di sebelah kanannya!! kirinya juga?!! Twin Siege Mode??!! Gile ini orang!! PT launchernya apa?? udah ga GM lagi kali?? udah MG?? (jangan tanya gw artinya). Dulu waktu gw cobain launchernya Verde aja gw sampe ngejengkang... ini orang megang DUA?!!
Perlahan-lahan ujung kedua launchernya menyala... wayah.. Doomblast lagi?!
BDHUUARRARAARR!!!
WHUSSHHHHHH.... Seketika tekanan angin besar menghantam gw, dan menghempaskan badan gw. setengah mati gw berusaha tetap dalam kondisi berdiri meskipun terpental, malu man klo gw sampe mental gara-gara gituan..
begitu gw sadar, gw liat si REMO yang dikendarain....euh.. siapa namanya tadi ya? si... Kucel? yah pokoknya itu lah.. udah berdiri diantara si Accre ini dan bemonya Zinn (yang keliatannya rusak cukup parah) sambil menyilangkan tangannya. Wiw... keliatannya seperti kata si Monica, itu robot ampir ga lecet... gile, padahal udah double launcher?!!
Si RMAU itu mulai bergerak ke posisi menyerang, si Accre dewa ini... (tunggu dulu.. kenapa gw bilang dewa? hmph... gw lom cobain kekuatan dia) masih terdiam, yah, dengan posisi siege kit gitu dia emang ga bakal mungkin bergerak, apalagi ada 2 siege kit.
Si Hazelnut merah-merah itu menerjang maju, wah! si Raxion itu pasti mampus deh lagi kondisi siege kit gitu! blom lagi delay doomblast lumayan lama (1 menitan klo ga salah?). Gw langsung mencabut SI Spadona + 5 simpenan gw................ YANG GA ADA!! gawat! gw lupa senjata gw masih jadi sitaan waktu gw ditangkep!! BEH! sebodo amat deh, gw hajar aja pake tangan kosong, sukur-sukur mental.
Gw berlari ke arah ... merah itu berharap gw nyampe sebelom dia berhasil mendekati si Raxion. Tapi kayaknya ga sempet deh, dia udah terlalu deket sama si Raxion dan udah mengangkat tangan dan mengayunkan tinjunya. Bah, ko'it dah tuh Accre... Setengah ga tega gw ngeliat dia bakalan di belah badannya sama itu REMO....... dan gw terbengong saat...
si Accre SALTO SAMBIL BAWA SIEGE KIT!!! OMG!! BUG???!! gw bener2 terbengong ngeliatnya. Dan gw yakin smua yang ada disitu juga pasti terbengong2 ngeliat atraksi tersebut. Begitu si Accre mendarat, rupanya dia udah melewati masa delay Doom Blastnya dan mulai bersiap memuntahkan DB yang berikutnya.
TWIIIIINNGGGG......
waduh... menjauh dulu ah gw...
BHDUUAAAARRR.... bo'ong klo tuh RMAU ga bolong dengan jarak segini.
Tapi RMAU itu... menghindar ke samping?!! cepet banget!! gila, ternyata selincah itu?! Sepertinya kali ini si Raxion ga akan sempet menghindar. si RMAU udah terlalu deket sementara Siege Kit nya baru aja nembak. Mati beneran deh tuh orang sekarang...
DHUAR!! DHUAR!! DHUARR!!!
Doom Blast lagi?! RMAU itu langsung terpental kebelakang.. gile! si Raxion pake cheat apa lagi tuh bisa nembak lagi dalam waktu sedeket itu? ternyata setelah gw perhatiin, si Raxion juga kayaknya bingung... karena dia diem aja, tapi siege kitnya goyang2 (mungkin mo nengokin kepala kali ya, tapi ribet). Setelah gw liat agak jauh dibelakang keliatan ada Siege Kit lagi, tapi... warnanya... Merah?? ada apa sih ama merah-merah akhir2 ini?? lagi trend apah?
si kaleng yang ber Siege Kit merah itu melepas Siege Kit nya, dan dibaliknya terlihat sosok Berbaju putih lagi, ???? kayaknya kenal.... si.. Verdebuster!! OMG!! dia udah 50?? cuma beberapa hari doang?! sial dia ga ngajak2 gw...
"TherMiaN!! lu gapapa?!!" teriak Verde dari kejauhan. Gw mengangkat jempol kiri gw ke atas, dan dia membalas dengan jempol juga. Lalu berlari mendekati gw.
Si Raxion juga perlahan-lahan melepaskan Double Siege Kit nya. Si Verdebuster yang lagi lari sampe terbengong ngeliat ada Accre yang pake Siege Kit ampe 2 gitu. Setelah Raxion selesai membereskan Siege Kit nya, dia nyamperin gw dan Verde. Aneh... Verde juga lvl 50... tapi kenapa aura orang ini berbeda ya? sepertinya dia lebih.. menyeramkan... pangkatnya... Legion.. wew.. pantes, gw liat si Verde pangkatnya... Hastati?! Buset! Ngapain aja nih anak masih pangkat Hastati??
"Halo... patriot... " Sapa Raxion kepada kita.
"Halo..", jawab gw. si Verde masih bengong aja... gw sikut,
"ah.. Halo..", kata si Verde kagok.
"mmm... kayaknya sih lucu juga klo kita ngobrol sambil ngopi ngopi... tapi.. yang disana kayaknya mo ikutan tuh?" Kata gw sambil nunjuk ke arah Zinn, Monica dan si Hazel.
Raxion dan Verdebuster melihat ke arah mereka. BMAU Zinn mendekati RMAU Hazel, disusul oleh Monica. Zinn harus bersyukur banget dia udah diselametin sama serangannya si Raxion. Dengan posisi dia mau menyerang si Hazel tadi, justru menjadikannya seolah-olah mau melindungi Hazel dari Doom Blast Raxion.
Sekarang gw yang bingung, disana ada Monica. Gimana gw bisa mengalihkan serangan Raxion dan Verdebuster agar tidak menyerang dia? Tiba-tiba gw dapet ide...
"Jadi ambil 1-1 ya? gw ambil yang merah-merah itu ok, kalian urus yang 2 lagi!", gw berkata seperti itu dengan harapan si Raxion akan menolak dan minta RMAU itu diserahkan kepada dia, karena gw tau banget si Verde pasti ga bakalan nyerang cewe.
"Okay, gw ambil yang BMAU", kata Raxion
"Sip, gw yang Cora... ", sambut Verdebuster
WHAT?!! kok gitu??!!! SIAL!! ini ga sesuai rencana!!! gawat deh.... duh, gimana nih... musti mikir lagi... mana gw ga ada senjata pula saat ini... gimana ceritanya?
"Guys, ada yang megang senjata jarak dekat cadangan? gw lagi ga bawa nih", tanya gw.
"Nih, tangkep", kata Raxion sambil melemparkan gw sebuah..... Training Sword...
"zzzzzzz... Paan nih?!!", semprot gw.
"Ya lu lagi nanyain senjata jarak deket sama Striker... plis deh ah Ther..", kata Verdebuster.
"Tapi ga penting juga kli di kasih ginian buat ngelawan begituan!!!", sahut gw sambil nunjuk ke arah REMO disana... gw liat si Raxion tatapannya tetep aja lurus ke arah musuh2 di hadapan kita, tapi gw tau dia sebenernya lagi nyengir2 tuh klo punya mulut...
"Jadi? apa kamu mau lawan yang Cora itu aja yang lebih lembek karena lagi ga pegang senjata?", tanya Raxion kepada gw. Sh*t, kok dia bisa baca pikiran gw...
Dengan sekuat mungkin untuk tetap tenang, gw bilang "Hmmm.. agak memalukan sih, tapi untuk saat ini gapapa lah..". Gw berharap2 cemas akan datang komentar2 aneh dari dia... tapi dia ga berkata apa-apa dan langsung bergerak menuju posisi yang sejajar dengan RMAU si Hazel. Verde pun bergerak tanpa kata-kata untuk mengkonfrontasi BMAUnya Zinn... fiuh... aman gw. Gw pun menghadapkan diri ke arah Monica dan mengisyaratkan agar dia menyerang gw. Sepertinya dia mengerti. Zinn juga cukup mengerti arti dari formasi ini, dan dia bergerak menjauhi Monica. Bagus, gw yakin dia pasti mengerti tujuan gw berhadapan dengan Monica, dan menjauhi dia untuk menghindari Monica kenapa2...
Saat yang bersamaan, RMAU Hazel juga menjauhi Monica. Bagus.... kayaknya lebih lancar dari yang gw kira. Sekarang posisi kita udah mencar-mencar, masing-masing mencari battle arena yang terpisah. Monica menatap gw penuh kebimbangan, tidak tahu harus berbuat apa. Gw ketawa geli ngeliat mukanya yang kebingungan. Tapi kalo kita diam berlama-lama, yang lain pasti bakalan curiga. Jadi, tanpa ba-bi-bu, gw langsung menerjang Monica dengan menghunus*uhukTrainingSworduhuk kearahnya.
Monica sedikit terkaget dengan reaksi gw, tapi langsung reflek meng-cast Ensnare kearah gw. Good! dengan ini bisa menghambat tempo pertarungan kita sementara yang lain gontok-gontokan. Gw pun meng-cast Cleanse dan melepaskan ikatan force Monica. Saat itu juga Monica mengeluarkan Hecate. Nah, bagus, kekuatan stun Hecate akan membuat timing serangan gw lebih lambat dari seharusnya, untung stok pot 3k gw masih banyak.
JDAR! JDAR! JDAR!!
Api hempasan dari Hecate langsung membakar armor gw, fiuh panas... untung radiator gw masih lumayan bagus, yah, tergantung pabrikannya juga sih. Monica meng-cast Ensnare lagi kearah gw. Yak, gini aja terus sampe yang lain selesai.... hohoho...
Tiba-tiba gw melihat sebuah cahaya terang dari arah kiri gw tempat Raxion dan Hazel lagi bertarung, saat gw menengok, Raxion sedang mengarahkan Doom Blast dengan Twin Siege Kitnya ke arah Monica!! GAWAT!! gw ga dalam kondisi bisa bergerak dengan serangan Hecate dan Ensnare Monica.
"JANGANN!!!!!", Teriak gw yang sepertinya tertelan oleh bunyi ledakan api Hecate...
Terlambat.. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 2:02:37 | |
| The Story of Novus (Part 19-4) Heaven Knows.
BDHUUARRRRRR!!!
Hempasan angin dari tembakan Raxion memburamkan kamera gw, saat gw menoleh ke arah Monica, yang terlihat hanya kepulan debu yang menghalangi pandangan gw... Monica!! dia ga bakal selamat kalau terkena serangan itu!!
Perlahan-lahan kepulan debu itu memudar dan di baliknya gw melihat sesuatu... yang berkilau.... disana ada sosok... Paimon?! berwarna perak? Paimon level berapakah itu? dan punya siapa? Hecate Monica masih berdiri di situ, tandanya Paijo itu gak mungkin punya Monica! Agak jauh di belakang Monica, terlihat banyak Cora mendatangi Monica. Satu party, satu Guild.. Jas...jus?? gw coba memfokuskan kamera gw.... oh, JusticE.... Cuma Es? nama yang aneh... siapa sih yang bikin...
Dibarisan paling depan ada seorang cewe Cora yang bernama StCelestine, sepertinya yang men-summon Paijo yang baru aja menyelamatkan Monica. Diantara kumpulan Cora-Cora itu, terlihat ada aura Warchon!! waduh, ini bisa jadi gawat. StCelestine menarik kembali Paijonya dan Cora yang ber-aura Warchon itu maju ke barisan paling depan. si.. lilsquall?! owalah... si penjual cendol yang dulu sering lewat di depan rumah gw udah jadi Warchon?! dan udah lvl 50 pula?!
2 pertarungan yang lain sepertinya ikut terhenti dan memandang ke sekumpulan Cora yang baru datang itu. Mereka menghampiri Monica, dan sepertinya menanyakan apakah dia baik-baik aja. Setengah gw bersyukur, tapi rasanya setengah lagi berkata 'beh, nambah kerjaan aja'...
Raxion dan Verdebuster melepaskan pertarungan mereka masing-masing dan mendekati gw. Zinn dan Hazel juga saling mendekat... 9 Cora, 3 Accre, 2 Bellato... hmmm... menarik sekali!! Tunggu dulu... gw baru menyadari, kalau di antara Coro tersebut... ada Ravi!! hohoho... ternyata ini akan lebih menarik dari dugaan gw. gw yakin juga si Zinn yang awalnya pusing gimana caranya membebaskan gw, sekarang lebih pusing lagi. Lepas dari lobang Sandworm masuk ke sarang ABA.
Coro itu membagi pasukannya menjadi masing-masing 2 orang. dan menyisakan si Warchon a.k.a penjual cendol lilsquall sendiri. 4 orang bergerak ke arah Zinn dan Hazel, 5 sisanya termasuk Ravi bergerak ke arah kita.
"Hmmm.. Battle Star guys, jangan ganggu gw ya nanti", kata gw kepada 2 kompatriot gw.
"hohoho... lu yang harus hati-hati dan jangan sampai kena hantaman RSiege Kit gw bro..", Jawab Verdebuster. Raxion tidak berkata apa-apa dan langsung memasang Twin Siege Kit nya, dan gw bisa ngeliat itu Coro-Coro matanya sampe keluar dari lobangnya ngeliat pemandangan di depannya ini (kok gw ngiri yak?). Tanpa ba-bi-bu, begitu Siege Kitnya terpasang dengan sempurna, Raxion langsung memuntahkan Doom Blastnya ke kumpulan coro itu.
"WHA..?", blom sempet gw selesai ngomong....
BDHUUUARRRRRR!!!!!
Gw dan Verdebuster terhempas oleh angin hembusan dari serangan Raxion. Dia sepertinya mengincar sang Warchon yang kemungkinan adalah ketua dari kumpulan boyband-girlband itu.
"Buset dah! bilang-bilang dong klo mo nyerang?!!", semprot gw. Lalu gw memperhatikan nasib coro-coro itu.
Ternyata Paijo yang di sepuh perak tadi kembali menghalangi tembakan Raxion. lilsquall tetap berdiri dengan melipatkan kedua tangannya di dada. Sial.. sok banget tuh orang. StCelestine bersama Paimon nya memisahkan diri dari kelompoknya di temani oleh seorang Templar yang bernama Aozora. Sepertinya menantang Raxion untuk menghadapi mereka secara langsung. Raxion menerima tantangan tersebut dan bergerak maju sambil menenteng Siege Kitnya, yang lagi-lagi membuat semua yang ngeliat disitu terbengong, si Verde aja keliatannya rahang mekaniknya udah jatoh menyentuh tanah.
Untuk beberapa saat tidak ada yang bergerak.... tidak ada suara yang terdengar, kecuali dari pertarungan antara 4 coro dengan 2 unit MAU jauh di belakang kita. Entah gimana nasibnya si Zinn disana. Akhirnya si Templar bergerak duluan dan maju menyerang ke arah Raxion, sementara Raxion mempersiapkan Doom Blastnya untuk meng-counter serangan tersebut. Hmm... kenapa dia melakukan hal itu?
TWIIINGGGGGG....
DHUAR!! DHUARR!! DHUARR!! twiiingg....
Seperti dugaan gw, Paimon perak tadi kembali menghalangi tembakan Raxion dan melindungi templar yang sedang melaju kearahnya itu. Templar itu muncul dari balik badan Paimon yang besar dan langsung bersalto di udara, Preassure Bomb? Apa Raxion mau menghindar lagi seperti tadi sambil menunggu delay DBnya selesai?
DHUAR!! DHUARR!! DHUARR!!
WHAT?! si Templar terpental oleh serangan Doom Blast Raxion?! kok bisa?!! Bukannya delay Doom Blast 1 menit ya? masa dia pake cheat?! tunggu dulu... gw baru perhatiin. Rupanya serangan pertama yang mengenai Paimon itu dia tidak menggunakan twin Doom Blast, tapi hanya single! dan Doom Blast yang kedua baru di lepaskan begitu si Templar udah tidak terlindungi. hohoho... bole..bole... dengan cara ini juga delay Doom Blast satunya udah selesai. Strategi yang bagus sekali, emang dia bukan patriot biasa.
Si Templar yang tadi terjatuh berusaha berdiri lagi dari serangan yang mengejutkan dan mengisyaratkan sesuatu kepada grazier pemilik Paimon perak tersebut. Lalu dia kembali menerjang Raxion. Kali ini dia hanya melakukan jurus Thurst, sebuah tusukan lurus ke arah celah di antara kedua Siege Kit Raxion, wow! serangan bunuh diri? Tapi sesuai dugaan gw, Paimon tadi kembali muncul dan menemani Templar itu mendekati Raxion sambil menghalangi jalur Tembakan Raxion, sementara si Templar melakukan serangan dari samping perut Paimon dengan tubuhnya tetap terlindungi dari serangan yang mungkin datang. Hoo... Bole juga strategi yang ini. Tapi mereka pasti ga menduga sesuatu..
Sesuai perkiraan gw, Raxion bersalto, dan melewati kepala Paimon dan Templar itu sementara dia bersalto, terlihat dari kedua ujung Launchernya sinar terang yang menandakan dia akan langsung melepaskan tembakan segera setelah dia mendarat. Para Coro itu pasti tidak ada yang menduga tindakan Raxion ini, dan itu terlihat dari muka si Templar yang tidak percaya kaleng di depannya udah menghilang. Belom tampang coro yang lain yang sedang menonton pertarungan ini. si Raxion kayaknya ga ada habisnya membuat semua orang terkejut.
Begitu dia mendarat, dia membuka kedua tangannya dan mengarahkan Siege Kitnya ke dua arah yang berbeda, yang satu ke arah si Templar, yang satu lagi ke arah si Grazier.
"Die..." katanya pelan, tapi terdengar jelas.
BDHUARRRRRR!!!
Templar dan Grazier itu langsung mental dan terhempaskan keras ke tanah. Ga bergerak, entah mati atau pingsan. Semua yang ada disitu (dan masih berdiri) terpana dengan kekuatan Raxion, dan tak ada satupun yang bergerak. Raxion melepaskan Siege Kitnya dan berjalan kembali menghampiri gw.
"Sepertinya bagian saya cukup sampai disini dulu... kalian berdua sepertinya sanggup mengatasi sisanya", kata Raxion sambil berjalan melewati gw dan menepuk pundak gw, "Kalau kamu mencari arti dari kekuatan, kamu akan menemukan saya...", lalu berlalu meninggalkan gw dan Verdebuster.
Kita berdua memperhatikan Raxion berlalu, Dan...
TANGG!!!
Kepala gw di hantam oleh sesuatu dari belakang sampe nyungsep gw. BRUG!! begitu gw mencoba berdiri dan melihat apa yang baru aja menghajar gw, disana ada BMAU Zinn yang rupanya udah terdesak sampe keposisi gw.
*PIIIP*
"WOI!! ZINN!! LIAT-LIAT DONG!!", teriak gw melalui alat Whisp yang diberikan Zinn.
"Sory..sory!! mana sempet gw liatin lu klo gw lagi di hajar lvl 50 gini??", sahut Zinn. Rupanya dia lagi di keroyok coro lvl tinggi, 1 Grazier lvl 50 dan 1 Advanturer. Gak lama kemudian, Hazel menghampiri kita, sepertinya dia cukup kewalahan juga menghadapi keryokan 1 Advanturer lvl 50 dan Monica.
Akhirnya kubu kembali terbagi 2, tim Coro melawan Accre + Cebol. 7 vs 4... hmpf... klo senjata gw ada, segini mah ga jadi masalah. Klo gw cuma modal Training Sword gini doang bakalan repot juga.
"Hah.. kelamaan nih, biar gw yang mulai!", Seru Verdebuster sambil memasang Red Siege Kit nya... Tanpa di duga, dari tim Coro sana, salah satu Graziernya yang bernama Namine maju dan men-Summon Isis. Tanah serasa bergetar saat Isis miliknya muncul dari tanah, tapi tidak seperti penampakan Isis yang biasa gw liat penuh dengan cahaya, Isis miliknya bagaikan datang dari neraka dengan seluruh tanah di sekelilingnya menjadi merah darah.... Hingga akhirnya muncul lah Isis yang juga berwarna merah darah... Buset deh... rupanya emang warna merah lagi trend sekarang ya... ketinggalan jaman gw...
Setelah penampakan Isis merah itu, Grazier-grazier yang lain juga mensummon animus andalan masing-masing... lho?? si Ravi... kok bisa men Summon Isis?? sejak kapan?? dia X-Job skarang? gw makin heran begitu dia memanggil animus lain tanpa menyimpan animus yang udah dia summon. Buset! 4 Animus sekaligus di summon?? WAHAHAHAAH!!! menarik sekali!!! perbandingan sekarang sepertinya jadi lebih berat sebelah dari sebelomnya... 7 animus + 7 coro..
"BUAHAHAHAHAHAH!!!!!" Ketawa gw udah ga bisa ditahan lagi.. "Menarik sekali!!! Majulah kalian semua sekaligus!!!" Seru gw sambil mengangkat tangan gw tinggi-tinggi keatas langit. Sepertinya coro-coro itu ga perlu provokasi lebih banyak, mereka langsung menyebar dan bergerak menyerang semua sekaligus.
Zinn dan Hazel langsung memasuki Combat Mode, sementara Verdebuster mempersiapkan Doom Blastnya, sepertinya dia mengincar Grazier-Grazier yang ada. Verde akan kesulitan menghadapi serangan bertubi-tubi kalau di keroyok. Gw langsung menghubungi Zinn.
*PIIP*
"Zinn, gw bisa minta tolong? bantu gw lindungin Striker gw ini... klo ga ada dia, kita ampir ga punya harapan untuk menang saat ini", kata gw sedikit khawatir dengan keselamatan Verdebuster. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 2:03:12 | |
| The Story of Novus (Part 19-5) Heaven Knows.
"..... gw usahain ya", jawab Zinn, yang terdengar ga terlalu yakin.
"Thanks...", bales gw. Wew, ga nyangka gw bakalan ngomong gitu.
Gw dan Zinn bergerak mengelilingi Verdebuster, Hazel sepertinya mengerti maksud dari formasi kita, dan bergerak untuk menutup celah antara gw dan Zinn, dengan maksud membantu melindungi Verdebuster. Wew (lagi), ini adalah sebuah perkembangan situasi yang tak terduga.
"Ver! mana target pertama lu?!", seru gw.
"Grazier yang lurus di depan gw!", sahutnya. Rupanya dia mengincar Grazier yang mensummon Hecate lvl 45++, pilihan yang bagus, dengan kemungkinan stun yang tinggi dari Hecate itu, bisa bikin jadi masalah besar.
TWIIIIIINNGGG....
Sebelom Verdebuster sempat memuntahkan Doom Blastnya, Seekor Paimon udah menghalangi jalur tembakan Verde. Gawat!! klo sampe serangan ini gagal, bisa repot.
WHUSSHHH.. BRUUUGG!!
BMAU Zinn tiba-tiba bergerak dan mendorong Paimon itu keluar dari jalur tembakan Verde. Bagus!!
DHUAR!! DHUARR!! DHUARR!!
Grazier yang bernama VodKaHoliC itu langsung mental ga bergerak lagi... entah nyawanya gimana. Nice! one down! 6 lagi! sementara Verdebuster melewati masa delay-nya, kita bertiga sekuat tenaga menghalau serangan-serangan yang mengarah ke Verde. Selagi gw menghalau serangan-serangan seadanya dengan Training Sword ini, gw memperhatikan kalau Ravi cukup menyulitkan dengan 4 animusnya meskipun animus-animus itu kayaknya masih cupu, tapi cukup merepotkan karena bisa menekan kita dengan jumlah.
*PIIP*
"Zinn, Ravi!!", seru gw kepada Zinn melalui Whisp.
"Ok!", balas dia.
Gw dan Zinn serta merta melepaskan diri dari formasi dengan harapan Hazel mampu mengatasi sisanya sementara waktu. Ravi sepertinya cukup terkejut melihat gw dan Zinn menerjang ke arahnya, dia lalu mengumpulkan 4 animusnya dalam satu titik, sementara dia menghunus SI Field Lance nya (yang pasti pinjeman lagi).
Zinn mendorong tubuh besar Paimon dan menghantamkannya ke badan Hecate, saat itu Isis milik Ravi menembak BMAUnya Zinn, haha.. sesuai perhitungan gw (mungkin Zinn udah memperkirakan ini juga), skill bertempur Ravi sangat-sangat minim, dia terbiasa memusatkan serangan ke satu titik tanpa memperhitungkan resiko lain. Dan saat ini badannya terbuka sangat lebar. Dan, dalam hitungan detik gw udah sampe di hadapan Ravi.
"Kemampuan strategi tempur lu masih aja kayak gini... percuma tuh animus-animus lu klo summonernya cupu!", Kata gw di depan mukanya. Tanpa sempat dia menjawab, gw langsung menghantamkan Training Sword gw sekuat tenaga ke perut sampingnya dengan jurus Slash.
PRANNGGG!!! Training Sword tersebut pecah bersamaan dengan mentalnya Ravi ke tebing di ujung sana. Buset dah nih anak, satu pukulan aja masih mental... kapan jagonya sih?? jadi cupu kok hobi...
BRUAKK!! Ravi menghantam tebing dan langsung tak sadarkan diri. Animusnya pun perlahan-lahan menghilang. Siip... gw dan Zinn buru-buru kembali ke formasi, dan bersyukur bahwa Verde masih baik-baik aja, Dan sepertinya dia baru aja menghabisi salah satu Advanturer yang ada disitu. Siip.. Kurang 2 orang lagi, tinggal 4! Klo Monica ga diitung, tinggal 3 berarti... kita udah di atas angin sekarang! Yang tersisa tinggal si Warchon cendol, Grazier dengan Isis merah, sama satu Adventurer cowo yang namanya NoSoul (hmmm... mungkin dia perlu ketemu sama penjual sol spatu dulu kali ya..) ditambah Monica.
Meskipun HP si Zinn udah ampir sekarat dan si Hazel juga udah tinggal setengah, tapi bisa lah kita beresin, karena mereka juga ga bisa dibilang masih fresh.
"Beres deh klo tinggal segini", kata gw ke Verdebuster.
"Tar dulu, Launcher gw macet nih! Gw musti lepas dulu", sahut Verdebuster. Gw menghampiri dia karena sepertinya mekanisme wat melepas Siege Kit nya juga nyangkut. Tiba-tiba Verdebuster seperti menyadari sesuatu dan mengangkat kakinya untuk menendang gw. Entah karena posisi gw yang lagi pas, tapi gw gak bergeming sedikit pun saat di tendang, malah Verdebuster yang terpental mundur.
JRRREEBBBB!!!
Sebelom gw menyadari apa yang terjadi, bagian badan Verdebuster yang tak terlindungi oleh Siege Kit telah dihujani puluhan panah elemental. Sementara posisi Verdebuster menghalangi serangan tersebut dari BMAUnya Zinn.
"VERDEE!!" Teriak gw sambil menghampiri dirinya. Zinn dan Hazel berusaha menghalau semua Coro-coro dari tempat Verde. Verde tak bergerak dari posisinya yang masih mengenggam Launcher dalam Siege Kitnya dengan kuat. Tapi dia tidak menjawab panggilan gw....
"Ver..? oi... Hay.... jangan becanda lu!! ga lucu dul!!", seru gw sambil menggoyang-goyangkan Siege Kitnya. Tapi dia tetap tak menjawab... Hanya berdiri disana.... dengan puluhan panah yang menancap di setengah bagian tubuhnya...
"GROOOAAAAAAAAAAAAAA!!!!!", lolong gw dengan sekuat tenaga. Gw mencoba memindahkan tubuh Verdebuster dari Siege Kit nya, tapi tangannya mengenggam Launchernya begitu kuat sepertinya masih ingin bertempur. "Maaf, Ver...", ...KRAK!! Gw mematahkan jari-jari Verdebuster dengan paksa... lalu merebahkan tubuh Verdebuster secara perlahan di tanah.
Gw menggengam Launcher dalam Red Siege Kit milik Verdebuster dan mengarahkannya ke arah Advanturer sial tadi! Waktu dulu gw nyobain Launcher punya dia aja gw ngejengkang, apalagi sekarang make Red Siege Kit? tapi gw ga perduli... This one's for Verdebuster!
Kebetulan saat ini, Zinn dan Hazel sedang menghalangi jalur pandang coro-coro dari posisi gw. Gw menekan pelatuk Launcher yang masih berasa genggaman tangan Verdebuster. | |
| | | Lygatto Vice Admin
Jumlah posting : 474 Score : 1007 Reputasi : 0 Join date : 26.06.11 Lokasi : Beverlly Hills
Karakter Table: 1
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 2:03:44 | |
| The Story of Novus (Part 19-6) Heaven Knows.
TWIIINNNGG.... Siege Kit yang tadi macet ini bergetar bagaikan tak sabar ingin membalaskan dendam pemilik aslinya. Seblom Launchernya meledak, gw berteriak,
"ZINN!! MINGGIR!!!!", dan sesaat setelah Zinn menghindar, dibaliknya berdiri Advanturer yang gw incer!
DHUARR!!! DHUARRR!!! DHUARRR!!
Adventurer itu pun langsung terhempaskan tak sadarkan diri oleh serangan dahsyat Launcher ini, mati plis... smentara itu, badan gw pun hampir aja ngejengkang, tapi gw berusaha sekuat tenaga untuk tetap berdiri dengan mengkuatkan seluruh sirkuit-sirkuit di kaki gw. Dan dengan ajaib badan gw masih berdiri tegak bagaikan sebuah Striker sejati.
Saat itu, terdengar suara ....BRUAKK!!!
Saat gw menoleh ke sumber suara, terlihat si Warchon cendol baru aja menghujamkan Hora Spearnya dan menembus tubuh RMAU Hazel. GILE!! kapan abisnya nih?! kayaknya klo belom mati semua, belom akan selesai ini. HUH! Ayo kita bereskan semuanya skarang juga!!!
Gw liat Monica menghampiri si juragan cendol itu dan mengucapkan sesuatu dan didengarkan oleh Grazier yang satu lagi. Lalu entah bagaimana mereka mulai menarik diri sambil memperhatikan gerak-gerik kita dan menghampiri rekan-rekan mereka yang udah tumbang, sepertinya Monica menyarankan gencatan senjata dan menolong rekan-rekan yang lain karena keadaan sepertinya udah cukup seimbang untuk masing-masing pihak agar saling menarik diri.
*PIIP*
"Ther", Zinn memanggil dari balik alat Whispnya.
"Yo..", Jawab gw.
"Hazel terluka cukup parah, dan sepertinya dia ga bisa bergerak, jadi gw mau bawa dia balik dulu ya. Lu bisa urus sendiri temen lu?", tanya Zinn.
"Ga perlu di tanyain...", bales gw seadanya. Zinn pun menghampiri RMAUnya Hazel dan membuka paksa kokpitnya dengan tangan BMAUnya, lalu mengeluarkan Hazel dari dalam RMAUnya yang sepertinya mulai terbakar perlahan-lahan. Kondisi Hazel cukup mengenaskan. Sebelah kakinya sepertinya putus sementara dia sendiri sudah pingsan dengan berlumuran darah di kepalanya.
Gw mencari-cari cara untuk melepaskan Siege Kit ini dan menemukan sebuah tombol di Launchernya yang membuat Red Siege Kitnya menutup sendiri. Setelah menyimpan Launcher Verde dalam Inventory, gw menghampiri tubuh Verdebuster yang sebelah badannya penuh dengan panah. Gw cabut semua panah yang ada, lalu membopong tubuhnya yang sudah tidak bergerak lagi. Zinn bergegas menjauh dari pandangan gw, mungkin untuk menyelamatkan nyawa Hazel, sementara gw liat Monica memapah tubuh Ravi dengan susah payah.
Apakah ini... akhir yang baik....? Mungkin untuk diri gw, Zinn dan Monica yang awalnya hanya ingin membebaskan gw, semuanya berakhir dengan baik. Tapi tidak untuk Verdebuster dan Hazel..... dan untuk Coro-Coro yang kurang beruntung ini. Tiba-tiba gw teringat sesuatu...
'Kalau kamu mencari arti dari kekuatan, kamu akan menemukan saya', kata-kata Raxion kembali terngiang di kepala gw. Gw kembali ke Armory melalui jalan pintas, para Accre-Accre baru yang cupu memperhatikan gw berjalan perlahan sambil membopong tubuh Verdebuster di tangan gw. Sampai di depan pintu masuk kota, gw meletakkan tubuhnya di tanah, dan berbalik meninggalkannya.
Raxion... beritahu gw arti dari kekuatan yang sesungguhnya!
========== To Be Continued... | |
| | | ninz26 Valid Member
Jumlah posting : 112 Score : 154 Reputasi : 31 Join date : 15.07.11
| Subyek: Re: The Story Of Novus Sun 31 Jul - 8:52:28 | |
| | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: The Story Of Novus | |
| |
| | | | The Story Of Novus | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| feeds | |
|
|