Beli Aki Baru, Jangan Sampai Salah Pilih

Aki adalah instrumen vital pada kendaraan sebagai penggerak awal, dan penyuplai arus listrik ke seluruh bagian elektronik mobil, seperti starter, lampu, A/C, wiper, ECU, injection, security system dan lain-lain. Alhasil, aki pun seringkali cepat soak alias rusak, terutama bagi mereka yang masih suka menggunakan aki basah.
Dan mungkin Anda tidak tahu, hal-hal apa sajakah yang menyebabkan aki kendaraan Anda menjadi cepat rusak. Ya, mungkin saja pengecekan aki terlewat oleh mekanik di bengkel saat Anda menyervis kendaraan Anda. Dan kalau sudah terlanjur rusak, apa boleh buat, mau tak mau Anda harus menggantinya dengan yang baru.

Agar Anda tak salah pilih dalam menentukan aki yang harus Anda beli, maka beberapa tips berikut bisa membantu Anda dalam menentukan aki yang harus dibeli:

1. Pastikan tipe dan jenis aki sesuai untuk kendaraan Anda.
2. Perhatikan kode tanggal produksi aki. Sebaiknya umur aki tidak lebih dari 6 bulan sejak dibuat.
3. Perhatikan ketinggian elektrolit (khususnya aki konvensional/aki basah), yakni harus di antara garis minimal dam maksimal.
4. Perhatikan ukuran voltage (dengan menggunakan volt meter) sebelum dipasang pada kendaraan Anda, ukuran harus menunjukkan angka 12,6 (minimal) dan 12,8 (maksimal).
5. Perhatikan angka CCA (Cold Cranking Ampere) dengan menggunakan baterry tester, untuk memastikan adanya tenaga awal aki untuk start (kurang lebih 2 detik).

Setelah Anda membeli aki yang baru dan memasangnya pada kendaraan Anda, maka untuk selanjutnya Anda harus melakukan pengecekan sendiri secara rutin selama seminggu sekali, untuk memastikan bahwa air aki Anda tak berkurang.