Tahu bisa dikatakan salah satu sumber
protein yang paling terkemuka disamping tempe atau
susu. Manfaatnya sangat besar untuk perbaikan gizi
karena kualitas protein (nabati) pada bahan dasarnya,
kedelai adalah yang terbaik di antara bahan makanan
lainnya. Tapi siapa sangka jika tahu punya potensi
lain yaitu meningkatkan kualitas kehidupan seks
seseorang.
Bahkan peneliti mengklaim orang yang rutin
mengonsumsi tahu punya kehidupan seks yang lebih
baik ketimbang orang yang suka makan daging.
Secara khusus peneliti dari Department of
Environmental Science, Policy and Management, UC
Berkeley ini mengaku menemukan bahwa produk
nabati tertentu dapat mempengaruhi kadar hormon
seksual sekaligus meningkatkan aktivitas seksual
seseorang.
Bisa dibilang inilah studi pertama yang mengamati
kaitan antara senyawa estrogenik berbasis tumbuhan
atau fitoestrogen dengan perilaku primata liar. Dalam
studi ini, peneliti menggunakan sekelompok red
colobus monkeys di Uganda.
Namun sebagai primata, manusia juga dianggap akan
cenderung mengalami efek yang sama dari senyawa
tersebut.
"Inilah studi pertama yang menggunakan setting
alami dan memberikan bukti bahwa senyawa yang
ada pada tumbuhan ternyata dapat memberikan
pengaruh langsung terhadap fisiologi dan perilaku
primata liar lewat sistem endokrin primata tersebut,"
ungkap Michael Wasserman yang memimpin studi ini.
"Dengan mengubah kadar hormon dan perilaku sosial
yang krusial bagi kesehatan secara menyeluruh dan
kesehatan reproduksi, ternyata tumbuhan dapat
memainkan peranan yang luar biasa dalam evolusi
biologi primata, termasuk manusia dengan cara-cara
yang selama ini tak disadari," terangnya seperti
dikutip dari medindia, Rabu (21/11/2012).
Terhitung selama 11 bulan, Wasserman dan timnya
mengamati sekelompok red colobus monkeys yang
ada di Kibale National Park, Uganda dan merekam apa
saja yang mereka makan.
Khusus untuk pengamatan perilaku, peneliti terfokus
pada perilaku agresi primata yang ditandai dengan
frekuensi kejar-kejaran atau pertengkaran,
perkawinan dan waktu yang dihabiskan si primata
untuk merawat diri (grooming).
Tak lupa peneliti juga mengumpulkan sampel kotoran
kera-kera itu untuk mengetahui perubahan kadar
hormon dalam tubuhnya.
Ternyata semakin banyak dedaunan Millettia dura,
salah satu jenis pohon tropis yang mengandung
senyawa mirip estrogen yang dimakan red colobus
monkeys maka semakin tinggilah kadar estradiol dan
kortisol di dalam tubuh primata tersebut.
Uniknya, perubahan hormon itu mendorong lebih
banyaknya perilaku agresif dan seks pada si primata,
termasuk berkurangnya waktu yang dihabiskan si
primata untuk grooming sebagai salah satu perilaku
penting sekaligus indikator ikatan sosial
antarprimata.
Usut punya usut, ternyata pohon tropis itu masih
memiliki kekerabatan dekat dengan kedelai. Lagipula
kedelai juga dikatakan memiliki kadar fitoestrogen
yang tinggi. Itulah mengapa mengonsumsi produk-
produk kedelai, terutama tahu dan tempe dapat
meningkatkan kualitas kehidupan seksual seseorang.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Hormones
and Behavior.