FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood
Zaman Tiga Negara Utf-8BaGVsbG8tMDAxLmpwZwJoin us bro & sis di FS Forum Brotherhood untuk Fun,Friendship,Chat,Ask,Share Tips,Tricks,Trouble,Problem,Solusi Mengenai semua hal Anything/Everything untuk kamu2 semua...Welcome bro...Please Joint Us at This Forum Brotherhood Community...
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood
Zaman Tiga Negara Utf-8BaGVsbG8tMDAxLmpwZwJoin us bro & sis di FS Forum Brotherhood untuk Fun,Friendship,Chat,Ask,Share Tips,Tricks,Trouble,Problem,Solusi Mengenai semua hal Anything/Everything untuk kamu2 semua...Welcome bro...Please Joint Us at This Forum Brotherhood Community...
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood

FS Forum Net Brotherhood,Share,Ask,Tips,Trick,Solution,Lifestyle,Health,Bussines,Gadget,Phone,Otomotif,Sport,Friendship,Networking,Fun,Friendship,Chat, Sport,Jokes,Ask,Internet,Repair,Assesories,Spare parts,Trade,
 
IndeksFunStation PortPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
untuk semua Sobat.Kami Mengundang Para Tamu, sekiranya berkenan para Sobat mari bergabung menjadi bagian dari FS Forum Brotherhood ---- Mari kita saling Ask & Share Solusi dan menambah Wawasan kita2 semua Thanks Alot Salam kenal - Admin FS Forum

 

 Zaman Tiga Negara

Go down 
PengirimMessage
Natzuki
Real Member
Real Member
Natzuki


Jumlah posting : 59
Score : 113
Reputasi : 9
Join date : 27.06.11
Age : 31
Lokasi : DKI Jakarta

Zaman Tiga Negara Empty
PostSubyek: Zaman Tiga Negara   Zaman Tiga Negara Icon_minitimeThu 22 Nov - 2:50:41


Di dalam sejarah Cina biasanya hanya boleh ada
kaisar tunggal yang dianggap menjalankan
mandat langit untuk berkuasa, namun di zaman
ini karena tidak ada satupun negara yang dapat
menaklukkan negara lainnya untuk
mempersatukan Cina, maka muncullah tiga
negara dengan kaisar masing-masing. Cina
akhirnya dipersatukan oleh keluarga Sima yang
merebut kekuasaan dari negara Wei dan
menaklukkan Wu serta mendirikan Dinasti Jin.
Kronologi sejarah
Penghujung Dinasti Han
Dinasti Han mengalami kemerosotan sejak tahun
100 karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak
cakap memerintah dan pembusukan di dalam
birokrasi pemerintahan. Beberapa pemberontakan
petani pecah sebagai bentuk ketidakpuasan
rakyat terhadap kekaisaran. Namun
ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan
oleh para kasim untuk mengkonsolidasikan
kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti
Han memang adalah sebuah masa yang
didominasi oleh pemerintahan kasim.
Pembagian administrasi
(prefektur) di penghujung
Dinasti Han
Sejak Kaisar Hedi, kaisar-kaisar selanjutnya naik
tahta pada masa kanak-kanak. Ini menyebabkan
tidak ada pemerintahan yang stabil dan kuat
karena pemerintahan dijalankan oleh kasim-kasim
dan keluarga kaisar lainnya yang kemudian
melakukan kudeta untuk menyingkirkan kaisar
yang tengah beranjak dewasa guna
melanggengkan kekuasaan mereka. Ini
menyebabkan lingkaran setan yang kemudian
makin memurukkan situasi Dinasti Han. Pada
penghujung dinasti Han muncul pemberontakan
selendang kuning atau yang lebih dikenal dengan
pemberontakan serban kuning, yang dipimpin
oleh Zhang Jiao beserta antek-anteknya mereka
menduduki wilayah Yu Zhou, Xu Zhou, Yan Zhou.
Tepatnya dulu menduduki kota-kota Ping Yuan,
Wan, Xu Chang, Ye, Xiao Pei, Shou Chun. Untuk
menumpas pemberontakan yang muncul maka
pemerintah dinasti Han menobatkan He Jin
sebagai Jendral besar sekaligus perdana menteri.
Selama kurang lebih 8 tahun, He jin masih tidak
dapat menumpas pemberontakan.
Kelaliman Perdana Menteri Dong Zhuo
Pada tahun 189, sesaat setelah Kaisar Lingdi
mangkat, para menteri kemudian merencanakan
untuk membunuh Jenderal He Jin, paman dari
anak Kaisar Lingdi, Liu Bian. Ini dimaksudkan
untuk mencegah He Jin mendudukkan Liu Bian
sebagai kaisar pewaris tahta. Rencana ini
diketahui oleh He Jin yang kemudian segera
melantik Liu Bian sebagai pewaris tahta dengan
gelar Shaodi pada April 189. Selain itu, He Jin juga
memerintahkan Dong Zhuo untuk kembali ke ibu
kota Luoyang untuk menghabisi para menteri
serta kasim yang ingin merebut kekuasaan itu.
Sebelum Dong Zhuo sampai, He Jin sudah dibunuh
dahulu oleh para menteri di dalam istana.
Yuan Shao kemudian mengambil inisiatif
menyerang istana dan memerintahkan
pembunuhan sebagian menteri dan kasim yang
dituduh berkomplot merebut kekuasaan
kekaisaran. Namun, menteri lainnya menyandera
Kaisar Shaodi dan adiknya Liu Xie ke luar istana.
Dong Zhuo mengambil kesempatan ini untuk
memusnahkan kompolotan menteri tadi dan
menyelamatkan kaisar. Dengan kaisar di bawah
pengaturannya, Dong Zhuo kemudian memulai
kelalimannya.
Dong Zhuo mulai menyiapkan strateginya untuk
mengontrol kekuasaan kekaisaran di Cina dengan
membatasi wewenang kekuasaan Kaisar Shaodi. Ia
lalu menghasut Lu Bu untuk membunuh ayah
angkatnya, Ding Yuan dan merebut seluruh
kekuatan militernya untuk memperkuat diri
sendiri. Yuan Shao juga diusir olehnya dari
Luoyang. Ia membatasi wewenang para menteri
dan memusatkan kekuasaan di tangannya, setelah
itu, Kaisar Shaodi diturunkan dari tahta untuk
kemudian digantikan oleh adiknya Liu Xie yang
menjadi kaisar dengan gelar Xiandi pada
September 189. Sejarahwan beranggapan bahwa
momentum ini adalah awal Zaman Tiga Negara.
Yuan Shao kemudian menghimbau para jenderal
penguasa daerah untuk melawan kelaliman Dong
Zhuo. Usahanya membawa hasil 11 batalyon
militer beraliansi untuk melakukan agresi ke
Luoyang guna menumbangkan rezim Dong Zhuo.
Yuan Shao memimpin aliansi yang kemudian
dinamakan sebagai Tentara Pintu Timur. Dong
Zhuo merasa takut dan membunuh bekas kaisar
Shaodi, membumi-hanguskan dan merampok
penduduk Luoyang, menyandera Kaisar Xiandi dan
memindahkan ibu kota ke Chang'an.
Dalam pelariannya, Dong Zhuo diserang oleh Cao
Cao dan Sun Jian yang tergabung dalam Tentara
Pintu Timur, namun sayang karena ada
kecemburuan di dalam aliansi menyebabkan tidak
ada bantuan dari jenderal lainnya yang tidak ingin
melihat keberhasilan mereka berdua. Aliansi ini
kemudian bubar dan Dong Zhuo meneruskan
kelalimannya di Chang'an.
Akhirnya, pada tahun 192, menteri istana
bernama Wang Yun bersama Lu Bu menghabisi
nyawa Dong Zhuo di Chang'an. Ini mengakibatkan
bawahan Dong Zhuo, Li Jue menyerang istana dan
membunuh Wang Yun serta mengusir Lu Bu. Li Jue
melanjutkan kelaliman pemerintahan Dong Zhuo.
Berkuasanya raja-raja perang
Setelah Dong Zhuo berhasil dijatuhkan, Dinasti
Han makin melemah karena kehilangan
kewibawaan kekaisaran. Melemahnya kekuasaan
istana menyebabkan para gubernur dan penguasa
daerah memperkuat diri sendiri dan menjadi raja
kecil di wilayah mereka. Ini menyebabkan
munculnya rivalitas antar raja-raja perang satu
wilayah dengan wilayah lainnya. Raja perang yang
terkenal dan kuat pada masa ini adalah :
Yuan Shao, menguasai Prefektur Ji di utara
Sungai Kuning.
Cao Cao, menguasai Chenliu dan kemudian
Xuchang.
Yuan Shu, menguasai daerah Huainan dan
mengangkat diri sebagai kaisar karena
mempunyai stempel kekaisaran di tangannya.
Sun Jian, menguasai Changsha.
Dong Zhuo, gubernur Prefektur Liang, namun
kemudian merebut ibu kota Luoyang dan
memindahkannya ke Chang'an, Prefektur Sili.
Liu Biao, menguasai Prefektur Jing.
Liu Zhang, menguasai Prefektur Yi.
Zhang Lu, menguasai Hanzhong.
Ma Teng, menguasai Prefektur Liang.
Gongsun Zan, menguasai Semenanjung
Liaodong.
Peperangan Guandu dan penyatuan utara
Peta wilayah
pengaruh Yuan Shao
(merah) dan Cao Cao
(biru) pada tahun
195
Di antara mereka, kekuatan Cao Cao dan Yuan
Shao berkembang paling pesat dan menyebabkan
peperangan di antara mereka tidak dapat
dihindari. Cao Cao pada tahun 197 menaklukkan
Yuan Shu, lalu Lu Bu pada tahun 198 serta Liu Bei
setahun selanjutnya. Tahun 200, Yuan Shao
memulai ekspansi wilayah ke selatan, namun
berhasil dipukul mundur oleh Cao Cao. Yuan Shao
kemudian memutuskan untuk memimpin sendiri
kampanye militer ke selatan dan berpangkalan di
Yangwu. Cao Cao juga mundur ke Guandu untuk
melakukan kampanye defensif. Di sini, kekuatan di
antara mereka berimbang selama setengah tahun
sampai akhirnya Cao Cao melakukan serangan
mendadak dan memusnahkan seluruh persediaan
logistik Yuan Shao. Yuan Shao kemudian mundur
karena moral prajurit yang rendah setelah
kekalahan yang menentukan itu. Ini adalah
peperangan Guandu yang terkenal itu.
Setelah kekalahannya di Guandu, Yuan Shao
beberapa kali mencoba melakukan serangan
kepada Cao Cao namun gagal. Tahun 202, Yuan
Shao meninggal, menyebabkan perebutan
kekuasaan antara putranya, Yuan Tan dan Yuan
Shang. Cao Cao mengambil kesempatan ini untuk
menaklukkan Yuan Shang dan membunuh Yuan
Tan. Yuan Shang kemudian mencari perlindungan
kepada suku Wuhuan di utara yang mendukung
Yuan Shao. Atas nasihat Guo Jia, Cao Cao
menyerang Wuhuan dan membunuh
pemimpinnya. Yuan Shang dalam pelariannya
mencari perlindungan kemudian dibunuh oleh
Gongsun Kang yang takut diserang Cao Cao bila
memberikan suaka kepada Yuan Shang.
Tahun 207, Cao Cao secara resmi mempersatukan
wilayah utara Cina dan merencanakan ekspansi ke
wilayah selatan.
Kampanye militer ke selatan dan
peperangan Chibi
Karakter Chibi di Tebing Merah
di tepi Sungai Panjang
Tahun 208, Cao Cao melakukan kampanye militer
ke selatan tepatnya ke Prefektur Jingzhou yang
saat itu dikuasai oleh Liu Biao. Liu Biao meninggal
sebelum Cao Cao tiba. Liu Zong, anak Liu Biao
yang menggantikan ayahnya menyerah kepada
Cao Cao. Liu Bei yang saat itu berlindung kepada
Liu Biao melarikan diri ke Jiangling, namun
berhasil dipukul mundur lebih lanjut ke Xiakou.
Sun Quan mengutus penasihatnya Lu Su
mengunjungi Liu Bei menanyakan keadaannya.
Zhuge Liang kemudian mewakili Liu Bei
mengajukan penawaran aliansi kepada Sun Quan.
Aliansi Sun-Liu terbentuk untuk menahan
serangan Cao Cao. Zhou Yu dan Cheng Pu
memimpin tentara Sun dan berhasil memukul
mundur tentara Cao Cao dengan strategi api.
Peperangan berlokasi di daerah Chibi dan terkenal
sebagai pertempuran Chibi.
Liu Bei menduduki Prefektur Yizhou
Cao Cao yang kalah perang kemudian
mengalihkan perhatian ke wilayah barat. Cao Cao
menyerang Hanzhong yang dikuasai Zhang Lu.
Penguasa di Xiliang kemudian melakukan
perlawanan pada tahun 211 karena takut menjadi
target Cao Cao selanjutnya. Ma Chao yang
memimpin perlawanan ini dikalahkan Cao Cao dan
mengasingkan diri. Setelah tahun 215, Cao Cao
telah berhasil menguasai seluruh wilayah utara
dan barat Cina.
Kemenangan aliansi Sun-Liu membuahkan
perpecahan di antara mereka. Mereka mulai
memperebutkan Jingzhou yang ditinggalkan Cao
Cao. Perebutan ini dimenangkan oleh Sun Quan,
yang melakukan serangan militer ke selatan
Jingzhou di bawah pimpinan Zhou Yu. Zhou Yu
berencana melanjutkan ekspansi militer ke
Prefektur Yizhou yang dikuasai Liu Zhang, namun
ia meninggal dalam perjalanan. Lu Su yang
menggantikannya menghentikan rencana ini dan
meminjamkan Jingzhou kepada Liu Bei untuk
pangkalan militer sementara untuk menahan
kemungkinan serangan Cao Cao.
Saat ini, Liu Zhang mengundang Liu Bei untuk
membantu Yizhou melawan kemungkinan
ekspansi Cao Cao bila berhasil menduduki
Hanzhong. Liu Bei berangkat menuju Yizhou
meninggalkan Guan Yu menjaga Jingzhou.
Perseteruan Liu Bei dan Liu Zhang pecah pada
tahun 212, Liu Bei lalu menduduki Chengdu dan
memaksa Liu Zhang menyerahkan kekuasaan
Yizhou kepadanya.
Tiga negara terbentuk
Peta 3 negara pada tahun 262 M
Tahun 216, Cao Cao mengangkat diri sebagai Raja
Wei. Setahun kemudian, Liu Bei menyerang
Hanzhong yang saat itu dikuasai Cao Cao.
Pengkhianatan dari dalam dan kampanye militer
Sun Quan di wilayah tengah menyebabkan Cao
Cao terpaksa harus mundur dari Hanzhong. Liu Bei
juga mengangkat diri menjadi Raja Hanzhong
pada tahun 219.
Tahun yang sama, Guan Yu memimpin pasukan
menyerang Cao Cao, namun Lu Meng melakukan
serangan dari belakang secara mendadak ke
Jingzhou. Guan Yu berhasil ditangkap dan dibunuh
oleh Lu Meng. Tahun 220, Cao Cao meninggal
dunia dan digantikan oleh putranya Cao Pi. Cao Pi
memaksa Kaisar Xiandi menyerahkan tahta
kekaisaran lalu mendirikan Negara Wei dan
bertahta dengan gelar Wendi. Setahun kemudian,
Liu Bei yang mendukung kelanjutan Dinasti Han
mengangkat diri sebagai kaisar dengan gelar
Zhaoliedi.
Sun Quan menyatakan tunduk kepada Wei dan
diangkat sebagai Raja Wu oleh Cao Pi. Tahun 221
juga, Liu Bei menyerang Sun Quan dengan tujuan
membalaskan dendam Guan Yu, namun berhasil
dipukul mundur oleh Lu Xun dan meninggal pada
tahun 223. Liu Chan kemudian menggantikan
sang ayah menjadi kaisar dengan gelar
Xiaohuaidi. Sepeninggal Liu Bei, Sun Quan kembali
bersekutu dengan Liu Chan untuk menahan
pengaruh Cao Cao. Tiga negara resmi berdiri dan
tidak akan ada satupun negara dapat
menaklukkan negara lainnya selama kurun waktu
40 tahun.
Runtuhnya negara Shu Han
Sepeninggal Liu Bei, negara Shu Han melakukan
ekspansi wilayah ke timur laut Shu. tepatnya kota
Chang An yang dipimpin oleh Cao Hong dan Sima
Yi sebagai penasihatnya. Ini dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan diserang dari belakang
saat pelaksanaan gerakan ofensif terhadap Wei di
utara. Setelah wilayah di belakang ( maksudnya
daerah di Yun Nan, yang dikuasai suku bar-bar)
berhasil ditenangkan, Shu Han melakukan 5 kali
penyerangan ke utara di bawah pimpinan Zhuge
Liang dalam kurun tahun 227 sampai 234, mulai
dari Tian Shui sampai Wu Zhang dan yang berhasil
dikuasai Shu Han hanya Tian Shui saja.
Zhuge Liang meninggal pada peperangan di tanah
Wu Zhang atau dikenal dengan peperangan Wu
Zhang Plains, dimana Zhuge Liang sebenarnya
menggunakan Ba Zhen Du sebagai ilmu sihir
tingkat tingginya, namun oleh Wei Yan, perwira
Shu Han digagalkannya akibat pengaruh dari Sima
Yi. tahun 234 lalu digantikan oleh Jiang Wei yang
meneruskan ekspedisi ke utara, namun tidak
menghasilkan kemenangan yang mutlak. Liu Chan
yang tidak cakap memimpin mempercayakan
jalannya pemerintahan kepada menteri
kesayangannya Huang Hao. Jiang Wei yang
mengajukan mosi tidak percaya kepadanya, malah
dituduh berkhianat kepada negara. Ini
menyebabkan Wei kemudian berhasil
mematahkan pertahanan Hanzhong dan
menyerang sampai ke Chengdu, ibu kota Shu Han.
Liu Chan menyerahkan diri kepada Wei dan negara
Shu Han resmi runtuh pada tahun 263.
Berdirinya Dinasti Jin
Tahun 265, menteri negara Wei, Sima Yan
merebut kekuasaan dari keluarga Cao dan
mendirikan negara Jin, beribu kota di Luoyang. Ia
bertahta dengan gelar Kaisar Wudi. Jin kemudian
merencanakan penaklukan negara Wu yang saat
itu sedang kacau sepeninggal Sun Quan pada
tahun 251. Tahun 279, penyerangan Wu
dilancarkan dan Jin berhasil menaklukkan Wu
tanpa perlawanan berarti karena moral prajurit
yang rendah. Sebab utama kekalahan Wu adalah
pemerintahan lalim dari kaisar Sun Hao.
Tahun 280, Cina dengan resmi dipersatukan di
bawah Dinasti Jin yang kerap disebut sebagai Jin
Barat oleh sejarahwan. Dinasti ini akan berkuasa
sampai tahun 420 sebelum Cina kembali
terpecah-pecah karena lemahnya kekaisaran dan
serangan suku-suku barbar dari utara.
Kembali Ke Atas Go down
 
Zaman Tiga Negara
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» “SEJARAH PARA SNIPER DI SELURUH DUNIA DARI ZAMAN KE ZAMAN” Chapter 1
» “SEJARAH PARA SNIPER DI SELURUH DUNIA DARI ZAMAN KE ZAMAN” Chapter 2
» Download Kisah Romance of the three kingdom
» “SEJARAH PARA SNIPER DI SELURUH DUNIA DARI ZAMAN KE ZAMAN” Chapter 4
» Inilah Semboyan Negara-Negara Di Dunia bro

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood :: Story,& History,Misteri , Figure, Fenomena-
Navigasi: