Masahiko Kimura (1917-1993) Oni no Judo (Setan Judo), Miyamoto Musashi era Modern

Salah satu legenda beladiri jepang yang sampe sekarang mungkin ga ada duanya. Baik dari power, teknik, dan semangatnya.


Masahiko Kimura, Judoka Pria Terhebat

Masahiko Kimura (1,6 m, 84 kg), meraih tingkatan DAN 5 pada umur 18 tahun dan juga merupakan juara All Japan Judo Championship - Kejuaraan Judo Seluruh Jepang (全日本柔道選手権大会 Zennihon jūdō senshuken taikai ) tahun 1937 pada umur 20 tahun. Dia pensiun dari kompetisi judo pada tahun 1950 tanpa kekalahan satu pun. Menurut pendapat saya, dia merupakan judoka terhebat sepanjang sejarah, orang lain mungkin berpendapat bahwa Shiro Saigo DAN 6 (DAN 5 pada umur 21), Mifune Kyuzo DAN 10 (DAN 5 pada umur 26), Anton Geesink, Yasuhiro Yamashita, Katsuhiro Kashiwazaki, Toshihiko Koga, Kosei Inoue, dan Judoka hebat lainnya merupakan terhebat sepanjang sejarah.

Setidaknya merupakan hal yang fair untuk mengatakan bahwa Kimura merupakan judoka terkuat sebelum adanya penambahan aturan Koka, Yuko, Chui, dan Shido. Dengan beberapa pengecualian, seluruh karir Kimura di Judo dimenangkan dengan IPPON (Kemenangan Sempurna). Pada zaman itu, penonton tak pernah mempertanyakan apakah Kimura akan kalah, melainkan, "berapa lama lawannya dapat bertahan?" atau "Kimura bakalan menang dengan teknik Osoto gari, ippon seoi nage, atau Ude garami?"

Kemenangan dengan sebuah nilai Ippon, jelaslah lebih membanggakan ketimbang menang karena lawan terkena diskualifikasi. Juara dunia haruslah tidak kalah selama dua tahun, peraih medali olimpiade haruslah tidak kalah dalam 4 tahun. Dengan kata lain, juara sejati haruslah konsisten. Baru-baru ini saya mendapatkan dokumen tambahan dari Kodokan. Artikel ini akan menjadi kurang lebih cerita lengkap Masahiko Kimura.

1947 - Kejuaraan Judo Jepang bagian Barat


Kejuaraan ini diadakan pada tanggal 1 Juli 1947 di Fukuoka. Untuk menentukan pemenangnya, sebuah round robin diadakan antara Kimura (umur 30, Juara Jepang 1937, 38, 39 and 49), Yasuichi Matsumoto (umur 29, Juara Jepang 1948) dan Yoshihiko Yoshimatsu (umur 27, Juara Jepang 1952, 53 and 55). Kimura mendominasi Matsumoto, setelah melalui 2x masa perpanjangan dan menang dengan keputusan wasit. Matsumoto kalah dari Yoshimatsu dengan teknik Tate shiho gatame. Kimura mengalahkan Yoshimatsu dengan Osoto gari yang mendapat nilai waza-ari (setengah Ippon), lalu dihajar lagi dengan bantingan Ippon seoi nage dengan nilai Ippon. Hadiah turnamen tersebut kurang lebih bernilai sekitar $10.000 . Uang tersebut sangat dibutuhkan olehnya untuk menghidupi keluarga, khususnya Ibunya. 20 tahun kemudian, Kimura masih bisa mengingat keceriaan wajah ibunya ketika menerima uang hadiah turnamen itu. Dalam perjalanan karir selanjutnya, Yoshimatsu menjadi Runner up pada kejuaraan Judo Dunia yang pertama tahun 1956, dimana pada semi final, ia mengalahkan Anton Geesink dengan teknik Uchimata dengan kaki Kiri hanya dalam waktu 45 detik saja.

-Yoshimatsu membanting Geesink-

1948 Kyushu vs Kansai Individual Meet ( Kimura's First Hikiwake [Draw] )
-Kimura mendemonstrasikan Ippon seoi nage versi dirinya-

Pada 15 Maret 1948, Kimura mengikuti kejuaraan yang diadakan di Fukuoka. Pada babak penyisihan, kimura membanting Toshiro Daigo DAN 5 (umur 23, saat ini DAN 9, 179 cm, 90kg, Juara Jepang pada 1951 dan 54) dengan Osoto gari kemudian menguncinya dengan teknik Kuzure kami shiho gatame. Pada semifinal, Kimura menang atas Hashimoto , DAN 6, menggunakan Osoto gari . Lawannya di final adalah Yasuichi Matsumoto yang merupakan juara Jepang tahun 1948, rival yang sepadan untuk Kimura. Babak final ini merupakan pertandingan paling sengit, mungkin sepanjang sejarah. Keduanya saling menyerang dengan Osoto gari. Mulanya Matsumoto unggul terlebih dahulu dengan mendapatkan nilai waza ari dari Osoto gari yang dilancarkannya terhadap Kimura. Dalam waktu singkat, Kimura mampu menyamakan kedudukan juga dengan teknik osoto gari, yang dilanjutkan dengan kuncian Kesa gatame. Matsumoto berhasil meloloskan diri secara singkat dari kuncian tersebut. Setelah waktu 7 menit selesai, kedudukan mereka berdua adalah seri. Dilanjutkan dengan 4 ronde tambahan. Saat ronde tambahan yang terakhir, Kimura mengaplikasikan bantingan Ippon Seoi nage versi dirinya (2 tangan lawannya terkunci saat akan dibanting). Keduanya jatuh dari arena pertandingan, darah keluar dari mulut Matsumoto. Penonton berteriak kepada wasit, "HENTIKAN PERTANDINGAN, ANDA MAU MEMBUNUH MEREKA DENGAN TURNAMEN INI ATAU APA!!??" . Kemudian wasit menghentikan pertandingan pada menit ke 35 dan mengumumkan bahwa pertandingan ini berakhir seri. Dalam dokumen resmi dinyatakan, Kimura mengaplikasikan teknik kuncian sendi Ude garami sambil berdiri kepada Matsumoto (saat ini sudah tidak diperbolehkan untuk mengunci sejak posisi berdiri dalam pertandingan). Sepanjang karirnya, Matsumoto mengalami kekalahan oleh Takahiko Ishikawa dengan Utsuri-goshi dan Ouchi-gari, Yoshimi Osawa dengan Uranage, Tokio Hirano dengan Seoinage , Yoshihiko Yoshimatsu dengan Tate-shiho-gatame, Isamu Fujiwara dengan Uchi-mata, dan Hiroshi Yamamoto dengan Ouchi-gari.

Meskipun begitu, Matsumoto telah terbukti menjadi lawan yang paling tangguh bagi seorang Kimura.

Pada 2 Mei 1948, Matsumoto menjadi Juara Jepang pada turnamen yang diadakan di Kodokan. Kimura tidak diundang untuk turut berkompetisi karena menolak untuk mengembalikan bendera Juara. 4 ronde pertama dimenangkan Matsumoto menggunakan osoto gari, Osoto otoshi , osoto makikomi, dan osoto gari lagi. Pada semifinal, Matsumoto mengalami seri saat melawan Yoshimatsu. Ia berhasil melaju ke final setelah ia memenangkan undian melalui koin. Di final, ia mendominasi Tokuharu Itoh , setelah melalui 3 kali ronde tambahan. Ia diputuskan sebagai pemenang oleh wasit.

-Matsumoto pada umur 62 tahun mendemonstrasikan Osoto gari gaya Tenri -