Cara Umum Setting Remote

Kebetulan ada waktu sedikit langsung saja saya coba menulis bagaimana caranya melakukan settingan pada server untuk akses remote. Melihat ke belakang masih banyak sekali pertanyaan terutama pada artikel CCTV dimana masih banyak orang kebingungan bagaimana caranya agar CCTV bisa terlihat secara online real-time. Jenis remote sendiri banyak sekali jadi artikel ini jangan dijadikan acuan, artikel ini hanya akan membahas garis besarnya saja.

Adapun yang kita perlukan (tidak mutlak) adalah sebuah IP publik. IP publik disini biasanya lebih di kenal orang dengan sebutan WAN. Setiap nomor IP publik unik dan memilik range tertentu, jadi tidak mungkin akan ada 2 nomor IP publik yang sama.

Kita langsung saja ambil sebuah contoh, Saya menggunakan provider telkomspeedy yang umumnya menggunakan router berupa fixed modem. Pada modem saya akan melakukan setting port forwarding (semua modem rata-rata punya) semua traffic yang masuk pada IP publik saya pada port tertentu akan saya arahkan ke dalam jaringan LAN yang terhubung dengan modem sehingga dapat diakses. Contoh: saya menjalankan program CCTV pada komputer dengan IP private 192.168.1.123 dengan port 1234, sedangkan IP publik saya adalah 123.123.123.123 maka yang akan saya lakukan adalah melakukan forwarding semua permintaan pada 123.123.123.123 port 1234 menuju ke 192.168.1.123 port 1234. Ilustrasi mudahnya ada pada gambar dibawah:

Langkah umum awalnya adalah login ke dalam router anda lalu carilah fitur port forwarding, silahkan baca help dan tetek-bengek nya disitu akan dijelaskan semuanya bagaimana cara melakukan port forwarding yang benar (maklum semua router berbeda-beda jadi tidak pernah akan ada sebuah cara baku hanya garis besarnya).

Problem kedua jika tidak memiliki IP publik, bisa diatasi dengan menggunakan virtual hostname. Virtual hostname sendiri sebenarnya adalah manipulasi yang bisa kita lakukan agar komputer kita yang IP publiknya selalu berubah-ubah bisa dikenali dengan mudah oleh dunia. Contoh-contohnya adalah layanan NO-IP.com yang bisa membuat sebuah virtual hostname. Settingannya hampir sama dengan IP publik, perbedaannya disini adalah kita tidak perlu melakukan port forwarding. Tetapi perlu diketahui tidak semua IP shared bisa melakukan ini karena semua konfigurasi port di kuasai penuh oleh provider jadi tidak semua port akan terbuka bebas seperti IP publik.

Problem ketiga jika menggunakan firewall, cukup allow/perbolehkan saja executable yang bersangkutan agar bisa bypass firewall. Atau bisa juga dengan membuka port yang diperbolehkan pada firewall.