FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood
Misteri dan Kisah Duyung Utf-8BaGVsbG8tMDAxLmpwZwJoin us bro & sis di FS Forum Brotherhood untuk Fun,Friendship,Chat,Ask,Share Tips,Tricks,Trouble,Problem,Solusi Mengenai semua hal Anything/Everything untuk kamu2 semua...Welcome bro...Please Joint Us at This Forum Brotherhood Community...
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood
Misteri dan Kisah Duyung Utf-8BaGVsbG8tMDAxLmpwZwJoin us bro & sis di FS Forum Brotherhood untuk Fun,Friendship,Chat,Ask,Share Tips,Tricks,Trouble,Problem,Solusi Mengenai semua hal Anything/Everything untuk kamu2 semua...Welcome bro...Please Joint Us at This Forum Brotherhood Community...
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood

FS Forum Net Brotherhood,Share,Ask,Tips,Trick,Solution,Lifestyle,Health,Bussines,Gadget,Phone,Otomotif,Sport,Friendship,Networking,Fun,Friendship,Chat, Sport,Jokes,Ask,Internet,Repair,Assesories,Spare parts,Trade,
 
IndeksFunStation PortPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
untuk semua Sobat.Kami Mengundang Para Tamu, sekiranya berkenan para Sobat mari bergabung menjadi bagian dari FS Forum Brotherhood ---- Mari kita saling Ask & Share Solusi dan menambah Wawasan kita2 semua Thanks Alot Salam kenal - Admin FS Forum

 

 Misteri dan Kisah Duyung

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 2379
Score : 6688
Reputasi : 31
Join date : 15.06.11
Age : 45
Lokasi : DKI Jakarta

Karakter
Table: 2

Misteri dan Kisah Duyung Empty
PostSubyek: Misteri dan Kisah Duyung   Misteri dan Kisah Duyung Icon_minitimeSun 14 Aug - 6:44:28

Misteri dan Kisah Duyung 300px-Waterhouse_a_mermaid

DUYUNG
Ada banyak kisah duyung dari Jepang, namun
kisah yang satu ini berbasis pada legenda kuno
1.400 tahun lalu. Satu kisah yang berasal dari
kisah kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya
dekat kaki Gunung Fuji, Jepang.
Di salah satu Kuil Shinto di Fujinomiya tersimpan
sebuah mummi duyung setinggi 170 cm berusia
1.400 tahun. Ini merupakan salah satu mumi
duyung tertua dan terbesar yang kini masih
tersimpan di Jepang.
Dari bentuknya mummi duyung berpenampilan
menyeramkan, berkepala besar, bundar, dan
botak, hanya sejumput rambut yang tumbuh di
depan kepala sampai ke hidungnya. Mata dan
mulutnya tampak terbuka. Ia memiliki sepasang
tangan dengan kuku yang tajam (20 cm).
Setengah tubuh bagian atas menyerupai manusia
dan setengah bagian di bawah menyerupai ekor
ikan. Namun, struktur tulangnya tidak diketahui
pasti bagaimana bentuknya karena belum pernah
diteliti.
Legenda mengenai duyung monster ini muncul
pada masa Putra Mahkota Jepang Shotoku
(Shotoku Taishi) di tahun 574-622 Masehi. Saat itu
Shotoku berjalan melintas tepian Danau Biwa.
Saat ia menyepi tiba-tiba muncul sesosok
monster dari dalam danau yang berseru pada
Shotoku bahwa ia adalah seorang nelayan yang
dikutuk menjadi monster duyung bertubuh
setengah orang setengah ikan, karena perbuatan
di masa lalunya yang sering membunuh hewan
untuk disantap.
Ia mengaku baru memahami kekeliruannya dan
berharap agar ia menjadi peringatan bagi seluruh
manusia agar tidak melakukan pembunuhan
terhadap satwa. Pesan ini disampikan untuk dunia
di masa depan. Karena itu monster tersebut
minta agar ia (setelah mati nanti) dikeringkan dan
ditempatkan disebuah kuil sebagai peringatan bagi
umat manusia.
Setelah menyampaikan pesan-pesan itu monster
duyung itu kemudian meninggal. Shotoku
kemudian merenungkan ucapannya itu dan
mengeringkan duyung tersebut menjadi
mummi. Sesuai permintaan sang duyung, putra
mahkota mendirikan sebuah kuil untuk mummi
sang duyung.
Selama 1.400 tahun mummi ini berpindah-pindah
tangan sampai akhirnya ditempatkan di Kuil
Shinto di Fujinomiya hingga kini. Keberadaan
mummi ini dihubungkan dengan kepercayaan
yang berpantang membunuh satwa alias hidup
ala vegetarian.
"Duyung-duyung" yang Nyata
Tidak diketahui pasti apakah legenda soal duyung
berasal dari kisah nyata atau bukan. Namun
berdasarkan telaah ilmiah di beberapa perairan
yang di masa lalu duyung sering dikisahkan,
justru memang dihuni hewan-hewan spesial.
Beberapa hewan spesial itu hingga kini masih
hidup di perairan tawar atau asin. Hewan-hewan
inilah yang sering disalahtafsirkan sebagai
duyung. Mungkin karena kebiasaan hidupnya,
bentuknya dan performanya yang memang
mirip. Apalagi bila dilihat dari kejauhan.
Hewan-hewan ini dikenal sebagai "dugong",
"manatee" dan "sapi laut (sea cow)". Ketiga
spesies ini memiliki bentuk tubuh yang mirip,
namun hidup di lingkungan perairan yang
berbeda. Tergolong sebagai mamalia yang suka
menyusui dan berjemur di batu karang dan tepi-
tepi perairan, atau mengeluh dan bersuara
lantang.
Dugong adalah mamalia laut pemakan
tumbuhan. Bisa ditemukan di perairan dangkal
kawasan pantai India, Pasifik Selatan (dari wilayah
pantai timur Afrika sampai utara Australia),
perairan pantai Papua, dan kepulauan lain di
Pasifik. Dugong berwarna cokelat kelabu,
tubuhnya sepanjang 2,7 meter dan mampu
hidup sampai usia 70 tahun.
Manatee. Ada tiga jenis manatee yang sudah
dikenal. Ada yang hidup di perairan Karibia dan
sepanjang pantai tenggara Amerika Selatan.
Ada yang di sepanjang perairan pantai dan muara
sungai Florida (AS), dan jenis ketiga yang hidup di
perairan tawar sungai Amazon. Manatee ini ada
yang hidup di air tawar dan air asin. Warna
manatee kelabu, dengan ukuran panjang tubuh 4
meter.
Sapi Laut (sea cow). Pertama kali ditemukan dan
diidentifikasi pada 1741 di dekat Pulau
Commander di Laut Bering. Sapi laut biasanya
suka hidup di perairan dangkal dekat pantai.
Ukuran tubuhnya bisa sepanjang 7,6 meter dan
warnanya kelabu kecokelatan dengan pola polka
dot samar.
Ketiga hewan air yang menyusui anaknya ini
termasuk dalam kelompok ordo (grup) hewan
mamalia air yang disebut sirenia.
Penamaan kelompok mamalia air ini dibuat para
ilmuwan berdasarkan kepercayaan kuno
(mitologi) bahwa hewan-hewan sirenia inilah
yang dulu diyakini para pelaut sebagai sirens atau
duyung.
Legenda Duyung, Makhluk Setengah Manusia
Setengah Ikan
Selama ribuan tahun duyung telah menjadi
legenda. Dipercaya sebagai perwujudan makhluk
setengah ikan setengah manusia. Dari belahan
bumi barat hingga timur, utara dan selatan.
Kisah-kisah duyung mewarnai khazanah mitologi
dan misteri dari lautan.
Berdasarkan legenda duyung adalah makhluk air
yang setengah tubuhnya manusia dan setengah
lagi ikan. Bagian pinggang ke atas biasanya
berbentuk tubuh perempuan cantik dan pinggang
ke bawah tertutup sisik seperti ekor ikan besar.
Kisah mengenai duyung ini hampir sama atau
serupa di belahan bumi mana pun, karena itu ia
menjadi klegenda yang universal.
Ditinjau dari mitologi Yunani, duyung dipercaya
sebagai si cantik penggoda pelaut. Siapa yang
tergoda rayuan sang duyung ia akan menemui
ajalnya. Namun masyarakat Babilonia
menganggap duyung sebagai dewa laut yang
disebut sebagai Ea atau Oannes. Namun duyung
ini adalah jantan.
Mitologi kuno lain (Yunani dan Romawi) juga
menyebut bahwa duyung adalah makhluk yang
menyertai dewa-dewa laut semacam Poseidon,
Neptune dan Triton. Duyung-duyung ini
umumnya berupa makhluk bertubuh perempuan
dengan paras cantik jelita, berdada montok,
bercahaya, namun dari pinggang ke bawahnya
seperti ekor ikan.
Duyung pertama kali muncul dalam mitologi di
Assyria (1000 SM). Atargatis, ibu dari ratu
Assyria, Semiramis, adalah dewi yang mencintai
seorang gembala namun kemudian ia
membunuhnya karena cintanya ditolak. Merasa
malu ia melompat ke dalam danau dan berubah
menjadi ikan. Dalam transformasi menebus malu
ia berubah menjadi duyung.
Lalu pada masa 500 SM, kisah duyung terdengar
lagi dari seorang filsuf dari Ionia (wilayah Yunani)
bernama Anaximander. Ia berpendapat bahwa
manusia berasal dari satu spesies hewan air.
Teori ini kemudian disebut sebagai evolusi hewan
air ke manusia. Pendapatnya ini di-anggap
sebagai pembenaran bahwa duyung adalah
hewan air yang sedang berevolusi menjadi
manusia.
Begitu populernya duyung ini, sehingga
tercantum dalam perkamen dan naskah-naskah
tua. Bahwa dalam catatan Alexander the Great,
sang penguasa Macedonia, (356-323 SM) kisah
duyung juga terselip di sana. Saudara perempuan
Alexander bernama Thessalonike disebutkan
berubah menjadi duyung setelah kematiannya.
Legenda dan kisah duyung ini tersebar ke mana-
mana. Dikisahkan oleh para pelaut dan penjelajah
samudera. Umumnya duyung digambarkan
sebagai perempuan cantik berekor ikan,
berambut panjang, bersuara merdu, suka
berjemur di karang dan tepi pantai. Namun tak
ada bukti pasti mengenai eksistensinya. Kecuali
pertinggal dalam bentuk sketsa kuno dan
tergambar di mata uang kaum Corinthian
(Yunani).
Namun ada sebuah buku bertahun 1718 yang
terbit di Amsterdam Belanda, yang mengupas
soal kehidupan aneka satwa di Samudera Hindia.
Buku ini dilengkapi artikel deskripsi, aneka sketsa
dan gambar. Dalam buku ini ada satu catatan
detail soal duyung:
"Ada monster berwujud wanita setengah ikan,
tertangkap di perairan Amboyna (gugus
kepulauan Maluku, Indonesia).
Berdasarkan pengukuran memiliki tubuh
sepanjang 59 inci (147,5 cm), bentuknya mirip
belut laut (moa). Makhluk ini hanya bertahan
hidup selama 103 jam (4,5 hari) setelah ditangkap,
dan mati di akuarium. Selama pengurungan
diberi makan ikan-ikan kecil dan hasil laut lainnya,
namun ia tidak merespons makanan tersebut."
Agaknya duyung memang masih misteri.
Dipercaya ada, namun bukti yang terlihat sampai
kini tak pernah pasti soal wujud duyung yang ada
legenda. Para ahli bahkan menyimpulkan bahwa
kemungkinan duyung itu adalah mamalia air
yang dikenal sebagai dugong, manatee dan sea
cow (Sapi laut), yang disalahtafsir oleh pelaut
masa lalu.
Dongeng Duyung yang Tersohor
Walau sempat ditakuti oleh banyak pelaut,
ternyata kisah soal duyung justru menarik pula
bagi anak-anak. Satu dongeng tentang duyung
yang terkenal adalah buah karya pendongeng
dunia Hans Christian Andersen.
Karya Andersen yang berjudul "The Little
Mermaid (1836)" menjadi satu dongeng paling
populer soal duyung dan sudah diterjemahkan ke
berbagai bahasa. Bahkan kisah ini sudah difilmkan
dalam versi kartun dengan judul yang sama oleh
Walt Disne, namun dengan sedikit pengubahan di
bagian akhirnya.
Versi asli Andersen, mengadaptasi kisah yang
menjadi patron tentang duyung yang selalu
berakhir dengan kesengsaraan. Berkisah soal
duyung yang terobsesi dengan kehidupan di
darat dan tertarik pada seorang pangeran. Untuk
bisa berubah menjadi manusia ia harus rela
kehilangan suaranya (bisu). Namun setelah
menjadi manusia, sang pangeran tak membalas
cintanya karena ia bisu. Akhirnya sang duyung
tak bisa menikmati hidup dan berputus asa.
Untuk mengenang dongeng Hans Christian
Andersen yang tersohor ini, patung Little
Mermaid dibangun di pelabuhan di Copenhagen,
Denmark. Patung itu menjadi icon kota pelabuhan
itu. (berbagai sumber)
Kembali Ke Atas Go down
https://funstation.indonesianforum.net
 
Misteri dan Kisah Duyung
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Kisah Misteri Batu Ica, Peru
» Kisah Misteri Peradaban Jaman Dahulu
» Kisah-kisah Artis Porno Terkenal di Dunia
» Kisah Yakuza
» Kisah baalbeck

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FUN STATION Forum Friendship & Brotherhood :: Story,& History,Misteri , Figure, Fenomena :: Fakta & Sejarah (Non Fiksi Only)-
Navigasi: