Pada tahun 2006 terbit buku Jesus Dinasty yang menyebutkan bahwa kubur Yesus ditemukan. Setahun kemudian dibuat film yang sejalan dengan buku itu berjudul The Lost Tomb of Jesus disusul terbitnya buku The Family Tomb of Jesus. Buku dan film ini kemudian menjadi sensasi sekitar perayaan Paskah 200612007.
Sekitar Paskah tahun 2007, dunia dikejutkan oleh berita Ditemukan Kuburan Keluarga Yesus dengan peti tulang dari Yesus anak Yusuf, tepatnya kuburan keluarga itu ditemukan di Talpiot, di pinggiran kota Yerusalem.
Berita itu sebenarnya berawal dari tulisan seorang yang bernama James Tabor dalam bukunya The Jesus Dynasty yang pada prinsipnya menyatakan bahwa kuburan yang diekspos di tahun 2002 yang memiliki inskripsi 'Yakobus anak Yusuf saudara Yesus' sebenarnya merupakan bagian dari kuburan keluarga Yesus yang ditemukan di Talpiot, di pinggiran kota Yerusalem.
Buku ini tentu saja bersifat provokatif karena selama 2000 tahun umat Kristen merayakan Paskah sebagai peringatan Yesus yang Bangkit pada hari pertama dalam Minggu selewat Paskah Yahudi.
Pada tanggal 4 Maret 2007, Discovery Channel memutar film The Lost Tomb of Yesus. Film yang disutradarai oleh James Cameron dan Simcha Jacobovoci dengan konsultan James Tabor, mengejutkan orang karena berbeda dengan buku James Tabor yang sekalipun dibuat dalam bentuk buku masih terbatas pad a masyarakat pembaca yang rata-rata berpendidikan, sebagai film, The Lost Tomb of Yesus dilempar ke publik luas dan memprovokasi banyak orang.
Terlebih lagi kemudian film ini disusul dengan terbitnya buku The Family Tomb of Jesus, maka lengkaplah konspirasi 'trio Yakobus' (2 James dan 1 Jacobovici) yang untuk beberapa saat sempat menyentak iman umat Kristen di seluruh dunia.
Namun, sejalan dengan klaim-klaim yang 'dianggap benar' oleh trio Yakobus dan didukung oleh beberapa teolog liberal itu, banyak juga bermunculan para ahli yang menolak keabsahan klairn-klaim dalam buku dan film itu dan menunjukkan betapa klaim itu lebih berdasarkan 'iman skeptik' trio Yakobus itu daripada 'hasH pengkajian ilmiah yang sudah terbukti.'
Bagaimanakah sebenarnya isi buku dan film, dan bagaimana klaim-klaim mereka itu. Baik buku James Tabor (2006) maupun film The Lost Tomb of Yesus dan buku The Family Tomb of Jesus (2007) dirilis sekitar Paskah yang tentu punya misi tersembunyi!
Buku ini berusaha menguak hal-hal di sekitar penemuan arkeologis itu dan menguak konspirasi di balik penemuan itu yang ditulis bukan oleh orang Kristen yang tulus tetapi oleh para skeptik yang ingin memutar-balikkan Injil Yesus Kristus demi popularitas dan uang.
Lembar-lembar dalam Seri Buku Saku Yabina ini akan menjelaskannya kepada para pembaca.
Sekalipun dibahas secara ringkas, buku ini dibagi dalam Bab-bab yang membahas beberapa aspek dar1 masalah Kuburan Yesus yang diklaim telah ditemukan.
1 SEKITAR PASKAH DALAM INJIL
Apakah yang terjadi di sekitar hari Paskah Yahudi di masa kehidupan Yesus? Yesus melakukan Perjamuan Malam dengan para murid, la ditangkap ten tara Romawi, Disalibkan, Mati, Dikuburkan, dan pada hari ke-3 Bangkit dati kematian.
Seperti yang diceritakan menurut sumber empat Injil, Yesus dilahirkan oleh Maria ketika bertunangan dengan Yusuf dan peristiwa kelahiran Yesus ini diceritakan dalam Injil Matius (1:18 - 2:12) dan juga ditulis oleh Lukas (2:1-20).
Disebutkan juga bahwa setelah hari kedelapan umur Yesus dimana la disunat di Bait Allah dan kepergian ke Mesir, tidak ada cerita lain berkenaan dengan Masa Kanak¬kanak Yesus, dan sekalipun Lukas menyebutkan sebuah peristiwa ketika Yesus berumur 12 tahun dan diajak ke Bait Allah oleh kedua orang tua-Nya, la berbicara dengan para ahli Taurat dan orang Farisi, dan kemudian disebut kembali ke Nazaret (Luk.2:41-52), Perjanjian Baru tidak menuliskan mengenai masa remaja Yesus.
Yesus juga disebutkan dalam Injil memiliki empat saudara laki-laki, yaitu Yakobus, Yusui, Simon dan Yudas (Mat. 13:55), dan juga saudara perempuan.
Yesus kemudian menjalankan perintah Bapa di surga untuk mulai melakukan pelayanan di bumi ketika berumur sekitar 30 tahun setelah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Mat.3: 13 dst.; Mrk.1 :9-11; Luk.3:21-22; Yoh.1 :32-34). Sekitar tiga tahun melayani di Galilea, kemudian la dihukum mati oleh penguasa Romawi dengan disalib, lalu dikuburkan dan pad a hari ketiga bangkit dari kematian dan 40 hari kemudian naik ke surga setelah beberapa kali menampakkan diri-Nya kepada para murid-Nya dan mengajar mereka.
Di saat pelayanan-Nya, Yesus menubuatkan bahwa seperti Yunus berada di perut ikan selama tiga hari tiga malam, Yesus juga akan mati dan dikuburkan selama tiga hari tiga malam (Mat. 12:40), demikian juga beberapa kali Yesus menubuatkan mengenai penderitaan dan kematian-Nya dikemudian hari (Mat.26:1-5; Mrk.14:1-2; Luk.22:1-2; Yoh.11:45-53), hal-hal ini mengarah pad a peristiwa yang kelak akan dihadapi-Nya.
Sehari sebelum Paskah Yahudi, Yesus makan persiapan Paskah bersama para murid-Nya (Mat.26:17-29; Mrk.14:12¬25; Luk.22:7-23; Yoh.13:21-30; 1 Kor.11 :23-25), untuk itu la meminta Petrus dan Yohanes untuk menyiapkan perjamuan malam-Nya yang terakhir itu. Pada saat Perjamuan Malam Terakhir bersama murid-murid-Nya itu, Yesus menyatakan kepada para murid-Nya tentang murid yang akan menyerahkan-Nya (Mat.26:21-25).
Di taman Getsemane sesudah perjamuan, Yesus berdoa dalam pergumulan sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara Romawi dan dibawa ke Mahkamah Agama dan juga ke Pontius Pilatus (Mat.26:36 - 27:31). Hasil dari persidangan Pemimpin Yahudi, Raja Herodes, dan Pontius Pilatus, Yesus kemudian dianggap patut dihukum dengan dipaku di salib.
Yesus kemudian disalibkan di bukit Golgota, ini dicatat baik oleh Matius (27:32-44); Markus (15:21-32); Lukas (23:26,33-43); maupun Yohanes (19:17-24). la kemudian Mati di kayu salib (Mat.27:45-56; Mrk.15:33-41; Luk.23:44¬49; Yoh.19:28-30), lalu dikuburkan di kuburan Yusuf dari Arimatea (Mat.27:57-61; Mark.15:42-47; Luk.23:50-56; Yoh.19:38-42). Kuburan itu dijaga ketat oleh tentara Romawi.
Pada hari ketiga, yaitu hari sesudah Paskah Yahudi, Yesus bangkit dari kematian (Mat.28: 1-10; Mrk.16: 1-8; Luk.24: 1-12; Yoh.20:1-10) seperti yang sebelumnya pernah dinubuat-kan-Nya, dan la meninggalkan kubur yang kosong. Kubur yang kosong tidak membuktikan bahwa Yesus bangkit, tetapi Yesus yang bangkit meninggalkan kuburan yang kosong. Menghadapi kubur yang kosong itu, orang-orang Yahudi menyebarkan kabar kosong bahwa "Murid-murid Yesus telah mencurinya di waktu malam!" (Mat.28:11-15).
Kebangkitan-Nya dalam tubuh dilihat oleh banyak sekali orang, semula oleh Maria Magdalena dan wanita-wanita yang mengiringinya (Mat.28:1), kemudian oleh dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus dan Yesus diajak makan di rumah mereka (Luk.24:13-33), kemudian la menampakkan diri kepada murid-murid yang lain (Luk.24:36-49), menampakkan diri kepada Thomas secara khusus di hadapan murid lainnya (Yoh.20:24-29), dan dilihat banyak murid .di danau Tiberias (Yoh.21 :1-14), bahkan dilihat lebih dan 500 orang lainnya (1Kor.15:1-11).
Dalam masa kebangkitan-Nya itu, kemudian Yesus mengutus para murid agar mengabarkan lnjil ke seluruh dunia dan membaptiskan mereka dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (Mat.28: 19-20).
Yesus yang bangkit secara tubuh ini, pada 40 hari kemudian naik ke surga (Mrk.16:19; Luk.24:50-53), dan malaikat mengatakan kepada para murid bahwa sebagaimana Yesus terangkat ke surga, la juga akan datang ke bumi kelak (Kis.1 :6-11).
Kehidupan Yesus selanjutnya diceritakan sampai kenaikan-Nya ke surga, dan kemudian secara khusus menampakkan diri kepada Paulus di Damsyik (Kis.9) sesudah Ia naik ke surga.
2. JESUS DINASTY
Apakah Yesus membentuk sebuah dinasti yang secara turun-temurun memerintah Israel? Teori inilah yang dikembangkan oleh James Tabor dalam bukunya The Jesus Dinasty, termasuk penemuan osuari Yakobus dan Talpiot yang kontroversial.
Pada bulan April 2006, sejalan dengan terbitnya buku fnjil Yudas, terbit juga buku kontroversial lainnya berjudul The Jesus Dynasty. Buku ini ditulis James D. Tabor (Simon & Schuster) dan sudah pula masuk dan dijual di toko-toko buku besar di Indonesia, dan pada bulan Februari 2007 buku itu diterbitkan oleh Gramedia dalam terjemahan bahasa Indonesia sebagai Dinasti Yesus.
Bagaimanakah sebenarnya isi buku yang kemudian menimbulkan kontroversi itu?
YESUS YANG REVOLUSIONER
Menurut versi Tabor dalam bukunya itu, pada masa hidup-Nya, Yesus berada dalam suasana kemelut politik dimana umat Israel sedang menunggu gerakan messianis untuk membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Yesus dan Yohanes Pembaptis bergabung dalam gerakan Messianis itu dan menjalankan dua peran mesianik. Yohanes Pembaptis sebagai keturunan imam Harun, sedangkan Yesus sebagai keturunan Raja Daud. Keduanya menjadi tokoh gerakan yang mendambakan kedatangan Kerajaan Allah di bumi Israel.
Yesus dan Yohanes Pembaptis mengajarkan Torat dan hukum Yahudi, namun misi ini berubah ketika Yohanes dihukum mati. Setelah melalui masa ketidak-pastian, Yesus kemudian mulai mengkhotbahkan hal baru di Galilea dan menantang kekuasaan Romawi. Ia mengangkat Dewan 12 murid yang masing-masing memerintah ke-12 suku bangsa Israel. Menurutnya termasuk di antara 12 murid itu adalah ke-4 saudara Yesus sendiri.
Setelah Yesus disalib, saudaranya yang bernama Yakobus mengambil alih kepemimpinan dari Dinasti Yesus itu baik dalam mengurus rumah tangga Maria maupun pemerintahan Israel. Sebagaimana Yesus dan Yohanes Pembaptis, Yakobus juga menganggap dirinya sebagai orang Yahudi yang taat. Tidak seorangpun dari ketiga orang itu yang menganggap bahwa gerakan mereka sebagai agama baru.
Menurut Tabor dalam bukunya itu, adalah Paulus yang kemudian mengubah gerakan Yesus menjadi sebuah agama baru yang disebut Kristen setelah ia memutuskan hubungan dengan Yakobus dan pengikut Yesus lainnya. Oleh Paulus disebutkan bahwa Yesus dikaburkan kemanusiaannya dan Yohanes Pembaptis dan Yakobus menjadi terlupakan. Sekalipun ajaran Yakobus lebih dekat dengan ajaran Yesus, ia dikalahkan oleh Paulus.
James Tabor dalam buku Jesus Dynasty menggambarkan kekristenan awal yang berbeda dengan kekristenan Injil dan menggambarkan adanya gerakan spiritual, sosial dan politik pembebasan Yahudi yang dipimpin oleh satu dinasti yaitu Dinasti Yesus.
YESHUA BEN PANTERA
Salah satu hal kontroversial dalam berita Yesus versi Tabor adalah bahwa Yesus sekalipun dilahirkan oleh Maria, tetapi disebutkan tidak berbapak Allah maupun Yusuf tetapi lebih mungkin seorang .serdadu Romawi bernama Pantera/Panthera, atau tepatnya Tiberius Julius Abdes Pantera, dimana tentu berkaitan dengan nama kaisar Tiberius (sesudah tahun 14) sedangkan nama Abdes Pantera berbau Yahudi. Di Jerman memang ada kuburan tentara Romawi bernama Pantera.
Teori Tabor mengemukakan bahwa sebenarnya sejak abad ke-2 beredar tradisi cerita tentang Pantera, nama seorang prajurit Romawi yang kuburannya ditemukan di Jerman. Pantera itu telah dijadikan plesetan dari kata yunani parthenos yang artinya perawan, padahal sebenarnya menu rut Tabor nama Yeshua ben Pantera itu bukan menyebut Yesus anak (seorang) perawan tetapi Yesus anak Pantera, tentara itu.
Tabor menjelaskan bahwa Yusuf meninggal waktu Yesus hidup sehingga menyebabkan Yesus menggantikannya sebagai kepala rumah tangga dan menjaga adik-adik-Nya, dan ketika Ia mati disalib, Yakobus, saudara tiri-Nya, menggantikan-Nya. [1] Tabor juga berteori bahwa janda Maria kemudian menikah dengan Klopas (Kleofasl Alfeus).
Dalam memaparkan versinya mengenai Dinasti Yesus ini, Tabor lebih memberi penekanan kepada text-Q (Quele yang dalam bahasa Jerman berarti sumber) yang keberadaannya bersifat hipotesa itu. Dalam hipotesa sumber Q, dipercaya bahwa semua kitab Injil, termasuk kitab Markus yang dianggap Injil tertua, menggunakan sumber Q sebagai salah satu sumber Injil.
Pemaparan Tabor dalam bukunya itu dikatakan sebagai dihasitkan usaha penelitiannya atas naskah awal kekristenan dan juga ketika ia menemukan beberapa kuburan di lembah Hinom yaitu kuburan keluarga Yesus. Kuburan berisi peti-peti tulang (ossuary) merupakan kebiasaan yang digunakan pada masa Yesus hidup untuk menyimpan tulang-belulang setahun setelah mereka mati. Di salah satu kuburan ditemukan beberapa peti tulang yang di antaranya tertera nama-nama terkenal yang ditulis dalam bahasa Aram.
Dalam mendukung teorinya mengenai dinasti Yesus, Tabor menyebut soal penemuan peti tulang pada tahun 2002 yang disebut sebagai peti tulang Yakobus, saudara Yesus dalam inskripsi berbunyi Yakobus anak Yusuf saudara Yesus. Penemu peti tulang itu bernama Oded Golan, tetapi sekalipun sejak tahun 2003 Golan diadili, dipenjarakan dan dikenai tahanan rumah oleh pengadilan di Israel karena dituduh telah melakukan pemalsuan dengan menuliskan nama itu kemudian hari di dinding peti tulang tersebut, namun Tabor termasuk salah seorang dari yang ingin membenarkan keberpihakkan pada: Golan.
Tabor juga mengemukakan bahwa peti tulang Yakobus itu sebenarnya berasal dari makam Talpiot yang dipercayanya sebagai makam keluarga dari Yusuf, Maria dan Yesus sendiri.
KUBURAN KELUARGA YESUS
Dengan adanya penemuan kuburan keluarga di Talpiot, di sebuah lokasi pembangunan di pinggir kat a Yerusalem, dimana ditemukan osuari dengan inskripsi (1) Maria, (2) Yusuf, (3) Yesus anak Yusu], (4) Mariamene e Mara, (5) Yudas anak Yesus, (6) Matius, dan 4 osuari tanpa inskripsi lainnya, dan berisi juga kain kafan, Tabor mempercayai adanya kemungkinan bahwa itu kuburan Dinasti Yesus dimana penemuan peti tulang Yakobus tahun 2002 oleh Golan kemungkinan juga dianggap berasal dari situ.
Menarik bahwa menghadapi kritik terhadap metoda penelitian historisnya, dalam Blog Tabor di internet (8 Juli 2006), ia sendiri mengkritik cerita-cerita seperti mengenai Yesus yang berkelana ke Inggris dengan pamannya Yusuf dari Arimatea, Yesus yang belajar di Mesir atau India, Yesus yang menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai anak, semuanya dikatakannya sebagai legenda yang berada di luar sejarah dunia, namun sebaliknya dalam bukunya tanpa sadar sebenarnya Tabor menebarkan legenda baru yang sama fiktifnya demi popularitas dan uang. Bahkan kemudian, setelah dibuat film The Lost Tomb ot Yesus, ia kemudian mendukung teori makam keluarga Yesus dimana Maria Magdalena dianggap sebagai istri Yesus dan mereka memiliki anak bernama Yudas.
LALU BAGAIMANA ?
Memang pada abad ke-2 ada tulisan Celcus, filsuf Yunani, yang menyebutkan bahwa Yesus anak tentara romawi be-nama Panter a, tetapi tulisan itu ditolak oler Origenes. Sejak teori pencurian rnayat yang ditaburkan oleh orang Yahudi (Mat.28:13), para perigikut teor kebohongar: itu (yang tidak percaya kebangkitan Yesus) berusaha menghadirkan legenda-legenda alternatif. Sekali lagi, seperti disebutkan pada bagian terdahulu, alternatif-alternatif selain isi Injil Kanonik itu banyak sekali tetapi tidak pernah sepaham dan malah berbeda-beda versi kesimpulannya.
Berita mengenai dua messias, Yohanes dan Yesus, tidak didukung kitab Injil, dan dinasti Yesus yang kuburannya ditemukan di Yerusalem tua juga lebih merupakan spekulasi daripada kebenaran sejarah. Apalagi, Yesus yang disebut sebagai mendirikan dinasti yang berkuasa di Israel bertentangan dengan isi Injil dimana Yesus dengan tegas menolak kekerasan dan mengatakan: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini" (Yoh.18:36).
Dikala dongeng Nicholas Notovitch (The Life of the Holy lssa; yang diimani jemaat Ahmadyah (baca buku Nabi lsa, Dari Palestine ke Kashmir) dan Anand Krishna (baca buku lsa: Hidup dan Ajaran Sang Mahisa) menyebut bahwa Yesus kawin dan mati di Kashmir dan kuburan-Nya ada di Srinagar, James Tabor mengkritiknya sebagai legenda di luar sejarah bahkan mengkritik juga teori khayal mengenai Yesus yang beristri Maria Magdalena dan memiliki keturunan yang dipopulerkan buku Holy Blood, Holy Grail dan Dan Brown dalam novel The Da Vinci Code. Namun, ternyata kemudian ia mendukung teori Talpiot bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus.
3. OSUARI YAKOBUS
Osuari Yakobus yang dibeli pada tahun 1970-an seharusnya sudah ramai dibicarakan kalau inskripsinya benar karena cukup jelas dan tajam huruf-hurufnya, tetapi baru pada tahun 2002 dipamerkan di museum Ontario 30 tahun kemudian. Ternyata di batik itu, ada skandal pemalsuan barang antik dengan tersangka pemiliknya yang disidangkan dalam pengadilan.
Osuari Yakobus (James Ossuary) dipamerkan secara terbuka di Royal Ontario Museum dari tanggal 15 November sampai dengan 5 Januari 2003.
Setelah seseorang mati, ada kebiasaan di Israel untuk menempatkan mayat yang dibungkus kain kafan di kuburan berupa gua yang diberi ruang di dinding. Setelah mayat membusuk dan tinggal tulang-tulangnya saja, sekitar satu tahun setelah meninggal dan tinggal tulang-tulangnya saja, tulang-tulang itu dikumpulkan ke dalam peti tulang (osuari) yang dibuat dari batu kapur (gamping).
Pada osuari Yakobus, ditemukan tulisan dalam bahasa Aram "Ya'akov bar Yosef akhui di Yeshua" yang artinya "Yakobus anak Yusuf saudara Yesus." Pemilik osuari ini adalah Oded Golan yang mengaku sudah membelinya dari pedagang barang antik bangsa Arab yang menjual kepadanya pada tahun 1970-an, beberapa tahun sebelum pemerintah Israel mengeluarkan undang-undang (1978) bahwa semua penemuan barang antik menjadi milik negara. Osuari itu diakui Oded Golan berasal dari Silwan.
Pameran ini langsung mendapat dukungan beberapa pihak seperti Hershel Shanks dari Biblical Archaeological Review dan beberapa teolog lainnya, namun lebih banyak yang meragukan bahwa osuari itu menyimpan tulang-tulang Yakobus saudara Yesus dari Nazaret, karen a adanya banyak hal yang menimbulkan tanda tanya.
SKANDAL PEMALSUAN BARANG ANTIK
Sebenarnya sejak awal sudah mencurigakan mengapa inskripsi yang cukup jelas dan tajam itu tidak terbaca tiga puluh tahun sebelumnya ketika dibeli, tapi baru mencuat ke permukaan pada tahun 2002. Kenyataan sekitar inskripsi itu mendatangkan kecurigaan bahwa telah terjadi pemalsuan yang dilakukan Golan dan mereka yang berkonspirasi dengannya, bukan saja pada inskripsi di osuari Yakobus, tetapi juga pad a beberapa inskripsi lainnya seperti Inskripsi Jehoash (Jehoash Inscription), Tempat Minyak dari Yerusalem dan lain-lain.
Ketika rumahnya digeledah, ditemukan ruangan studio berisi alat-alat pahat dimana Oded Golan mengerjakan ukiran-ukiran inskripsinya di situ. Beberapa barang antik dalam berbagai tahap pemalsuan juga ditemukan di situ. Yang menarik Golan menyebut bahwa itu studio yang sudah lama disewa orang Mesir, tetapi ia lupa namanya. la juga lupa siapa yang menjual osuari Yakobus kepadanya.
Oded Golan, beberapa pedagang, dan kawan-kawannya dituduh telah melakukan manipulasi dengan membuat inskripsi palsu pada barang antik yang lama. Biasanya dikaitkan dengan hal-hal sekitar 'Bait Allah Saloma' atau sekitar 'Yesus,' dengan maksud agar barang antik itu melambung harganya karena memiliki nilai historitas yang tinggi (ingat skandal mahalnya naskah Injil Yudas). Namun sekalipun osuari Yakobus pernah diasuransikan sebesar satu juta dolar, ternyata Oded Golan meletakkan begitu saja di atas kloset duduk dalam toilet di studionya, rupanya sejak awal Golan tidak menganggap osuari itu sebagai berharga, kecuali setelah diberi inskripsi dan didukung para teolog liberal dan orang tidak beriman maka osuari itu dijadikan barang antik yang sangat berharga. Pada waktu mengirim osuari Yakobus ke Ontario, ia juga membungkus osuari itu dengan kardus saja, sehingga ketika sampai mengalami kerusakan-kerusakan. Penanganan barang antik yang tidak biasa kecuali kalau memang barangnya kurang bernilai.
Kecurigaan semula terjadi ketika pengiriman ke Ontario di Kanada tidak dilakukan dengan hati-hati tetapi hanya dengan peti kemas dari karton dan ketika dibuka terlihat mengalami kerusakan termasuk timbulnya retakan-retakan. Ketika retakan yang memotong inskripsi diteliti ketahuan bahwa lapisan yang terbentuk (patina) ternyata sudah tidak asli lagi dan lebih menunjukkan terjadinya kerusakan patina untuk membuat inskripsi baru pada osuari tua yang diduga sudah lama itu,
Robert Eisenman (California State University), seorang spesialis tentang Yakobus, menyebut bahwa penemuan itu terlalu sempurna. Kebiasaan di Israel adalah nama dikaitkan dengan nama ayah atau asal, dalam hal ini nama Yesus biasa dikaitkan dengan asalnya (Yesus orang Nazaret). Tidak biasa nama dikaitkan nama saudara apalagi kalau digabung dengan nama ayah seperti dalam osuari Yakobus.
Pad a tanggal 13 Juni 2003, Israeli Antiquities Authority (1M) menerbitkan laporan yang menyimpulkan bahwa inskripsi itu adalah pemalsuan modern, yaitu inskripsi itu ditambahkan belum lama ini dan dibuat seperti asli dengan menutupinya dengan campuran kapur agar kelihatan asli.
Bukan hanya itu, bentuk inskripsi ada dua macam, inskripsi Yakobus anak Yusuf dan inskripsi saudara Yesus berbeda gaya dan bentuknya, ini menunjukkan bahwa kalimat inskripsi di osuari itu ditulis oleh dua tangan yang berbeda. Tajamnya ukiran huruf-huruf inskripsi dibanding relief Rosseta (gambar bunga mawar) yang dijumpai di dinding lainnya yang sudah kabur dan aus tertirnpa zaman, menunjukkan bahwa keduanya dibuat pada waktu berbeda. Rosseta kelihatan asli setua osuari itu sendiri, sedangkan inskripsi kelihatannya sangat baru.
Para ahli palaeography (ahli huruf-huruf kuno) mencurigai huruf-huruf inskripsi itu dibuat meniru inskripsi k.mo dari buku-buku teks arkeologi. Frank Moore Cross dari Harvard University menyimpulkan hal yang sama.
Para ahli, yaitu Yuval Goren, ketua Departemen Arkaeologi dan Budaya Timur Oekat Kuno Universitas Tel Aviv, dan Avner Ayalon dari Geological Survey of Israel (GSI) menemukan ada tiga lapisan patina pada osuan Yakobus, dan inskripsi memotong dua yang terbawah sedangkan lapisan patina yang terluar saja yang menutupi inskripsi, ini menunjukkan dengan jelas bahwa inskripsi itu dibuat pada saat kedua lapisan pertama sudah terbentuk tapi kemudian diukir dengan inskripsi itu.